Bicara dengan Pengemplang Utang
Pertanggungjawaban dana pinjaman itu kadang tidak jelas. Gali lubang tutup lubang. Gaji habis buat membayar pinjaman bulan sebelumnya ialah hal lumrah di sekitar kita.
Hidup manusia tidak selamanya mulus, terkadang ketika kita terkena cobaan hidup, misalnya sakit dan harus diopname di rumah sakit, tentu biaya pengobatannya tidak sedikit. Mencari dana pinjaman terpaksa ditempuh guna mencari uang secara cepat, guna membayar biaya rumah sakit.
Bagaimana Hayati Tanpa Dana Pinjaman?
Pertanyaan sebelumnya ialah bisakah hayati tanpa dana pinjaman? Bisa. Kuncinya ialah jangan berpikir uang mengikuti kebutuhan kita tetapi kitalah nan mengikuti uang. Sulit. Sangat sulit memang. Perlu mental baja dan komitmen kuat buat tak tergiur dana pinjaman nan terkadang ditawarkan secara obral oleh forum pengutang.
Iming-imingnya beragam, misalnya dalih kredit tanpa jaminan atau kredit dengan kembang nol persen. Godaan tersebut memang sangat maut. Ditambah kartu kredit nan dapat dipakai hingga 50 juta rupiah per hari bagi pemegang kartu premium dari suatu bank besar di Indonesia. Dana pinjaman nan seolah seperti uang jatuh dari langit itu dapat membuat orang buta mata dan buta hati.
Kehidupan sangat konsumtif dan hura-hura nan sudah merajarela akan membuat orang membutuhkan uang banyak. Namun, bila mau dipikir, dengan hayati sederhana dan tak banyak mengumbar rasa ingin, kehidupan tetap saja terasa latif dan damai. Yang krusial makan sehat, hayati sehat dan teratur, piknik cukup keliling dari taman ke taman kota atau museum-museum nan ada di dalam kota saja.
Utang Adalah Janji Kejujuran
"Tolonglah, aku baru saja kecopetan dan anak aku kelaparan. Saya butuh uang buat pulang. Pinjami aku Rp200.000,00 saja. Setelah mudik, uang langsung aku kembalikan. Oya, transfernya jangan ke rekening saya, tetapi ke rekening Pak Polisi di sini. Tolonglah!" Kalimat SMS nan sangat memelas.
Kalau penerima SMS orang nan belum mengenal sang pengirim dengan baik, mungkin saja tak hanya Rp200.000,00 nan dikirim, tetapi malah lebih. Bahkan, tak dianggap utang. Namun, ini SMS dari seseorang nan sangat hobi ngutang dan sedihnya orang tersebut juga hobi memberikan alasan berjuta rona hingga akhirnya nan memberi utangan keki, sebal, dan tak menagih kembali.
Potret ini mungkin saja banyak terjadi di lingkungan Anda. Berhati-hatilah, jangan sampai tertipu dua kali dengan orang seperti ini. Dana pinjaman nan dia dapatkan kadang habis hanya buat membeli rokok atau hal-hal tak krusial lainnya. Terkadang, agak sulit membedakan mana orang nan benar-benar jujur dan mau mengembalikan utangnya tepat waktu dan mana nan hanya berkedok mengutang tapi sesungguhnya mau menipu.
Hutang ialah janji kejujuran. Bila berniat tak mengembalikan uang pinjaman, dapat dikatakan bahwa orang tersebut telah berkhianat pada kejujurannya sendiri. Orang seperti ini sudah menggadaikan harga dirinya dengan sangat murah. Semoga kita semua terhindar dari sifat seperti ini.
Bicara dengan Pengemplang Utang
Namun nan namanya pinjam uang niscaya ada tanggung jawab buat mengembalikannya, dalam tempo nan sudah disepakati, bukan. Terkadang masalah nan muncul ialah pada proses pengembalian hutang tersebut.
Ketika hutang tertunda buat dilunasi, niscaya ini menimbulkan masalah lagi. Tentu mengecewakan pemilik uang bukan. Reaksinya pun macam-macam ada nan cepat emosi, sebab dan menagih dengan paksa. Ada juga nan pengertian dengan kondisi Anda.
Bila sudah tahu tabiat seseorang nan tak suka atau sulit mengembalikan hutang, hal nan perlu dilakukan ialah sebagai berikut.
- Bicara baik-baik
Ajaklah dia membicarakan kesulitannya dan seberapa mampu dia mengembalikan utangnya. Berilah dia tenggat waktu nan agak lebih lama buat melunasi utangnya. Mungkin usahanya belum lancar, sebab terbentur faktor x nan tidak diprediksi sebelumnya. Berpikir positif niscaya memberikan hasil nan positif pula.
- Keringanan cicilan
Bila dia memang dalam kesulitan dan pinjaman (utang) dipakai buat kebutuhan pokok, bantulah dia melunasi utang-utangnya. Dapat juga memberi keringan cicilan kepada pengemplang hutang. Mungkin usahanya kurang bagus. Anda dapat membantu membeli produknya atau membantu memasarkan produknya agar omzet dapat naik.
