Proses Menanam Seledri
Seledri ialah komoditas sayuran nan memiliki prospek pemaparan cukup baik. Karena itu informasi mengenai cara menanam seledri banyak dicari oleh pebisnis nan ingin memulai usaha sayuran seledri. Tanaman seledri umumnya terbagi menjadi tiga varietas yaitu seledri daun (Varietas Secalium), seledri umbi (Varietas Repaceum), dan seledri tangkai (Varietas Sylvester). Dari ketiga varietas di atas, seledri daun ialah nan paling banyak dibudidayakan petani. Seledri daun memiliki daun nan banyak, tanamannya pendek, juga anakannya banyak.
Sebagai salah satu golongan famili Umberliflorae, seledri nan memiliki nama latin “Apium graveolens L. Dulce” memiliki banyak manfaat diantaranya sebagai bumbu masakan, penyedap rasa, dan penghias hidangan. Selain itu bijinya dapat diekstrak menjadi minyak buat menumbuhkan rambut dan sebagai obat buat menyembuhkan demam dan darah tinggi. Aroma khas nan dihasilkan daun seledri dan umbi seledri berasal dari zat Apiin atau glukosida (apigenin 7-apiosilglukosida). Karena itu informasi mengenai cara menanam seledri krusial buat Anda ketahui.
Prasyarat Tumbuhnya Seledri
Cara menanam seledri nan baik ialah dengan memenuhi prasyarat tumbuhnya seledri. Sebagai tanaman nan sangat bergantung pada kondisi lingkungan, seledri membutuhkan temperatur antara 160 – 210 C. Karena itu seledri tumbuh baik di daerah dataran tinggi atau pegunungan dengan ketinggian antara 1.000 – 1.200 m.dpl. Kondisi lingkungan nan baik diperlukan buat mendapatkan seledri dengan kualitas tinggi. Seledri dapat saja ditanam di daerah panas namun biasanya seledri nan diperoleh kurang segar dan rona hijaunya tak maksimal.
Seledri ialah tanaman nan memiliki sistem perakaran dangkal, sebab itu usahakan selalu sediakan air di sekitar tanaman seledri dan jangan sampai media tanam seledri mengalami kekeringan. Karena itu tanah nan digunakan buat menanam seledri sebaiknya ialah tanah dengan pH sekitar 5,8 – 6,7, memiliki drainase nan baik, serta mampu menahan air. Untuk mengantisipasi kekeringan serta agar bisa menghemat penggunaan air, anda dapat menggunakan irigasi tetes nan juga berguna agar penggunaan nitrogen lebih efisien.
Proses Menanam Seledri
Berikut ini ialah langkah-langkah menanam seledri nan dapat dapat anda ikuti dan mudah buat diterapkan.
1. Melakukan Persemaian
Langkah pertama menanam seledri ialah menyemai benih seledri di persemaian. Perkecambahan benih seledri umumnya berjalan lambat. Untuk mempercepat pertumbuhan kecambah , sebaiknya benih seledri ditanam secara dangkal. Hal ini dikarenakan benih seledri membutuhkan sekitar 7-12 hari buat perkecambahan. Anda dapat memindahkan tanaman seledri ke media tanam nan lebih luas atau ke huma nan lebih lapang, tetapi setelah tanaman seledri berumur 2 bulan. Krusial buat diperhatikan, yaitu anda jangan sampai melewatkan proses persemaian sebab dengan persemaian kita akan mendapatkan beberapa laba diantaranya: mempermudah irigasi, mengurangi input produksi seperti pemupukan, lebih mudah mengendalikan gulma dan OPT, menyeragamkan jeda tanam, serta buat mendapatkan kondisi tanaman nan lebih sempurna. Berikut ini langkah-langkah buat melakukan persemaian seledri:
a. Siapkan bedengan dengan tanah nan telah dicampur dengan pupuk kandang. Lebar bedengan sekitar 80 – 100 cm sementara panjangnya disesuaikan dengan kebutuhan.
b. Rapikan tanah dalam bedengan tersebut. Kemudian tabur benih seledri secara merata agar seragam pertumbuhannya. Ratakan jika ada benih nan bergerombol atau menumpuk.
c. Benih seledri nan telah ditabur tadi ditutup dengan campuran sekam serbuk gergaji + pupuk kandang + tanah dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Sesudah itu disiram lalu ditutup dengan menggunakan karung agar tanah mendapatkan kelembaban nan cukup sehingga merangsang perkecambahan.
d. Selama persemaian, siram tanaman setiap pagi dan sore. Sesudah 10 hari, epilog atau karung tadi diambil tetapi buatkan naungan buat mengurangi terik matahari langsung ke tanaman. Bibit siap ditanam setelah berumur 45 – 50 hari.
2. Mengolah Lahan
Proses berikutnya setelah persemaian ialah mengolah lahan. Langkah pertama ketika mengolah huma ialah mencangkul tanah hingga gembur lalu buatlah lubang-lubang tanam dalam barisan. Beri jeda tanam dalam barisan sekitar 12 – 20 cm dan jeda antar barisan sekitar 50 – 70 cm. Cara laih mengolah huma ialah dengan membuat bedengan-bedengan berukuran 80 cm - 100 m sementara buat panjangnya disesuaikan dengan kebutuhkan. Jeda antar bedeng + 40 cm dengan jeda tanam 25 x 25 cm2 atau 30 x 30 cm2 sebanyak dua atau tiga tanaman per lubang.
