Perencanaan Jangka Pendek

Perencanaan Jangka Pendek



Perencanaan Itu Penting

Ketahuilah bahwa gagal merencana itu sama dengan merencanakan gagal. Membuat Perencanaan ialah aktivitas nan berada di urutan pertama dalam sebuah siklus manajemen. Perencanaan menjadi penunjuk arah bagi tindakan agar setiap kegiatan memiliki tujuan nan jelas dan bisa dilakukan dengan efektif dan efisien.

Sebelum membuat perencanaan kegiatan, ada beberapa hal nan harus diperhatikan dan dipersiapkan, diantaranya:

  1. Lihatlah kondisi Anda secara obyektif. Apakah Anda termasuk orang nan efektif menggunakan waktu? Seberapa sering Anda menunda pekerjaan? Dan seterusnya.
  2. Lakukan penilaian pada kehidupan social Anda. Apa peran dan posisi Anda dalam berhubungan dengan orang lain?
  3. Pelajari tentang manajemen waktu
  4. Rumuskan visi, misi dan tujuan hayati Anda.


Perencanaan Jangka Panjang

Perencanaan jangka panjang dibuat buat jangka waktu nan panjang. Perencanaan jangka panjang sangat berhubungan dengan visi, misi dan tujuan hayati seseorang.

Rencana jangka panjang dari kehidupan seseorang ini biasanya dituliskan dalam sebuah buku harian. Pada saatnya, ia akan melihat bahwa satu-persatu hal nan direncanakan itu akan terwujud satu persatu.



Perencanaan Jangka Pendek

Perencanaan jangka pendek dibuat buat menerjemahkan perencanaan jangka panjang dalam daftar aktivitas dan langkah-langkah nan akan dilakukan dalam periode waktu nan lebih pendek.

Biasanya perencanaan jangka pendek ini dibuat dalam periode bulanan, mingguan dan harian. Daftar perencanaan harian sering disebut dengan To-Do-List . Daftar ini berisi aktivitas atau tugas-tugas nan harus dikerjakan hari itu.



Tips Membuat To-Do-List
  1. Buatlah daftar tindakan. Cantumkan sebanyak-banyaknya tindakan nan akan Anda lakukan hari itu.
  2. Tentukan prioritasnya, dari nan paling krusial sampai dengan nan paling tak krusial berdasarkan kepentingannya
  3. Tentukan jadwal. Jadwal ini dibuat buat mengatur waktu aplikasi dari aktivitas nan telah Anda masukkan dalam daftar tindakan.


Perencanaan Strategis Menurut Para Pakar

Definisi perencanaan strategis telah diungkapkan oleh banyak pakar. Menurut Kezner, perencanaan strategis ialah sebuah alat manajemen nan dipakai buat mengelola kondisi saat ini menjadi lebih baik dan lebih maju pada masa nan akan datang.

Sementara itu, Brown menjelaskan bahwa buat mencapai goal dari taktik nan telah diambil atau ditetapkan, seluruh pendukung perusahaan, mulai dari atasan hingga bawahan harus bekerja dalam sebuah system nan ada dalam perencanaan strategis.

Perencanaan strategis secara eksplisit berhubungan langsung dengan dengan manajemen perubahan. Hal ini telah dibuktikan dengan hasil penelitian nan mengatakan bahwa strategic planning ialah suatu rangkaian proses nan mengedepankan penemuan buat perubahan nan lebih baik. Jika perubahan tanpa diikuti dengan adanya inovasi, langkah strategis nan telah diambil dapat dikatakan gagal.

Dalam proses membuat perencanaan nan strategis, menjalankan pengembangan program-program strategis akan mencapai cita-cita perusahaan secara efektif dan efisien.

Dalam global usaha, analisis bisnis dengan mengembangkan perencanaan strategis mulai dikenal pada era 1950-an. Namun pada awalnya, sebagian besar perusahaan nan mengembangkan taktik perencanaan mengalami kegagalan.



Manfaat Membuat Perencanaan Strategis

Membuat perencanaan buat mengambil langkah strategis bukan tanpa tujuan. Perusahaan atau organisasi nan mengambil langkah strategis memiliki tujuan, yaitu goal positif buat kemajuan perusahaan atau organisasi. Berikut ini kegunaan dari pengambilan langkah strategis bagi perusahaan atau organisasi.

  1. Memberikan kerangka kerja buat mengembangkan aturan tahunan perusahaan atau organisasi.
  1. Sebagai pengembangan manajemen.
  1. Sebagai prosedur buat memaksa atasan buat memikirkan langkah jangka panjang perusahaan atau organisasi.
  1. Sebagai alat buat mensejajarkan manajer dengan langkah strategis jangka penjang perusahaan atau organisasi.


Proses Perancanaan Strategis

Dalam sebuah perusahaan, periode operasi perusahaan dijalankan sinkron dengan tahun kalender. Proses pengambilan langkah strategis ini dilakukan sebelum pembuatan aturan tahunan. Berikut ini langkah-langkah dalam perencanaan strategis.



1. Menijau dan Memperbaharui Planning Strategis dari Tahun Lalu

Selama satu tahun, keputusan nan mengubah planning pengambilan langkah strategis dibuat. Manajemen bisa memutuskan kapan saja jika kebutuhan akan hal tersebut ada.

Secara konsep, akibat dari keputusan jangka panjang tersebut sebaiknya dimasukkan dalam planning pengambilan langkah strategis nan sifatanya segera setelah keputusan itu diambil.

