Keyakinan Masyarakat Kabupaten Bekasi
Bagi masyarakat Indonesia khususnya nan berada di Jawa Barat, pastinya sudah tak asing lagi dengan Kabupaten Bekasi ini. Kabupaten Bekasi beribukota di Cikarang dan terletak di sebelah timur Kota Bekasi nan berbatasan dengan Jakarta.
Kabupaten ini mempunyai 23 kecamatan nan terbagi atas beberapa desa dan kelurahan. Sebelah barat kabupaten ini berbatasan dengan Bahari Jawa, Kota Bekasi, dan Provinsi Jakarta. Sebelah utara kabupaten ini berbatasan dengan Kabupatem Karawang Timur dan di sebelah selatan berbatasan langsung dengan Kabupaten Bogor.
Sejarah Kabupaten Bekasi
Menurut sejarah, nama Bekasi ini memiliki arti dan memiliki nilai sejarah nan paling khas dalam pengertiannya. Menurut pakar bahasa Sansekerta dan Jawa Antik Poerbatjaraka, asal mula nama Bekasi ini berasal dari kata chandrabhaga .
Chandra ini berarti bulan nan dalam bahasa Jawa Antik sama artinya dengan kata s asi . Bhaga nan berati 'bagian'. Dari pengertian di atas, maka Bekasi nan berarti chandrabhaga ini ialah bagian dari bulan. Kemudian Chandrabhaga ini berubah menjadi Bhagasasi nan sering disingkat dalam pengucapannya dengan sebutan Bhagasi . Kata bhagasi ini dalam penulisan Belanda seringkali ditulis Bacassie kemudian berubah menjadi Bekasi hingga saat ini.
Kabupaten Bekasi ini dikenal dengan sebutan Bumi Patriot. Sebutan ini disebabkan sebab daerah ini dijaga oleh para pembela tanah air pada saat itu. Pada saat itu, negara Indonesia sedang dijajah oleh para penjajah dan para patriot bangsa ini berjuang mempertahankan negara. Oleh sebab itu, perjuangan para pahlawan ini tertulis dalam bait puisi karangan pujangga besar Chairil Anwar nan berjdul Krawang-Bekasi . Hingga saat ini, Bekasi sudah banyak mengalami perubahan nan lebih baik lagi.
Sejarah kabupaten ini dimulai dengan terbentuknya “Panitia Amanat Rakyat Bekasi” nan didirikan oleh R. Supardi, H. Hasibuan, dan KH. Noer Alie. Kemudian dengan adanya berbagai bayak pertentangan, diadakan kedap raksasa di alun-alun Bekasi. Kedap raksasa ini diadakan pada tanggal 17 Febuari 1950 nan dihadiri oleh sekitar 40.000 orang. Kedap ini berisi tentang tuntutan rakyat Bekasi nan berbunyi;
- Penyerahan kekuasaan Pemerintah Federal kepada Republik Indonesia.
- Pengembalian seluruh wilayah Provinsi Jawa Barat kepada negara Republik Indonesia.
- Tidak akan diakuinya pemeritahan di wilayah Bekasi selain pemerintahan negara republik Indonesia.
- Menuntut kepada Pemerintahan agar nama Kabupaten Jatinegara diganti menjadi Kabupaten Bekasi.
Tuntutan rakyat Bekasi ini kemudian banyak mendapat dukungan di berbagai pihak. Kemudian hingga beberapa kali pengajuan pada bulan Juni 1950, salah satu tuntutan rakyat Bekasi ini disetujui oleh Mohammad Hatta nan menggantikan nama Kabupaten Jatinegara menjadi Kabupaten Bekasi .
Pada tanggal 15 Agustus 1950, kabupaten ini secara resmi dibentuk dengan diresmikan dengan Undang-Undang No. 14 Tahun 1950. Kemudian tanggal tersebut dijadikan sebagai Hari Jadi Bekasi. Kemudian pada tanggal 2 April 1960, pusat Pemerintahan Daerah Bekasi dipindahkan ke Gedung Baru Mustika Pura Kantor Pemda Bekasi nan awalnya di Jatinegara nan saat ini merupakan Markas Kosim 0505 Jayakarta, Jakarta.
Sistem Transportasi dan Perekonomian di Kabupaten Bekasi
Pada saat ini, wilayah di Bekasi ini merupakan wilayah dengan dataran rendah dan juga berbukit-bukit. Pemilihan pemimpin daerah di Bekasi ini ditentukan oleh sistem pemilu nan langsung dipilih oleh masyarakat Bekasi. Pemilu ini dlaksanakan sebagai sistem demokrasi nan berlangsung di wilayah ini dan juga sebagai pesta rakyat dalam menentukan pemimpinnya.
Untuk sistem transportasi, wilayah Bekasi ini merupakan kawasan pertumbuhan Jakarta sehingga menjadi bagian dari kawasan Jabotabek nan saat ini di kenal dengan Jabodetabek. Bekasi dilintasi ruas jalan tol Jakarta-Cikampek dan jalur kereta barah Jakarta-Surabaya serta jalur-jalur lainnya.
