Menyiapkan Sangkar Burung Jalak
Burung jalak putih merupakan jenis burung jalak nan paling banyak disukai dan dipelihara pecinta burung. Selain sebagai hobi, memelihara burung jalak putih juga ternyata memiliki laba lain, yakni mampu menghilangkan stres kala tekanan pekerjaan terasa begitu berat. Ya, dengan mendengarkan kicauan burung jalak, perasaan kita akan sedikit lebih tenang.
Namun, sebelum memutuskan buat memelihara burung jalak putih, agar nantinya tak kecewa, sebaiknya Anda memerhatikan beberapa hal. Adapun hal-hal nan harus Anda perhatikan ketika memutuskan buat memelihara burung jalak ialah sebagai berikut.
Memilih Burung Jalak Putih nan Berkualitas
Memilih burung jalak nan berkualitas ialah syarat wajib dalam persiapan memelihara burung jalak. Ya, Anda tentunya tak ingin memelihara burung jalak dan mengurungnya dalam sangkar tanpa menikmati kicauannya nan merdu dan khas. Salah memilih burung, dapat jadi malah akan membuat Anda murung. Lalu, apa saja nan harus diperhatikan agar Anda dapat memilih burung jalak nan berkualitas?
1. Perhatikan Karakteristik Fisik Burung Jalak
Ya, burung jalak putih nan bagus dan berkualitas ialah nan memiliki bentuk tubuh nan panjang dan berisi. Pastikan buat memilih burung jalak nan memiliki punggung lurus dengan ukuran panjang tubuh dan beratnya sesuai. Selain itu, pilihlah burung jalak nan memiliki bulu putih mengkilap, rapi, halus, dan terkesan kering.
Untuk mengetahui apakah jalak nan hendak kita pilih itu memiliki bulu bagus, Anda dapat menyemprotkan air ke atas bulunya. Jika air tersebut tak menempel pada bulunya, maka bisa dipastikan jalak tersebut bagus. Perhatikan pula sayapnya, pastikan burung jalak nan hendak Anda pilih memiliki sayap nan kuat, dan tak terkulai.
Terakhir, pastikan burung jalak nan hendak dipilih memiliki paruh nan lurus, serta kaki dan kukunya kuat dan bersih. Kaki-kaki nan tak kokoh akan mengganggu aktivitas burung di dalam sangkar. Sedang kukunya nan kotor menandakan bahwa burung tersebut sedang dalam kondidi nan kurang sehat.
2. Perhatikan Suara dan Kicauannya
Tujuan Anda memelihara burung jalak putih ialah buat mendengar kicauannya nan menakjubkan. Untuk itu, sebelum memutuskan memeliharanya, pastikan terlebih dahulu bahwa burung jalak nan hendak dipelihara itu sering berkicau, suaranya keras, dan selalu memberikan respon ketika dipanggil.
Ya, burung jalak putih nan baik akan memberikan respon ketika ada nan memanggil namanya atau dipanggil dengan siulan. Bisanya burung-burung itu akan berkicau dengan kencang ketika ada nan memanggil. Kicauannya akan bersahutan dengan siulan orang nan memanggilnya. Lama kelamaan bunyi siulan tadi dapat saja ditiru oleh si burung jalak.
3. Perhatikan Sikap atau Perilakunya
Burung jalak putih nan berkualitas biasanya memiliki gerakan nan lincah, cekatan, dan energik. Namun, dibalik gerakannya nan aktif, pastikan bahwa burung itu masih memiliki sikap tenang. Pastikan burung jalak memiliki gerakan nan terarah, tak pernah membentur sangkar (karena ketakutan), dan tak terlihat murung.
Setelah ciri-ciri fisik tersebut terpenuhi, saatnya Anda melakukan hal kedua, yakni membedakan jenis kelamin burung. Ini perlu dilakukan mengingat burung jalak nan berkelamin jantan dan berkelamin betina memiliki disparitas nan sulit dibedakan. Lantas, bagaimana cara membedakan jenis kelamin pada burung jalak putih ini? Berikut Uraiannya.
