Beberapa Alternatif Wisata Hati
Wisata dapat dijadikan jalan buat mengurangi beban hidup. Kehidupan nan kita jalani terkadang membuat kita lengah buat memberikan makanan hati dan jiwa. Tidak sedikit di antara kita nan terlena dengan mal dunia, berlomba-lomba menumpuk harta tanpa mendengar hati kita nan terkadang jengah dengan berbagai keinginan duniawi nan kita kejar.
Pernahkan Anda merasa hayati dengan bergelimangan harta, tetapi masih terasa hampa? Atau jabatan nan dimiliki tak membuat orang lain menghormati Anda? Tanpa kita sadari, keinginan buat menaklukkan seisi dunia, membuat kita lupa akan hakikat penciptaan isi global itu sendiri. Silaunya global membuat hati nurani kita tertutup buat mensyukuri apa nan sudah kita miliki, dari pada apa nan belum dimiliki. Artikel kali ini membahas wisata hati .
Jika hati Anda merasa hampa, tidak ada jalan lain selain mencari cara buat menetralkan suasana hati. Ada beberapa alternatif nan bisa Anda lakukan buat menetralkan suasana hati, salah satunya dengan berwisata.
Tidak hanya berlibur ke tempat-tempat nan jauh dan mahal buat menetralkan suasana hati. Terkadang, demi sebuah gengsi, di antara kita memilih buat berlibur mengunjungi negara-negara luar nan eksotis. Berapa pun biaya nan akan Anda keluarkan, tak menjadi soal. Pernahkan Anda berpikir jika berwisata ke tempat-tempat seperti itu hanya memuaskan keinginan Anda, dibanding dengan keinginan hati Anda?
Wisata Hati Bisa Menenangkan Jiwa
Wisata hati diperlukan buat mengeimbangi kehidupan duniawi kita selama ini. Dengan berwisata hati, tak hanya diri Anda nan mendapatkan kebahagiaan, tetapi jiwa dan rohani Anda juga membutuhkannya.
Wisata hati ditujukan bagi mereka nan menghendaki kebahagiaan, ketenangan dan kesejahteraan dalam hidup. Dengan melakukan wisata hati, kita dapat mendapatkan tak hanya ketenangan dan kebahagiaan, tetapi juga pencerahan, motivasi, membangun harapan, menciptakan optimisme, menumbuhkan semangat dan kepercayaan diri.
Manfaat Wisata Hati
Tidak hanya pikiran nan membutuhkan suasana baru, namun hati Anda pun memerlukannya. Tanpa Anda sadari, ketika melihat saudara kita nan kurang mampu, bisa menimbulkan simpati. Mereka nan kurang mampu itu, bisa Anda jadikan sebagai pengingat, bahwa masih banyak nan kurang beruntung dari Anda.
Cobalah Anda sesekali berwisata hati ke panti asuhan. Di sana Anda dapat banyak belajar kerasnya hayati dari mereka nan hayati tanpa orang tua, tetapi masih dapat berdiri sendiri bersama sesama penghuni panti asuhan.
Beberapa Alternatif Wisata Hati
Masjid-Masjid Besar
Mengunjungi masjid bisa menentramkan hati Anda. Rumah ibadah dapat dijadikan salah satu lokasi buat berwisata hati. Dengan mengunjungi masjid, Anda seakan diberi peringatan dari mana Anda berasal, siapa nan patut Anda sembah, dan bisa menyambung silaturahmi dengan saudara seagama.
Masjid-masjid besar nan dikunjungi dapat menimbulkan ‘ke-irian’ nan diajarkan Rasulullah Saw. Di dalam kitab Jawahirul Bukhari terdapat hadis nan secara makna berbunyi, hanya dua orang nan boleh diirikan di dunia. Iri di sini bahasa arabnya ghibtoh. Berbeda dengan hasud. Ini iri nan dilarang oleh Allah Swt.
Dua orang nan boleh diirikan di global ini ialah orang nan berilmu lalu mengamalkan ilmunya dan orang nan rajin bersedekah.
Masjid-masjid besar nan dikunjungi ialah bukti bahwa orang kaya dapat membangun masjid besar dan megah. Dengan mengunjunginya akan timbul rasa ingin melakukan nan sama. Sehingga motivasi buat mewujudkannya pun menjadi besar.
Maka tidak salah bila kualitas iman tengah menurun, kunjungilah masjid-masjid besar. Anda bayangkan jika memiliki masjid sebesar nan Anda lihat dan memiliki imam shalat fardhu nan suaranya sangat merdu sehingga membuat kita khusu’ beribadah.
Pondok Pesantren
Pondok pesantren dapat Anda jadikan wahana berwisata hati. Di pondok pesantren, Anda dapat merasakan kehidupan ala pesantren sembari belajar ilmu agama. Suasana pesantren nan religius, bisa membawa Anda ke suasana hati nan tentram dan damai. Disamping itu, di pondok pesantren Anda dapat belajar berbagi dengan orang lain, menghormati orang lain dari berbagai lapisan masyarakat.
Banyak hal nan ditemukan di pondok pesantren. Anda menemukan kesejukan ketika melihat para santri aktif membaca al-Qur’an sebelum masuk waktu shalat. Anda pun bakal bergembira ketika melihat mereka dapat mandiri. Mereka nan jauh dari orang tuanya namun bisa hayati senang dengan teman-temannya.
