Sai Baba dan Ajaran Cinta Kasih
Pada dasarnya ajaran Sai Baba ialah semua agama itu sama sehingga dia suka pada orang nan berpindah agama. Beliau sendiri pun tak pernah membuat agama. Kutipan kata-kata Sai Baba ialah "Hanya ada satu agama, agama cinta, hanya ada satu bahasa, bahasa hati, dan hanya ada satu kasta, yaitu kasta kemanusiaan, dan hanya ada satu Tuhan, Dia ialah ada di mana-mana".
Sathya Sai Baba dilahirkan dengan nama Sathyanarayana Raju pada 23 November 1926, dan baru saja meninggal tahun lalu tepatnya 24 April 2011 pada usia 84 tahun. Beliau ialah seorang Guru nan hidupnya dihabiskan syahdan buat memperbaiki konduite manusia nan semakin menggila, ia juga menjadi orator. Selain itu, ia juga sepertinya tertarik dengan bidang seni, ia beberapa kali menciptakan lagu, puisi serta juga dikenal sebagai filsuf India Selatan nan sering digambarkan sebagai seseorang nan suci.
Sathya Sai Baba ini dilansir sebagai wujud reinkarnasi Sai Baba dari Shirdi. Lalu siapakah Sai Baba dari Shirdi itu? Berikut ini akan diungkapkan secara rinci mengenai kedua orang tersebut.
Sai Baba dari Shirdi
Pada awal abad ke delapan belas, seorang pria muda berjanggut dengan mata bersinar mampir ke suatu masjid di dusun Shirdi, negara bagian Maharshtra, India. Tidak ada nan tahu dari mana asalnya orang asing ini tiba sebab hampir tidak bicara sepatah kata pun dan tinggal di sana. Orang inilah nan belakangan kemudian dikenal dengan nama Sai Baba dari Shirdi.
Lama kelamaan penduduk desa merasa ingin tahu dan menawarkan makanan pada pria ini. Namun, Sai Baba dari Shirdi ini sama sekali tak meminta apa pun dari mereka. Terkadang dia berbagi makanannya dengan hewan-hewan. Tak lama kemudian fakir muda tersebut mulai mengekspresikan sudut pandangnya pada beberapa penduduk nan tua.
Bahasanya nan sederhana dalam berekspresi dan kekuatan khususnya dalam memecahkan masalah orang nan membutuhkan dan miskin membuatnya menjadi dikenal sebagai Shri Sai Baba. Seiring dengan berlalunya hari, penggemarnya pun mulai berdatangan ke Shirdi dan jumlahnya semakin meningkat. Dusun tersebut menjadi pusat ziarah.
Seiring dengan hadiah dan persembahan nan mengalir, melibatkan juga kemegahan dan upacara pemujaan Sai Baba. Namun, kehidupan Sai Baba dari Shirdi ini sebagai Fakir tetap tenteram, tak terganggu, dan tak berubah dan di dalamnya terdapat kejayaan orang suci.
Orang juga menyadari bahwa Sai Baba bukan orang biasa, namun seseorang nan memiliki kekuatan takwa nan luar biasa. Kekuatan tersebut tak diketahui atau dimiliki oleh manusia biasa. Sai Baba berceramah tentang prinsip-prinsipnya mengenai cinta dan kepercayaannya dalam humanisme pada seluruh pengikutnya.
Dia, Sai Baba dari Shirdi, selalu merasa sedih dengan adanya fakta bahwa orang nan mendatanginya lebih mengenai persoalan pribadi dan bukan buat mencapai tujuan pokok buat meraih Tuhan nan dia rasa bisa dicapai hanya dengan memberi pelayanan nan tulus pada kemanusiaan.
Sai Baba sangat percaya pada keseragaman agama dan dia tak pernah membedakan siapa pun berdasarkan kasta, kepercayaan atau agama. Dia selalu menunjukkan agar tak kembali dengan tangan kosong pada orang nan datang padanya di saat membutuhkan dan sedih. Dia melakukan mukjizat buat meringankan penderitaan orang miskin.
Pada satu kesempatan, Sai Baba dari Shirdi ini memulihkan mata orang tua nan buta dan di saat nan lain dia menyalakan suatu lentera dengan air ketika tak ada minyak buat membakarnya. Sebagaimana seluruh hal nan baik harus berakhir, begitu pula Sai Baba nan harus meninggal global pada 15 Oktober 1918. Sai Baba dari Shirdi meninggalkan jutaan penganut dan pengikutnya menangis. Mayatnya disemayamkan dalam Samadhi Mandir nan disebut "Booty". Dia meminta pada pengikutnya buat mendirikan loka tersebut sebelum meninggal.
