Budidaya Tanaman Karet

Budidaya Tanaman Karet

Sulitkah perawatan tanaman karet ? Tanaman karet ialah salah satu tanaman nan bisa tumbuh fertile di tanah Indonesia. Tanaman ini dikenal dengan tanaman karet sebab getah nan terkandung dalam batangnya bisa menghasilkan karet. Tanaman ini ditanam sengaja buat menghasilkan karet. Para petani karet dengan sengaja menyayat bagian batang bawahnya buat kemudian mengumpulkan getahnya nan kemudian di olah mennjadi karet.



Asal Tanaman Karet

Tanaman karet ini sendiri pada mulanya hanya bisa tumbuh di Amerika selatan, kemudian tanaman ini sukses dibawa dan dikembangkan di Asia Tenggara oleh Hendry Wichkam, setelah berkali-kali ia melakukan percobaan, dan ternyata ia berhasil, buktinya kini kawasan Asia merupakan penghasil karet alami.

Tanaman nan memiliki nama latin Hevea braziliensis, merupakan penghasil karet primer di dunia. Karena itu tanaman ini dalam perkembangannya kemudian di jadikan tanaman perkebunan, buat diambil karetnya, nan kemudiaan akan diolah buat berbagai macam keperluan kebutuhan manusia, mulai dari peralatan rumah tangga, membuat ban, alat-alat kesehatan, dan masih banyak lagi peratan atau perlengkapan nan menggunakan karet sebagai bahan dasarnya.



Morfologi Tanaman Karet

Hampir setiap hari kita menggunakan peralatan atau perlengkapan nan berhubungan dengan karet atau menjadikan karet sebagai bahan utamanya. Pernah bertanya, dari mana asal muasal karet tersebut? Sebagian besar dari Anda niscaya sudah mengetahuinya bahwa karet berasal dari sebuah pohon atau tanaman, nan sudah sangat dikenal yaitu tanaman karet.

Tapi tahukah Anda mengapa hal itu bisa terjadi, bagaimana si pohon karet itu bisa menghasilkan karet dari getahnya itu. Ada apakah dengan getah karet sehingga bisa dijadikan bahan karet. Padahal ada banyak tanaman nan juga sama memiliki getah, namun tak semua tanaman getahnya bisa dijadikan karet bukan?


Sampai saat ini hanya tanaman karet nan diketahui bahwa getahnya bisa menghasilkan karet, karena dalam getah tanaman ini mengandung latek, nan jika dikeringkan akan membeku dan menjadi karet. Pohon tanaman karet tumbuh tinggi dan batangnya pun cukup besar. Tinggi pohon dewasa bisa berkisar 15-25 meter.

Batang tanamannya lurus, dan percabangannya tinggi di atas. Di beberapa perkebunan ditemukan tanaman ini tumbuh agak miring atau condong ke arah Utara. Daun karet terdiri dari tangkai daun Primer dan tangkai daun anak. Panjang tangkai daun primer 3-20 centimeter, sementara nan anak sekitar 3-10 centimeter dan dibagian ujungnya itu terdapat kelenjar.

Dalam sehelai daun karet biasanya ada tiga anak daun. Terdapat daun nan berbentuk eliptis, dengan ujung daun memanjang dan meruncing, bagian tepi rata dan gundul. Dalam setiap ruang buah akan terdapat biji karet, jumlah biji biasanya ada tiga sampai dengan enam, tergantung dari jumlah ruangnya.

Ukuran bijinya itu besar dank eras, warnanya coklat kehitam-hitaman dan ada bercaknya nan berpola khas. Karena tanaman ini merupakan tanaman dikotil maka sebagaimana sifat dari tanaman dikotil, tanaman karet ini pun memiliki akar tunggang nan kuat. Sehingga mampu menopang batang tanaman nan tunggi dan besar itu.



Budidaya Tanaman Karet

Keperluan akan karet tak akan berhenti selama manusia membutuhkan dan memakan berbagai bahan nan menggunakan karet, sebab itu perkebunan karet banyak dikembangkan dengan mendapat perhatian nan khusus. Walaupun tanaman karet tumbuh bagus di Indonesia, namun tak bisa sembarang juga menanamnya. Ada daerah nan memang bisa ditumbuhi dengan baik ada juga tidak. Berhubungan dengan tumbuh bunga tanaman karet, berikut beberapa hal nan perlu diperhatikan dalam perawatan tanaman karet .

