Manusia Sebagai Khalifah di Bumi - Memakmurkan dan Memelihara Bumi

Manusia Sebagai Khalifah di Bumi - Memakmurkan dan Memelihara Bumi

Allah menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi ini. Tugas manusia sebagai khalifah di bumi ini, selain tugas utamanya, yaitu beribadah kepada Allah, manusia Allah turunkan ke bumi dengan segala fasilitasnya nan telah Allah sediakan, dan tentunya bukan buat dipergunakan begitu saja, melainkan buat di jaga, dilestarikan, dimanfaatkan keberadaannya.

Manusia ialah makhluk nan paling paripurna dibanding makhluk kreasi Allah lainnya, sebab manusia diberi kelebihan buat bisa berpikir dan memiliki akal. Karena itu Allah mempercayakan manusia sebagai khalifah di bumi ini.

Sudahkah kita, manusia, memanfaatkan semua nan telah Allah berikan dengan baik? Pikiran dan akal ini, alam nan terbentang luas dengan segala kekayaannya, dan bagaimana interaksi kita dengan saudara-saudara kaum muslimin?

Tak ada nan bisa menusia lakukan tanpa adanya campur tangan Allah, sebab itu senantiasa beribadah ialah salah satu wujud bakti kita sebagai hamba kepada Allah.

Allah tak akan menyulitkan hambanya, telah Ia berikan umat Islam panduan berupa Al-quran buat kita ikuti petunjuk nan ada di dalamnya, dan telah Allah kirimkan juga pemimpin bagi umat Islam, yaitu Rasulullah tercinta nabi Muhammad SAW, telah nabi contohkan bagaimana seharusnya kita bersikap dan bertindak sinkron dengan nan Allah perintahkan.



Manusia Sebagai Khalifah di Bumi - Pemimpin Dirinya Sendiri

Manusia sebagai khlaifah di bumi artinya setiap manusia ialah khalifah, pemimpin bagi dirinya sendiri sebelum menjadi pemimpin saudaranya nan lain. Sudahkah kita menjadi pemimpin diri kita sendiri?

Dengan belajar mengontrol apa nan ada dipikiran kita, hati kita, tingkah laku dan sikap kita bagaimana seharusnya nan baik buat ditampilkan, tanpa kita sadari bahwa kita sedang memimpin diri kita sendiri.

Kita hayati di global akan selau dihadapkan pada dua pilihan, yaitu akan selalu berujung dengan baik atau buruk. Apakah itu bersangkutan dengan diri kita sendiri, alam ini, atau interaksi kita dengan saudara-saudara kita nan lainnya. Itulah kelebihan kita lainnya sebagai manusia, yaitu diberi-Nya pilihan



Tugas Manusia Sebagai Khalifah di Bumi

Lalu, apa tugas kita manusia sebagai khalifah di bumi? Selain tugas manusia sebagai khalifah di bumi nan utama, yaitu beribadah kepada Sang Maha Pencipta, tugas nan lainnya manusia sebagai khalifah di bumi ini ialah menjaga alam dan isinya. Alam nan telah memberi kita bahan buat hidup, nan telah membuat kita merasa nyaman berada di bumi, harus kita jaga keberadaannya.

Yaitu dengan menggunakan apa nan ada di alam secukupnya tanpa harus berlebihan. Tidak merusaknya dengan hal-hal nan akan membuat alam ini menjadi rusak dan musnah, sebab hal itu hanya akan membuat kita sendiri rugi.

Oleh karena itu, mari kita jaga dan lestarikan alam ini, seperti hutan kita nan mulai rusak, sebab kebakaran hutan nan tak pernah tahu percis apa penyebabnya, sumber mata air nan mulai berkurang sebab banyak pribadi-pribadi nan menjadikannya usaha pribadi, isi perut bumi nan juga mulai rusak sebab isinya terus menerus diambil, lingkungan sekitar nan mulai kotor oleh sampah, polusi dan banyak lagi hal lainnya. Yang membuat alam ini semakin berkurang keindahannya.

