Profil Singkat Undip
Undip ialah singkatan dari Universitas Diponegoro. Bagi warga Jawa Tengah, khususnya Semarang sudah tak asing lagi dengan nama Undip. Bahkan bila ditanya apa visi Undip, hampir tak ada nan tak tahu. Setiap orang nan ditanya bakal menjawab, visi Undip ialah menjadi Universitas Riset nan Unggul.
Misi Undip
Untuk meraih visi tersebut, maka pihak universitas berjuang keras, serius dan fokus. Meski sasaran menjadi Universitas Riset nan Unggul pada tahun 2020, tapi Undip sudah menyiapkannya sejak dini. Hal ini tampak dari misi-misi nan digagas buat dapat meraih visi nan luar biasa tersebut. Ada empat misi Undip:
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan sehingga menghasilkan lulusan nan mempunyai keunggulan kompetitif, komparatif secara international dan berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dan publikasi serta kepemilikann Hak Atas Kekayaan Intelektual sebagai upaya pengembangan ilmu, teknologi dan seni dengan mengedepankan budaya dan sumber daya lokal.
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengabdikan kepada masyarakat sebagai upaya penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
- Meningkatkan profesionalitas, kapabilitas, akuntabilitas dan tata kelola serta kemandirian penyelenggaraan perguruan tinggi.
Visi dan misi Undip Semarang nan digagas tentu saja disesuaikan dengan program Pembangunan Nasional, Taktik Jangka Panjang Pendidikan Tinggi (HELTS) dan Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas No. 20/2003 dan PP No. 61/1999). Untuk mengembangkan Undip, pihak universitas menyesuaikannya dengan High Education Long Term Taktik (HELTS 2003-2010 DIKTI) dengan meningkatkan daya saing bangsa, kesehatan organisasi dan otonomi.
Undip berusaha meraih kerangka berpikir baru pendidikan tinggi nan telah ditetapkan oleh Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) nan terdiri dari empat hal: otonomi, evaluasi, akreditasi dan akuntabilitas. Makanya dari hari ke hari Undip selalu melakukan peningkatan khususnya dalam menghasilkan sumber daya manusia nan berkualitas, bisa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dan bisa merealisasikannya buat kesejahteraan masyarakat.
Bukti Kinerja Undip
Bukti Undip serius menjadi universitas riset nan unggul dibuktikan sejak tahun 1993. Langkah awal nan dilakukan ialah dengan mengusulkan dana hibah kompetisi. Usulan tersebut membuahkan hasil, Undip termasuk universitas selalu memeroleh dana kompetitif buat pengembangan program studi. Misalnya saja Fakultas Kedokteran meraih dana kompetitif dari Que Project Batch III, Program studi llmu Kelautan, Manajemen Sumber Daya Perairan, dan Teknik Elektro melalu dana Due-like.
Masih banyak program studi lainnya nan mendapatkan dana kompetitif. Tujuan peraihan dana kompetitif tersebut diarahkan buat pemugaran infrastruktur, sistem manajemen dan relavansi. Makanya, Undip memiliki empat fase dalam meraih sasaran primer tahun 2020 menjadi universitas Riset nan Unggul.
Fase I (2000-2005) dikenal sebagai fase pemugaran efesiensi Internal, fase II (2005-2010) dikenal dengan fase persiapan sebagai universitas riset, dan fase III (2010-2015) dikenal dengan fase embrio universitas riset, dan fase IV (2015-2020) dikenal sebagai fase awal mencapai universitas riset.
Tentu saja, setelah tercapai akan muncul fase selanjutnya buat mempertahankan posisi Undip sebagai universitas riset nan unggul. Sasaran Undip menjadi universitas riset nan unggul merupakan tuntutan globalisasi. Karena dengan menjadi universitas riset nan ungggul, Undip dapat menjadi universitas nan dibanggakan secara nasional dan diperhitungkan secara international.
Sudah jamak diketahui bahwa globalisasi telah menuntut universitas buat melakukan terobosan dalam meningkatkan kemampuan daya saing bangsa nan siap bertarung dipercaturan dunia. Undip melihat semangat globalisasi bukan berdasarkan kebutuhan terkini, tapi kebutuhan mendatang. Undip ingin dapat berdampingan dengan perguruan tinggi riset lain di dunia.
Mimpi Undip ini dibuktikan dengan melakukan pemugaran secara berkelanjutan nan tidak bertepi. Hal ini dapat dilihat dari program fase II nan telah sukses diraih oleh Undip.
Misalnya, memiliki jumlah program pascasarjana nan memadai, jumlah penilitian nan disponsori oleh dana hibah nasional dan international terus mengalami peningkatan, terciptakan interaksi kerjasama antara universitas dengan industri nan berawal dari kian membaiknya kualitas hasil riset nan dilakukan, dan masih banyak bukti-bukti lain nan telah diraih Undip buat menunjukkan profilnya sebagai Universitas Riset nan Unggul.
