Proses Siklus Haid Normal di Tiap Bulan
Bagi seorang wanita sangatlah wajar jika harus menghitung siklus haid normal tiap bulannya. Anda pun demikian, bukan? Sudah menjadi kodrat seorang wanita jika tiap bulan mengalami menstruasi. Ketika seorang wanita sudah mengalami masa remaja, dia akan mengenal apa nan dimaksud dengan menstruasi.
Tidak heran jika anak perempuan nan pertama kali mengalami menstruasi akan merasa kaget dan kebingungan. Dia merasa canggung dan malu buat bertanya tentang menstruasi pada kakak perempuan atau ibunya. Pada masa-masa remaja seperti inilah peran keluarga sangat penting.
Pengertian Siklus Haid Normal
Siklus haid normal merupakan siklus haid nan terjadi pada wanita setiap bulannya. Siklus haid terjadi sekitar 21 sampai 31 hari. Pengertian haid sendiri yaitu merupakan proses meluruhnya dinding rahim nan berupa sel telur nan tak dibuahi sperma dan dikeluarkan melalui rahim.
Anak perempuan nan berusia sekitar 9 sampai 15 tahun, akan memasuki masa pubertas atau masa remaja. Dalam memasuki usia remaja seorang anak perempuan akan mengalami perubahan-perubahan dalam dirinya, baik dalam perubahan fisik maupun perubahan dalam bereproduksi. Pada masa pubertas, hormon estrogen dan progesteron akan berperan aktif, dalam memicu terjadinya pertumbuhan secara fisik pada seorang anak perempuan.
Perubahan-perubahan fisik nan biasa terjadi pada anak perempuan nan telah mengalami haid yaitu, seperti perubahan tinggi badan, tumbuhnya payudara, pinggul mulai membesar, dan juga akan terjadi pertumbuhan rambut-rambut halus pada daerah eksklusif yaitu sekitar ketiak dan kemaluan.
Masa remaja merupakan masa nan labil. Peralihan dari masa anak-anak menuju masa remaja akan mengalami beberapa proses, salah satunya yaitu akan mengalami proses siklus haid. Seorang remaja harus tahu tentang siklus haid pada dirinya. Apakah siklus haid tiap bulan sudah normal atau belum normal.
Usia seorang anak perempuan nan pertama kali mengalami menstruasi sekitar usia 9 tahun sampai usia 15 tahun. Jika seorang anak perempuan nan berusia lebih dari 15 tahun belum mengalami menstruasi, lebih baik dibawa ke dokter. Hal ini sangat mengkhawatirkan, jika terjadi kelainan hormon dan tumbuhnya penyakit-penyakit tertentu.
Masa fertile seorang wanita, dimulai dari pertama kali mengalami haid, yaitu sekitar usia 9 tahun sampai usia 15 tahun, sampai seorang wanita memasuki masa menopouse yaitu sekitar usia 45 tahun sampai 49 tahun.
Pada masa-masa remaja, seseorang akan mengalami beberapa perubahan nan terjadi pada dirinya, salah satunya akan timbul jerawat. Selain tumbuh jerawat, seluruh kulit akan memproduksi banyak sekali minyak. Paras akan kelihatan lebih lonjong, anggota tubuh seperti tangan dan kaki akan mengalami pertumbuhan.
Produksi keringat pun semakin meningkat, terutama pada daerah ketiak. Pada masa ini, akan terjadi perubahan dari masa kanak-kanak nan tumbuh menjadi seoarang gadis belia.
Selain perubahan-perubahan fisik nan ditimbulkan, akan terjadi pula perubahan secara psikologis. Seorang gadis remaja akan mulai merasa tertarik dengan versus jenisnya, dan sudah mulai punya rasa malu nan hiperbola terhadap orang lain nan tidak dikenalnya.
Tanda-tanda nan sering muncul ketika gadis remaja akan mengalami menstruasi yaitu, dia akan merasakan suasana hati nan berubah-ubah, gampang sekali emosi dan sangat sensitif. Bagian daerah payudara serasa membesar dan terasa kencang, tubuh terasa pegal-pegal, bagian perut sebelah bawah akan terasa nyeri. Biasanya tanda-tanda seperti ini akan muncul satu minggu sebelum mengalami menstruasi.
Tiap remaja nan mengalami menstruasi nan bhineka dalam kurun waktu satu bulan. Ada nan satu bulan sekali menstruasi hanya satu kali. Ada juga nan tiap bulannya mengalami dua kali menstruasi. Selain itu, ada juga remaja nan tiap dua bulan sekali baru dapat menstruasi.
Faktor-faktor nan mempengaruhi tak lancarnya menstruasi biasanya dikarenakan sedang banyak pikiran, stres, dan depresi. Seseorang nan sedang sakit, juga dapat mempengaruhi faktor kurang lancarnya menstruasi.
Ada juga nan mengalami menstruasi satu bulan penuh mengalami pendarahan. Jika hal ini dibiarkan, akan mengancam nyawa seseorang sebab dia akan mengalami kurang darah nan berkepanjangan.
Proses Siklus Haid Normal di Tiap Bulan
Siklus haid normal pada setiap wanita berbeda-beda. Secara umum, siklus haid normal tiap bulannya rata-rata 28 hari, tetapi juga ada nan tiap bulan siklus haidnya sekitar 21 hari, bahkan ada juga sampai 30 hari.