Membedakan Jenis Kelamin Burung Jalak
Selain memiliki suara nan bagus, burung jalak juga memiliki ciri-ciri eksklusif nan kadang sulit dibedakan mana jalak jantan dan mana jalak betina. Agar Anda tak salah membeli, sebaiknya kenali terlebih dulu cara membedakan jalk jantan dan jalak betina melalui cici-cirinya, yakni sebagai berikut.
1. Jalak Jantan
Ciri nan paling mudah diidentifikasi dari jalak jantan ialah ukuran tubuhnya nan nisbi lebih besar dan lebih panjang. Bulu kepala, dada, dan punggungnya terlihat mengkilap. Burung jalak putih nan jantan biasanya memiliki bulu nan putih bersih. Selain itu, Anda juga dapat mengenali burung jalak jantan dari kaki dan jambulnyanya.
Burung jalak jantan memiliki kaki nan lebih panjang dan kokoh. Lalu, jambul di kepalanya lebih panjang dibanding nan betina. Jambul ini akan melebar saat mengembang. Karakteristik terakhir nan dimiliki jalak jantan ialah gerakan dan suara ocehannya. Burung jalak jantan cenderung memiliki konvoi nan lebih lincah dan aktif, serta kicauannya lebih keras dan bervariasi.
2. Jalak Betina
Burung jalak putih betina biasanya memiliki bentuk tubuh nan sedikit bulat dan pendek. Rona putih pada seluruh tubuhnya terlihat lebih kusam. Paruh serta jari dan kakinya terlihat lebih pendek dan bertekstur halus. Kepalanya terlihat lebih ramping. Selain itu, volume kicauan jalak betina lebih kecil daripada jalak jantan, tak sering berkicau, dan kicauannya kurang variatif. Terakhir, konvoi jalak betina terlihat kurang lincah dan kurang aktif.
Nah, setelah mengetahui cara membedakan mana jalak jantan dan jalak betina, Anda tentu tak akan salah memilih burung mana nan akhirnya akan dipelihara. Jika sudah demikian, langkah terakhir nan harus dilakukan ialah mempersiapkan sangkarnya. Bagaimana cara mempersiapkan sangkar nan baik buat burung jalak? Berikut pembahasannya.
Menyiapkan Sangkar Burung Jalak
Sarana nan paling krusial buat memelihara burung, baik itu burung jalak putih maupun burung lainnya ialah sangkar. Sangkar ialah loka tinggal buat burung nan nantinya kita pelihara. Oleh sebab itu, sangkar burung harus memiliki kualitas nan bagus, baik dari bahan, bentuk, maupun kesehatannya. Sangkar nan bagus akan memengaruhi perkembangan burung peliharaan.
Saat ini, sangkar burung nan banyak beredar di pasaran ialah sangkar nan memiliki bentuk kotak, bulat, dan sebagainya. Untuk memelihara jalak putih, sangkar nan paling baik ialah nan berbentuk kotak dengan ukuran 40 cm x 40 cm x 50 cm. Selain itu pilihlah sangkar nan bisa dibersihkan setiap saat. Pastikan agar kesehatan sangkar tetap terjaga dengan cara membersihkannya dua hari sekali dan semprotkan juga desinfektan ketika membersihkannya.
Sangkar nan baik, khusunya buat loka tinggal burung jalak sebaiknya dilengkapi dengan beberapa perlengkapan penunjang. Adapun perlengkapan penunjang sangkar burung jalak, meliputi wadah pakan, wadah minuman, tenggeran, loka mandi, dan kerodong. Masing-masing perlengkapan penunjang tadi memiliki fungsinya masing-masing, yakni sebagai berikut.
