Makassar - Kota Terbesar di Sulawesi
Sulawesi atau sebutan lama dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan Celebes merupakan salah satu pulau besar di Indonesia dan termasuk pulau paling besar kesebelas di dunia. Pulau Sulawesi nan luasnya sekitar 174.600 km² letaknya berada di antara Kepulauan Maluku dan Pulau Kalimantan.
Walaupun termasuk pulau besar di dunia, tetapi luas wilayahnya masih lebih kecil dari Pulau Kalimantan, Sumatera, dan Papua. Sementara itu, jumlah populasi di Pulau Sulawesi juga lebih sedikit dari Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.
Tahukah Anda asal mula nama pulau ini? Nama pulau ini berasal dari dua kata, yaitu sula nan artinya 'pulau' dan besi . Kedua kata ini mungkin saja merujuk kepada aktivitas perdagangan biji besi hasil dari produksi beberapa tambang nan terletak di sekitar Danau Matano tak jauh dari Sorowaku, Luwu Timur. Sementara itu, penggunaan nama Celebes dalam bahasa Inggris pertama kali digunakan oleh bangsa Potugis buat menyebut Pulau Sulawesi
Keadaan Geografi di Sulawesi
Pulau nan pada zaman dahulu disebut Celebes oleh bangsa Portugis ini ialah pulau paling besar keempat di nusantara setelah Pulau Papua, Pulau Kalimantan, dan Pulau Sumatera. Bentuk pulau ini terlihat unik seperti kembang mawar laba-laba atau berbentuk huruf k besar nan membentang dari utara sampai selatan dengan tiga semenanjung nan membentang ke arah timur laut, timur, dan tenggara.
Wilayah-wilayah nan membatasi pulau ini ialah Selat Makasar di sebelah barat serta terpisah dari Pulau Kalimantan dan juga terpisah dari Kepulauan Maluku oleh Bahari Maluku. Pulau ini pun berbatasan dengan Borneo di sebelah barat, Filipina di bagian utara, Flores di bagian selatan, Timor di sebelah tenggara, dan di sebelah timur berbatasan dengan Maluku.
Sejarah Sulawesi
Dilihat dari sejarahnya, pulau ini memang memiliki kisah nan panjang, terutama saat masa kemerdekaan Indonesia. Ketika masa itu, pulau ini statusnya ialah sebuah provinsi nan bentuk pemerintahannya otonom di bawah kekuasaan gubernur. Provinsi ini pada masa itu ibu kotanya di Kota Makassar nan dipimpin oleh Gubernur DR.G.S.S.J. Ratulangi.
Bentuk sistem pemerintahan di wilayah ini dapat dikatakan sebagai pioner bagi perkembangan berikutnya. Kemudian Sulawesi masuk ke dalam Negara Indonesia Timur atau NIT dan selanjutnya NIT berubah menjadi negara bagian dari negara federasi bernama Republik Indonesia Perkumpulan (RIS).
Ketika Republik Indonesia Perkumpulan dibubarkan dan kembali lagi menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), status pulau ini pun kembali lagi seperti semula, yaitu menjadi povinsi. Status ini bertahan sampai 1960. Di tahun inilah Sulawesi terbagi menjadi dua wilayah, yaitu:
- Daerah Taraf I nan meliputi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara; dan
- Daerah Taraf I nan meliputi Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah.
Pada 1964, dibentuklah Daerah Taraf I Sulteng, Daerah Taraf I Sulut, Daerah Taraf I Sulteng, dan Daerah Taraf I Sulsel. Kemudian pada 1999, penggunaan istilah Daerah Taraf I ini diganti atau diubah menjadi provinsi. Dengan demikian, keempat wilayah tersebut berubah statusnya menjadi provinsi.
Memasuki masa reformasi nan gencar mengembangkan konsep pemekaran wialyah atau disebut dengan swatantra daerah, terbentuklah sebuah provinsi baru bernama Provinsi Gorontalo pada 2000 dan disusul dengan Provinsi Sulbar pada 2004.
Dengan banyaknya pembagian wilayah di pulau ini, tidak heran jika di pulau ini banyak bermunculan kota besar. Berikut daftar kota-kota besar di pulau ini nan tersebar di semua provinsi.
- Makassar (berada di Sulsel dengan jumlah populasi 1.339.374)
- Manado (berada di Sulut dengan jumlah populasi 408,354)
- Palu (berada di Sulteng dengan jumlah populasi 335,297)
- Kendari (berada di Sulteng dengan jumlah populasi 489,153)
- Bitung (berada di Sulut dengan jumlah populasi 187,932)
- Gorontalo( berada di Provinsi Gorontalo dengan jumlah populasi 179,991)
- Palopo (berada di Sulsel dengan jumlah populasi 148,033)
- Baubau (berada di Sulteng dengan jumlah populasi 137,118)
- Parepare (berada di Sulsel dengan jumlah populasi 129,542)
- Kotamobagu (berada di Sulut dengan jumlah populasi 107,216)
Selain memiliki banyak kota besar, di pulau ini juga banyak terdapat gunung tinggi dan empat semenanjung primer , yaitu sebagai berikut.
