Ekonomi Syariah
Peradaban Islam modern nan berkembang pada saat ini memiliki disparitas dengan konsep peradaban nan berkembang di masa lalu. Jika di masa lalu, konsep peradaban lebih dinilai dari bentuk fisik atau bangunan nan dihasilkan oleh sebuah masyarakat. Namun, di era modern ini, wujud peradaban lebih ditujukan pada masalah penciptaan pola pikir dan intelektualitas nan memengaruhi sistem budaya masyarakat.
Perkembangan Peradaban Islam
Dalam penelitian penyebaran agama Islam, menunjukkan jejak Islam tersebar di beberapa benua. Beberapa wilayah nan terdapat jejak Islam seperti di kawasan Afrika, Spanyol, Mongol atau China, Persia hingga di kawasan Eropa Timur. Di kawasan tersebut, Islam pernah hayati dan menjadi bagian kehidupan masyarakat.
Dalam proses penyebaran ajaran Islam, tak ada bukti nan menunjukkan bahwa semua prosesnya melalui jalan kekerasan. Bahkan sebaliknya ketika Islam masuk, mereka datang buat memberikan kehidupan nan lebih baik dari pemerintahan sebelum Islam datang. Seperti memerangi pemerintahan zalim nan menjadi penguasa sebelumnya.
Hal ini terjadi di Afrika dan Spanyol. Dalam sejarah masuknya Islam di global ke Afrika, pasukan Islam datang buat menghentikan kekejaman penguasa saat itu, yaitu Byzantium nan kerap melakukan penyiksaan kepada penduduk Koptik.
Saat itu, Amr bin Ash datang buat memerangi konduite penguasa zalim itu. Dan, ketika pemerintahan Islam menggantikan menguasai Afrika, maka semua perbudakan dan pajak nan tinggi dihapuskan. Selain itu, pemerintahan Islam menjamin kebebasan umat agama lain buat menjalankan ibadah mereka tanpa diganggu.
Bahkan berdasar kesaksian dari Thomas Arnold, melalui bukunya Al Da’wah ila Al Islam , disebutkan bahwa penguasa Islam tak sedikit pun menjamah kekayaan gereja. Selain itu, tak ada kriminalitas atas wilayah nan sudah ditaklukkannya.
Inilah nan membedakan sejarah peradaban Islam dengan peradaban lainnya nan pernah ada di bumi ini. Jika dalam perkembangan peradaban lainnya, unsur fisik lebih ditekankan sebagai bukti eksistensi peradaban tersebut. Seperti dibuatnya bangunan-bangunan buat loka ibadah atau juga tugu-tugu peringatan nan menandai keberadaan sebuah peradaban pada suatu masa.
Sementara dalam peradaban Islam, nan lebih ditekankan bukan pada masalah fisik semata. Namun, Islam lebih mencondongkan diri buat menciptakan pemugaran dari sisi mental dan rohani manusia. Oleh karenanya, dalam Islam lebih berkonsentrasi buat menciptakan pemugaran kehidupan dengan cara memperbaiki akhlak dan konduite seseorang.
Salah satu contohnya ialah adanya pengubahan pola pikir manusia buat menggantungkan diri pada benda wafat dan sesama makhluk. Dalam Islam, hal ini sangat tegas dilarang dan ditentang sebab dianggap sama dengan menyekutukan Allah sebab manusia hanya boleh menggantungkan diri dan bersikap pasrah pada Allah semata, sebagai Dzat nan menciptakan bumi, langit dan seisinya termasuk manusia.
Selain itu, manusia juga keras mengharamkan minuman keras. Selain sebab minum minuman keras ialah perbuatan nan diajarkan oleh setan, perbuatan tersebut juga tergolong sebagai aktivitas nan tak ada manfaatnya. Bahkan minuman keras memiliki potensi merusak tubuh manusia, seperti dapat menyebabkan gangguan pada lliver, jantung serta merusak ginjal.
