Pemanfaatan Mimosa Pudica atau Putri Malu dalam Kehidupan
Nama-nama generik dari tumbuhan nan satu ini sungguh sangat majemuk dan kaya akan nama. Mungkin inilah salah satu contoh tanaman nan paling banyak memiliki nama di dunia. Kita biasa menyebutnya Putri malu, tanaman ini juga memiliki beberapa julukan nan agak menggelitik di telinga, di antaranya si kembang sensitif, tanaman Humble, Vivi Mori (sebutan di daerah Hindia Barat), dan Tanaman Shame (sebutan di Afrika dan Vietnam).
Putri malu memiliki nama ilmiah mimosa pudica. Secara ilmiah nama tersebut memiliki pengertian sebagai berikut.
- Mimosa memiliki arti sebagai sebuah tiruan, mengacu pada fenomena suatu tumbuhan nan memiliki daun nan sensitif (dalam bahasa Yunani).
- Adapun pudica berarti malu-malu, menyusut (berasal dari bahasa Latin.
Pada global tanaman, mimosa memiliki lebih dari 300 spesies nan termasuk dalam keluarga kacang-kacangan (leguminosae). Spesies ini berasal dari Brasil nan akhirnya ternaturalisasi secara alami sampai ke daerah tropis kemudian ke Amerika, Afrika, dan Asia. Tanaman ini berkembang biak secara liar atau alami sebagai gulma sampai di teluk Amerika.
Mimosa pudica merupakan tanaman nan abadi, artinya dapat hayati sepanjang tahun, tetapi sering dibudidayakan dalam waktu tahunan di kebun. Di derah semak biasanya akan tumbuh sampai 18 inci jika berada di luar ruangan dengan karakteristik khas batang berbulu dan berduri.
Bunga putri malu menyerupai terompet berwarna keunguan nan sedikitnya dari ½ inci panjang polongnya mengandung 3 - 4 biji. Spesies ini berukuran kecil, hayati di luar ruangan nan biasa disebut pohon Albizia hardy julibrissin, biasa disebut Mimosa atau pohon sutra.
Mimosa pudica menjadi tanaman nan mengagumkan dikarenakan beberapa hal yaitu sebagai berikut.
- Gerakan peluru niktinasti di mana pada hari daun-daun merunduk dan holistik daun terkulai ke bawah sampai matahari terbit.
- Gerakan peluru seismonastik di mana ketika kita memegang daun putri malu, mengguncangnya, memanasi daunnya, atau menstimulasi secara kimia atau listrik, atau jika putri malu mengalami kekurangan air maka tanaman ini akan menyebabkan daun-daun merunduk secara bersamaan dan buat sementara holistik daun-daun akan terkulai ke bawah.
Gerakan-gerakan pada tanaman telah menakjubkan orang-orang sejak zaman Yunani Kuno. Penulisan tentang konvoi tanaman, salah satunya pada spesies mimosa pudica telah didokumentasikan lebih dari 2000 tahun nan lalu.
Walaupun dipandang sebagai peristiwa nan menarik, namun dilakukan penelitian tentang konvoi ini secara serius belum dimulai sampai abad 19. Barulah dimulai ketika ditemukan adanya gerakan pada tanaman tekanan tinggi sebab adanya sentuhan nan mengakibatkan sel-sel pada daun akan terkulai ke bawah.
Bukti ini mengarahkan pada penolakan sebuah hipotesis bahwa mimosa pudica merupakan tanaman nan memiliki jaringan saraf dan jaringan otot nan mirip dengan nan ditemukan pada hewan.
Mekanisme atau cara kerja nan tepat tentang bagaimana sel-sel spesifik pulvini daun bisa kehilangan tekanan internal mereka atau tekanan turgor nan menyebabkan gerakan pada daun, belum ditemukan secara pasti. Namun, para peneliti menemukan bahwa ketika daun putri malu terkena rangsangan dan daun tersebut akan menutup serta terkulai secara bersamaan, maka terjadi perubahan permeabilitas membran sel-sel pada pulvini sehingga memungkinkan terjadinya mobilitas cepat ion kalsium.
Ini terkait dengan kelenturan dinding sel nan meningkat atau menegang dalam pulvini, dan ketika tekanan turgor menurun maka memungkinkan buat terjadinya gerakan.
Stimulus nan berlangsung secara berkali-kali pada daun putri malu akan memengaruhi daun-daun pada batang nan lain. Setelah adanya rangsangan, perubahan laju potensial listrik akan terjadi pula dari daun nan satu ke daun nan lain, hal ini juga menyebabkan hormon kimiawi bisa diukur mulai dari loka terjadinya rangsangan sampai akhir daun nan terkena rangsangan.
Tidak ada nan memperkuat semua informasi tentang gerakan daun mimosa pudica tersebut dengan akal sehat, namun ada beberapa peneliti global nan tetap aktif buat meneliti gerakan nan misterius ini. Kita hanya dapat menerka mengapa spesies mimosa pudica dan beberapa spesies nan lain menunjukkan mobilitas nistinastik dan seismonastik. Telah diteliti bahwa merunduk dan terkulainya daun tak begitu menarik herbivora, hanya saja sering memakan daun-daun tersebut.
