Moral nan Terkandung Dalam Cerita Rakyat
Anak-anak jaman sekarang lebih menyukai cerita-cerita barat seperti princess atau super hero seperti batman, superman, dan lain sebagainya. Bahkan film kartun nan ada di televisi pun menayangkan film-film nan berbau barat seperti Barbie, Spongebob, dan lainnya.
Cerita-cerita barat tersebut dianggap cerita nan bagus dan lebih pantas buat didongengkan ke anak-anak dengan alasan kisah-kisah tersebut latif dan membuat khayalan anak-anak berkembang.
Bagaimana dengan cerita-cerita rakyat nan berasal dari Indonesia? Sebut saja cerita rakyat Keong Mas. Kisah klasik ini banyak mengandung makna nan jika diajarkan kepada anak-anak, pasti mereka dapat menjadi anak-anak nan berbakti pada kedua orang tua.
Cerita Rakyat Keong Mas
Alkisah seorang nenek sedang menjala ikan dan menemukan seekor keong berwarna emas tersangkut di jalanya. Nenek tersebut membawa keong mas ke rumahnya dan dimasukkan ke dalam tempayan.
Keesokan harinya, nenek menjala ikan kembali namun tidak mendapatkan seekor ikan pun. Akhirnya Nenek pulang dan alangkah terkejutnya menemukan di atas meja tersedia makanan nan enak-enak.
Nenek makan sambil berpikir, siapa nan telah baik hati mengirimkan makanan ini. Kejadian tersebut terulang lagi hingga beberapa hari lamanya. Nenek nan penasaran akhirnya memutuskan buat mencari tahu siapa orang nan telah baik memasak makanan untuknya itu.
Pagi itu nenek pretensi berangkat menjala, namun setelah beberapa jauh dia kembali pulang dan mengintip ke dalam rumahnya. Dilihatnya keong mas nan ada dalam tempayan berubah wujud menjadi putri nan sangat cantik. Putri itu kemudian memasak untuknya. Mencium wanginya masakan, nenek pun tidak sabar dan masuk ke dalam.
"Siapa gerangan Putri?"" tanya nenek. Putri nan terkejut itu akhirnya menjelaskan siapa dirinya. Putri Candra Kirana disihir menjadi keong oleh nenek sihir nan dursila atas suruhan Dewi Galuh, saudaranya nan iri hati sebab seorang pangeran Inu Kertapati lebih memilih Candra Kirana. Nenek pun mempersilahkan putri Candra Kirana tinggal di gubuknya nan reyot.
Beberapa hari kemudian, seorang pria mengetuk pintu rumah buat meminta air. Ternyata dia ialah Pangeran Inu nan sedang berkelana mencari Putri Candra Kirana. Betapa bahagianya mereka, dan sihir itu pun hilang sebab rendezvous itu.
Lalu pangeran Inu membawa putri dan nenek nan baik hati itu ke istana. Dewi Galuh ditangkap dan dipenjara sebab ulahnya. Putri Candra Kirana dan Pangeran Inu pun hayati senang selama-lamanya.
Moral nan Terkandung Dalam Cerita Rakyat
Dalam cerita rakyat, selalu ada pesan moral nan terkandung di dalamnya. Biasanya tentang menjadi anak baik, jujur, rajin, dan lain sebagainya. Moral cerita nan terkandung dalam cerita rakyat Keong Mas antara lain:
1. Putri nan telah diselamatkan oleh nenek itu berterima kasih dengan cara memasakkan makanan untuknya. Di dalam cuplikan ini sejatinya mengandung makna nan begitu besar. Walaupun memang terkadang dalam menolong orang lain nan membutuhkan pertolongan implisit sebuah niat nan tulus buat memang sahih benar menolong tanpa membutuhkan sebuah imbalan namun tetap saja ada keinginan dari orang nan sudah ditolong buat berterima kasih atau ingin buat membalas kebaikan si penolongnya.
Justru di kehidupan saat ini banyak sekali orang nan menolong orang lain sebab memang memiliki tujuan atau maksud tertentu. Misalnya ialah buat mengharapkan imbalan dari perbuatannya nan telah menolong tersebut.
Untuk itu, dengan mengaca pada cerita rakyat ini kita bisa menanamkan nilai ini yaitu ketika menolong seseorang nan lain atau orang nan sedang membutuhkan pertolongan kita haruslah dengan niat nan ikhlas dan tulus.
Janganlah justru ketika akan menolong orang lain melihat keadaan dari orang nan akan ditolong, apakah memang memungkinkan buat memberikan kita imbalan atau tidak. Jika dirasa tak memungkinkan buat memberikan imbalan maka tak jadi buat menolong orang tersebut.
Hal ini memang harus dijauhkan dari apa nan dipikirkan oleh anak anak kita atau generasi muda pada umumnya juga pada generasi nan lebih tua. Tolonglah orang dengan sahih benar tulus dan ikhlas ketika menolong, bukan berharap pada imbalan.