- Gunung Lokon (1.689 m)
- Gunung Klabat
- Gunung Soputan
- Gunung Mekongga (2.620 m)
- Gunung Mahawu
- Gunung Bawakaraeng (2.705 m)
- Gunung Latimojong (3.680 m)
- Gunung Karangetang
- Gunung Awu
- Gunung Bawah Bahari Sangihe
- Semenanjung Timur
- Semenanjung Selatan
- Semenanjung Tenggara
- Semenanjung Minahasa
Makassar - Kota Terbesar di Sulawesi
Siapa nan tak tahu Makassar? Makassar atau nan dulu dikenal dengan sebutan Ujungpandang ialah ibu kota dari Provinsi Sulsel. Berdasarkan sejarahnya, secara resmi kota ini bernama Ujung Pandang atau Ujungpandang dari 1971 sampai 1999. Kota Makassar nan sering juga disebut dengan Macassar atau Mangkasar berstatus kotamadya sekaligus juga sebagai ibu kota dari Provinsi Sulsel. Di sebelah barat, kota ini berbatasan langsung dengan Selat Makassar.
Kota Makassar termasuk dalam jajaran kota paling besar di Indonesia dilihat dari segi pembangunannya dan juga dari aspek demografis dengan majemuk suku bangsa nan ada di kota tersebut. Kota Makassar nan luas wilayahnya sekitar 128,18 km² ini dihuni oleh kurang lebih 1,25 juta jiwa penduduk.
Suku nan mendominasi dan jumlahnya cukup banyak di Makassar di antaranya ialah Suku Makassar, Toraja, Bugis, Jawa, Buton, dan nan terakhir ialah etnis Tionghoa. Sementara itu, masakan khas Kota Makassar nan cukup terkenal dan banyak dijumpai ialah Coto Makassar, kue tori, roti maros, pisang ijo, jalangkote, sop korno, sop saudara, dan palubutung.
Pelabuhan di Makassar
Makassar memiliki sebuah pelabuhan besar nan aktivitasnya sangat sibuk sebab memang pelabuhan ini spesifik buat kapal penumpang serta sebagai terminal penumpang. Pelabuhan ini bernama Pelabuhan Soekarno-Hatta dan pengelolaannya dipegang oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Pelindo IV).
Di dalam pelabuhan penumpang ini berdiri sebuah masjid bernama Masjid Babussalam nan diresmikan mantan Presiden Megawati. Peresmian masjid ini bersamaan juga dengan diresmikannya Terminal Petikemas Makassar pada 21 Juli 2001.
Sementara itu, di bagian ujung sebelah utara pelabuhan atau di ujung jalan Nusantara, terdapat jalan masuk primer Jalan Tol Reformasi atau tol lingkar Makassar nan menjadi penghubung antara kawasan pelabuhan dan pusat Kota Makassar. Pengelolaan jalan tol dengan panjang hanya sekitar 3,1 km ini diserahkan kepada PT Nusantara Infrastrukture Tbk, sebuah perusahaan kepunyaan Bosowa Group nan juga mengelola jalan tol Bintaro – Bumi Serpong Damai (jalan tol nan menghubungkan Jakarta dan Tangerang).
Bandar Udara Internasional di Makassar
Kota Makassar pun memiliki sebuah bandara bertaraf internasional bernama Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin nan diresmikan oleh SBY atau Susilo Bambang Yodhoyono pada tanggal 26 September 2008. Bandar udara internasional ini memiliki fasilitas penunjang, yaitu taksi spesifik Bandara nan tarifnya bervariasi disesuaikan dengan daerah dan region nan akan dituju. Selain itu, bandara ini juga dilengkapi dengan shuttle bus spesifik nan melayani rute dari bandara dan ke bandara.
Tempat Wisata di Makassar
Sebagai kota terbesar di Sulawesi, Kota Makassar mempunyai banyak objek wisata nan cukup terkenal dan sering dikunjungi oleh warga Makassar, para wisatawan nan dari luar kota, dan para wisatawan mancanegara. Berikut beberapa loka wisata di Makassar nan sering dikunjungi dan menjadi favorit para wisatawan.
- Pantai Losari
- Fort Rotterdam
- Pantai Akarena
- Pulau Laelae
- Pulau Khayangan
- Pulau Samalona
- Benteng Sombaopu
- Pantai Barombong
- Makam Raja-Raja Tallo
- Makam Sjekh Jusuf (Gowa)
- Pelabuhan Paotere
- Taman Makam Pahlawan
- Trans Studio (Indoor Theme Park terbesar di dunia)
- Bantimurung, (Kabupaten Maros)
- Malino, (Kabupaten Gowa)
Itulah profil dari Pulau Sulawesi. Berniat buat mengunjunginya dalam waktu dekat?!