Merunduk dan terkulainya daun putri malu juga dapat disebabkan pertukaran udara panas sebab uap air pada daun. Ini mungkin salah satu cara adaptasi diri dari tumbuhan putri malu terhadap lingkungan.
Habitat Mimosa Pudica atau Putri Malu
Mimosa pudica biasa terdapat atau kita jumpai pada daerah-daerah pertanian, kebun, padang rumput, daerah gersang, pinggiran jalan, daerah dekat pembangunan gedung-gedung, tanah lembap, perkebunan terbuka, dan semak belukar. Tanaman ini biasanya tumbuh sebagai tanaman tunggal atau dalam semak-semak. Mimosa pudica ini biasa tumbuh pada ketinggian 1300 m dari permukaan laut. Di daerah hutan hujan tropis dapat tumbuh pada ketinggian 1000 sampai 2000 m.
Putri malu merupakan tumbuhan nan bisa berdiri sendiri tanpa menggantungkan diri dari vegetasi taraf tinggi atau biasa tumbuh di bawah hutan kanopi. Akar spesies mimosa pudica ini menghasilkan karbon disulfida, nan secara selektif bisa menghambat kolonisasi rhizosfer seperti jamur mikoriza dan patogen.
Mimosa pudica banyak ditemukan di daerah dengan tanah nan memiliki konsentrasi nutrisi rendah, atau juga bisa tumbuh dengan mudah di daerah dengan konsentrasi nutrisi nan lebih tinggi. Tumbuh pula di daerah tanah kering, dengan substansi tanah kadar air nan rendah. Terjadinya kebakaran hutanlah nan akhirnya memicu terjadi padang rumput sehingga merupakan surga bagi mimosa pudica buat berkembang biak.
Pemanfaatan Mimosa Pudica atau Putri Malu dalam Kehidupan
Mimosa pudica ialah semak kecil atau nan merupakan anggota dari family Fabaceae nan bisa mengikat nitrogen. Fungsi kesehatan nan bisa dihasilkan dari tanaman putri malu di antaranya ialah sebagai berikut.
- Untuk mempertahankan kesehatan neurologis.
- Mengurangi atau sebagai bahan pendukung pembentuk gastrointestinal.
- Dapat menyehatkan urologi.
- Dapat menjaga kesehatan kulit.
- Merupakan parasit atau mikroba.
- Dapat dibuat sebagai obat penyakit peradangan dan sebagainya. Bahan biopure sebagai salah satu produk nan dibuat dari tanaman putri malu merupakan bubuk herbal murni organik tanpa adanya bahan pengikat nan ditambahkan dalam pengisiannya dan dimanfaatkan buat keremajaan kulit. Produk ini tak dimaksudkan sebagai bahan pengobatan, penyembuhan, diagnosa, atau pencegahan penyakit melainkan sebagai bahan alternatif dalam pengobatan penyakit. Namun ada baiknya jika dikonsultasikan ke praktisi kesehatan sebelum digunakan apalagi jika kita sedang hamil, menyusui, atau dipertimbangkan buat penggunaan bagi anak.
- Tanaman ini memiliki bit kecil merah muda berbentuk kembang dan daun pinnately majemuk. Mimosa pudica telah digunakan dalam pengobatan tradisional buat mengobati berbagai macam masalah termasuk masalah gastrointestinal, keluhan ginekologi dan saluran kencing, radang, sakit gigi, kelelahan, depresi, asma, kusta, darah dan kulit masalah, buat menghentikan pendarahan, dan luka dengan kecepatan healing 3.
- Larutan ekstrak pudicaroot Mimosa telah efektif digunakan buat menghambat aktivitas kobra venom
- Ini juga telah menunjukkan bahwa tanaman ini berpotensi membantu dalam mengobati kecemasan dan depresi.
- Kepentingan primer pada penggunaan Mimosa pudica, bagaimanapun, terletak pada sifat nan tampak jelas antiparasit dan antimikroba. Ini bisa berguna sebagai bahan aktif dalam alam, insecticidesthat ramah lingkungan bisa membantu mencegah penyakit seperti encephalitis. Larutan airnya telah menunjukkan imbas penghambatan pada perkembangan larva roundworms.
- Usus. Penelitian farmasi menunjukkan bahwa mimosa pudica memfasilitasi penyerapan nanopartikel dari zat tertentu, dan donasi dalam pengiriman obat buat sel. Ini mungkin sangat berguna dalam perang dunia melawan malaria.
Banyak kegunaan nan kita bisa dari penggunaan mimosa pudica ini, sehingga tanaman ini mendapat julukan sebagai tanaman pengobatan 1000 penyakit. Selain sifat mimosa pudica nan antiparasit.
Sebuah alkaloid beracun hadir dalam ramuan, nan disebut "Mimosine", telah menunjukkan imbas antiproliferatif pada kanker ovarium cells10, menunjukkan peran mimosa pudica dalam memerangi beberapa jenis kanker.
Percobaan pada tahun 1975 menunjukkan bahwa regenerasi saraf nan rusak itu ditingkatkan 30-40% pada tikus nan diobati dengan mimosa pudica. Hal itu menunjukkan bahwa tanaman ini mungkin bermanfaat bagi para korban cedera tulang belakang dan jenis-jenis disfungsi saraf.