Mari kita instropeksi diri keberadaan kita di bumi ini, kita jaga alam tercinta ini dengan memulai dari diri kita sendiri. Tidak ada nan tak mungkin jika lambat laun alam ini kita biarkan rusak, perlahan-lahan maka akan hancur alam ini. Bukankah sudah kita lihat, betapa banyaknya bala alam sekarang ini? mungkin salah satu penyebabnya ialah manusia itu sendiri.

Tugas lain manusia sebagai khalifah di bumi ialah saling menyayangi dan menolong sesama saudaranya, sesama umat manusia. Allah menciptakan kita majemuk bukan buat saling menjatuhkan, atau saling bermusuhan melainkan buat saling mengenal. Supaya kita dapat belajar antara satu sama lainnya.

Karena itu jangan jadikan disparitas nan ada sebagai alasan perpecahan. Mari kita instropeksi diri, bahwa kita hayati di global ini butuh orang lain, antara satu sama lainnya saling ketergantungan, sebab pada hakikatnya kita ini satu turunan, yaitu turunan dari Nabi Adam. Tanamkan rasa toleransi, sayang menyayangi, dan senantiasa saling tolong menolong, serta selalu mengingatkan dalam kebaikan.



Manusia Sebagai Khalifah di Bumi - Memakmurkan dan Memelihara Bumi

Berkaitan dengan manusia sebagai khalifah di bumi, Allah Swt., berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 30.

" Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang nan akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa nan tak kamu ketahui ." (Q.S. Al-Baqarah: 30)

Ayat tersebut berkaitan dengan manusia sebagai khalifah di bumi. Kandungan Surat Al-Baqarah ayat 30 tersebut ialah Allah menciptakan manusia ke muka bumi agar bisa menjadi khlaifah di muka bumi ini. Artinya. Allah menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi.

Maksud dari manusia sebagai khalifah di bumi ialah manusia tercipta buat menjadi penguasa dan mengatur segala nan ada di bumi, misalnya menjaga tumbuh-tumbuhan, hewan, hutan, air, sungai, gunung, laut, perikanan, dan lain-lain. Manusia sebagai khalifah di bumi harus memanfaatkan semua nan terdapat di bumi demi kemaslahatannya.

Jika manusia sudah bisa menjalankan semua tugas tersebut, sunatullah nan memosisikan manusia sebagai khalifah di bumi benar-benar dilaksanakan secara baik oleh manusia itu, khususnya manusia nan beriman kepada Allah Swt., dan nan beriman kepada Nabi Muhammad SAW.

Kandungan Surat Al-Baqarah ayat 30 nan berkaitan dengan manusia sebagai khalifah di bumi di antaranya ialah sebagai berikut.

  1. Allah Swt., memberitahukan pada malaikat bahwa Allah akan menciptakan wakil Allah (khalifah) di muka bumi.

  2. Allah Swt., memilih manusia sebagai khalifah di bumi.

  3. Malaikat meragukan kemampuan manusia sebagai khalifah di bumi dan meragukan dalam menjalankan tugas sebagai manusia. Menurut malaikat, manusia sering membuat kerusakan dan menciptakan pertumpahan darah.

  4. Manusia sebagai khalifah di bumi dianggap tak pantas oleh malaikat. Malaikat mengatakan bahwa dirinya ialah nan pantas menjadi khlaifah sebab selalu bertasbih, bertauhid, dan menyucikan Allah Swt.

  5. Allah Swt., lebih tahu apa nan tak diketahui malaikat.

Terdapat dua peranan krusial nan dilaksanakan dan diamanahkan manusia sebagai khalifah di bumi hingga hari kiamat datang. Pertama, tugas manusia sebagai khalifah di bumi ialah memakmurkan bumi ( al'imarah ) dan tudah kedua manusia sebagai khalifah di bumi ialah memelihara bumi dari upaya perusakan-perusakan ( ar-ri'ayah ).

Manusia sebagai khalifah di bumi memiliki kewajiban bersama nan telah dibebankan Allah, yaitu harus mengekplorasi kekayaan bumi buat kemaslahatan umat manusia. Selain itu, tugas manusia sebagai khalifah di bumi ialah memelihara bumi, termasuk di dalamnya memelihara akidah dan akhlak manusia yangberperan sebagai Sumber Daya Manusia, serta mencegah perbuatan jahiliyah (merusak dan menghancurkan alam).