Bahtera Nuh Ditemukan

Bahtera Nuh Ditemukan

Gunung Ararat ialah salah satu gunung berapi nan terdapat di negara Turki. Dalam bahasa Turki, gunung Ararat memiliki nama Ağri Daği . Selain Turki, gunung berapi ini juga terkenal dan memiliki nama dalam versi beberapa negara. Seperti bahasa nan digunakan di Armenia, bahasa Persia, bahasa Ibrani, Ibrani Baku dan Ibrani Tiberia. Masing-masing negara tentu saja memberikan nama nan berbeda.

Secara keilmuan, gunung Ararat termasuk dalam gunung barah stratovulkanik. Sama dengan gunung berapi nan kebanyakan dimiliki oleh Indonesia, misalnya gunung Merapi di daerah Yogyakarta. Gunung Ararat berdiri tegak di timur bahari Turki dan bersebelahan dengan bagian barat Iran dan selatan Armenia. Sebagai sebuah gunung berapi, gunung Ararat juga mempunyai genre lava dan pyroclastic ejecta .

Gunung Ararat memang sangat terkenal di seluruh dunia. Yang membuatnya terkenal ialah sejarah nan dimiliki gunung berapi tersebut. Cerita bersejarah ini dimulai sejak zaman nabi. Tepatnya cerita dari zaman Nabi Nuh, atau orang-orang di luar sana memanggilnya dengan Noah. Berbicara mengenai gunung Ararat maka mau tak mau niscaya akan membicarakan cerita mengenai Nabi Nuh.



Mengapa Perahu Nuh Dibangun?

Dikatakan bahwa Tuhan marah dengan kejahatan manusia dan dosa nan dilakukan. Mereka nan berdosa dan rusak harus dihukum. Tapi, Allah ialah baik dan memutuskan buat membikapalan orang-orang nan tak bersalah. Allah berbicara kepada Nuh, orang nan paling sahih dari generasinya.

Ia meminta Nuh buat membangun sebuah kapal besar nan akan membantu menyelamatkan keluarganya dan sepasang setiap binatang di dunia. Ia diminta buat naik bersama dengan keluarganya, tujuh pasang burung dan hewan bersih. Satu pasang dari hewan haram juga diminta buat dibawa serta.

Nuh diberi petunjuk rinci tentang membangun Tabut Allah itu. Setelah selesai membuat Tabut, Tuhan mengirim hewan buat Nuh nan akan diambil ke dalam kapal. Akhirnya, hari itu datang ketika Banjir itu dikirim oleh Allah. Banjir itu begitu besar sehingga menutupi seluruh pegunungan dunia. Setiap makhluk hayati di global ialah wafat nan berada di luar Kapal Hanya ikan selamat banjir.

Kemudian, Allah mengingatkan Nuh dan saat air surut, membuat huma kering. Nuh, keluarganya dan semua binatang diminta buat meninggalkan Tabut Setelah ini Allah bersumpah tak mengirimkan air bah di bumi buat menghancurkannya. Dikatakan, bahwa perahu mendarat di gunung atau pegunungan Ararat Agn di Turki timur, menurut Alkitab.

Sejatinya, lisah mengenai Nabi Nuh atau Noah ini dituliskan dalam tiga kitab, yaitu Kitab Taurat, Alkitab, dan Al-Qur’an. Nuh diangkat derajatnya menjadi seorang nabi sekitar beberapa ribu tahun nan lalu sebelum adanya almanak Masehi seperti sekarang. Nama Nuh dalam ketiga kitab tersebut disebutkan berkali-kali hingga puluhan kali. Dalam Al-qur’an misalnya, nama Nuh menghiasi setiap ayat di dalamnya sebanyak 43 kali.

Sebagai seorang Nabi Allah, sudah merupakan suatu kewajiban baginya (Nuh) buat menyampaikan hal-hal nan sahih dan salah menurut perintah Allah. Nuh, diberikan cobaan berupa kaum nan sesat. Banyak diantara kaumnya nan tak percaya akan Allah, dan lebih memilih berhala buat disembah.



Banjir besar

Nabi Nuh sudah mengingatkan hal itu pada umatnya ratusan bahkan ribuan kali, namun umatnya tersebut tetap saja tak mau mendengkapalan. Rupanya Allah sudah sangat murka dengan umat nabi Nuh tersebut. Hingga suatu saat, Allah kemudian memfirmankan pada Nuh buat membuat sebuah perahu atau kapal besar. Kemudian dengan segala kekuasaannya, Allah menurunkan azab berupa air bah nan sangat besar dan menutupi seluruh permukaan bumi.

