Penyebab Keputihan

Penyebab Keputihan

Menjaga kesehatan daerah kewanitaan ialah tanggung jawab bagi setiap wanita. Karena jika tidak, hal tersebut akan membahayakan kesehatan diri Anda secara keseluruhan. Salah satu permasalahan kesehatan bagian kewanitaan ialah keputihan. Berbagai artikel nan membahas mengenai hal ini sudah sangat banyak, hal ini menandakan bahwa masalah keputihan memang banyak diderita oleh para wanita. Lalu, apa penyebab keputihan nan sesungguhnya?

Boleh dikatakan, masalah keputihan ialah masalah kesehatan kewanitaan klasik nan terus eksis di masyarakat sepanjang waktu. Ini dikarenakan sifat dari keputihan nan cenderung normal. Selama tak menimbulkan masalah lain, maka keputihan nan Anda alami tergolong wajar.

Keputihan kadang banyak dikeluhkan dan kadang tidak. Ini bergantung dari banyaknya lendir nan keluar dari vagina. Jika lendir nan keluar cukup banyak, niscaya akan sangat menggangu. Celana dalam menjadi lebih cepat basah, belum lagi bau tak sedap nan ditimbulkan sebab itu. Penggunaan pantyliner juga kadang tak membantu jika keputihan Anda tengah banyak.

Sebagai wanita nan sudah bersuami, hal ini tentu mengkhawatirkan Anda. Karena risi hal tersebut akan menggangu aktivitas bercinta antara Anda dan suami . Jika sudah demikian, upaya buat mengurangi lendir pun menjadi hal nan banyak dilakukan. Salah satunya ialah dengan menggunakan sabun-sabun spesifik kewanitaan. Padahal, keberadaan sabun-sabun tersebut juga tak menjamin 100% keputihan hilang.

Masalah keputihan ini bukan hanya menghantui wanita nan sudah bersuami, melainkan juga wanita nan masih gadis. Risi jika masalah nan mulanya sederhana dan lumrah ini nantinya dapat menjadi serius dan mengancam kemungkinannya buat mengandung. Ketakutan-ketakutan seperti ini tentu saja merupakan hal nan wajar. Tidak heran jika dokter spesialis kandungan dan kelamin juga banyak didatangi oleh mereka nan masih gadis.



Apa Itu Keputihan?

Keputihan sebenarnya hal wajar nan dialami oleh setiap wanita. Keputihan ditandai dengan keluarnya lendir tak berwarna pada vagina. Keberadaan lendir ini juga umumnya bervariasi pada setiap wanita. Ada nan mengalaminya ketika menjelang atau setelah menstruasi, dan ada juga nan mengalaminya sepanjang waktu. Tetapi, biasanya, volume lendir nan paling banyak terjadi saat sebelum dan setelah menstruasi. Selebihnya, jumlah lendir nan keluar dari vagina cenderung sedikit.

Lendir pada vagina atau sering disebut sebagai keputihan ini sebenarnya ialah “upaya” vagina buat menciptakan lingkungannya agar tetap lembap. Karena, daerah di sekitar vagina memiliki pH nan berbeda dengan bagian tubuh lainnya. Sayang, keberadaan lendir nan berlebih justru menimbulkan ketidaknyamanan bagi wanita. Keberadaan lendir nan berlebih juga disinyalir sebagai tanda “ketidakberesan” pada vagina Anda.

Pertanyaan nan kemudian muncul adalah, dari mana lendir itu berasal? Lendir nan menandai keputihan berasal dari bagian dalam vagina. Seperti leher rahim, saluran indung telur dan kelenjar-kelenjar lain nan ada di dalam vagina. Jadi, jika dilihat berdasarkan asalnya, sahih bahwa lendir ini ialah bagian dari vagina itu sendiri.

Yang menjadi masalah adalah, seperti nan sudah disebutkan di atas, jika lendir nan keluar jumlahnya sangat banyak, disertai dengan bau dan berwarna. Lendir juga dapat merupakan bentuk dari upaya vagina buat mengeluarkan kotoran nan ada di dalamnya. Misalnya sehabis menstruasi, coba perhatikan, lendir nan keluar berwarna agak kecoklatan, bukan? Hal tersebut taklain ialah sebab lendir nan keluar membawa sisa-sisa kotoran bekas menstruasi.

Keputihan nan harus Anda khawatirkan ialah keputihan nan disertai gatal serta nyeri. Berikut ini ialah ciri-ciri keputihan nan harus Anda waspadai!

  1. Jika lendir nan keluar mengandung nanah , dengan kontur agak lebih kental dari biasanya, dan warnanya pun agak kehijauan.
  2. Lendir nan normal, cenderung tak berbau. Jika Anda mendapati aroma busuk pada vagina Anda dampak lendir nan keluar, segera lah periksakan diri ke dokter.
  3. Jumlah lendir nan dikeluarkan dalam jumlah nan cukup banyak.
  4. Vagina menjad bengkak serta gatal.
  5. Diikuti rasa nyeri pada daerah sekitar perut dan panggul.
  6. Anda juga harus waspada jika tiba-tiba vagina Anda mengeluarkan darah di luar jadwal menstruasi.


