Tindakan Saat Bermimpi Buruk
Sabda merupakan perkataan nan diucapkan oleh seseorang nan mengandung kebenaran. Salah satu sabda nan sering dikaitkan dengan pemahaman ilmu agama, terutama agama Islam, ialah sabda Rasulullah. Beliau mengenalkan berbagai macam pengetahuan lewat sabdanya nan hingga kini dapat ditafsirkan oleh beberapa orang nan memiliki pemahaman keagamaan nan dianggap lebih daripada sebagian orang lainnya.
Dalam artikel kali ini, akan diterangkan beberapa makna sabda Rasulullah nan sering muncul dan bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari umat manusia.
Sabda Rasulullah tentang Mimpi
Salah satu sabda nan terkenal mengenai mimpi umat manusia ialah sebagai berikut.
Mimpi seorang mukmin merupakan satu bagian dari 46 bagian nubuwwah (kenabian).
Lantas, mimpi seperti apa nan merupakan tanda bahwa seseorang memiliki bagian tersebut? Atau apa makna sabda nan tersebut di atas?
Tentu umat manusia, terutama muslim, mengharapkan bahwa dalam diri mereka terdapat majemuk kelebihan nan jika dikaitkan dengan kenabian akan mampu mendapatkan posisi nan sangat mulia tersebut.
Sabda di atas merupakan pengetahuan mengenai apa nan dimimpikan oleh seorang mukmin nan akan terjadi dengan benar. Hal ini disebabkan oleh mimpi tersebut merupakan permisalan nan dibuat buat orang nan memimpikannya. Kadang pula mimpi tersebut merupakan suatu warta mengenai sesuatu nan sedang atau akan terjadi di kehidupan mendatang. Lantas kejadian tersebut benar-benar terjadi sinkron dengan apa nan dimimpikannya.
Dengan demikian, mimpi ini seperti sebuah keajaiban nan juga dialami oleh banyak nabi dalam sebuah kebenaran nan dibuktikannya. Meskipun pada dasarnya mimpi berbeda dengan kenabian, namun mimpi nan sahih merupakan salah satu bagian dari kenabian tersebut. Hal ini disebabkan oleh tak ada nan mengetahui hikmah dari mimpi seperti halnya sapta rakaan dalam shalat.
Ada pula ciri-ciri nan dimiliki oleh seseorang nan sahih dalam mimpinya ialah seorang mukmin nan jujur, jika mimpinya ialah mimpi nan baik. Seseorang nan jujur akan menjaga ucapannya di saat terjaga. Ia memiliki iman dan takwa nan secara generik mimpinya dapat merupakan suatu kebenaran.
Oleh karena itu, hadits tentang mimpi seseorang itu haruslah mimpi nan baik. Hal itu juga ditegaskan dengan adanya sabda Rasulullah nan berbunyi: orang nan paling sahih mimpinya ialah orang nan paling jujur ucapannya.
Tiga Macam Mimpi
Selain mengetahui makna mimpi, kita juga perlu mengenal terlebih dahulu jenis-jenis mimpi nan dapat dilihat oleh seseorang dalam tidurnya. Pertama, mimpi nan sahih dan baik, yakni mimpi nan didapatkan oleh para nabi dalam tidurnya sebagai satu dari 46 bagian kenabian. Mimpi tersebut tak terjadi di alam nyata. Akan tetapi, apa nan terjadi di kehidupan konkret terjadi persis seperti nan dilihatnya di dalam mimpi.
Kalaupun tidak, ada suatu penafsiran nan dilakukan berdasarkan mimpi tersebut, lantas terjadi di kehidupan nyata. Misalnya saja, mimpi Rasulullah ketika pedang beliau menjadi retak dan melihat seekor sapi betina nan disembelih. Maka tafsiran nan dihasilkan ialah gugurnya paman beliau nan bernama Hamzah di perang Uhud sebagai seorang syuhada.
Hal ini ditafsirkan demikian sebab kabilah seseorang memiliki kedudukan seperti pedang nan dalam pembelaan mereka diberi dukungan dan pertolongan. Sementara itu, sapi betina merupakan sahabat nan juga akan gugur di medan perang. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kebaikan nan terdapat pada sapi betina sama halnya dengan kebaikan nan terdapat dalam diri para sahabat Rasulullah.
Jenis mimpi nan kedua ialah mimpi nan merupakan sebuah cerminan dari apa nan diinginkan oleh si pemimpi dari apa nan terjadi dalam kehidupannya. Mimpi seperti ini sama seperti nan kebanyakan disebut sebagai kembang tidur.