2. Dewi Galuh nan dursila akhirnya mendapat sanksi dampak perbuatannya. Dan inilah nan memang ialah sebuah hukum alam. Siapa nan salah dan melakukan perbuatan dosa maka akan mendapatkan ganjaran akan perbuatannya tersebut.
Berbuat dursila memang akan menghantarkan pada sebuah ganjaran akan apa nan sudah dilakukan. Maka dari itu bisa pula ditanamkan kepada anak anak kita tentang bagaimana menjadi orang nan baik.
Orang nan baik ialah orang nan selalu memegang kebiasaan dan nilai nan berlaku di dalam masyarakat. Karena kebiasaan dan nilai inilah nan mengandung anggaran buat mengatur dan memberikan batasan kepada seluruh anggota masyarakat akan bagaimana bertindak dan berbuat nan sahih dan tepat.
Dengan mengacu pada kebiasaan dan nilai ini pula bisa mengarahkan pada hal apa nan seharunsya tak dilakukan sebab tak sinkron dengan kebiasaan dan nilai nan ada ataupun nan bertentangan dengan keduanya.
3. Putri Candra Kirana nan sabar menjalani kehidupannya mendapatkan kebahagiaan nan diimpikannya. Memang tidak semua orang bisa merasakan happy ending atau akhir nan senang dalam kehidupannya.
Namun sejatinya hal ini bisa menjadi sebuah kepastian bahwa segala kebaikan nan sudah dilakukan tidak akan pernah luput dari adanya imbalan baik pula. Janganlah merasa risi bahwa apa nan sudah kita lakukan tidak akan mendapatkan imbalan baik dari Tuhan Yang Maha Esa.
Karena Tuhan akan selalu melihat segala apa nan telah kita lakukan termasuk apapun itu baik perbuatan nan baik dan juga perbuatan nan buruk. Dan dari setiap hal nan sudah kita lakukan tersebut akan menghantarkan kita pada imbalan ata ganjaran akan apa nan dusah dilakukan.
Kita akan mendapatkan imbalan akan hal baik nan sudah kita lakukan. Dan kitapun akan mendapatkan ganjaran akan hal jelek nan juga telah kita lakukan. Semuanya ialah seperti itu. Kalaupun kita tidak mendapatkannya di alam global ini, alam akhirat akan menanti segala pembalasan akan apa nan sudah kita perbuat di global ini.
4. Nenek baik hati nan ikhlas menolong mendapat kenikmatan tinggal di istana. Dapat jadi ini ialah imbalan akan apa nan sudah dilakukan oleh si Nenek kepada Putri Candra Kirana. Dan dapat jadi pula memang Tuhan telah menggariskan bahwa kebaikan si nenek mendapatkan imbalan ketika ia maish berada di dunia. Namun hal ini hanyalah secuil dari kenikmatan akhirat nan akan diperoleh ketika akan berada di akhirat kelak.
5. Pangeran nan terus mencari putri nan hilang dengan tekad kuat akhirnya menemukan apa nan dicarinya. Dapat saja kita menghubungkan ini dengan hakikat dari cinta sejati. Dengan cinta sejati nan dimiliki maka akan lebih mudah buat mencari dan menemukan sosok nan memang kita cintai.
Ditambah lagi dengan niat nan tulus dan ikhlas buat memang membagi kehidupan bersama dengan dirinya dengan dilandasi rasa keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa maka akan lebih membuat mudah kehidupan bersama.
6. Kebenaran akan selalu menang dan kejahatan niscaya mendapat balasannya. Hal ini juga merupakan inti dari kehidupan nan akan selalu seperti itu. Yang sahih dan baik akan mendapatkan kemenangan dan nan dursila juga akan mendapatkan balasan. Walaupun semua imbalan ini tidak hanya akan didapatkan ketika masih berada di global dan dapat saja mendapatkan balasan ini ketika sudah berada di akhirat kelak.
Kadang orang tua terjebak buat membeberkan moral cerita ke anak di penghujung cerita. Sebenarnya hal tersebut mengurangi keasyikan mendengarkan dongeng. Karena siapa sih nan suka digurui?
Begitupun anak-anak. Sebisa mungkin moral cerita nan diselip-selipkan jangan kentara mengguruinya agar banyak kebaikan nan dapat diajarkan pada anak-anak. Jadi, tidak ada salahnya kan mendongengkan cerita rakyat ke anak-anak? Mulai sekarang, yuk bacakan cerita rakyat. Kalau cerita barat, nanti-nanti saja lah. Budaya Indonesia dulu nan dimajukan. Setuju?
Dengan menyelipkan makna nan ada di dalam banyaknya cerita rakyat nan sudah dibacakan kepada anak termasuk cerita rakyat keong mas ini maka akan secara tak langsung juga memberikan pembelajaran dan penanaman nilai dan kebiasaan kepada anak. Secara tak langsung sudah bisa buat dijadikan media mendidik anak.