Apa Itu Bank?
Bank BTN pada mulanya bernama Postpaar Bank. Didirikan pada 1897, dengan maksud buat mendidik masyarakat agar getol menabung. Postpaar Bank nan berkedudukan di Batavia (Jakarta) ini, juga memperkenalkan konsep perbankan modern kepada masyarakat luas. Berikut ini ulasan lebih jauh mengenai sejarah Bank BTN.
Sejarah Bank BTN di Indonesia
Mengubah Norma masyarakat buat percaya dan bersedia menyimpan uangnya di Bank, bukanlah pekerjaan mudah pada saat itu. Namun, kegigihan Postpaar Bank kala itu cukup menggembirakan. Pada 1939 Postpaar Bank setidaknya sudah sukses menghimpun dana masyarakat 5,4 juta rupiah.
Keberhasilan Postpaar Bank dalam menghimpun dana tabungan masyarakat ini, kemudian diikuti dengan pembukaan 4 kantor cabang di Makasar, Surabaya, Jakarta, dan Medan.
Namun, dengan meletusnya Perang Global II dan diserbunya Belanda oleh Jerman pada 1940 telah membawa masalah bagi keberadaan Bank ini. Masyarakat nan menempatkan dananya pada Postpaar Bank menarik kembali dananya secara beramai-ramai.
Postpaar Bank mengalami rush , oleh penarikan dana nasabah secara massal nan mencapai nilai 11 juta rupiah, hanya dalam waktu beberapa hari. Untunglah hal itu tak berlangsung lama, setahun kemudian kepercayaan masyarakat kepada Postpaar Bank mulai tumbuh lagi.
Dalam waktu singkat, Poostpar Bank sukses mencatatkan pembukuan dana masyarakat nan disimpan hingga lebih dari lima kali lipat, yakni sejumlah 58,8 juta rupiah.
Namun, prestasi ini tak berlansung lama. Pada 1942, Jepang masuk menyerbu Indonesia dan membekukan operasional Postpaar Bank. Jepang nan sukses mengusir Belanda pada saat itu, mengambil alih dominasi Postpaar Bank dan mengubahnya menjadi Tyokin Kyoku, serta membuka satu kantor cabang baru di Yogyakarta.
Sayangnya, Tyokin Kyoku tak seberhasil Postpaar Bank dan kehilangan kepercayaan dari masyarakat. Masyarakat enggan menabung di Tyokin Kyoku.
Setelah peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 nan menandai kemerdekaan Indonesia, Tyokin Kyoku diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan berganti nama menjadi Kantor Tabungan Post (KTP). Pengambil alihan ini diprakarsai oleh Darmosoetanto nan selanjutnya menjabat sebagai direktur pertama KTP.
Fungsi strategis primer KTP pada saat itu ialah sebagai loka penukaran mata uang Jepang ke mata uang ORI (Oeang Republik Indonesia). Secara politis penggantian mata uang nan berlaku memiliki makna penting, bagi eksistensi Negara Indonesia nan baru merdeka.
Prahara kembali menimpa Bank ini ketika Belanda melancarkan serangan militer I pada 19 Desember 1946, Ibu kota Jakarta diduduki Belanda. Dan, karenanya Ibu kota negara kemudian dipindahkan oleh Soekarno ke Yogyakarta.
Dalam moment serangan militer ini pulalah Belanda kembali menguasai kantor pusat dan semua kantor cabang Postpaar Bank, nan telah beralih nama menjadi Kantor Tabungan Post.
Namun, setelah Belanda benar-benar hengkang dari Indonesia pada 1949, pemerintah Indonesia kembali menguasai Postpaar Bank, dan mengubah namanya menjadi Bank Tabungan Pos Republik Indonesia.
Pada tanggal 9 Februari 1950, Pemerintah membekukan Bank Tabungan Pos, entah dengan alasan apa. Selanjutnya, pada tanggal itu juga dibentuklah Bank Tabungan Negara dengan bermodalkan seluruh aset Bank Tabungan Pos.
Begitu panjang sejarah Bank BTN di Indonesia. Akan tetapi, apakah Anda tahu tentang sejarah bank di dunia? Berikut ini akan dibahas mengenai sejarah bank di dunia.
Apa Itu Bank?
Istilah bank sudah tak asing lagi ditelinga masyarakat Indonesia. Istilah bank berasal dari bahasa Itali, yaitu banque atau banca , nan artinya bangku. Pada zaman Renasissans, para pekerja bank atau bankir Florence melakukan transaksi dengan duduk di belakang meja buat melakukan penukaran uang.
Hal tersebut berbeda dengan pekerjaan nan lain, nan kebanyakan tak bisa melakukan pekerjaan di belakang meja mereka sambil duduk.
Di Indonesia, ada peraturan perundang-undangan nan spesifik buat mengatur perbankan. Pada tanggal 10 November, di dalam UU RI nomor 10 tahun 1988 tentang perbankan, disimpulkan bahwa kegiatan nan berkaitan dengan usaha perbanan bisa dibagi menjadi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya.
Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana ini ialah kegiatan pokok suatu bank. Kegiatan bank lainnya, yaitu memberikan jasa hanya sebagai kegiatan pendukung di dalam bank tersebut.
