Alat Musik Tradisional Khas Melayu
Kaya Budaya, Miskin Perhatian
Tak mengherankan jika warisan budaya Melayu nan ada di Indonesia banyak dimanfaatkan pihak asing baik buat keperluan akademis, melengkapi museum, sampai koleksi pribadi. Karena apa? Bangsa ini terlalu abai terhadap kekayaannya sendiri. Jangankan kekayaan budaya nan dinilai abstrak dan tidak memiliki nilai hemat dan materiil nan tinggi, pulau-pulau dan ladang minyak pun buktinya banyak dikuasai dan dijual buat asing.
Dikatakan bahwa banyak kekayaan literasi kebudayaan Melayu kita nan sudah berada di perpustakaan atau museum di Malaysia. Ratusan ribu judul kitab tersebut telah banyak nan dijual walau dengan harga nan rendah. Jika sudah demikian, kita nan sesungguhnya sebagai pemilik resmi warisan kebudayaan tersebut bukan saja dianggap sudah abai namun sudah tidak menghargai nilai-nilai kesejarahan.
Dan beruntunglah tetangga kita negeri Jiran nan tentunya dari kitab-kitab tersebut dapat banyak informasi mengenai kebudayaan-kebudayaan dan bahkan sejarah Indonesia sehingga banyak “rahasia” nan sudah diketahui Malaysia.
Bukan buat Ditinggalkan
Warisan budaya itu merupakan bagian dari sejarah. Sejarah merupakan alat buat berintrospeksi diri, bercermin dan melakukan kontemplasi supaya kejadian sekarang tidak lebih buruk dibandingkan masa lalu. Masa lalu itu, ya refresentasinya sejarah nan tertuang dalam aneka peninggalan budaya nan memuat tradisi, nilai-nilai hidup, adat istiadat, peninggalan budaya dan berbagai instrumen sejarah nan berwujud seperti candi, baju adat, buku/kitab-kitab.
Segala kearifan akan tertuang dalam kehidupan di era modern jika pembelajaran sejarah itu sudah begitu mendarah daging dan memformula dalam hidup. Makanya, pantas saja Bung Karno pernah bilang, “jangan sekali-kali melupakan sejarah (jas merah)”. Karena memang sejarah nan akan terwariskan baik secara kolektif maupun individual bukan buat ditinggalkan.
Makanya, inilah saatnya nan tepat buat melestarikan warisan budaya Melayu nan selama ini sudah banyak nan diabaikan dan tidak diurusi.
Beragam Jenis Budaya Melayu
Budaya Melayu dalam hal kesenian banyak memiliki cabang nan secara garis besar dibagi menjadi seni suara, seni peran, seni musik, seni lukis, seni sastra, bonsai, origami, seni bela diri, dan seni memasak.
Seni suara nan paling khas dari kebudayaan Melayu ialah Endoi atau Dendang Siti Fatimah. Seni suara ini diperdengarkan apabila terdapat acara kelahiran anak dan biasanya disertai dengan upacara mencukur rambut anak pada hari ketujuh. Warisan budaya Melayu ini dapat dilihat dan didengar di daerah Perak, Negeri Sembilan Malaysia.
Selain itu, ada juga seni suara Nazam nan berisi tentang kisah hayati Nabi mUhammad dan dapat disaksikan saat ada acara nan berhubungan dengan seremoni umat Islam. Kesenian ini biasanya disandingkan juga dengan kasidah, nasyid, zikir, beduah, hardah, dan ghazal dengan instrumen musik berupa rebana dan tetabuhan tradisional.
Kesenian selanjutnya nan menjadi warisan budaya Melayu ialah seni mobilitas nan diperlihatkan dengan adanya drama dan tarian. Berbagai jenis tari di Melayu ini ialah seni tari payung, gamelan, mak Inang, dan masih banyak lagi seni drama dan tari nan dipertunjukkan di wilayah Melayu. Seni mobilitas ini kebanyakn dipengaruhi oleh budaya lain seperti Arab dan Parsi.
