Pendekatan Tradisional dalam Konduite Organisasi
Tahukah Anda pengertian konduite organisasi ? Konduite organisasi jika dilihat dari sudut pandang keilmuan memiliki pengertian yaitu suatu ilmu nan membahas tentang konduite tiap-tiap individu atau kelompok terhadap organisasi, membahas hubungan antara konduite antara individu nan terdapat di dalam organisasi tersebut serta konduite antara kelompok dengan kelompok nan ada di dalam organisasi, nan kesemuanya bertujuan buat kemajuan suatu organisasi.
Jika diuraikan satu per satu, definisi secara lengkap perilaku organisasi yaitu konduite organisasi ini terdiri atas dua kata yaitu organisasi dan perilaku . Kata organisasi sendiri memiliki arti sebagai suatu sistem kolaborasi nan terjadi antara sekelompok orang nan memiliki persamaan ketertarikan minat sehingga menimbulkan keterikatan dan peraturan nan disetujui bersama buat mencapai tujuan bersama. Sementara kata perilaku memiliki arti sebagai tindakan atau sikap.
Dengan kata lain, definisi konduite organisasi bisa dikatakan sebagai suatu ilmu atau studi nan mempelajari berbagai sikap, tindakan dan tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau kelompok eksklusif dengan tujuan buat kesuksesan pencapaian tujuan organisasi atau kelompok tersebut.
Semakin berkembangnya global ekonomi global, maka konduite organisasi ini memegang peranan penting. Karena di dalam global bisnis, suatu organisasi nan terbentuk akan dipenuhi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang dan budaya nan diharuskan buat bisa bekerja sama secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan organisasi. Menerapkan ilmu konduite organisasi akan sangat mendukung dalam pencapaian tujuan organisasi.
Perbedaan konduite antara manusia nan satu dengan manusia nan lainnya nan terlibat dalam suatu organisasi akan mampu menciptakan suatu kondisi di mana penempatan posisi masing-masing individu akan disesuaikan dengan kemampuannya, cara berpikirnya dan pengalaman serta konduite masing-masing individu tersebut. Inilah nan menyebabkan perlunya mempelajari konduite organisasi tersebut.
Pendekatan Konduite Organisasi secara Kognitif
Pendekatan konduite organisasi bisa dilakukan secara kognitif, di mana konduite di dalam suatu organisasi akan dilihat dari penyebab timbulnya perilaku, proses terbentuknya serta kepentingan-kepentingan di masa lalu nan ikut menentukan konduite organisasi suatu individu. Berikut uraian lebih lanjutnya.
- Pendekatan kognitif nan menekankan pada mental internal di dalam para pelaku konduite organisasi akan sangat mempengaruhi jalannya suatu organisasi, seperti cara berpikir dan menimbang, menafsirkan konduite organisasi suatu individu nan lebih mementingkan organisasi atau individu.
- Perilaku organisasi nan dilihat dari penyebab timbulnya suatu konduite akan bisa melihat apakah konduite nan ditunjukkan oleh masing-masing invidu nan terlibat di dalam suatu organisasi dipengaruhi oleh stimulasi lingkungan, baik sebelum terjadinya suatu konduite ataupun setelah terjadinya konduite tersebut. Konduite negatif dari individu nan terjadi di dalam organisasi jika dilihat dari ilmu konduite organisasi bisa menemukan bahwa terjadinya konduite negatif tersebut disebabkan ketidakpuasan akan pencapaian organisasi. Dapat jadi juga diakibatkan sebab keinginan nan tak tercapai sehingga konduite organisasi nan diharapkan terjadi malah tak terjadi sama sekali.
- Dari perilaku organisasi dengan pendekatan proses juga bisa melihat proses mental seperti apa nan mempengaruhi individu-individu nan terlibat di dalam suatu organisasi nan nantinya berguna buat menghasilkan konduite nan sinkron buat pencapaian tujuan organisasi.
- Jika dilihat dari pendekatan atas kepentingan masa lalu, maka konduite organisasi suatu individu akan diketahui apakah pengalaman masa lalunya akan mempengaruhi konduite individu tersebut dalam bekerja sama dengan organisasi nan saat ini. Dan apakah pengalaman dari masa lalu tersebut akan mempengaruhi perilakunya di masa sekarang atau di masa nan akan datang.
Faktor-faktor nan Mempengaruhi Konduite Organisasi
Ada beberapa faktor nan akan mempengaruhi konduite organisasi, yaitu sebagai berikut.
