Tumbuhan Monokotil Sebagai Bahan Pangan
Dilihat dari bijinya, tumbuhan bisa dibedakan menjadi dua kelompok yaitu tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil. Keduanya tentu memiliki disparitas nan sangat jelas. Disparitas tersebut terletak pada jumlah biji, akar, struktur daun, bentuk batang, ada tidaknya kambium, berkas pembuluh angkut, dan bentuk bunganya.
Bila kita berbicara tentang tumbuhan monokotil berarti kita akan membahas tentang keanekaragaman spesies tumbuhan. Kali ini kita akan membahas tentang tumbuhan monokotil dan macam tumbuhannya nan tersebar di seluruh dunia.
Tumbuhan monokotil (tumbuhan berkeping satu) umumnya memiliki akar serabut, bijinya tidak bisa membelah dikarenakan hanya ada satu daun lembaga, tulang daunnya sejajar, dan jumlah mahkota bunganya 3 atau kelipatannya.
Segala macam tumbuhan monokotil banyak dimanfaatkan sebagai sumber pangan, bahan standar industri, sumber energi nabati, zat pewarna, dekorasi ruangan, bahan standar perumahan, media penulisan dan bahan standar buat membuat pakaian. Tipe tumbuhan monokotil bisa dibedakan pula atas beberapa jenis suku, yaitu:
• Suku Palmae.
Karakteristik dari tumbuhan suku palmae atau suku pinang-pinangan ialah tulang daunnya menyirip atau bentuknya mirip kipas, batang tak bercabang, bunganya bertongkol atau mirip dengan karang nan terletak pada ujung batang atau tepat di ketiak daun. Contoh tanaman dari suku Palmae diantaranya berbagai jenis palem, rotan, gebang, enau, salak, kelapa sawit, kelapa, kurma, pohon lontar dan sagu.
• Suku Zingiberaceae.
Karakteristik tumbuhan suku zingiberaceae atau jahe-jahean ialah batangnya terlihat seperti dipeluk oleh pelepah daunnya, daunnya berbentuk spiral dan berselang-seling, dan batangnya tumbuh dari rimpang. Contoh tanaman dari suku jahe-jahean diantaranya kunyit, jahe, lengkuas, honje, dan kencur.
• Suku Gramineae
Karakteristik tumbuhan suku gramineae atau rumput-rumputan ialah tiap ruas batangnya ditempeli daun, bunganya serupa bulir nan penyerbukannya dibantu angin, dan daun nan berbentuk pita dan tulang daun sejajar. Contoh tanaman dari suku rumput-rumputan diantaranya serai, bambu apus, dan bambu.
• Suku Musaceae
Ciri tumbuhan suku musaceae atau pisang-pisangan ialah batangnya semu, tulang daunnya menyirip dan berbentuk mirip lanset nan ramping, bunganya banyak mirip karang. Contoh tanaman dari suku pisang-pisangan diantaranya berbagai jenis pisang seperti pisang ambon, pisang hias dan pisang kipas.
• Suku Bromeliaceae
Ciri tumbuhan suku bromeliadceae atau nanas-nanasan ialah bunganya berupa karang dan tulang daunnya menyirip dengan duri-duri kecil di pinggir daunnya. Contoh tanaman suku ini ialah nanas.
• Suku Orchidaceae
Ciri tumbuhan suku orchideae atau anggrek-anggrekan ialah daunnya memili daging dengan tepi nan rata, akarnya rimpang, mahkota bunganya sebanyak tiga buah, dan kebanyakan tumbuhan suku ini hayati dengan menumpang pada tumbuhan lain.
Hidup epifitnya itu menjadi mungkin sebab ia memiliki sel spesifik nan mampu menempel pada tumbuhan lain. Contoh tanaman suku ini ialah berbagai macam anggrek dan vanili.
• Suku Amarilidaceae
Ciri tumbuhan suku amarilidaceae atau bakung-bakungan ini ialah daunnya memanjang, berongga dan terlihat sempit. Banyak tanaman dari kelompok suku ini nan menjadi kelompok tanaman sayur, tanaman hias, bumbu masak, dan herbal alami buat pengobatan. Contoh tanaman suku ini diantaranya bawang putih, bawang merah, bawang bombai dan bakung.
Tumbuhan Monokotil Sebagai Bahan Pangan
Tidak semua tumbuhan nan kita kenal bisa dijadikan sumber pangan. Tanaman nan termasuk dalam kelompok tumbuhan ini kebanyakan bisa dimanfaatkan sebagai sumber pangan nan sarat gizi. Berikut ini beberapa tumbuhan monokotil nan bisa kita jumpai, seperti:
- Beras
Tumbuhan nan satu ini berasal dari proses pemisahan bulir padi dari sekam atau kulit kering dan bersisik nan melindunginya. Selain sebab mengenyangkan, beras dijadikan sumber pangan pokok hampir di seluruh negara Asia sebab kandungan gizinya nan melimpah.