Dalam sekali tanam seledri, per hektar biasanya terdapat sekitar 50 ribu – 100 ribu tanaman. Setelah pengolahan tanah selesai, langkah berikutnya ialah mempersiapkan pH tanah. Lakukan pengapuran memakai Dolomit/Kaptan dengan takaran 1,5 ton per hektar bila pH tanah kurang dari 5,5. Pengapuran ini sebaiknya dilakukan 3-4 minggu sebelum seledri dipindahkan dari persemaian ke tanah. Selain itu jangan lupa buat membuat parit-parit keliling buat mengairi seledri sebab seledri ialah tanaman nan membutuhkan banyak air khususnya pada saat kemarau.
3. Melakukan Pemupukan
Seledri memerlukan tanah nan amat fertile buat membantu proses tumbuh kembangnya. Karena seledri ialah tanaman nan memerlukan banyak sekali zat hara terutama nitrogen nan berfungsi buat memproduksi biomassa dalam jumlah besar. Untuk mendapatkan seledri dengan kualitas baik, anda perlu memberikan pupuk K sebanyak 250 kg per hektar, pupuk P sebanyak 75 kg per hektar, pupuk N sebanyak 300 kg per hektar, dan pupuk kandang sebanyak 20 s/d 30 ton per hektar.
Untuk hasil nan lebih maksimal, anda dapat melakukan pemupukan sebanyak 2 -3 kali dalam satu musim tanam:
a. Pemupukan awal dapat diberikan ketika seledri berumur 10 - 15 hari dengan takaran KCl = 100 kg/ha. ZA = 100 kg/ha. Urea = 50 kg/ha.
b. Pemupukan berikutnya diberikan ketika seledri berumur + 30 hari dengan takaran Urea = 50 kg/ha dan ZA = 100 kg/ha.
c. Pemupukan selanjutnya diberikan ketika seledri berumur + 45 hari dengan takaran ZA = 100 kg/ha. Pemupukan ini hanya diberikan ketika tanaman telrlihat kurang subur.
4. Pemeliharaan Tanaman
Proses ini ialah hal krusial nan harus diperhatikan ketika menanam seledri. Melakukan pemeliharaan tanaman berfungsi buat memastikan tanaman mendapatkan seluruh zat hara, nutrisi dari pupuk, serta air nan akan menunjang pertumbuhannya. Khususnya pada saat persemaian jangan sampai pertumbuhan seledri kalah dengan gulma. Segera tangani gulma baik pada saat persemaian maupun setelah seledri dipindahkan ke lahan. Lakukan penyiangan gulma setiap 15 hari sekali. Selain itu lakukan pengairan setiap 10 hari sekali atau lebih khususnya pada saat musim kemarau.
5. Mengendalikan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Ketika seledri ditanam, maka seledri tak terhindarkan dari gangguan berbagai organisme pengganggu tumbuhan (OPT) nan menyerang tanaman dan mengakibatkan kerusakan. OPT tersebut diantaranya berbagai macam virus, busuknya akar, kecambah nan rebah, penyakit hawar serkospora, penyakit fusarium, bakteri busuk lunak, bakteri bercak daun, dan lalat penggorok daun. Untuk mengendalikan OPT disesuaikan dengan OPT nan menyerang. Jika anda harus menggunakan pestisida , gunakan pestisida sinkron kebutuhan, perhatikan petunjuk penggunaannya, berikan takaran nan tepat, dan pilihlah pestisida nan aman.
Hama primer seledri ialah wereng (Liriomyza) atau petani lokal menyebutnya Aro. Hama ini sangat berbahaya sekali sebab dapat menghisap cairan daun sampai kering. Karena itu hama ini harus segera dibasmi. Anda dapat menggunakan obat hama seperti Winder 25 WP, Trigard, dan Curacron. Selain wereng anda juga perlu mewaspadai hama Aphid dan Ulat nan meski tak begitu berbahaya namun tetap perlu dibasmi.
Seledri juga rentan terkena penyakit penyakit cacar coklat kuning (Cercospora apii) dan homogen cendawan (Septoria apii) dengan gejala keduanya nan hampir sama. Kedua penyakit ini dapat dikendalikan dengan menggunakan Kocide 77WP.
6. Panen, Pascapanen, dan Pemasaran
Menanam seledri ialah salah satu hal nan disenangi oleh petani sayuran atau pebisnis sayuran sebab tak membutuhkan waktu lama buat panen. Seledri nan ditanam dari persemaian dapat dipanen ketika tanaman berumur 90 – 125 hari, sementara seledri nan ditanam tanpa persemaian atau ditanam secara langsung di huma biasanya dipanen ketika berumur 160 – 180 hari.
Pada saat panen ada beberapa hal nan harus diperhatikan yaitu panen terlalu awal dapat menyebabkan kecilnya ukuran tangkai daun seledri dan kita akan sporadis mendapatkan tangkai nan berukuran besar. Sementara tanaman dapat menjadi bergabus jika anda menunda panen. Panen nan baik ialah ketika tanaman telah mencapai fase layak jual meskipun kita masih mungkin mendapatkan ukuran seledri nan beragam. Untuk seledri daun nan masa tanamnya lebih pendek dari seledri tangkai, anda dapat memanen berulang kali dengan cara memotong daun nan cukup tinggi agar bisa merangsang pertumbuhan daun baru. Estimasi produksi seledri per hektar ialah sekitar 40 – 70 ton.
Cara memanen seledri ialah dengan dicabut sampai akarnya, lalu dicuci hingga bersih, selanjutnya diikat, ditata, dan dirapikan dan seledri pun siap dibawa ke pasar. Anda dapat menjualnya langsung ke pasar, ke warung-warung, ke pedagang sayur, atau dapat melalui bandar sayur. Bagaimana? Mudah kan cara menanam seledri? Anda tertarik menjadi pengusaha seledri?