Lombok
Indonesia memiliki majemuk karya anak bangsa nan banyak di antaranya merupakan warisan turun temurun nan tetap dilestarikan. Karya-karya tersebut dapat berupa seni ukir kayu , kuliner, tarian, nyanyian, rumah adat, baju adat, dan masih banyak lagi jenis karya lainnya. Semua karya tersebut menjadi warisan budaya Indonesia nan berharga dan wajib dilestarikan.
Salah satu karya anak bangsa nan membanggakan Indonesia ialah seni ukir kayu. Kerajinan ukiran kayu ini tersebar di beberapa daerah di Indonesia di antaranya Jepara, Yogyakarta, Solo, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan masih banyak daerah lainnya. Karya-karya kerajinan ini pun sudah terkenal sampai ke mancanegara.
Ada dua daerah penghasil kerajinan kayu nan cukup terkenal di Indonesia, yaitu Yogyakarta dan Toraja di Sulawesi Selatan.
Yogyakarta
Daerah Yogyakarta merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah nan menghasilkan kerajinan kayu berupa ukiran nan memiliki berbagai macam motif serta bentuk. Kerajinan ukiran tersebut ada dalam bentuk topeng, asbak, kursi, pintu, meja, hiasan dinding, dan masih banyak lagi.
Di Yogyakarta ada sebuah daerah penghasil kerajinan ukiran nan bermotif batik. Daerah tersebut ialah Dusun Krebet nan terletak 15 KM dari Yogyakarta. Salah satu keahlian dari para pengrajin kayu di Dusun Krebet ini ialah membatik kayu. Jadi, motif nan diukirkan tak hanya motif biasa tetapi motif batik. Seperti nan kita ketahui sekarang, bahwa batik sedang sangat digemari saat ini.
Para pengrajin batik kayu ini masih menggunakan cara tradisional dalam mengerjakan pembatikan pada kayu. Cara tradisional ini justru menghasilkan sebuah karya nan khas dan bersifat naturalis. Kedua sifat batik kayu inilah nan membuatnya semakin menarik dan unik. Kerajinan batik kayu ini sering dijadikan oleh-oleh atau cinderamata bagi para wistawan. Karya kerajinan batik kayu ini pun sudah menembus pasar internasional.
Selain kerajinan batik kayu di Dusun Krebet, salah satu kerajinan ukiran nan bersejarah dan tetap dijaga kelestariannya ialah Kasatriyan. Kasatriyan merupakan seni ukir kayu tertua nan ada di Keraton Yogya. Kasatriyan sendiri merupakan seperangkat alat musik keraton.
Dulu, Kasatriyan hanya digunakan pada saat hari besar di Keraton Yogya. Akan tetapi, saat ini Kasatriyan hanya digunakan buat latihan saja oleh para abdi dalem.
Ukiran nan ada dalam alat musik Kasatriyan ini umumnya bermotif kembang nan juga bercampur dengan ornamen khas Keraton Yogya . Ukirannya pun dilapisi oleh cat berwarna kuning keemasan. Bahan kayu nan digunakan dalam pembuatan Kasatriyan ini bukanlah sembarang kayu. Hanya kayu jenis jati dan kayu nangkalah nan dijadikan bahan pembuatan Kasatriyan ini.
Ukiran dalam alat musik Kasatriyan bukan hanya sekadar ukiran saja, tetapi memiliki makna nan dalam. Makna tersebut di antaranya tentang filosofi kehidupan manusia atau nan menceritakan suatu kisah dalam kehidupan.
Bali
Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia nan juga kaya akan warisan budaya. Bali menjadi salah satu destinasi wisata krusial nan dimiliki Indonesia. Banyak turis asing baik dari Asia, maupun benua lainnya nan sudah mengenal Bali.
Mereka merasa mendapatkan banyak kesenangan dengan berlibur ke Bali. Selain dapat menjadi loka buat wisata sebab pemandangan alam serta lautnya, Bali pun menyuguhkan wisata budaya nan kental dan tak ada habisnya.
Salah satu warisan budaya nan dimiliki oleh Pulau Bali ialah seni ukir kayu. Baik ukiran kayu pada alat rumah tangga ataupun pada topeng-topeng. Kita tentu mengetahui, di Bali ada majemuk jenis dan bentuk topeng, sebagian besar digunakan buat kegiatan seni seperti tarian.