Penyebab Keputihan

Penyebab keputihan nan cenderung normal ialah sebab kebutuhan dari vagina itu sendiri. Seperti nan sudah disebutkan di atas. Namun, di luar itu, keputihan juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Bergantung pada bentuk lendir serta reaksi nan dirasakan.
Secara umum, penyebab keputihan ialah sebab beberapa faktor berikut ini:

  1. Infeksi oleh jamur.
  2. Bakteri vaginosis. Bakteri ini menginfeksi vagina.
  3. Trikomoniasis. Penyebab keputihan ini disebabkan oleh parasit.
  4. Gonore atau klamida. Penyebab keputihan ini disebabkan oleh bakteri.
  5. Herpes genital. Penyebabnya ialah virus herpes simpleks.


1. Penyebab Keputihan, Lendir Berwarna Putih dan Berbau Amis

Jika keputihan nan Anda alami memiliki ciri-ciri berwarna putih (lebih tepatnya agak keabu-abuan) dan berbau amis terutama setelah melakukan interaksi suami istri, penyebabnya ialah vaginosis bakteri. Jika mengalami ini, segera obati dengan antibiotic. Keputihan jenis ini tergolong normal.



2. Keputihan dengan Rasa Gatal

Jika lendir nan keluar berwarna putih dan encer atau kental, penyebabnya ialah parasit atau jamur. Masalah keputihan nan seperti ini paling generik diderita oleh wanita. Untuk mengobatinya, cukup beli obat antijamur di toko-toko obat terdekat. Obat antijamur nan digunakan tentunya harus nan spesifik buat daerah kewanitaan, ya!



3. Lendir Berwarna Hijau, Kuning dan Berbusa

Jika lendir nan keluar hingga berwarna hijau, Anda terkenal Trikomoniasis. Penyebabnya ialah parasit. Ketika vagina terkena parasit ini, lendir nan keluar akan berwarna putih, vagina akan mengalami peradangan kronis, diserta dengan gatal serta panas. Jika dibiarkan infeksi pada vagina ini akan mengganggu kesehatan leher rahim hingga selaput liang Anda. Segera obati dengan metronidazol, homogen antibiotic.



4. Nyeri Ketika Keputihan Hingga Pendarahan

Ketika Anda keputihan hingga mengakibatkan pinggul sakit, bahkan ketika buang air kecil, atau berdarah ketika melakukan interaksi suami istri, Anda disinyalir menderita gonore atau klamida. Hal ini disebabkan oleh infeksi. Jika tak segera diobati, infeksi ini dapat menyebar ke bagian rahim, saluran indung telur, rongga perut, bahkan dapat menyebabkan peradangan pada selaput rongga perut.



5. Lecet di Sekitar Kelamin

Lecet nan dimaksud ialah lecet nan dengan tanpa tiba-tiba hadir, maksudnya tak sebab tergesek-gesek oleh celana bagian dalam. Lecet seperti ini disebut herpes genital. Lecet nan terjadi ialah di sekitar kelamin. Lamanya sekitar 3 hingga 6 minggu.



6. Keputihan pada Wanita Muda dan Menopause

Jika usia Anda belum memasuki usia pubertas tetapi sudah mengalami keputihan, penyebabnya ialah ada masalah pada bagian kewanitaan Anda. Penyebabnya dapat jadi sebab kebersihan nan kurang terjaga atau dampak pemilihan pembalut nan salah.

Sementara, jika Anda wanita nan sudah memasuki usia menopause tetapi masih mengalami keputihan nan abnormal, dapat jadi itu ialah gejala penyakit kanker serviks atau kanker endometrium. Segera periksakan ke dokter buat penanganan lebih lanjut. Jangan biarkan masalah keputihan ini berlanjut, sebab Anda menganggapnya sebagai masalah kewanitaan biasa.

Jika ditarik simpulan dari penyebab keputihan nan sudah disebutkan di atas, faktor kebersihan ialah salah satu nan harus Anda perhatikan. Terutama kebersihan daerah kewanitaan. Pemilihan sabun spesifik wanita nan tepat dapat membantu Anda. Kemudian pilih lah pembalut dengan sirkulasi udara nan baik. Selain itu, rajin mengganti pembalut saat menstruasi juga dapat membantu menjaga kebersihan daerah kewanitaan Anda.

Jangan lupa buat memerhatikan pemilihan bahan buat celana dalam. Pilih bahan nan mudah menyerap keringat. Jika sudah memilih bahan nan tepat buat celana dalam Anda, rajin-rajin lah mengganti celana dalam Anda. Jangan biarkan keringat berkumpul, sebab itu dapat menjadi sumber bakteri nan menyebabkan keputihan.