Siklus Menstruasi
Sebagian besar seorang pria tak begitu mengenal siklus menstruasi wanita . Bahkan ada nan merasa ribet buat urusan nan seperti itu, sehingga tak sporadis semuanya diserahkan kepada wanita selaku pemilik tubuh itu sendiri. Bagi seorang pria atau suami, mengetahui istrinya baik-baik saja dan tak terjadi masalah maka hal itu ialah cukup.
Siklus menstruasi nan terjadi pada seorang wanita dengan wanita nan lainnya tidaklah sama. Pada umumnya siklus menstruasi bisa berlangsung selama 28 hari. Meskipun demikian ada juga nan mengalami siklus menstruasi selama 21 hari hingga 30 hari dan semuanya itu ialah normal dari segi kesehatan. Jadi tak perlu risi jika ternyata terjadi siklus menstruasi lebih dari 21 hari atau 28 hari.
Apa itu Menstruasi?
Menstruasi hanyalah terjadi pada seorang wanita saja dan tak dapat terjadi pada seorang pria. Menstruasi juga hanya terjadi pada manusia dan binatang primata besar saja, sedangkan hewan menyusui lainnya tidaklah mengalami menstruasi seperti nan dialami oleh manusia. Binatang menyusui lainnya tidaklah mengalami siklus menstruasi melainkan siklus entrus.
Menstruasi ialah kondisi dimana tubuh seorang wanita mengalami perubahan secara berkala nan meliputi perubahan fisiologi dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Adapun hormon nan mempengaruhi buat terjadi menstruasi pada seorang wanita ialah hormon FSH-Estrogen dan LH-Progesteron. Kedua hormon inilah nan memegang peranan krusial terjadinya siklus menstruasi pada seorang wanita.
Periode menstruasi merupakan periode nan cukup krusial bagi umat manusia dalam masalah reproduksi. Tanpa adnaya periode ini maka kemungkinan besar manusia sudah punah sejak dahulu kala sebab manusia bukanlah makhluk nan dapat beranak tanpa adanya pejantan.
Periode menstruasi ini terjadi pada setiap wanita nan sudah memasuki masa remaja. Meskipun ada juga beberapa orang wanita nan tak pernah mengalami menstruasi sama sekali pun seumur hidupnya. Kejadian tersebut dapat dibilang cukup langka dan sporadis sekali terjadi. Masa seorang wanita mengalami menstruasi ialah ketika masuk masa remaja hingga memasuki masa menopouse yaitu sekitar umur 40-an.
Siklus menstruasi nan terjadi pada setiap wanita ialah berbeda-beda. Biasanya seorang wanita akan mengalami menstruasi selama 5 hari. Angka tersebut ialah angka rata-rata nan biasanya dialami oleh seorang wanita. Meskipun demikian, ada juga seorang wanita nan hanya mengalami menstruasi selama 2 hari saja atau bahkan lebih lama yakni sekitar 7 hari.
Biasanya seseorang wanita nan mengalami masa menstruasi akan mengeluarkan semacam darah nan keluar melalui organ vitalnya. Bagi nan masih belum pernah merasakan menstruasi niscaya akan terheran-heran dan merasakan kekhawatiran sebab keluarnya darah tersebut. Padahal hal itu ialah sebuah kondisi normal nan dialami oleh setiap wanita nan mengalami menstruasi.
Darah nan keluar pada seorang wanita nan mengalami menstruasi biasanya berkisar 10ml hingga 80ml per harinya. Jika dirata-rata maka darah nan keluar pada seorang wanita nan mengalami menstruasi ialah 35ml per hari.
Karena darah nan diakibatkan oleh menstruasi tersebut keluar terus maka perlu dilakukan langkah pencegahan agar aktivitas sehari-hari dapat tetap nyaman. Oleh sebab itu, biasanya seorang wanita nan sedang mengalami menstruasi niscaya menggunakan pembalut buat menampung darah nan keluar tersebut. Pembalut ini biasanya digunakan ketika beraktivitas maupun saat tidur.
Disarankan buat mengganti pembalut minimal dua kali sehari demi menjaga organ intim nan sangat sensitif tersebut. Jika pembalut tak diganti minimal dua kali sehari maka dimungkinkan akan terjadi iritasi dan gatal-gatal. Jika kondisi tersebut dibiarkan maka dapat menyebabkan terjadinya kanker leher rahim nan biasanya disebabkan oleh bakteri dan virus.