Sejarah peradaban Islam lainnya di bidang pemugaran mental dan akhlak manusia ialah tentang pernikahan. Dengan melakukan pernikahan, Islam mengangkat derajat kaum perempuan, sehingga bukan sekedar menjadi loka pelampiasan nafsu laki-laki saja.
Sebab, dalam pernikahan ada hak seorang perempuan nan harus diberikan kaum laki-laki sebagai wujud persamaan hak dan pengakuan derajat sebagai sesama manusia. Selain itu, peradaban Islam juga berkembang di bidang perekonomian. berikut penjelasannya.
Maraknya Perekonomian Global
Salah satu peradaban Islam modern nan kini mulai banyak dikembangkan ialah tentang masalah perekonomian syariah. Hal ini menjadi sebuah topik menarik buat dibahas, ketika global nan sebelumnya begitu memuja teori ekonomi kapitalis harus menghadapi goncangan krisis ekonomi dunia.
Sebelum kita menjawab, mana sistem ekonomi dunia nan berlaku sekarang, maka mari kita cermati kegiatan ekonomi pada masa sekarang ini. Sebagian besar kegiatan ekonomi nan dilakukan ialah condong pada kapitalis. Apa ciri-cirinya?
Salah satunya ialah pihak partikelir dibebaskan buat memekarkan usahanya seluas-luasnya tanpa dibatasi. Dalam artian lain juga berarti pihak nan bermodal dapat melakukan apa saja, atau dapat berarti uang ialah segalanya.
Krisis ini melanda seluruh sektor perekonomian dunia, nan hampir seluruhnya berkiblat pada pemikiran ekonomi liberal ala barat. Dalam konsep ekonomi liberal ini, mengutamakan kekuatan kapital merupakan tokoh sentral dalam konvoi sistem ekonomi.
Jadi, dalam ekonomi liberal pemilik kapital akan memiliki kekuasaan dan kewenangan sepenuhnya dan adanya keleluasaan tanpa batas dalam memupuk kekayaannya. Hal ini berdampak pada makin besarnya kesenjangan sosial dan jurang kemiskinan nan tercipta.
Lihat saja pada zaman sekarang ini, bukankah nan menguasai global memang orang-orang nan memiliki kapital nan besar. Bukankah nan kaya semakin kaya dan nan miskin semakin miskin. Itulah salah satu sisi kejam dari sistem ekonomi dunia nan kapitalis.
Ciri lain dari sistem ekonomi dunia nan mengarah ke kapitalis ialah pendayagunaan sebesar-besarnya pada sumber daya alam tanpa memikirkan imbas jangka panjang. Satu hal nan hanya menjadi pemikiran kaum kapitalis, yaitu untung, untung, dan untung. Tak ada nan lain.
Semakin lama, manusia cenderung semakin ingin bebas dan tak mau dikekang keinginannya. Begitu pula dengan kegiatan ekonomi nan mereka lakukan. Mereka semakin ingin terlepas dari aturan-aturan nan selama ini diberlakukan pemerintah.
Oleh karena itu, sistem ekonomi kapitalis mengalami perkembangan nan cukup pesat. Saat ini, hampir negara-negara di seluruh global menggunakan sistem ekonomi kapitalis. Sekalipun negara tersebut mengatakan bahwa sistem ekonominya ialah campuran, namun pada kenyataannya ialah kapitalis.
Jadi, bila ada orang nan bertanya, sistem ekonomi apakah nan dipakai global saat ini? Jawabannya memang sistem ekonomi kapitalis. Yang kuat akan semakin kuat, sedangkan nan lemah akan semakin lemah. Sungguh ironi.
Ekonomi Syariah
Inilah nan ingin diwujudkan dalam ekonomi syariah sebagai salah satu peradaban Islam Modern. Islam bukan hanya sebuah agama nan berbicara tentang konsep akhirat saja. Namun, menjadi sebuah bukti bahwa Islam pun memiliki konsep jelas tentang sistem kehidupan dunia, khususnya masalah perekonomian.