Kegiatan pokok bank dengan menghimpun dana tersebut dilakukan dengan cara mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, simpanan giro, atau deposito. Untuk menarik perhatian nasabahnya, bank memberikan kembang dan hadiah bagi para nasabahnya nan ingin menyimpan dana di bank tersebut.
Kemudian, kegiatan bank dalam menyalurkan dana dilakukan dengan memberikan pinjaman kepada masyarakat, tentu saja dengan syarat-syarat tertentu. Untuk pemberian jasa-jasa nan lainnya, perbankan memberikan dukungan buat melancarkan kegiatan pokok bank tersebut.
Di Indonesia ini, bank pertama kali didirikan oleh Prof. Dr. Ali Afifuddin, SE. Bank mempunyai manfaat, khususnya bagi masyarakat Indonesia. Berikut ini beberapa kegunaan perbankan dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
- Bank merupakan model investasi, seperti buat transaksi derivatif nan merupakan bentuk investasi jangka pendek.
- Bank merupakan suatu forum nan bisa melindungi nilai uang, nan berarti melalui transaksi derivatif, maka bisa melindungi nilai atau risk management .
- Bank bisa memberikan informasi mengenai harga barang komoditi eksklusif dikemudian hari.
- Bank juga berfungsi sebagai spekulatif terhadap nilai pasar dari transaksi derivatif itu sendiri.
- Bank berfungsi sebagai manajemen produksi berjalan nan baik dan efisien. Bank bisa memberikan citra kepada manajemen produksi dalam menilai suatu permintaan dan kebutuhan pasar pada masa nan akan datang.
Fungsi-fungsi tersebut merupakan fungsi primer perbankan. Terlepas dari fungsi tersebut, tujuan bank secara filosofis juga perlu diketahui oleh masyarakat luas.
Hal tersebut tercermin dalam peraturan perundang-undangan pasal 4 UU Nomor 10 tahun 1998, nan berbunyi, “Perbankan Indonesia bertujuan menunjang aplikasi pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak”.
Dalam klarifikasi tersebut, maka kegiatan usaha bank juga harus didasarkan atas sistem pemerintahan di Indonesia, yaitu sistem demokrasi ekonomi nan menggunakan prinsip kehati-hatian. Hal tersebut tercermin sebab secara filosofis, bank mempunyai fungsi makro dan mikro terhadap proses pembangunan bangsa ini.
Bank mempunyai sejarah nan cukup panjang, sehingga bisa terus berdiri sampai sekarang ini sebab kebutuhan usaha ini sangat krusial di dalam kehidupan manusia. Pada tahun 1690, bank pada umumnya pertama kali didirikan dengan bentuk sebuah firma.
Pada waktu itu, kerajaan Inggris berencana buat membangun kembali kekuatan armada lautnya nan bertujuan buat bersaing dengan kekuatan armada bahari negara Perancis.
Akan tetapi, pada waktu itu, pemerintah Inggris tak mempunyai dana buat mendanai armada lautnya. Kemudian, William Paterson memberikan sebuah gagasan, nan kemudian direalisasikan oleh Charles Montagu, dengan membentuk sebuah forum intermediasi keuangan. Tujuannya ialah buat memenuhi dana pembiayaan dan hal tersebut akhirnya bisa tercapai selama dua belas hari.
Di dalam sejarah, kegiatan perbankan dikenal pada zaman kerajaan dulu di daratan Eropa. Kemudian, kegiatan usaha perbankan ini mulai berkembang di Asia Barat nan dibawa oleh para pedagang.
Perbankan di bawa ke daerha Asia, Afrika, dan Amerika oleh bangsa Eropa, ketika mereka melakukan penjajahan ke negara-negara tersebut, baik di Asia, Afrika, atau Amerika.
Jika ditelusuri sejarahnya, perbankan dimulai dengan adanya jasa penukaran uang. berdasarkan hal tersebut, arti bank lebih dikenal sebagai meja loka penukaran uang, seperti nan sudah dijelaskan sebelumnya.
Pada zaman kerajaan, kegiatan penukaran uang dilakukan antara kerajaan nan satu dengan kerajaan nan lain. Pada saat ini, penukaran uang tersebut dikenal dengan nama Pedagang Valuta Asing atau Money Changer .
Setelah mengalami perkembangan, kegiatan operasional perbankan kemudian berkembang menjadi sebuah forum penitipan uang atau disebut sebagai simpanan.
Kegiatan perbankan semakin berkembang dengan bertambahnya kegiatan bank tersebut, yaitu peminjaman uang. Uang nan disimpan oleh masyarakat, dikelola lagi oleh pihak bank dan dipinjamkan kepada masyarakat nan membutuhkannya.
Jasa perbankan akan terus berkembang sinkron dengan perkembangan zaman nan menuntut kebutuhan manusia semakin banyak. Dengan adanya perbankan ini, kebutuhan manusia semakin dipermudah.
Contohnya, dengan adanya produk bank berupa kartu debit atau kredit, manusia tak usah membawa uang terlalu banyak buat bertransaksi. Cukup dengan kartu tersebut, manusia sudah bisa melakukan transaksi finansial.
Demikian sekilas informasi mengenai sejarah Bank BTN dan sejarah bank di dunia. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan menambah wawasan Anda mengenai global perbankan.