Sarat Prestasi
Kelewatan jika Bank Permata gagal mempersembahkan kinerja terbaiknya. Kenapa? Karena bank ini dikelola oleh dua perusahaan besar di bidangnya, yaitu Astra Internasional (penguasa pasar otomotif di Indonesia) dan Standard Chartered (bank terkemuka asal Inggris).
Kedua perusahaan tersebut tentu tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia, sebab kehebatan mereka masing-masing. Jangan heran jika Bank Permata dituntut buat menjadi World-Class Local Bank .
Bank Sebagai Kebutuhan Masyarakat
Istilah bank sudah tak asing lagi ditelinga masyarakat Indonesia. Istilah bank berasal dari bahasa Itali, yaitu banque atau banca , nan artinya bangku. Pada zaman Renasissans, para pekerja bank atau bankir Florence melakukan transaksi dengan duduk di belakang meja buat melakukan penukaran uang. Hal tersebut berbeda dengan pekerjaan nan lain, nan kebanyakan tak bisa melakukan pekerjaan di belakang meja mereka sambil duduk.
Di Indonesia, ada peraturan perundang-undangan nan spesifik buat mengatur perbankan. Pada tanggal 10 November, di dalam UU RI nomor 10 tahun 1988 tentang perbankan, disimpulkan bahwa kegiatan nan berkaitan dengan usaha perbanan bisa dibagi menjadi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya.
Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana ini ialah kegiatan pokok suatu bank. Kegiatan bank lainnya, yaitu memberikan jasa hanya sebagai kegiatan pendukung di dalam bank tersebut.
Kegiatan pokok bank dengan menghimpun dana tersebut dilakukan dengan cara mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, simpanan giro, atau deposito. Untuk menarik perhatian nasabahnya, bank memberikan kembang dan hadiah bagi para nasabahnya nan ingin menyimpan dana di bank tersebut.
Kemudian, kegiatan bank dalam menyalurkan dana dilakukan dengan memberikan pinjaman kepada masyarakat, tentu saja dengan syarat-syarat tertentu. Untuk pemberian jasa-jasa nan lainnya, perbankan memberikan dukungan buat melancarkan kegiatan pokok bank tersebut.
Di Indonesia ini, bank pertama kali didirikan oleh Prof. Dr. Ali Afifuddin, SE. Bank mempunyai manfaat, khususnya bagi masyarakat Indonesia. Berikut ini beberapa kegunaan perbankan dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
- Bank merupakan model investasi, seperti buat transaksi derivatif nan merupakan bentuk investasi jangka pendek.
- Bank merupakan suatu forum nan bisa melindungi nilai uang, nan berarti melalui transaksi derivatif, maka bisa melindungi nilai atau risk management .
- Bank bisa memberikan informasi mengenai harga barang komoditi eksklusif dikemudian hari.
- Bank juga berfungsi sebagai spekulatif terhadap nilai pasar dari transaksi derivatif itu sendiri.
- Bank berfungsi sebagai manajemen produksi berjalan nan baik dan efisien. Bank bisa memberikan citra kepada manajemen produksi dalam menilai suatu permintaan dan kebutuhan pasar pada masa nan akan datang.
Fungsi-fungsi tersebut merupakan fungsi primer perbankan. Terlepas dari fungsi tersebut, tujuan bank secara filosofis juga perlu diketahui oleh masyarakat luas.
Hal tersebut tercermin dalam peraturan perundang-undangan pasal 4 UU Nomor 10 tahun 1998, nan berbunyi, “Perbankan Indonesia bertujuan menunjang aplikasi pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak”.
Dalam klarifikasi tersebut, maka kegiatan usaha bank juga harus didasarkan atas sistem pemerintahan di Indonesia, yaitu sistem demokrasi ekonomi nan menggunakan prinsip kehati-hatian. Hal tersebut tercermin sebab secara filosofis, bank mempunyai fungsi makro dan mikro terhadap proses pembangunan bangsa ini.
Bank mempunyai sejarah nan cukup panjang, sehingga bisa terus berdiri sampai sekarang ini sebab kebutuhan usaha ini sangat krusial di dalam kehidupan manusia. Pada tahun 1690, bank pada umumnya pertama kali didirikan dengan bentuk sebuah firma.
Pada waktu itu, kerajaan Inggris berencana buat membangun kembali kekuatan armada lautnya nan bertujuan buat bersaing dengan kekuatan armada bahari negara Perancis.
Akan tetapi, pada waktu itu, pemerintah Inggris tak mempunyai dana buat mendanai armada lautnya. Kemudian, William Paterson memberikan sebuah gagasan, nan kemudian direalisasikan oleh Charles Montagu, dengan membentuk sebuah forum intermediasi keuangan. Tujuannya ialah buat memenuhi dana pembiayaan dan hal tersebut akhirnya bisa tercapai selama dua belas hari.
Di dalam sejarah, kegiatan perbankan dikenal pada zaman kerajaan dulu di daratan Eropa. Kemudian, kegiatan usaha perbankan ini mulai berkembang di Asia Barat nan dibawa oleh para pedagang.
