Mobil Anti Peluru - Mobil Anti Granat Bung Karno
Menjadi seorang pemimpin negara tentu sebuah prestasi tersendiri. Siapa nan tidak mau menjadi orang nomor satu pada sebuah negera?
Begitupun pada masyarakat Indonesia. Orang-orang berbondong menggapainya. Dari jabatan kecil, lambat laun naik dan naik. Lalu, ketika sudah mendapat posisi strategis, biasanya mereka akan bermanuver mencalonkan diri pada taraf nan lebih tinggi. Menjadi presiden.
Nah, maraknya ambisi menjadi orang paling top itulah nan kemudian menjadi ancaman tersendiri bagi seorang presiden. Tak heran jika seorang presiden selalu dikawal oleh militer.
Lebih dari itu ialah suatu hal nan wajib kendaraan seorang presiden dilengkapi kemampuan lebih dibanding mobil pejabat biasa, yaitu menggunakan mobil anti peluru . Tak sporadis kita mendengar mobil para presiden di negera-negera besar niscaya dilengkapi baja tahan peluru, anti kempes, dan fasilitas keamanan lainnya. Lantas bagaimana dengan presiden republik Indonesia?
Mobil Anti Peluru - Merek Mobil Kepresidenan
Kendaraan ini biasanya menjadi fasilitas seorang presiden ketika hendak melakukan tugas resmi kenegaraan atau menyambut tamu-tamu negara nan tentunya mengundang perhatian banyak orang.
Setiap negara tentu bhineka fasilitas dan kehebatannya, bergantung pada kemampuan sebuah negera. Namun, ada beberapa merek baku nan biasa digunakan para presiden. Salah satunya ialah Mercedes-Benz lengkap dengan baku kepresidenan: kaca antipeluru, sistem komunikasi andal, dan lain-lain.
Selain itu, ada merek-merek lain seperti Jaguar, Volvo, dan Lincoln. Bahkan, India menggunakan protesis lokal yakni Tata. Di Malaysia, Proton digunakan sebagai protesis lokal.
Mobil Anti Peluru - Mobil Anti Granat Bung Karno
Hingga hari ini, mobil pertama kepresidenan pertama RI nan sangat bernilai sejarah masih tersimpan di Museum Gedung Joang 45 Menteng 31, Jakarta.
Di sana, terdapat mobil Buick-8 dan DeSoto nan tidak lain ialah kendaraan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta. Buick-8 merupakan mobil pertama pada masa pascaproklamasi (1945-1949).
Uniknya, mobil ini ialah hasil temuan ketua Barisan Menteng Sudiro dari belakang kantor Dapartemen Perhubungan pada masa Jepang, lalu dihadiahkan kepada Bung Karno.
Selain Buick, mobil Bung Karno juga bermerek, Mercedes-Benz 600, Cadillac 75, GAZ 13 , Zil 111, Chrysler Imperial, dan Lincoln Cosmopolitan. Bahkan, salah satu mobil Bung Karno Imperial nan syahdan ialah hadiah dari Raja Arab Saudi hingga kini menampakkan stigma di bagian spatbor kiri dan kaca belakangnya.
Ini sengaja tak diservis sebagai bukti sejarah dari peristiwa Cikini. Ketika Bung Karno menjemput anak-anaknya, ia diserang dengan granat. Namun, ia bersama anaknya selamat. Salah satu anak nan selamat itu ialah Megawati Soekarno Putri nan kemudian menjadi presiden Indonesia juga.