Sai Baba ialah orang nan unik, dia hidupkan pesannya melalui esensi sebagai makhluk hidup. Hayati dan hubungannya dengan orang biasa ialah ajarannya. Energinya sangat besar nan terwujud dalam badan Sai Baba nan bergerak dan terus bergerak dalam cara nan misterius, menciptakan dan menciptakan ulang ke mana-mana melampaui pemahaman waktu dan ruang.
Sebelumnya, Sai Baba dari Shirdi tinggal dengan masyarakat biasa sebagai fakir miskin, mengenakan kafni nan robek, tidur di atas tikar dengan merebahkan kepalanya pada bata, mengemis makanan. Dia memancarkan senyum misterius dan pandangan nan begitu mendalam, suatu kedamaian nan melampaui segala pemahaman.
Dia selalu menyadari apa nan terjadi dalam hati dan pikiran setiap orang, ingin menjadi apa mereka, umat-Nya atau bukan. Sai Baba datang buat melayani umat manusia, buat membebaskan mereka dari cengkeraman rasa takut. Pesan Sai Baba nan begitu singkat bagi seseorang atau banyak orang nan serupa ialah "Kenapa risi ketika aku ada di sini".
Di mana pun pengikutnya, Sai Baba membuatnya mengenali dalam dirinya aspirasi dan tujuan paling tinggi dan hanya pada satu gerakan, tingkah laku dan sikapnya pada sesama mahkluk hayati ialah berkat kesadaraannya pada cinta, pemahaman, kesabaran, dan kepercayaan. Ini ialah janji nan dipegang oleh Sri Sai Baba pada semua orang nan mendatanginya.
Sri Sai Baba jauh dari batasan waktu dan ruang, serta kasta, kepercayaan, dogma dan doktrin-doktrin sama sekali tuanya, dari mana dia datang ataupun agama nan dia anut. Daya tarik Sai Baba terletak pada fakta bahwa dia ialah model nan paripurna dari keharmonisan seluruh agama .
Sai Baba hayati buat menggugah dan memimpin umat manusia pada keberagaman kehidupan spiritual. Dia menempatkan suara gelombang spiritual nan kini menyebar ke seluruh dunia. Seluruh kegiatan hidupnya mengangkat derajat manusia. Banyak contoh fenomenal, nan menceritakan bahwa Sai Baba hadir secara fisik di hadapan pengikutnya, bahkan puluhan tahun setelah beliau meninggal.
Sai Baba secara kontinu dan terus menerus membuktikan bahwa dia hayati dalam spirit dan merespons doa kita nan tulus. Dia adah Satu Spirit dari semua ekstensi, ialah Tuhan di seluruh bentuk Tuhan, dalam seluruh orang suci, dalam seluruh manusia dan dalam seluruh makhluk.
Sai Baba meyakinkan pada penganutnya dengan mengatakan "Saya di Shirdi dan di mana-mana, apapun nan kamu lakukan, di mana pun kau berada, selalu ingat di pikiran bahwa aku selalu terjaga terhadap segala hal". Sai Baba tak dimiliki oleh tradisi tunggal mana pun, namun milik seluruh umat manusia di jalur kebaikan, cinta, dan pemahaman.
Sathya Sai Baba Reinkarnasi dari Sai Baba dari Shirdi
Berbeda dengan Sai Baba dari Shirdi, Sathya Sai Baba nan diklaim sebagai reinkarnasi Sai Baba dari Shirdi diketahui asal usul orang tuanya. Ibu Sathya Sai Baba bernama Easwaramma dan memiliki nama keluarga Ratnakaram. Ia ialah keturunan dari Bharadwaja Rsi Ghotra nan berasal dari desa terpencil Puttaparthi, Andhra Pradesh, India.
Easwaramma mengaku bahwa Shatya Sai Baba terlahir tanpa proses pembuahan nan umumnya dilalui oleh bakal calon manusia. Namun, entah mengapa sumber mengatakan dia memiliki ayah bernama Pedda Venkama Raju. Padahal ibunya mengatakan bahwa ia mengandung Sai Baba sejak ada bola besar dengan cahaya biru menghampiri ke arahnya nan saat itu tengah menimba di sumur. Wanita ini pun pingsan. Hal tersebut dia ceritakan pada ibu mertuanya.
Selama Easwaramma mengandung, ia sering mendengar tamburan berirama dengn cukup merdu dan Maddala nan berdetak tanpa ada nan menyentuhnya. Kebiasaan Easwaramma mendengar itu biasanya pada tengah malam bahkan pagi hari.
Ketika Shatya Narayana nan merupakan nama orisinil Sathya Sai Baba lahir pada 23 November 1926, di loka nan berbeda Sri Aurobindo bangun dari proses meditasinya pada 24 November 1926 dan mengumumkan bahwa Sri Khrisna telah turun ke global dalam wujud fisik.