Mimpi tersebut hanyalah kompensasi nan dihasilkan dari alam bawah sadar si pemimpi mengenai apa nan diharapkannya dari kehidupan nyata. Dengan begitu, tak ada hukum dari mimpi tersebut.
Jenis mimpi nan ketiga ialah mimpi nan dimunculkan dari gangguan setan dengan maksud buat menakut-nakuti seorang manusia sebab setan dapat menggambarkan apa saja nan ditakuti oleh manusia di dalam mimpinya. Hal ini disebabkan oleh keinginan setan buat membuat kaum mukminin merasa sedih, sebagaimana dengan firman Allah berikut ini.
Sesungguhnya pembicaraan misteri itu dari setan, dengan tujuan agar orang-orang beriman itu bersedih hati,padahal pembicaraan itu tidaklah memberi mudarat sedikit pun kepada mereka kecuali dengan izin Allah (Al-Mujadalah:10).
Setan memiliki tujuan buat dapat membuat seseorang merasa rancu dan tak senang dalam hidupnya. Oleh karena itu, setan selalu mengganggu manusia, baik dalam waktu terjaga maupun kala seseorang mengalami mimpi dalam tidurnya. Hal ini sinkron dengan apa nan tertera dalam firman Allah berikut ini.
Sesungguhnya setan itu merupakan musuh bagi kalian maka jadikanlah ia sebagai musuh (Fathir: 6).
Mimpi jenis nan ketiga ini sangat disarankan buat diperangi sebab mimpi tersebut merupakan perwujudan dari apa nan dilakukan setan. Oleh karena itu, umat manusia diharapkan senantiasa berlindung kepada Allah sebelum dan sesudah bangun tidur dengan membaca doa sebelum dan sesudah tidur.
Saat seseorang mengalami mimpi jelek dan terbangun, maka seseorang tersebut diperintahkan buat meludah tiga kali ke bagian kirinya. Lalu mengubah posisi tidurnya dengan membalikkan rusuknya ke arah nan lain. Selain itu, mimpi jelek tersebut juga tak boleh diceritakan kepada orang lain sebab mengandung sesuatu nan buruk.
Hal ini harus dilakukan agar mimpinya tersebut tak akan memunculkan kemudaratan bagi kehidupannya. Sabda Rasulullah dalam hal ini berbunyi sebagai berikut.
Bila seseorang dari kalian bermimpi tentang hal nan dibencinya (mimpi buruk), hendaklah meludah ke arah kiri sebanyak tiga kali dan berlindung kepada Allah dari gangguan setan tiga kali, serta memalingkan lambung/rusuknya ke arah nan berbeda dengan sebelumnya.
Selain itu, ada pula hadits lain nan mengatakan hal serupa dengan bunyi sebagai berikut.
Bila seseorang dari kalian bermimpi perkara nan dibencinya (mimpi buruk), maka hanyalah mimpi itu dari setan. Karena itu, hendaklah ia berlindung kepada Allah dari kejelekan mimpi tersebut dan janganlah ia ceritakan mimpinya kepada seorang pun. Sungguh mimpi itu tak akan memudaratkannya.
Tindakan Saat Bermimpi Buruk
Berikut ialah beberapa tindakan nan harus dilakukan ketika terbangun dari mimpi jelek berdasarkan apa nan diperintahkan oleh Rasulullah.
- Meludah ke arah kiri sebanyak tiga kali.
- berlindung kepada Allah dari kejahatan setan dengan mengucapkan atau membaca tawudz sebanyak tiga kali.
- berlindung kepada Allah dari segala keburukan nan dilihatnya di dalam mimpi tersebut.
- memalingkan lambung atau rusuknya ke arah nan berbeda dengan arah semula.
- tidak menceritakan apa nan dilihatnya di dalam mimpi pada siapa pun.
- bangkit dari loka tidur dan berwudlu buat kemudian mengerjakan shalat .
Dengan melakukan hal-hal di atas, maka mimpi seseorang nan jelek tak akan mampu mencelakainya. Akan tetapi, banyak pula hal nan tak diketahui oleh umat manusia, termasuk sapta jumlah rakaat shalat nan selama ini masih dipertanyakan oleh para kaum muslim.
Shalat tersebut merupakan bagian dari wahyu nan diberikan Allah sehingga tak ada nan mengetahui apa makna dari penetapan sapta rakaat 2,3, dan 4 tersebut. Hal ini serupa juga dengan mimpi seseorang nan dapat menjadi wahyu bagi sebagian orang.
Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa mimpi merupakan apa nan ditampilkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Akan tetapi, ada dispensasi nan membuat mimpi tersebut menjadi baik dan merupakan tafsiran dari kejadian nan akan terjadi. Mimpi tersebutlah nan merupakan salah satu bentuk kenabian seorang manusia.