Topeng-topeng tersebut diukir oleh para artis ukir di Bali. Hasilnya pun luar biasa. Detail dari ukiran pada topeng membuat banyak wisatawan juga menyukainya. Salah satu loka pembuatan ukiran topeng di Bali ialah Ubud.
Selain topeng, masih banyak lagi ukiran pada kayu nan berasal dari Bali. Bali memiliki jenis ukiran nan kaya makna dan sejarah. Hal itu sebab motif ukiran nan digunakan di Bali merupakan motif peninggalan zaman kerajaan-kerajaan di masa lalu.
Ukiran khas Bali memiliki beberapa ciri. Dan, ciri-ciri itu meliputi karakteristik spesifik dan umum. Karakteristik generik dari ukiran Bali ialah sebagai berikut.
- Ukirannya biasanya berbentuk bunga, daun, dan buah.
- Ukirannya juga biasanya berbentuk konkaf dan cembung. Perpaduan antara konkaf dan cembung.
Adapun karakteristik spesifik dari ukiran kayu khas Bali ialah sebagai berikut.
- Pada bagian angkup, ujungnya berbentuk ikal.
- Ada bentuk sunggar nan tumbuh dari ujung ikal benangan pada daun pokok.
- Memiliki simbar nan sama seperti simbar pada motif Pajajaran dan Majapahit, serta bentuknya khas.
- Memiliki bentuk benangan nan khas, yaitu konveks dan sedikit miring.
- Ada pecahan garis nan menjalar pada ukiran daun pokok dan juga ada pecahan cawen nan menjalar pada ukiran daun patran. Kedua pecahan tersebut menambah estetika dari ukiran Bali.
Kayu nan digunakan buat membuat ukiran khas Bali ini ialah kayu jati, kayu cempaka, dan kayu moja gaung. Beberapa desa di Bali nan menjadi sentra ukiran kayu nan terkenal di antaranya Desa Mas di Ubud, Desa Tangep di Mengwi, Desa Peken Belayu, Desa Marga di Tabanan, dan masih banyak lagi.
Semakin lama, ukiran kayu khas Bali semakin digemari, baik oleh wisatawan lokal maupun asing. Hal tersebut menjadi salah satu pendukung primer masyarakat Bali buat bergelut di global ukiran kayu. Seperti beberapa nama desa nan sudah disebutkan, semakin banyak daerah di Bali nan masyarakatnya mulai jadi pengrajin ukiran kayu.
Lombok
Lombok pun merupakan salah satu wilayah di Indonesia nan menghasilkan produk ukiran dari kayu. Salah satu desa nan sangat terkenal sebagai sentra ukiran kayu di Lombok ialah Desa Labuapi. Desa Labuapi tepatnya terletak di Lombok Barat. Ukiran nan unik serta motif nan unik juga membuat ukiran kayu dari Labuapi ini dapat bersaing dengan ukiran kayu dari daerah lainnya.
Produk ukiran nan paling terkenal dari desa ini ialah ukiran topengnya. Beberapa topeng nan dapat ditemui di Labuapi ialah topeng raja, topeng punggawa, topeng jero buling, topeng susun, dan masih banyak lagi.
Selain topeng, produk ukiran lainnya pun dapat ditemukan di sini. Mulai dari barang-barang nan dapat digunakan buat keperluan sehari-hari sampai barang nan sifatnya hanya sebagai hiasan saja. Umumnya motif nan ada pada ukiran kayu Labuapi ialah tentang adat istiadat serta kehidupan dari salah satu suku di Lombok yaitu Suku Sasak.
Kerumitan dari motif serta ukiran nan dibuat masyarakat Labuapi membuat motif ukiran mereka menjadi tak mudah buat ditiru. Itu artinya, produk ukiran dari Labuapi memiliki karakter dan bersifat unik.
Jenis kayu nan biasa digunakan dalam pembuatan ukiran kayu ini ialah kayu Mahoni. Kualitas nan dihasilkan dari kayu Mahoni termasuk kualitas nan bagus. Akan tetapi, pasokan dari kayu Mahoni cukup dibatasi mengingat pohon Mahoni menjadi salah satu pohon nan saat ini dilindungi. Hal tersebut menjadi salah satu hambatan dari bisnis pada bidang ukiran kayu di Labuapi ini.
Kedua jenis seni ukir kayu dari tiga daerah nan berbeda tersebut merupakan warisan budaya bangsa nan sudah seharusnya dijaga dan dilestarikan oleh kita. Jangan sampai kerajinan kayu nan berharga ini punah begitu saja tanpa ada usaha buat melestarikannya.