Setelah memberi pengumuman, dia pun kembali pada meditasinya. Beranjak remaja, di usia 14 tahun, tepatnya Mei 1940, Sathya Narayana menyatakan diri sebagai reinkarnasi dari seorang mistikus sufi, yaitu Sai Baba dari Shirdi. Sejak itulah dia mengambil nama Sai Baba, dan banyak orang menyambanginya buat menantang klaimnya. Bahkan anggota keluarga dan tetangga juga tak yakin.
Demi membuktikan pengakuannya, Sathya meminta kembang melati pada penantangnya, kemudian kembang melati dia lempar ke lantai nan secara ajaib menyusun dengan sendirinya dan membentuk kata Sai Baba dalam huruf Telugu. Begitu banyak keajaiban-keajaiban lain nan bisa ditunjukkan oleh Sathya Sai Baba.
Ia pun mengklaim dirinya sebagai Tuhan, namun beberapa umat Islam menuduhnya sebagai Dajal. Padahal tidak berbeda jauh dengan Sai Baba pendahulunya, ajaran nan dia sebarkan ialah membimbing umat manusia menegakkan nilai-nilai universal semua agama, yaitu Sathya (Kebenaran), Dharma (Tindakan nan Benar), Shanti (Kedamaian), Prema (Cinta Kasih), dan Ahimsa (Tanpa Kekerasan).
Sai Baba dan Ajaran Cinta Kasih
Sosok Sai Baba , seorang Guru Spiritual ternama di India, memang cukup kontroversial. Dalam naungan Sai Baba, semua umat beragama diperkenankan buat bersatu. Umat Islam, Hindu, Budha, Kristen, mendapat pelayanan ruhani dari Sai Baba nan pakar mengeluarkan mukjizat berupa vibhuti (abu suci).
Orang nan bernama kecil Sathyanarayana Raju ini kemudian dituduh oleh beberapa kalangan sebagai Dajal. Karena memiliki ciri-ciri nan "mirip" tafsiran
Matanya nan dulunya pernah buta sebelah (berkat kekuatan spiritualnya, mata itu kembali sembuh) rambut keritingnya, dan ajarannya nan syahdan "mencampuradukkan semua agama". Sai Baba nan lengkapnya berjuluk Sathya Sai Baba sebenarnya begitu kuat menyampaikan ajaran cinta kasih, dengan doktrin utama, "tidak ada agama selain agama kasih-sayang" (karena pada dasarnya, setiap agama mengajarkan hal tersebut).
Mukjizat
Sai Baba terkenal terutama sebab mukjizatnya. Ia dapat menciptakan banyak benda, termasuk vibhuti, dari tangannya nan digunakan sebagai bentuk pelayanan kepada pengikutnya. Ada kalanya benda itu berupa liontin, berlian, tasbih, atau salib. Sai Baba juga dapat menerawang masa depan atau menyembuhkan orang sakit.
Mukjizat Sai Baba sudah terjadi sejak kecil. Misalnya, seperti Isa (Yesus), ia dilahirkan tanpa proses "pembuahan biasa". Ibu Sai Baba, Eswaramma, pada sebuah pagi, memperoeh cahaya biru nan memasuki tubuhnya (kisah ini juga mirip dengan kelahiran putra-putra Kunti).
Ketika kecil, seorang ibu juga pernah melihat di dalam mulut Sai Baba (saat itu masih disebut Sathyanarayana) terdapat alam semesta. Kisah ini sangat mirip dengan kisah Khrisna dan Nabi Muhammad saw.
Jika Khrisna juga dilihat mulutnya oleh ibu Yashoda dan di dalamnya ada alam semesta, dalam kisah Nabi Muhammad, diceritakan ketika kecil (saat berada dalam asuhan Halimah As-Sadiyah), Muhammad kecil tersesat. Saat itulah ada malaikat nan berkata, "Muhammad, kau tidak pernah tersesat sebab di dalam dirimu terdapat alam semesta (alam semesta mengeillingmu)"; nan arti filosofisnya, semua pengetahuan ilahi ada di dalam ruh orang-orang terpilih ini.
Masa Depan
Menurut Sai Baba, ia ialah inkarnasi sosok Sai Baba sebelumnya nan bernama Shirdi Baba. Ia juga akan "muncul lagi" dalam bentuk lain, bernama Prema Sai Baba. Ketiga Sai Baba inilah nan bertugas mencerahkan umat manusia dengan puncaknya pada Prema Sai Baba.
Sathya Sai Baba bahkan sudah membuat gambar rupa Prema Sai Baba nan bentuk wajahnya berjanggut lebat, bermata tajam, berdahi mancung, dan terlihat gagah. Gambar ini terdapat pada cincin John Hislop. Artinya, Prema Sai Baba ialah Sai Baba terakhir nan syahdan akan hayati selama 86 tahun, sejak 2030 hingga 2116. Benarkah demikian? Terlepas dari kontroversi seputar dirinya, kita dapat memetik poin krusial dari ajaran Sathya Sai Baba tentang cinta kasih.