- Tanah, stuktur tanah nan baik akan menghasilkan tanaman nan tumbuh baik pula, tanah nan baik buat tanaman karet, tekstur tanah remah, poreus, serta bisa menahan air.

Tanah bergambut tak lebih dari 20 centimeter, aerase dan drainasenya cukup, struktur tanah terdiri dari 35% tanah liat, dan 30 % pasir, sulum tanah 100 centimeter, tak terdapat batu-batuan dan cadas, pH 4,5-6,5, pastikan kandungan hara NPK nya cukup dan unsure hara mikronya. Permukaan air tanah kurang dari 100 centimeter, dan kemiringan tanah kurang dari 16%.

- Ketinggian tempat, tanaman karet akan tumbuh optimal pada dataran rendah dengan ketingggian 200 meter dari permukaan laut.

- Iklim, daerah nan bagus buat tanaman karet anatar zone 150 LS dan 150 LU. Diluar itu biasanya pertumbuhan tanaman karet agak terhambat pertumbuhan dan perkembangannya.

- Angin, angin juga cukup berpengaruh terhadap perkembangan tanaman ini, angin nan terlalu kencang biasanya kurang baik buat penanaman karet.

- Curah hujan, tanaman ini membutuhkan curah hujan nan optimal yaitu sekitar 2.500 mm sapai dengan 4000mm/tahun nya. Terkena hujan pagi hari pun akan berpengaruh terhadap produksi, biasanya produksi akan berkurang.

- Pilih bibit nan baik atau unggul pada saat akan menanam pohon karet

- Ukur jeda penanaman dengan baik, karena jeda tanam dan kerapatan tanaman juga bisa berpengaruh terhadap tumbuh bunga tanaman. Jeda nan sempit cenderung berdampak negative, akan menyebabkan kerusakan. Selain itu juga akan berpengaruh terhadap hasil getahnya. Karena itu usahakan ketika penanaman tak terlalu berdekatan.



Perawatan Pohon Karet

Sama seperti tanaman lainnya, tanaman karet juga memerlukan perawatan nan baik buat hasil nan baik pula. Apalagi tanaman ini berupa tanaman perkebunan nan tentunya kesehatan dan produktifitasnya harus senantiasa di jaga. Perawatan tanaman ini bisa dibilang cukup mudah sebab tanaman nan sudah tumbuh tahunan biasanya memerlukan perawatannya tak setiap hari, cukup setahun sekali. perawata itu meliputi:

- Menjaga senantiasa lingkungan pohon karet agar senatiasa bisa asupan sinar matahari dengan cukup

- Menjaga system penyadapan agar tetap baik dan dijaga supaya tak merusak kulit batang

- Diberi suplement nan cukup buat menguatkan getah supaya semakin lacer, dengan diberi supertan

- Diberi pupuk setidaknya dua kali dalam setahun, dengan pupuk NPK , yaitu pupuk nitrogen, pospat, dan kalium, yaitu nitrogen buat menjaga daun, pospat buat menjaga kesuburan batang, serta kalium buat kesuburan akar.

- Lakukan pemangkasan dahan nan seringkali memberatkan beban batang pohon karet.

- Dan nan mungkin harus dilakukan setiap hari ialah menjaganya dari tanaman pengganggu lahan, yaitu dengan membersihkan gulma.

Perawatan tanaman karet nan sudah tumbuh besar sekitar usia tiga tahunan, tanaman karet sudah siap buat dipanen atau disadap. Panen atau sadap merupakan waktu nan ditunggu-tunggu oleh penanam pohon karet. Penyadapan karet ialah membuka pembuluh latek pada kulit pohon agar latek cepat mengalir.

Aliran latek akan berkurang jika dosis cairan latek pd kulit berkurang dengan ketinggian sekitar 260 centimeter dari permukaan tanah, nan merupakan bagian sadap para petani karet ini.

Hal ini bisa dilakukan secara berulang-ulang sehingga penyadapan harus dilakukan sangat dengan hati-hati agar tak merusak kulit pohon karet. Penyadapan harus mengikuti alur eksklusif agar mendapatkan hasil nan baik, menguntungkan, serta berkesinambungan, dengan tetap memerhatika factor kesehatan tanaman. Kalau tak dilakukan, nan terjadi ialah produksi akan menurun.

Demikianlah ulasan seputar perawatan tanaman karet. Semoga bermanfaat.