1. Wadah Pakan
Wadah pakan ialah loka buat menyimpan pakan burung seperti cacaing, ulat, jangkrik, dan lainnya adar tak tercecer. Wadah ini sebaiknya terbuat dari plastic transfaran agar terlihat oleh burung juga oleh Anda. Dengan begitu, ketika makanan habis, Anda dapat langsung mengisinya lagi. Selain itu, wadah platik ini tak menimbulkan imbas lain kepada pakan.
2. Wadah Minum
Wadah minum ini berfungsi buat menyimpan persediaan air minum burung di dalam sangkar. Wadah minum ini wajib kehadirannya mengingat burung jalak termasuk jenis burung nan getol minum. Posisikan wadah minum ini dekat loka bertengger, namun jangan berdekatan dengan wadah pakan, agar kebersihan air minum tetap terjaga.
3. Tenggeran
Tenggeran ialah alat nan dibuat buat loka bertengger burung. Usahakan tenggeran ini terbuat dari kayu nan agak besar mengingat ketika di alam bebas jalak suka bertengger di ranting nan agak besar. Agar kuku burung jalak tak cepat panjang, sebaiknya sebagian tenggeran dilapisi dengan amplas halus.
4. Loka Mandi
Pada umumnya burung jalak putih ini bahagia mandi. Meski tak sesering jalak bali, sebaiknya buatkan loka mandi spesifik di dalam sangkar agar burung merasakan kehidupan seperti di alam bebas.
5. Kerodong
Kerodong ialah kain nan digunakan buat menutup sangkar. Fungsinya, selain buat memperindah sangkar, juga buat menenangkan burung dari berbagai gangguan, terutama buat menghindarkan burung dari angin kencang dan udara nan dingin.
Nah, itulah sekilas ulasan mengenai hal-hal nan harus diperhatikan sebelum memutuskan buat memelihara burung jalak putih. Jika semuanya sudah dilakukan, kini Anda sudah dapat memelihara burung jalk di rumah. Semoga bermanfaat.
Mengenal Burung Jalak Putih dan Jenis Jalak Lainnya
Pernahkah Anda melihat burung jalak putih? Mungkin banyak pembaca nan sudah tak asing dengan burung jalak putih, terlebih bagi pembaca nan memang pecinta burung. Burung nan tergolong ke dalam golongan burung berkicau ini sering memikat hati orang nan telah mendengar kicauannya. Ya, estetika kicauan burung jalak memang tiada bandingnya.
Di Indonesia, setidaknya terdapat 25 jenis burung jalak nan dapat ditemui di alam bebas. Namun, dari sekian banyaknya jenis burung jalak ini, hanya beberapa jenis nan digemari dan dipelihara orang. Burung jalak nan dimaksud ialah jalak suren, jalak putih, jalak bali, dan jalak kerbau.
Lantas, jika kita hendak memeliharanya, bagaimana cara membedakan jenis burung jalak nan satu dengan jenis nan lainnya? Lalu, bagaimana pula cara mengetahui mana burung jalak nan bagus dan mana nan tak begitu bagus?
Klasifikasi dan Penyebaran Burung Jalak
Pada kesempatan kali ini, penulis akan menjawab pertanyaan-pertanyaan nan sudah diajukan tadi, Namun sebelumnya, penulis akan menyampaikan terlebih dulu klasifikasi burung jalak dalam global biologi termasuk daerah-daerah penyebarannya. Dalam biologi, burung jalak memiliki klasifikasi sebagai berikut.
- Kerajaan: Animalia
- Filum: Chordata
- Kelas: Aves
- Ordo: Passeriformes
- Familia: Sturnidae
- Marga: Sturnus, Leucopsar, dan Acridetheres
Daerah penyebaran burung jalak di Indonesia terbilang sangat luas, bahkan hampir di semua wilayah Indonesia. Anda dapat menemukan jalak suren di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, juga Bali. Jalak putih dapat Anda temukan di Pulau Bali, Lombok Utara, serta Jawa, Sedangkan jalak bali hanya dapat Anda temukan di Pulau Bali dan jalak kerbau atau jalak penyu dapat Anda temukan di Pulau Jawa.