Beras mengandung karbohidrat sehingga cocok dikonsumsi sehari-hari terutama pagi hari saat akan memulai aktifitas sebab mampu memberikan energi dan bahan bakar primer dalam metabolisme tubuh manusia. Sekitar 80 – 85 persen kandungan beras ialah pati yaitu sumber cadangan makanan utama. Protein, mineral dan vitamin juga terdapat dalam beras.
- Jagung
Jagung juga merupakan tumbuhan monokotil bertongkol dan berambut ini banyak dijadikan sumber pangan primer penduduk global terutama masyarakat Amerika Selatan dan Amerika Tengah.
Sementara di Indonesia hanya beberapa wilayah eksklusif nan masyarakatnya mengkonsumsi jagung sebagai makanan sehari-hari, yaitu wilayah Madura dan Nusa Tenggara.
Jagung memiliki kandungan gizi nan mirip dengan beras. Sebanyak 80 persen mengandung karbohidrat dalam bentuk pati. Dalam 100 gram jagung mengandung kalori sebanyak 355, karbohidrat 73,7 gram, protein 9,2 gram, lemak 3,9 gram, vitamin A 510 SI, vitamin B1 0,38 miligram, kalsium 10 miligram, besi 2,4 miligram, fosfor 256 miligram dan air 12 gram.
- Gandum
Tumbuhan ini nan sering dijadikan roti ini sekitar 60 – 80 persen kandungan gizinya berupa karbohidrat, 6 – 17 persen mengandung protein, 2 persen lemak, 2 persen mineral, dan beberapa jenis vitamin.
Gandum memiliki dua tipe, yaitu durum wheat nan biasa dipakai sebagai bahan dasar pembuatan mie dan pasta. Juga bread wheat nan biasa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kue dan roti.
Saat ini banyak pihak nan mengusahakan gandum menjadi bahan makanan nan lebih kaya gizi dan menarik secara tampilan. Salah satunya ialah jus rumput gandum.
Sekitar 28 mili liter wheat grass juice setara dengan 1 kg sayuran segar. Terdapat crude chlorophyll sekitar 70 persen dan mengandung 30 jenis enzim nan diperlukan dalam metabolisme tubuh.
Bagi pasien nan baru sembuh dari sakit, jus rumput gandum sangat baik dikonsumsi sehari-hari. Manfaat lainnya ialah jus ini bisa memperbaiki sistem pernafasan, mempercepat pembentukan sel darah merah, membersihkan limfa, membuat tidur Anda nyenyak, memperlambat proses penuaan, dan mengganti sel-sel tubuh nan telah rusak.
- Bambu
Siapa bilang bambu hanya dapat dimanfaatkan sebagai bahan standar kerajinan tangan dan pengobatan infeksi. Tumbuhan nan biasa tumbuh berkelompok ini ternyata dapat menghasilkan masakan berupa sayuran nan rasanya khas.
Anda tentu pernah mendengar sayur rebung, bukan? Sayur rebung sejatinya berasal dari tunas muda pohon bambu. Biasanya rebung dijadikan sayur kuah seperti sayur daun singkong. Rasanya sedikit manis dan teksturnya agak kasar.
Sayur rebung banyak dimasak oleh masyarakat Jawa Tengah. Sementara, Suku Rejang nan berada di Pulau Sumatera sering membuat rebung menjadi lema yaitu potongan rebung kecil nan dicampur bersama ikan seperti mujair dan difermentasi di dalam gulungan daun pisang selama 3 hari dan dimasak bersama santan.
Saat ini rebung juga mulai diolah dalam bentuk makanan lain seperti keripik rebung, asinan rebung dan cuka rebung. Ada pula masyarakat Pulau Jawa nan mengisi lumpia dengan bahan dasar rebung.
Kandungan pati rebung cukup tinggi dengan 12 asam amino dan juga protein nan dikandungnya, rebung bisa dimanfaatkan sebagai makanan pencegah penyakit.
- Tebu
- Barley
Tumbuhan nan memiliki rasa manis ini mengandung karbohidrat sederhana. Gula tebu biasanya diproses menjadi bentuk Kristal sukrosa. Prosesnya pertama-tama tebu mentah dihancurkan kemudian diperas buat diambil sarinya. Cairan nan didapat dari proses penyaringan lalu dicampur dengan bahan kalsium oksida buat membersihkannya.
Tahap selanjutnya proses pemutihan dengan menggunakan belerang dioksida. Hasil campuran ini lalu dididihkan sambil memisahkan sampah tebu. Kemudian kristalkan cairan murni itu dengan didinginkan dalam cetakan sambil diaduk.
Tumbuhan nan merupakan makanan sereal dari gandum awal ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat Eropa dan Amerika. Barley hijau nan masih muda mengandung Vitamin B tiga puluh kali lebih baik dari susu sapi segar, kalsiumnya 11 kali lebih banyak dari susu sapi segar, zat besinya 5 kali lebih tinggi dari bayam dan vitamin C 7 kali lebih banyak dari jeruk.