Di pesantren juga akan timbul kebahagiaan kala melihat mereka berlomba dalam berpidato, kaligrafi dan lainnya. Mereka diajarkan buat menjadi pribadi nan memiliki talenta dan dengan talenta tersebut mereka mampu mendapatkan hasil. Sungguh, ini ialah cara buat mengobati hati.
Bersedekah
Kegiatan nan mengandung nilai ibadah ini, tak dapat kita anggap remeh. Dengan bersedekah, Anda bisa berbagi dengan mereka nan kurang mampu. Luangkan sedikit waktu Anda buat menyisihkan sebagian harta Anda buat bersedekah. Dapat juga Anda mengajak rekan sejawat atau anggota keluarga Anda buat melihat anak jalanan dan bersedekah dengan mereka.
Bersedekah ialah wisata hati nan selalu dilakukan oleh nabi Ibrahim as. Karena rajin sedekah nan menyebabkannya dinobatkan menjadi kekasih Allah. Di dalam kitab Nasha-ihul ibad dicantumkan cerita ihwa nabi Ibrahim ditetapkan sebagai kekasih Allah.
‘ Hai Ibrahim, apa nan menyebabkan engkau diangkat menjadi kekasih Allah?”tanya salah seoang pengikutnya
“Aku diangkat menjadi kekasih Allah sebab tiga hal. Pertama, sebab saya lebih memilih perintah Allah daripada perintah lainnya. Kedua, saya tak pernah mengeluh atau gundah gulana dengan apa nan telah ditetapkan Allah terhadap diriku. Ketiga, saya tidak pernah makan siang dan makan malam kecuali bersama tamu,” jawab Nabi Ibrahim as.
Makan siang dan makan malam nan dilakukan Nabi Ibrahim ialah citra bahwa Ia ialah sosok orang nan rajin bersedekah. Bahkan dijelaskan juga, Nabi Ibrahim as. selalu mencari orang nan mau makan siang dan makan malam dengannya. Pencarian tersebut terkadang dilakuaknnya hingga mencapai 2 mil.
Tak hanya itu, konduite Nabi Ibrahim nan selalu bersedekah ini sempat membuat para malaikat cemburu. Hingga akhirnya, memohon doa orang malaikat kepada Allah Swt. agar diizinkan melihat konduite apa nan dilakukan Nabi Ibrahim as. hingga Allah selalu menyebut-nyebut namanya di depan para malaikat.
Setelah diizinkan turun ke dunia, mereka berjumpa dengan Nabi Ibrahim nan mencari orang nan mau makan dengannya. Akhirnya, Nabi Ibrahim as. mengajak kedua malaikat tersebut buat makan bersama di rumahnya. Setibanya di rumahnya, ia mempersilahkan keduanya buat makan. Ketika Nabi Ibrahim sedang menikmati makanan nan dimakannya, ia melihat kepada kedua orang nan diajaknya makan. Kenapa mereka tidak makan membuatnya ingin bertanya.
“Kenapa kalian berdua tidak memakan makanan nan dihidangkan? Apakah kalian tidak menyukainya? Ataukah kalian ingin makanan nan lain,” tanya Nabi Ibrahim as. kepada kedua orang nan di depannya.
“Wahai Ibrahim, bukan kami tidak mau memakan makanan nan kau hidangkan. Tapi kami tidak dapat memakannya. Karena kami berasal dari malaikat,” jawab salah seorang malaikat.
“Lalu apa tujuan kalian datang menemuiku?”
“Kami ingin melihat apa nan kau lakukan. Karena Allah selalu menyebut-nyebut namamu di depan kami. Makanya kami berdua memohon izin kepada Allah buat turun ke bumi dan melihatnya. Ternyata, kau selalu bersedakah.”
Jangan Lupa Tontong Tayangan Wisata Hati ANTV
Selain nan dijelaskan di atas, Anda juga dapat menyaksikan tayangan wisata hati Antv. Acara ceramah nan disampaikan Ustad Yusuf Mansur pada pukul 05.00-05.30 pagi dari setiap hari Senin sampai dengan Jumat. Ustadz Yusuf Mansur cukup jelas menyampaikan ceramahnya. Ia tidak pernah lupa mengajak para pemirsa buat rajin bersedekah, menghapal qur’an, bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw. dan ibadah-ibadah lainnya.
Tak hanya itu, tayangan rohani nan disampaikan Ustadz Yusuf Mansur juga disertai dengan kisah-kisah konkret dan aktual. Bahkan, terkadang tayangan film pendek nan membuat kita menjadi kian paham akan materi nan disampaikannya.
Dari sini, kita juga dapat memahami bahwa melakukan wisata hati tidak mesti keluar rumah. Cukup ‘tongkrongin’ Antv setiap subuh pagi, maka Anda menyiram hati Anda dengan cahaya-cahaya hikmah. Persis seperti apa nan dikatakan Rasulullah Saw. ”Hendaklah kamu selalu duduk dengan ulama dan dengarkan perkataan pakar hikmah, sebab Allah menghidupkan hati nan wafat dengan cahaya hikmah sebagai menghidupkan tanah nan gersang dengan air hujan.”