Jika planning pengambilan langkah strategis itu tak dijalankan dengan baik, planning tersebut tak lagi mencerminkan langkah nan akan ditentukan atau langkah nan akan diamabil oleh perusahaan. Khususnya, planning itu tak mencerminkan dasar buat menguji langkah strategis dan program nan dihasilkan dari perencanaan strategis tersebut.



2. Memutuskan Anggapan dan Pedoman

Rencana strategis nan telah diperbaharui, memasukkan berbagai anggapan luas, seperti pendapatan dari Produk Domestik Bruto (PDB), tarif tenaga kerja, taraf suku bunga, harga jual, dan kondisi pasar. Asumsi-asumsi tersebut diperiksa kembali dan jika memungkinkan bisa diubah dengan memasukkan informasi paling terakhir.



3. Perulangan Planning Strategis (I)

Dengan memakai asumsi, pedoman, dan tujuan tersebut, unit bisnis dan unit lainnya membuat desain awal dari langkah perencanaan strategis. Dalam planning pengambilan langkah strategis ini memasukkan planning operasi nan berbeda dengan planning nan telah dijalankan sekarang ini, misalnya perubahan dalam taktik pemasaran.

Dalam perencanaan langkah strategis, staf bagian bisnis mayoritas melakukan pekerjaan nan bersifat analisis. Sementara itu, manajer bisnis melakukan pengambilan keputusan dalam taktik perencanaan.



Perencanaan Keuangan Keluarga

Membuat perencanaan keuangan keluarga sangat krusial buat menjaga agar pengelolaan keuangan berlangsung dengan baik dan cash flow keluarga seimbang, sehingga penumpukan hutang keluarga pun tak terjadi hanya sebab perencanaan dan pengelolaan keuangan nan buruk.

Dalam perencanaan keluarga ini perlu adanya kolaborasi dari suami dan istri, salah satunya yaitu dengan menjaga komunikasi di antara keduanya. Dengan adanya komunikasi, maka nan terjadi ialah adanya keterbukaan dalam membicarakan perencanaan tersebut. Pada akhirnya, penggunaan uang pun dapat lebih jelas dan terarah.



Prinsip Keuangan Keluarga

Dr. Setiawan Budi Utomo, salah satu Tim Pakar Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, mengatakan bahwa ada beberapa prinsip dasar dalam pengelolaan dan perencanaan keuangan keluarga, yaitu sebagai berikut.



1. Sumber Penghasilan (Pekerjaan) Harus Halal

Mungkin ketika memutuskan buat menikah, setiap pasangan sudah memiliki pekerjaan tetap nan menjadi sumber penghasilan utama. Namun, tak ada salahnya buat kembali saling mengevaluasi, sudah halalkah sumber penghasilan Anda? Karena, kehalalan dan kelegalan pekerjaan nan kita tekuni merupakan kunci keberkahan rezeki nan akan kita terima.

Rasulullah Saw bersabda dalam salah satu hadistnya “Tidaklah seseorang mengonsumsi makanan lebih baik dari mengonsumsi makanan nan diperoleh dari hasil kerja sendiri, sebagaimana Nabi Allah, Daud, memakan makanan dari hasil kerjanya,” (HR. Bukhari).

Memilih sumber penghasilan atau pekerjaan nan halal ialah langkah pertama nan harus diambil dalam pengelolaan keuangan keluarga. Hal itu sebab hasil dari pekerjaan itulah nan akan menjadi sumber rezeki nan akan dikelola nantinya. Adapun kriteria pekerjaan nan halal yaitu:

  1. Tidak bertentangan dengan aturan-aturan syariat
  2. Tidak menzolimi orang lain
  3. Tidak ada unsur penipuan atau pencurian
  4. Tidak mengandung unsur riba


2. Menekankan pada Skala Prioritas

Agar pengelolaan keuangan berlangsung baik, maka kita dituntut buat pandai berhemat, tak boros. Mengajarkan pada seluruh anggota keluarga tentang prinsip-prinsip hemat. Ingat, ekonomis bukan berarti kikir.

Akan tetapi pandai memilah, maka nan benar-benar kita butuhkan dan mana nan hanya sekedar kita inginkan. Dahulukan sesuatu nan dibutuhkan, di atas sesuatu nan diinginkan. Inilah nan disebut dengan skala prioritas.

Dahulukan mengeluarkan uang buat sesuatu nan benar-benar kita butuhkan. Contohnya membayaran cicilan hutang, rekening listrik, kebutuhan bulanan, biaya pendidikan anak dan sejenisnya. Setelah kebutuhan wajib ini terpenuhi, baru kemudian memenuhi kebutuhan lain nan telah direncanakan maupun nan belum direncanakan.



3. Membiasakan Diri Menabung buat Global dan Akhirat

Menabung buat tujuan global dan akhirat perlu menjadi poin krusial dalam perencanaan keuangan keluarga. Setiap kali menerima rezeki, misalnya sesudah gajian, laba usaha, honor, dan sebagainya, biasakan buat menyisihkan terlebih dahulu buat tabungan dan sedekah. Buat perencanaan dari awal. Misalnya, 10% dari gaji buat tabungan dan sedekah. Ingat, lakukan di awal, jangan menunggu uang residu buat menabung dan sedekah.

Tradisi ini sebaiknya tak hanya dilakukan oleh orang tua, akan tetapi juga diajarkan pada anak semenjak dini. Misalnya, pada anak nan sudah mengerti uang, tuntun mereka agar menyisihkan sebagian dari uang jajannya buat menabung atau bersedekah, sehingga hal itu pun menjadi Norma bagi mereka.

Demikianlah, selamat merancang dan membuat perencanaan buat keberhasilan hayati Anda.