Perbankan di bawa ke daerha Asia, Afrika, dan Amerika oleh bangsa Eropa, ketika mereka melakukan penjajahan ke negara-negara tersebut, baik di Asia, Afrika, atau Amerika.
Jika ditelusuri sejarahnya, perbankan dimulai dengan adanya jasa penukaran uang. berdasarkan hal tersebut, arti bank lebih dikenal sebagai meja loka penukaran uang, seperti nan sudah dijelaskan sebelumnya.
Pada zaman kerajaan, kegiatan penukaran uang dilakukan antara kerajaan nan satu dengan kerajaan nan lain. Pada saat ini, penukaran uang tersebut dikenal dengan nama Pedagang Valuta Asing atau Money Changer .
Setelah mengalami perkembangan, kegiatan operasional perbankan kemudian berkembang menjadi sebuah forum penitipan uang atau disebut sebagai simpanan.
Kegiatan perbankan semakin berkembang dengan bertambahnya kegiatan bank tersebut, yaitu peminjaman uang. Uang nan disimpan oleh masyarakat, dikelola lagi oleh pihak bank dan dipinjamkan kepada masyarakat nan membutuhkannya.
Jasa perbankan akan terus berkembang sinkron dengan perkembangan zaman nan menuntut kebutuhan manusia semakin banyak. Dengan adanya perbankan ini, kebutuhan manusia semakin dipermudah.
Contohnya, dengan adanya produk bank berupa kartu debit atau kredit, manusia tak usah membawa uang terlalu banyak buat bertransaksi. Cukup dengan kartu tersebut, manusia sudah bisa melakukan transaksi finansial. Contohnya, dengan adanya Bank Permata ini, maka semua kebutuhan masyarakat akan terpenuhi.
Bank Permata Bank Hasil Merger
Kinerja Bank Permata dari tahun ke tahun terus menunjukkan perbaikan, terutama setelah masuknya dua perusahaan besar tadi sebagai pemegang saham pada 2004. Bank ini sendiri merupakan bank hasil merger dari lima bank sakit, yaitu Bank Patriot, Bank Bali, Bank Universal, Bank Artamedia, dan Bank Prima Express, nan disatukan pada 2002. Sebelumnya, kelima bank tersebut berada di bawah supervisi Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Pada awal berdirinya, pemerintah menetapkan bank hasil merger ini fokus menggarap sektor UKM, ritel, dan komersial. Namun, dalam perjalanan bisnisnya, terutama setelah kongsi Astra dan Stanchart, fokus mereka sedikit berubah, yaitu lebih kuat pada sektor ritel dan komersial. Pilihan tersebut tak salah sebab sejak saat itu, sampai 2010 ini, kinerja Bank Permata terus meningkat.
Sarat Prestasi
Seperti bank partikelir nasional lainnya, Bank Permata juga diisi oleh para ekspatriat nan menduduki posisi tertinggi, mulai dari presiden direktur sampai para general manajer.
Kehadiran mereka tentu saja berdampak positif sebab dapat mentransformasikan ilmu perbankan dunia kepada praktisi perbankan lokal. Hasilnya pun terlihat dari sederet prestasi nan sudah diukir bank tersebut.
Sejak 2006, bank ini terus menggaet berbagai penghargaan di bidang perbankan mulai dari kualitas pelayanan sampai pemakaian teknologi informasi. Bank ini termasuk bank nan sangat giat mengkampanyekan penggunakan internet dan mobile banking buat nasabahnya. Itulah mengapa majalah Warta Ekonomi memberikan penghargaan kepada bank ini sebagai pemenang e-Company Award 2009 buat kategori bank.
Mereka juga berkali-kali meraih predikat sebagai penyelenggara bank syariah terbaik. Bank Syariah Permata merupakan unit bisnis dari Bank Permata. Ini memperkuat posisi bank tersebut sebagai bank komersial nan melayani seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Prestasi itu menambah deretan panjang prestasinya, sebab sebelumnya bank ini dinobatkan sebagai satu dari 5 bank pilihan terbaik masyarakat buat kredit perumahan.
Keuntungan Terus Naik
Prestasi terbaiknya tentu saja ialah pendapatan dan laba nan setiap tahun terus naik. Awalnya hanya miliaran rupiah saja, sampai terakhir pada semester I 2010 ini, laba Bank Permata sudah mencapai angka Rp521 M.
Kemungkinan besar bank ini akan mencetak rekor keuntungan, yaitu menembus angka Rp1 triliun. Angka psikologis laba buat bank-bank dengan kategori bank besar.
Hal ini tidak lepas dari pengelolaan nan baik dari kerja sama Astra dan Standard Chartered. Kinerja mereka menunjukkan bahwa penghargaan dari majalah FinanceAsia , nan menetapkan Permata sebagai bank dengan tata kelola dan CEO terbaik pada 2009 lalu, tak keliru. Sasaran mereka menjadi World-class Local Bank , mungkin tak lama lagi akan tercapai.
Demikian sekilas mengenai Bank Permata. Semoga informasi tersebut bisa bermanfaat bagi Anda dan memudahkan Anda buat memilih loka penyimpanan uang nan aman, nyaman, dan menguntungkan. Selamat mencoba.