7 Orang Lelaki

Novel Harimau Harimau ini pertama kali terbit pada tahun 1975 oleh penerbit Pustaka Jaya. Ditulis oleh Mochtar Lubis, novel ini sempat mendapat penghargaan dari Depdikbud.

Alkisah, ada 7 orang lelaki nan pekerjaannya mencari getah Damar di hutan. Mereka ialah Pak Haji, Buyung, Sanip, Wak Katok, Talib, Sutan dan Pak Balam. Ke 7 orang itu harus menginap selama beberapa malam di hutan agar bisa mengumpulkan damar dalam jumlah banyak. Untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam hutan, mereka juga harus berburu babi hutan dan rusa.

Dalam hutan tersebut, ada seseorang bernama Wak Hitam nan tinggal dan bertani berdua istrinya. Karena babi hutan sering mengganggu ladang mereka, dan ke 7 pencari damar itu telah sedikit membantu Wak Hitam dalam mengatasi masalah hama babi hutan tersebut, maka Wak Hitam mengundang mereka buat berkunjung ke rumahnya di dalam hutan.

Saat berkunjung ke rumah Wak Hitam, baru diketahui bahwa lelaki tua nan dipercaya memiliki ilmu mistik itu ternyata beristrikan seorang perempuan muda nan mempesona. Beberapa orang dari rombongan pencari damar itu sampai tergoda dan sempat lupa pada tunangan dan istri di kampung.

Novel Harimau Harimau ini mengandung sebuah pesan moral nan bisa dipetik pada jalan ceritanya, bahwa setiap manusia memiliki musuh atau harimau nan terlebih dahulu harus ditaklukan, agar bisa menaklukan musuh nan lebih besar di luar diri sendiri.

Selanjutnya, 7 orang itu kembali berburu di hutan dan berjumpa seekor harimau tua nan sedang mengincar seekor kijang. Kijang nan diincar sang harimau sukses ditembak wafat oleh para pencari damar, hingga menyebabkan si harimau marah.

Mereka harus menghadapi kejaran harimau nan dendam dan lapar sebab buruannya diambil oleh para lelaki tersebut. Apakah mereka sukses mengalahkan si harimau? Adakah nan sukses dimangsa oleh raja hutan tersebut? Apakah ada nan terluka atau bahkan mati? Untuk mengetahui bagaimana cerita selengkapnya, ada baiknya Anda segera mencari novel Harimau Harimau di perpustakaan, karena di toko buku sudah tak tersedia.