1. Peningkatan Kepuasan Kerja
Peningkatan kepuasaan kerja akan sangat mempengaruhi konduite organisasi individu nan terlibat di dalam organisasi tersebut. Kepuasaan kerja ialah banyaknya kegunaan nan bisa diterima masing-masing individu di dalam organisasi tersebut.
Kepuasaan kerja suatu individu ini sangat dipengaruhi oleh perhitungan matematis nan didapatkannya dari hasil bekerja dalam beberapa waktu. Misalnya saja ialah perhitungan gaji setiap bulan nan merupakan kegunaan dari hasil kerja nan memiliki konduite organisasi nan baik dan sinkron dengan tujuan perusahaan.
2. Pengurangan Kealpaan
Tindakan tak masuk kerja nan dilakukan oleh para individu nan terlibat di dalam suatu organisasi atau perusahaan juga akan berpengaruh pada konduite organisasi. Tindakan tak masuk kerja tanpa alasan ini akan sangat berdampak negatif pada keefektifan dan efisien kerja suatu organisasi atau perusahaan.
3. Penurunan Turn Over
Turn over nan dimaksud di sini ialah banyaknya jumlah pengunduran diri individu nan terlibat di dalam suatu organisasi. Angka pengunduran diri secara permanen nan tinggi nan terjadi di dalam suatu organisasi akan memberikan pengaruh nan sangat besar bagi konduite organisasi suatu perusahaan atau organisasi.
4. Peningkatan Produktivitas
Suatu organisasi atau perusahaan dikatakan produktif jika organisasi atau perusahaan tersebut bisa mencapai tujuannya dengan baik serta selama proses pencapaian tersebut mendapatkan masukan nan lebih besar daripada jumlah pengeluaran nan dilakukannya dalam jangka waktu tertentu. Produktivitas di dalam organisasi atau perusahaan ini akan mempengaruhi konduite organisasi di mana produktivitas itu sangat berhubungan dengan kinerja organisasi nan efektif dan efisien.
Pendekatan Tradisional dalam Konduite Organisasi
Menurut tokoh-tokoh pendekatan tradisional konduite organisasi seperti Max Weber dan W. Taylor, pendekatan tradisional ini akan memberikan kontribusi antara lain sebagai berikut.
- Memusatkan perhatian pada peningkatan produktivitas dan kualitas perusahaan.
- Mengenalkan teori-teori konduite organisasi nan belum pernah ada.
- Meletakkan landasan nan kuat terkait dengan metode kerja nan efisien dalam suatu organisasi nan menggunakan konduite organisasi sebagai dasarnya.
- Perilaku organisasi juga akan sangat membantu dalam penerapan pembagian kerja di dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Perilaku Organisasi nan Menggunakan Pendekatan Interaksi Kerja Antarmanusia
Tokoh nan berperan krusial dalam pendekatan ini ialah Elton Mayo. Ia memberikan pemikirannya menyangkut konduite organisasi ini, yaitu sebagai berikut.
- Pengujian antara interaksi besarnya gaji dengan motivasi nan mendorong terjadinya konduite organisasi.
- Mengenalkan peranan dan pentingnya interaksi interpersonal di dalam konduite organisasi.
- Menunjukkan interaksi antara kepuasan kerja dan produktivitas nan akan tercapai di dalam suatu konduite organisasi.
- Menunjukkan sistem kerja secara sosial nan berorientasi pada pencapaian tujuan organisasi.
Pendekatan Konduite Organisasi secara Keseluruhan
Teori pendekatan nan satu ini dijabarkan oleh Thoha dan Gibson. Menurut Thoha, konduite organisasi akan berhubungan secara langsung dengan ramalan, pengendalian dan pengertian tingkah laku masing-masing individu di dalam organisasi. Dalam hal ini, konduite organisasi secara holistik akan memberikan pengaruh nan sangat besar dalam usaha pencapaian tujuan organisasi.
Sementara menurut Gibson, pendekatan konduite organisasi secara holistik meliputi hal-hal berikut.
- Tingkatan analisa nan dilakukan pada level individu, kelompok, dan organisasi dengan tujuan buat mengetahui konduite organisasi secara keseluruhan.
- Memanfaatkan berbagai disiplin ilmu dan teori nan akan membantu terwujudnya konduite organisasi nan diharapkan.
- Lingkungan eksternal di luar organisasi atau perusahaan akan memberikan pengaruh secara langsung terhadap perilaku organisasi suatu perusahaan.
Semoga nan disampaikan pada artikel ini dapat menambah pengetahuan Anda tentang organisasi.