Sebagai sebuah peradaban Islam modern, konsep ekonomi syariah memiliki ekuilibrium antara hak dan kewajiban nan harus dilakukan seorang individu. Hal ini terkait dengan aktivitasnya di kegiatan ekonomi nan bertujuan buat mencegah kerakusan seseorang dan menyebabkan seseorang mencari harta dengan cara nan salah.
Jika diuraikan, ekonomi dalam Islam ini berasal dari ajaran nan terdapat dalam Al Qur'an. Para pakar ekonomi Islamlah nan kemudian menerjemahkan dan menciptakan aplikasinya bagi kehidupan masyarakat.
Beberapa tokoh ekonomi di dalam Islam di antaranya ialah Abu Yusuf (731-798). Abu Yusuf ialah seorang tokoh ekonomi di bidang keuangan generik dengan menghasilkan gagasan tentang peranan negara, pekerjaan generik dan perkembangan pertanian nan masih berlaku hingga sekarang.
Dan, nan paling terkenal, Ibnu Khaldun nan ditasbihkan sebagai Bapak Ilmu Pengetahuan Sosial dunia, memberikan definisi tentang ilmu ekonomi nan lebih luas.
Sebuah ilmu tentu memiliki landasan hukum agar dapat dinyatakan sebagai sebuah bagian dari konsep pengetahuan, demikian pula dengan ekonomi dalam Islam. Ada beberapa dasar hukum nan menjadi landasan pemikiran dan penentuan konsep ekonomi dalam Islam.
Hal ini diwujudkan dalam tujuh konsep pokok ekonomi syariah, nan dijadikan landasan bagi para pelaku ekonomi syariah tersebut. Ketujuh konsep pokok tersebut di antaranya ialah sebagai berikut.
- Kebebasan Individu, yakni seseorang berhak memutuskan sesuatu nan terkait dengan pemenuhan kebutuhan hidupnya. Hal ini disebutkan dalam QS. An Nisaa (85), QS Al Muddastsir (38), dan Ar Rad (11).
- Hak terhadap harta, bahwa seseorang memiliki hak dalam hal kepemilikan harta. Ini disebutkan dalam QS An Nisaa (29) dan QS Al Baqarah (29).
- Ketidaksamaan ekonomi dalam batas wajar. Islam mengakui bahwa tak akan pernah ada persamaan ekonomi di global ini, sehingga masing-masing pihak akan saling memiliki ketergantungan satu sama lain. Pengakuan ini dituangkan dalam QS Az Zukhruf (32) dan An Nisa (32).
- Jaminan Sosial. Bahwa setiap individu mempunyai hak buat hayati dalam sebuah wilayah dan dijamin buat memperoleh kebutuhan hidupnya. Tersebut dalam QS Adz Dzariat (19).
- Distribusi Kekayaan. Islam mencegah penumpukan kekayaan pada satu pihak saja dengan cara memerintahkan zakat pada orang nan mampu.
- Larangan Menumpuk Kekayaan. Hal ini dilarang sebab penumpukan kekayaan akan menyebabkan seseorang dekat dengan sifat rakus dan melupakan masalah sosial.
- Kesejahteraan Individu dan Masyarakat. Ini ialah bentuk pengakuan Islam akan adanya keterkaitan antara pihak individu dan masyarakat.
Dari pemahaman ekonomi dalam Islam ini, menunjukkan bahwa sistem ekonomi ini bukan hanya ditujukan bagi umat Islam saja. Sebab, semua umat manusia dapat dan berhak buat menggunakan konsep nan ada dalam sistem ekonomi berbasis ajaran Islam tersebut. Itulah bukti dengan adanya peradaban Islam Modern, terutama di bidang perekonomian. Semoga bermanfaat.