Oleh sebab itu, demi menjaga kesehatan bersama maka tak ada salahnya buat menjaga kebersihan organ intim wanita dengan mengganti pembalut sebanyak dua kali sehari. Disarankan juga memilih pembalut nan memiliki kriteria anti bakteri dan rancangan sirkulasi udara nan baik.
Siklus Menstruasi
Setiap wanita niscaya mengalami siklus menstruasi nan terdiri dari beberapa fase. Beberapa fase menstruasi nan dialami oleh seorang wanita ialah sebagai berikut.
1. Fase Menstruasi
Fase ini ialah fase dimana terjadinya keluruhan dan dikeluarkannya dinding rahim dari dalam tubuh seseorang. Hal ini dapat terjadi dikarenan kandungan hormon reproduksi nan ada di dalam tubuh menjadi berkurang. Fase ini terjadi pada seseorang dengan selang waktu hari pertama hingga hari ke tujuh.
2. Fase pra-Ovulasi
Fase ini merupakan fase pematangan atau pembentukan ovum (sel telur) nan ada di dalam ovarium. Pematangan atau pembentukan sel telur tersebut dapat terjadi sebab adanya pengaruh dari hormon estrogen nan semakin meningkat di dalam tubuh. Fase ini terjadi dengan selang waktu pada hari ke tujuh hingga hari ke 13 nan terjadi secara bertahap.
3. Fase Ovulasi
Fase ovulasi atau juga dikenal dengan masa fertile ialah masa dimana sel telur nan ada di ovarium sudah siap buat dibuahi oleh sel sperma. Masa fertile ini oleh sebagian besar wanita dianggap sangat krusial sebab mampu menentukan terbentuknya janin atau tidak. Oleh sebab itu, tak heran jika mereka berusaha mengetahui masa fertile dengan alasan tersebut.
Cara Mengetahui Masa Subur
Untuk mengetahui masa fertile sebenarnya tak terlalu sulit buat dilakukan sekarang ini. Setidaknya ada beberapa cara nan dapat dilakukan oleh seseorang buat mengetahui masa suburnya. Berikut ialah beberapa cara nan dapat digunakan buat mengetahui masa fertile tersebut.
a. Sistem Kalender
Sistem kalender hanyalah dapat dilakukan oleh mereka nan memiliki masa menstruasi nan teratur. Jadi metode menghitung masa fertile ini tidaklah efektif bagi mereka nan memiliki masa menstruasi nan tak teratur.
Cara nan digunakan cukup mudah yakni cukup menambahkan 13 hari dari hari terakhir haid dan buat lebih amanya juga dapat menghitung masa prasuburnya juga. Caranya yakni cukup menambahkan dan mengurangi tiga hari dari masa ovulasi tersebut. Contohnya, jika haid terakhir ialah tanggal 6 maka masa fertile atau ovulasi ialah terjadi pada tanggal 19 sedangkan masa prasubur ialah tanggal 16 sampai tanggal 22. Di tanggal tersebut ialah masa nan baik buat interaksi intim jika menginginkan hadirnya seorang bayi.
b. Suhu Basal
Cara nan selanjutnya ialah dengan menggunakan pengukuran suhu tubuh. Lakukan pengukuran suhu tubuh setiap hari dan catat hasil pengukuran tersebut. Disarankan buat meletakkan termometer pada bagian bawah lidah atau di dalam dubur sebab jika di bagian ketiak besar kemungkinan terjadinya penumpukan suhu.
Lihat di catatan setiap hari tersebut. Jika ada suhu tubuh nan melonjat terlalu tinggi dan berbeda dengan hari-hari biasanya maka dapat dipastikan bahwa hari tersebut ialah masa fertile seorang wanita. Pengukuran nan baik ialah ketika bangun tidur dan belum melakukan aktivitas apapun.
c. Dengan Air Seni
Cara nan digunakan dengan air seni sama halnya dengan cara buat mengetahu hamil atau tidaknya seseorang. Yakni cukup teteskan air seni pada alat nan telah ada dan tunggu hasilnya.
4. Fase Pasca Ovulasi
Fase ini merupakan masa kemunduran dari sel telur (ovum) nan tak terjadi pembuahan (fertilisasi).