Sistem transportasi Bekasi ini tentunya sangat membantu dalam pembangunan perkembangan kota termasuk juga Kota Jakarta sebab hingga saat ini Jakarta memang sangat terkenal dengan kemacetannya nan disebabkan oleh padatnya penduduk.
Untuk masalah sosial ekonomi, pemerintahan Bekasi ini dibantu dengan donasi langsung tunai. Lapisan masyarakat di Bekasi ini terdiri atas 25% masyarakat kalangan atas, 25% masyarakat kalangan menengah, dan 50% masyarakat kalangan ke bawah.
Hubungan dari ketiga lapisan masyarakat tersebut dirasa kurang berjalan mulus. Masyarakat nan berada di kalangan atas kurang mampu merangkul masyrakat nan berada di kalangan menengah ke bawah dalam aktivitas ekonomi sehingga keberadaan nan kaya dan nan miskin terlihat sangat menonjol.
Kehidupan ekonomi ditunjang dengan aktivitas pertanian nan berjalan di wilayah Bekasi tersebut. Selain itu, perdaganag dan sektor perindutrian juga sangat mendominasi perekonomian nan ada di Bekasi. Industri-industri nan ada di kawasan Bekasi ini di antaranya Jababeka, Greendland Internastional Industrial Center (GIIC), Kota Deltamas, EJIP, Delta Silicon, MM2100, BIIE dan sebagainya.
Kawasan-kawasan industri tersebut tergabung dalam sebuah ekonomi terbesar, yaitu Zona Ekonomi International (ZONI) nan memiliki fasilitas spesifik dalam perkembangannya di bidang perpajakan, infrastruktur, keamanan, dan fiskal.
Sektor pertambangan nan berada di wilayah Bekasi di antaranya sebagai berikut.
- Minyak bumi. Beberapa sumur terdapat di dalamnya kandungan minyak bumi nan telah dieksplorasi. Pertambangan minyak bumi terdapat di Bekasi bagian utara nan salah satunya terletak di Babelan, Gabus, Muarage,bong, dan Cabangbungin.
- Gas alam. Pertambangan gas alam terdapat di Bekasi bagian selatan. Sumur gas nan saat ini sudah dieksplorasi terdapat di Jatirangon.
Secara geografis, Bekasi berbatasan langsung dengan beberapa wilayah. Perbatasan wilayah Bekasi ini ialah sebagai berikut.
- Perbatasan sebelah utara berbatasan dengan Bahari Jawa.
- Perbatasan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor.
- Perbatasan sebelah barat berbatasan dengan DKI Jakarta dan Kota Bekasi.
- Perbatasan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Tangerang.
Keyakinan Masyarakat Kabupaten Bekasi
Di wilayah kabupaten ini, terdapat berbagai macam keyakinan nan banyak dianut oleh masyarakat sekitar. Hal ini dapat dilihat dengan adanya pembagian terhadap keyakinan nan tersebar di desa atau kecamatan di wilayah tersebut. Berikut ialah pembagian keyakinan nan terdapat di kabupaten tersebut.
- Terdapat kelompok pakar sunnah bernama Pakar Sunnah Waljamaah nan berasal dari luar agama Islam. Kelompok ini berasal dari Desa Sriamur.
- Terdapat rumah nan dijadikan sebagai loka beribadah di tengah pemukiman warga nan digunakan sebagai loka peribadatan warga pendatang.
- Adanya sebuah lembaga nan ingin mendirikan negaranya sendiri nan bernama Lembaga Komunikasi Sunda Nusantara nan berada di wilayah Bekasi ini.
Tempat Wisata di Kabupaten Bekasi
Bekasi juga memiliki beberapa loka wisata nan menarik utuk dikunjungi para wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. Berikut ialah loka wisata nan bisa dikunjungi di kabupaten ini.
- Pantai Muara Gembong. Pantai ini terletak di Desa Pantai Sederhana, Kecamatan Muara Gembong. Pantai ini memiliki estetika pesona pantai nan sangat memuaskan bagi para pengunjungnya.
- Pantai Muara Beting. Pantai ini terletak di Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong. Pantai ini dijadikan sebagai potensi objek wisata dan saat ini sedang dalam proses pengembangan.
Selain loka wisata di atas, ada pula loka wisata nan terkenal di wilayah Bekasi ini seperti wisata Water Boom Cikarang. Ada juga kawasan loka wisata nan terkenal di sana seperti kawasan Lippo Cikarang nan menyediakan berbagai macam fasilitas rekreasi nan menarik buat di kunjungi.
Demikianlah sekilas tentang Kabupaten Bekasi nan sudah dibahas. Wilayah-wilayah di Indonesia termasuk di Bekasi ini memang mempunyai kelebihan dan kekurangannya sendiri. Namun, estetika dan masyarakat sekitar nan tinggal di sekitar Bekasi ini dapat memberi kesan tersendiri tentang wilayahnya.