- Menurunkan nilai hutang
Bila dia mau berutang lagi, lebih baik beri uang sekadarnya dan katakan kali ini Anda tak dapat memberi pinjaman uang lagi. Ambil contoh ketika teman atau partner bisnis Anda kembali mengajukan pinjaman kedua atau ketiga dengan sebesar 5 juta, beri saja 3 juta. Karena hutang-hutang nan dulu pelunasannya tidak tepat waktu. Jadi Anda harus dapat mengukur kemampuan finansial orang tersebut. Semakin banyak berhutang tentu tidak baik.
Membuat Utang Manjadi Untung
Utang kepada bank buat keperluan menggerakan roda bisnis, itu sudah hal biasa. Meminjam uang kepada bank atau orang lain ialah salah satu langkah buat menaikan omzet penjualan atau menaikan jumlah produksi agar omzet penjualan bertambah. Biasanya wirausahawan nan berbasis produksi, meminjam sejumlah dana kepada sebagai antisipasi ketika ada dalam jumlah banyak.
Ambil contoh produsen garment dengan segmen pakaian muslim, tiga bulan ketika menjelang Hari Raya, dia mulai meningkatkan produksi bajunya. Lantaran permintaan pasar terhadap baju-baju muslim meningkat pesat dari hari-hari biasa. Dana buat itu diupayakan dari pinjaman kapital bank. Sedangkan pengembalian utangnya dibayar secara dicicil.
Itulah citra bagaimana cara mengelola hutang nan baik agar menjadi untung, dengan cara nan benar. Dana pinjaman sifatnya terbatas dan sebenar, jadi harus segara diputar. Orang nan cerdas, niscaya tahu bagaimana mengelola dana pinjaman agar bermanfaat dan dapat dipakai buat nan sahih dalam waktu nan tidak lama.
Aset lebih besar dari hutang
Agar prestise Anda tidak turun di mata orang lain berhutang. Maka serahkanlah jaminan nan sepadan atau harganya lebih mahal dari nilai hutang. Tujuan penyertaan jaminan kepada pemilih hutang ialah agar mereka juga percaya kepada Anda, dan mereka merasa tidak kehilangan uangnya. Jadi ketika hutang Anda tiba-tiba macet, jaminan dapat langsung dia miliki sebagai pengganti uangnya.
Bentuk agunan hutang ada banyak macamnya, dapat emas, motor, mobil, dan sertifikat tanah. Itu semua tergantung dengan jumlah hutang. Namun nan niscaya nilai jaminan harus lebih besar dari total hutangnya.
Bagi Anda nan memiliki usaha bisnis, tentu tidak asing lagi terhadap urusan hutang piutang dagang. Apalagi ada sistem perdagangan nan memakai pembayaran di belakang. Maksudnya pedangan mengambil barang dahulu, kemudian pembayarannya seminggu kemudian atau sebulan kemudian.
Cara agar bisnis Anda tidak hancur sebab modal, sebaiknya ada rasionya, misalnya 30% :70%. Maksudnya hutang ( produk & dana ) tidak lebih dari 30 % dari total omzet. Sedangkan 70% ialah jumlah barang dagangan. Jadi hutang tidak boleh lebih besar dari dagangan Anda. Jangan sampai ketika produk habis terjual tapi tetap masih menanggung hutang, itu namanya rugi.
Tips Mengelola Hutang
Banyak orang nan tiba-tiba jatuh pailit gara-gara tidak pandai mengatur hutang-hutang bisnisnya. Itulah resiko bisnis, ada nan berhasil tapi tidak sedikit nan bangkrut. Namun sebeneranya hutang bisnis dapat menguntungkan jika dikelola baik-baik. Berikut ini tips ringkas bagaimana cara menggunakan hutang sebagai keperluan bisnis.
- Gunakan secara bertahap
Ketika pengajuan hutang cair, gunakanlah secara bijak. Tetap disiplin pada perencanaan aturan keuangan bisnis. Misalnya kapital dipakai buat membeli alat produksi, bahan standar dan ekspansi loka usaha. Jangan pernah menggunakan dana pinjaman buat keperluan pribadi, ini sangat riskan dan berpotensi defleksi dana. Termin berikutnya dipakai buat keperluan cadangan apabila terjadi peningkatan pesanan produk.
- Simpan di deposito
Sisa dana pinjaman nan belum dipakai dapat disimpan ditabungan berkala, atau deposito. Tujuannya agar dana pinjaman kondusif tersimpan di bank, dan tentu berbunga. Sebenarnya dana residu pinjaman tidak hanya disimpan ke deposito saja, dapat juga dibelikan emas. Karena harga emas cenderung naik, dan dapat ditukar dengan uang kapan saja.
- Belanja produk
Tujuan meminjam uang ialah buat keperluan belanja produk di toko grosir atau membeli bahan baku. Sebisa mungkin cari supplier nan menawarkan harga nan lebih murah atau rabat nan besar. Atau juga membeli produk dalam partai besar, tujuannya agar Anda mendapat profit nan besar pula ketika dijual kembali ke konsumen.
demikianlah sekilas tentang bagaimana menggunakan dana pinjaman nan baik, agar mendapatkan kegunaan keuntungan bagi peminjamnya.