Jenis-jenis Burung Jalak
Segabaimana sudah disebutkan di awal, burung jalak ini memiliki banyak sekali jenis. Selain jalak putih, ada juga jenis-jenis jalak lainnya, seperti jalak suren, jeda bali, jalak kerbau, jalak lawu, jalak mandarin, dan jalak hongkong. Secara umum, jenis-jenis jalak ini memiliki ukuran tubuh nan terbilang sedang, yakni sekitar 20-25 cm.
Jalak putih dan semua jenis jalak lainnya bisanya memiliki tampilan nan gagah, peruhnya nan berwarna kuning sangat tajam dan kuat. Kaki-kakinya nan berwarna kuning memiliki panjang seukuran tubuhnya. Burung nan sering berceloteh dengan suara rebut ini kadang suka meniru suara burung lainnya. Lantas, bagaimana cara kita mengenali masing-masing jenis burung jalak secara spesifik? Berikut ialah uraian lengkapnya.
1. Burung Jalak Putih
Burung jalak putih merupakan jenis burung jalak nan banyak dijumpai di Pulau Jawa, bali, dan Lombok Utara. Burung nan mekanan utamanya serangga dan buah-buahan ini dapat kenali berdasarkan ciri-cirinya sebagai berikut.
- Burung jalak putih memiliki bulu-bulu lembut nan seluruhnya berwarna putih. Namun sayap dan ekornya berwarna hitam.
- Dada, punggung, dan kepala burung ini berwarna putih. Namun, kaki nan dimilikinya berwarna coklat muda.
- Matanya berukuran kecil, tetapi sorotannya tajam. Lingkar matanya sendiri berwarna kuning.
- Panjang tubuh jalak putih, hampir sama dengan jalak lainnya, yakni sekitar 20 cm.
2. Burung Jalak Bali
Burung jalak bali merupakan jenis burung jalak nan habitat utamanya hanya di Pulau Bali. Makanan favorit jalak bali ialah serangga, jangkrik, dan cacing. Karena habitatnya nan sempit, jalak bali termasuk ke dalam jenis burung nan dilindungi.
Ya, sampai tahun 2005 saja, diperkirakan jalak bali nan bebas berkeliaran di alam hanya tinggal 5 ekor. Keberadaannya hampir punah. Jalak bali dapat diidentifikasi melalui penggambaran ciri-cirinya sebagai berikut.
- Burung jalak terlihat berbeda dari jalak lainnya. Ini dikarenakan kepalanya memiliki jambul cantik dan indah.
- Dada, punggung, dan kepala jalak bali berwarna putih. Namun ujung sayap dan buku di bawah ekornya berwarna hitam.
- Tidak seperti jalak kebanyakan nan memiliki buku di sekitar pipinya, jalak bali tak memilikinya. Rona pipinya ialah biru cerah.
- Mata jalak bali tergolong besar dan sorotannya tajam. Lingkar matanya sendiri memiliki rona biru
- Paruh burung jalak bali cukup panjang (2-5 cm) dan runcing. Selain itu rona patuh bagian atas dan bagian bawahnya berbeda. Paruh atas berwarna kuning, paruh bawah berwarna hitam.
- Jalak bali ini memiliki ukuran panjang tubuh sekitar 25 cm. Kakinya nan berwarna hijau keabu-abuan juga memiliki ukuran panjang nan ga jauh berbeda dengan tubuhnya.
3. Burung Jalak Suren
Jalak suren atau sering disebut juga jalak uren merupakan jenis burung jalak nan bantak terdapat di Pulau Bali, Jawa, dan Kalimantan. Jalak suren dapat diidentifikasi melalui ciri-cirinya sebagai berikut.
- Tubuhnya berwarna putih dan hitam, sedangkan punggung dan dadanya berwarna keabu-abuan.