Hormon-hormon reproduksi nan dihasilkan oleh hipofisis , ovarium , dan hipotalamus , sangat berpengaruh dalam mengatur siklus menstruasi setiap bulannnya.Siklus haid sangat krusial buat pembentukan sel telur dan penebalan endometrium.
Dalam hal ini, pembentukan sel telur sangatlah penting, sebab hanya sel telur nan dapat dibuahi oleh sperma. Jika sel telur tadi berjumpa dengan sperma maka akan terbentuk zygot, nah dari zygot ini nantinya akan terbentuk individu baru.
Dalam proses siklus haid tiap bulan, nantinya akan mengalami beberapa proses siklus nan bhineka yaitu akan mengalami proses terjadinya siklus rahim atau uterus dan siklus indung telur atau ovarium. Pada proses siklus rahim akan mengalami beberapa masa, yaitu masa sekresi dan masa proliferasi. Sedangakan pada siklus indung telur pun juga bisa dibedakan lagi menjadi siklus luteal dan siklus folikular.
Pada siklus rahim, akan terjadi suatu perubahan-perubahan pada rahim nan disebabkan oleh pengaruh hormon. Uterus memiliki beberapa lapisan, yaitu lapisan paling luar nan disebut dengan perimetrium , kemudian lapisan dari otot-otot rahim nan disebut dengan miometrium , dan nan terakhir yaitu lapisan paling dalam nan disebut dengan endometrium . Pada lapisan endometrium akan terjadi siklus nan sangat krusial yaitu siklus nan nantinya akan digunakan sebagai siklus menstruasi.
Pada siklus menstruasi, akan dibutuhkan beberapa hormon nan sangat berperan dalam proses menstruasi. Hormon-hormon nan digunakan dalam siklus menstruasi, yaitu seperti hormon berikut ini.
1. FSH
FSH ( follicle stimulating hormone ) merupakan hormon nan dihasilkan oleh hipofisis nan telah dirangsang oleh FSH-RH ( follicle stimulating hormone releasing hormone ) nan diproduksi oleh hipotalamus.
2. LH
LH ( luteinizing hormone ) merupakan hormon nan dihasilkan oleh hipofisis nan telah dirangsang LH-RH ( luteinizing hormone releasing hormone ) nan diproduksi oleh hipotalamus.
3. Prolaktin
Prolaktin merupakan hormon nan dihasilkan oleh hipofisis nan telah dihambat oleh PIH ( prolactine inhibiting hormone ).
Ketika terjadi siklus menstruasi, hipotalamus akan melepaskan FSH-RH ( follicle stimulating hormone releasing hormone ) nan akan merangsang hipofisis buat mengeluakan hormon FSH ( follicle stimulating hormone ).
Pada hari pertama hingga hari ke-14, FSH akan mempengaruhi folikel buat terus tumbuh dan berkembang hingga terbentuk menjadi folikel Graaf, yaitu folikel nan sudah siap, dan dari folikel Graaf ini akan terbentuk hormon estrogen. Proses ketika folikel mengalami pertumbuhan dan perkembangan, disebut dengan fase folikel.
Hormon estrogen nan terbentuk dari folikel Graaf berfungsi buat merangsang terjadinya pembelahan sel-sel pada endometrium, selain itu hormon estrogen akan merangsang hipofisis buat membentuk LH ( luteinizing hormone ) dan akan menghambat pembentukan FSH.
Dengan donasi LH akan terjadi ovulasi. Hal ini dikarenakan LH berperan sebagai hormon nan merangsang folikel Graaf buat melakukan ovulasi, yaitu suatu proses divestasi oosit sekunder dari ovarium nan nantinya siap buat dibuahi oleh sperma. Ovulasi terjadi di hari ke-14 dalam siklus haid.
Ketika terjadi ovulasi, akan membutuhkan beberapa waktu dalam divestasi oosit sekunder dari ovarium, waktu nan dibutuhkan dalam melepaskan oosit sekunder ini disebut dengan fase estrus.
Setelah terjadi ovulasi, folikel graaf nan sudah tak terisikan oosit sekunder akan diubah LH menjadi korpus luteum (badan kuning).
Setelah korpus luteum terbentuk, selanjutnya korpus luteum akan menghasilkan hormon progesteron. Dengan adanya hormon progesteron, akan memicu penebalan pada endometrium.
Di dalam endometrium akan terdapat banyak sekali pembuluh darah. Pada kondisi seperti ini, akan terjadi fase luteal yaitu fase dimana rahim atau uterus siap buat menerima zigot dan memberi makan zigot. Hormon progesteron akan menghambat hormon FSH dan LH dan mempersiapkan uterus bila terjadi hamil, proses ini berlangsung 10 hari setelah terjadi ovulasi.
Jika sel telur tak dibuahi, maka kerja hormon progesteron akan mengalami penurunan pada hari ke-26. Pada proses ini akan terjadi proses menstruasi nan terjadi pada hari ke-28, dan hormon FSH akan dibentuk kembali.
Nah, itulah siklus haid normal nan terjadi pada wanita tiap bulannya. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda. Terima kasih telah berkunjung.