Mereka nan ikut masuk dalam kapal nabi Nuh dan selamat ialah orang-orang nan beriman. Hingga disebutkan dalam kitab, bahwa kapal nabi Nuh tersebut terdampar disebuah gunung nan terletak di Turki. Berdaskapalan cerita Israiliyat, yaitu hadits Islam nan berasal dari tradisi Yahudi dan Kristen, disebutkan bahwa ciri-ciri gunung loka kapal Nabi Nuh terdampar. Sangat identik dengan gunung Ararat, dan hal itulah nan kemudian mendasari beberapa penelitian nan dilakukan oleh para pakar terhadap gunung Ararat.



Bahtera Nuh Ditemukan

Bahtera Nuh ialah kapal legendaris nan dibangun oleh Nuh atas perintah Allah. Dia seharusnya buat menyelamatkan dirinya sendiri, keluarganya dan semua hewan dan burung di global dari banjir nan akan menenggelamkan seluruh penjuru dunia. Perahu Nuh nan dibicarakan oleh agama-agama global nan berbeda, termasuk Kristen, Yahudi, Islam relegion dan lain-lain

Dengan pengetahuan dari Alkitab ini bahwa perahu beristirahat di Gunung Ararat, sekelompok evangelis Cina dan Turki mengeksplorasi pergi mencari itu. Kelompok penjelajah mengklaim telah menemukan Perahu Nuh pada 13.000 kaki Gunung Ararat.

Penjelajah mengklaim mereka memiliki bukti melalui almanak karbon bahwa relik ini berusia sekitar 4.800 tahun. Ini berarti bahwa itu cocok dengan tanggal Tabut seharusnya mengapung. Banyak evangelis dan literalis berharap buat memvalidasi cerita Bibical bahwa Tabut akhirnya beristirahat di gunung Ararat.

Peneliti kapal asal Belanda, Gerrit Aalten, pada konferensi pers saat mengumumkan Perahu Nuh ditemukan di Turki mengatakan, "Signifikansi hal ini temukan ialah bahwa buat pertama kalinya dalam sejarah inovasi Perahu Nuh didokumentasikan dengan baik dan dan dapat dikabarkan dan dijelaskan kepada masyarakat di seluruh dunia". Aalten percaya inovasi ini menjadi inovasi kapaleologi nan sah. Lebih lanjut ia mengatakan, "Ada sejumlah besar bukti kuat bahwa struktur nan ditemukan di Gunung Ararat di Turki Timur ialah Perahu Nuh nan legendaris."

Struktur ditemukan berisi beberapa kompartemen dengan balok kayu nan mungkin telah ditempatkan hewan menurut perwakilan Departemen perahu Nuh. Perwakilan ini juga mengesampingkan adanya pemukiman manusia sebab tak pernah terlihat di atas 11.000 kaki.

Anggota tim, Panda Lee menggambaran kunjungannya ke situs gunung bersama dengan tim Turki. Dia mengatakan papan nan dibangun pada elevasi lebih dari 4.000 meter dengan bahan seperti papan kayu. Papan ini sekitar 8 inci dengan tenons, nan terbukti itu ialah struktur nan mendahului penggunaan paku logam. Lee lebih lanjut menjelaskan bahwa fragmen kayu rusak nan tertanam dalam gletser dengan beberapa nan panjang sekitar 20 meter. Struktur kayu ditutupi secara permanen dengan es dan batuan vulkanik.

Pihak berwenang Turki lokal telah meminta pemerintah pusat di Ankara buat mengajukan inovasi ini sebagai Warisan Global nan status nya di akui UNESCO. Hal ini buat melindungi kapaleologi menemukan di masa depan. Perahu Nuh ditemukan di gunung Ararat Turki telah menciptakan kehebohan dan di global percaya.

Meskipun, tim ekskavasi konfiden mereka telah membuat inovasi besar, tetapi mereka juga tak 100%, tapi 99,9% konfiden jika itu ialah Kapal asli. Sisanya 0,1% nan tersisa ialah bagiannya si perkiraan. Tuhan meminta Nuh buat membangun perahu buat menyingkirkan global dari orang-orang berdosa dan korupsi. Inovasi ini akan membuktikan menjadi bukti berharga bagi keberadaan Allah, dan mudah mudahkan memberikan jalan peringatan buat berbuat kebajikan dan adil bagi mereka nan tak percaya Tuhan.