- Kepala bagian atas dan leher burung ini berwarna hitam, sedangkan bagian perut hingga ekornya berwarna putih.
- Muka burung jalak suren berwarna putih dengan irus nmata berwarna abu-abu dan lingkar matanya merah jingga.
- Paruh lancipnya berwarna kuning gading, sedang kakinya berwarna kuning kecoklatan.
- Ukuran panjang tubuhnya sekitar 24 cm.
- Makanan kesukaan burung jalak suren ini, antara lain jangkrik, cacing, ulat, dan serangga.
4. Burung Jalak Lawu
Burung jalak penyu merupakan jenis burung jalak nan banyak terdapat di Gunung Lawu. Makanan kesukaan burung jalak ini, di antaranya buah-biuahan dan serangga. Jalak ini memiliki ciri-ciri fisik sebagai berikut.
- Sebagian besar tubuhnya berwarna hitam agak kecoklatan.
- Paruh dan kakinya berwarna kuning gading.
- Matanya agak besar dengan rona dominan hitam.
5. Burung Jalak Penyu
Pernahkah Anda melihat burung nan sering bertengger di punggung kerbau atau kebo? Jika pernah, berarti Anda sudah pernah melihat burung jalak ini. Ya, burung jalak penyu memang dikenal juga dengan sebutan jalak kebo sebab kebiasaannya bertengger di punggung kerbau. Jangkrik dan belalang ialah makanan kesukaannya. Jalak ini memiliki ciri-ciri fisik sebagai berikut.
- Ukuran panjang tubuhnya sekitar 20 cm.
- Pipinya berwarna hitam legam, namun bulu di daerah matanya berwarna putih.
- Matanya berukuran kecil tetapi sorotnya sangat tajam.
- Sebagian besar rona tubuhnya hitam keabuan.
- Paruhnya berwarna kuning gading, sedang kakinya berwarna kuning kecoklatan.
6. Burung Jalak Hongkong
Jalak hongkong merupakan salah satu jenis jalak impor. Selain disebut jalak hongkong, beberapa kalangan juga banyak nan menyebutnya jalak Thailand. Burung nan memiliki habitat di kaki bukit atau dataran tinggi ini sangat menyukai makanan seperti belalang dan kupu-kupu.
Burung jalak hongkong memiliki taraf populasi terbesar di antara jalak lainnya sebab mampu bertelur 3-4 butir tanpa mengalami kegagalan pengeraman. Jalk ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
- Buku sayap sampi ekornya berwarna hitam, sedangkan bulu dada sampai epilog ekor berwarna putih.
- Paruh dan kaki burung jalak hongkong berwarna hitam keabuan.
- Kepalanya memiliki jambul nan lurus.
- Di bagian matanya terdapat rona kuning nan melingkar.
7. Burung Jalak Mandarin
Seperti halnya jalak hongkong, jalak mandarin termasuk kedalam jenis jalak impor. Habitat orisinil jalak ini ialah di kawasan Asia, terutama di China. Jalak ini dapat diidentifikasi melalui ciri-ciri nan terdapat di tubuhnya, yakni sebagai berikut.
- Ukuran tubuhnya terbilang nan paling besar di antara jalak kebanyakan.
- Kepala, leher, dan punggungnya berwarna hitam kelabu dengan dada dan perut berwarna putih kusam.
- Paruh, sayap, dan ekornya berwarna hitam kusam, sedangkan kakinya berwarnahitam agak kekuningan.
Nah, itulah beberapa citra mengenai jenis burung jalak nan sering dipelihara. Dari ketujuh jenis jalak itu, jalak putih tampaknya masih nan jadi primadona, khususnya di kalangan pecinta burung tanah air. Bagi mereka, memelihara jalak putih mampu memberikan keceriaan tersendiri, mengingat suaranya nan sangat Indah. Bagaimana dengan Anda, tertarik buat memelihara burung jalak putih?