Beragam jenis tarian rakyat juga dipertunjukkan pada saat ada acara rakyat sehingga masyarakat merasa terhibur. Sementara seni drama nan paling dikenal di wilayah Melayu ialah Makyung, yakni drama nan berisi tentang kisah ritual pemujaan nan dilakukan masyarakat terhadap nenek moyang dan dapat ditemui di daerah Kelantan.
Selain Makyung, ada juga snei drama lainnya nan disebut Main Puteri. Seni drama ini bercerita tentang seorang pawang nan bertugas buat mengawal para roh pembawa penyakit. Seni drama ini biasanya digunakan buat mengobati penyakit seseorang nan dipercaya dampak adanya roh penyakit.
Alat Musik Tradisional Khas Melayu
Dalam setiap warisan budaya, seni memegang peranan krusial buat kemajuan budayanya. Begitu juga di Melayu, alat musik dianggap sebagai bukti nan masih dapat digunakan buat melestarikan kebudayaan khas Melayu. Musik sebagai unsur nan menghidupkan kesenian menjadi salah satu wahana nan dapat memberikan hiburan sekaligus kegunaan bagi masyarakatnya.
Alat musik tradisional khas Melayu ini digolongkan ke dalam empat bagian, yakni alat musik nan ditiuo, dipetik, dipukul dan alat musik nan terbuat dari bahan kulit binatang. Alat-alat tersebut biasanya digunakan buat mengiringi drama dan tarian, serta seni suara. Berikut ialah majemuk alat musik khas Melayu :
1. Rebana Ubi
Rebana ubi terbuat dari bahan kulit nan dapat mengeluarkan bunyi saat benda tersebut dipukul. Alat musik ini biasanya digunakan dalam upacara pernikahan, yakni sebagai alat komunikasi nan sederhana buat memanggil orang jauh dengan jumlah pukulan nan sebelumnya telah dipahami oleh masyarakatnya.
2. Kompang
Kompang merupakan alat musik nan sampai saat ini masih popular di kalangan masyarakat Melayu. Alat musik ini digunakan dalam kegiatan sosial serta digunakan juga buat mengiringi lagu gambus. Kompang juga terbuat dari bahan kulit nan dapat mengeluarkan bunyi saat dipukul.
3. Sape
Sape ialah seruling tradisional nan terbuat dari bahan bambu panjang nan dilubangi agar menghasilkan berbagai nada. Sape ini biasanya digunakan buat melengkapi musik tradisional khas Melayu dan juga digunakan buat mengiringi musik dangdut.
4. Gambus
Alat musik nan satu ini sepertinya sudah tak asing lagi di mata masyarakat. Alat musik nan berbentuk mandolin ini memiliki jumlah senar sebanyak tida sampai dua belas dan digunakan buat mengiringi alat musik lain seperti gendang. Sementara itu, ada orkes spesifik nan disebut orkes gambus buat mengiringi tarian Zapin sebagai tari pergaulan nan dibawakan oleh penari laki-laki.
5. Kordeon
Kordeon merupakan alat musik tradisional nan digunakan dengan cara dipompa. Alat musik ini cukup sulit dimainkan apabila tak mengikuti latihan tertentu. Dengan begitu, hanya orang-orang nan mempelajari alat musik ini nan dapat memainkannya.
6. Gendang atau Kendang
Gendang atau kendang sepertinya sudah tak asing lagi buat didengar, bahkan dimainkan. Hampir seluruh masyarakat Melayu mengenal alat musik ini. Gendang atau kendang dimainkan dengan cara dipukul dan dimainkan bersamaan dengan alat musik lainnya sehingga menghasilkan harmonisasi musik. Kendang terdiri atas kendang besar dan kendang kecil dengan masing-masing berkarakter halus dan agak keras.