Sejatinya, mimpi atau cita-cita Undip buat menjadi universitas riset nan unggul tidak terlepas dari sepuluh taktik pengembangannya:
- Perbaikan budaya menuju Good Governance;
- Meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM);
- Meningkatkan mutu dan kompetensi lulusan serta menerapkan penjaminan mutu dalam proses belajar mengajar;• Modernisasi fasilitas dan infrastruktur;
- Memperluas kesempatan belajar;
- Meningkatkan leadership;
- Meningkatkan dana pendidikan dan penelitian;
- Meningkatkan mutu kerjasama nasional dan international;
- Menyiapkan transisi badan hukum pendidikan dan pencarian dana pasca IDB;
- Pembangunan terintegrasi.
Profil Singkat Undip
Di tahun 1950-an, universitas nan ada di daerah Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta hanyalah Universitas Gajah Mada. Melihat kebutuhan masyarakat Semarang sangat menginginkan adanya universitas buat melanjutkan pendidikan lulusan SMU, pihak Yayasan Universitas Semarang pada tanggal 4 Desember 1956 dengan akta notaris R.M. Soeprapto mendidikan Universitas Semarang nan kini berubah menjadi Universitas Diponegoro (Undip).
Tokoh-tokoh nan memprakasai berdirinya Universitas Semarang (Undip dulu) ialah mereka nan bekerja di Kejaksaan Jawa Tengah. Mereka ialah Imam Bardjo, Sudarto, Soesanto Kartoatmodjo, dan Dan Soelaiman. Adapun nan ditetapkan sebagai pengurusan yayasan nan tercatat di akte notaris:
- Ketua: Soedarto
- Wakil ketua: Dan Soelaiman
- Panitera: Soesanto Kartoatmodjo
- Bendahara: Achmad Tjokrokoesoemo
- Pembantu: Imam Bardjo, Goenawan Goetomo, Tan Tjing Hak, dan Koo Swan lk.
Kehadiran Universitas Semarang (Undip) ini mendapat sambutan hangat dari khalayak. Tanggal 5 Januari 1957 ialah tanggal resmi Universitas Semarang dibuka dan nan menjabat sebagai Presiden Universitas ialah Imam Badrjo. Ia pun langsung memberikan mata kuliah Hak-Hak Azasi Manusia.
Saat berdiri, Universitas Semarang ( Undip ) baru membuka satu fakultas saja. Yaitu, Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat. Baru pada tanggal 1 Maret 1957, dibuka Fakultas Sosial dan Politik. Kemudian disusul dengan Fakultas Akademi Tata Negara nan kini dikenal dengan nama Fakultas Ekonomi pada tanggal 21 September 1958 dan disusul satu bulan ke depan dengan Fakultas Teknik.
Dibukanya Fakulta secara bertahap lantaran saran dan prasana pendidikan nan dimiliki Universitas Semarang saat itu sangat terbatas. Namun dengan animo masyarakat nan begitu tinggi nan melahirkan majemuk bantuan, akhirnya Universitas Semarang (Undip) perlahan-lahan maju menjadi universitas nan memiliki banyak fakultas.
Karena di Jawa Tengah belum ada universitas negeri, dengan Kuasa Presiden I, akhirnya Universitas Semarang berubah menjadi Universitas Negeri Jawa Tengah. Pada tanggal 9 Januari 1960 disetujui Presiden Soekarno sebagai universitas negeri dan nama universitasnya juga dikukuhkan dengan nama Universitas Diponegoro (Undip).
Keputusan Presiden tersebut juga ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1961 dan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Pedagogi dan Kebudayaan No. 101247/UU tanggal 3 Desember 1960.
Awalnya, hari jadi Undip ditetapkan pada tanggal 9 Januari 1960. Hari pengukuhan Universitas Semarang nan awalnya partikelir menjadi negeri dan berubah namanya menjadi Universitas Diponegoro. Namun akhirnya, tanggal hari jadi tersebut diusulkan menjadi tanggal 15 Oktober 1957 nan merupakan Dies Natalis.
Penetapan tanggal tersebut sebagai hari jadi Undip sebab sengaja agar bersamaan dengan tanggal peringatan “pertempuran lima hari” selama revolusi fisik di Kota Semarang. Artinya, berdirinya Undip sebagai langkah buat meneruskan cita-cita pejuang kemerdekaan bangsa nan menginginkan kemerdekaan harus diisi dengan mencerdaskan bangsa.
Dengan bahasa nan lebih riil, Undip ialah salah satu bentuk sumbangsih para penerus bangsa nan diamanahkan oleh para pejuang buat menjaga negeri ini dengan terus dipertahankan dan dibangun menuju negeri nan cerdas.