Jenis dan Kandungan Kangkung

Jenis dan Kandungan Kangkung

Siapa nan tidak kenal kangkung . Baik buat lalapan mentah, lalapan direbus setengah matang apalagi ditumis, sama enaknya. Namun sekalipun telah banyak nan akrab dengan kangkung, tapi sporadis sekali orang nan mengetahui kegunaan lain dari kangkung selain buat dimakan, yaitu terutama buat mengobati beberapa penyakit, salah satunya ialah insomnia.

Kangkung nan bahasa ilmiahnya dikenal dengan nama Ipomoea aquatic forsk ini termasuk jenis sayur-sayuran. Kangkung banyak ditemukan di kawasan Asia dan dapat tumbuh dengan baik di air dan di darat. Kangkung nan tumbuh dengan baik di air termasuk jenis kangkung air, sedangkan nan tumbuh dengan baik di darat termasuk kepada jenis kangkung darat.

Masakan nan populer dari bahan kangkung ialah goreng belacan. Selain itu kangkung juga merupakan makanan primer bagi hewan homogen kura-kura. Kangkung memang dapat dimakan baik bagian batang, daun maupun akar. Beberapa obat tradisional juga berasal dari bagian daun, akar dan batang.

Kedua jenis kangkung dapat ditanam dengan menggunakan metode tanam basah dan metode tanam kering. Untuk metode tanam kering, dapat diambil dari biji benih maupun dari karatan akar. Caranya tanam kangkung pada setiap jeda 5 inchi, laluberi kayu penyangga.

Untuk metode tanam kering ini, agar kangkung dapat tumbuh dengan baik perlu diberi pupuk organik. Setelah 6 minggu, daun kangkung dapat mulai dipanen. Sementara itu buat metode penanaman basah, cara tanam nan digunakan ialah dengan potongan benih kangkung sepanjang 12 inchi, lalu tanam di dalam lumpur dan biarkan terus dalam keadaan basah.

Setelah 30 hari, daun kangkung dapat mulai ditanam. Setiap selang 10 hari akan tumbuh kembali daun baru dari tepi cabang dan dapat dipanen kembali setelah cukup umur.

Sebagai menu masakan, dari bahan kangkung ini selain dikenal di Indonesia, seperti cah kangkung dari Jawa maupun pelecing kangkung dari Lombok, di beberapa loka lainnya juga ada menu terkenal berbahan kangkung.

Menurut sejarahnya, tanaman kangkung ini pertama kali ditemukan di India, kemudian mulai tersebar ka Birma, Indonesia, Cina Selatan, Afrika dan Australia. Untuk kawasan China, kangkung dikenal dengan nama weng cai, sementara di kawasan Eropa, kangkung dikenal dengan nama water spinach atau swamp cabbage.



Kangkung Sebagai Obat Praktis

Selain sebagai makanan dan bisa diolah dalam beberapa menu makanan, kangkung sebab mengandung banyak vitamin dan mineral, juga dapat dijadikan obat buat berbagai macam penyakit. Jus kangkung nan dibuat dari akar, daun dan batang kangkung dan dicampur dengan dua gelas air, dapat menghilangkan keracunan.

Reaksi jus kangkung buat mengatasi keracunan termasuk cepat sekali. Bahkan sekarang telah ada beberapa ramuan berbahan dasar kangkung ini dalam bentuk kapsul, baik nan berisi seratus persen kangkung maupun nan telah dicampur dengan bahan lain buat menambah imbas khasiatnya.

Secara ilmiah kandungan kangkung sebagai obat ini telah diteliti oleh Dr. Setiawan Dalimartha. Menurut Dr. Setiawan, kangkung dapat berfungsi sebagai obat penenang dan dapat mendorong zat makanan ke saluran pencernaan. Selain itu kangkung dalam Kedokteran Timur memiliki sifat sejuk, manis dan tawar. Dengan demikian maka kangkung merupakan tanaman nan dapat dikategorikan masuk ke meridian usus dan lambung.

Dari kategori ini maka imbas dari kangkung dapat sebagai anti toksin, anti radang, menghentikan pendarahan, sedatif sehingga efektif buat mengatasi tidak bisa tidur dan kangkung juga dapat menjadi peluruh kencing atau diuretik. Di negara lain, kangkung telah banyak diteliti dan menjadi obat nan manjur buat mengatasi penyakit ambeien.

Untuk mengatasi rasa nyeri pada saat haid atau mengurangi darah haid nan terlalu banyak keluar, dapat dicoba dengan ramuan kangkung. Caranya ialah setengah kilogram kangkung dicuci, kemudian ditumbuk sampai halus. Apabila telah halus, beri setengah gelas air matang, saring dan campur dengan satu sendok madu. Minum 1 kali sehari.

Kangkung juga terbukti efektif buat mengatasi mimisan. Caranya daun kangkung dicuci dan ditumbuk sampai halus, tambahkan air panas dan bula aren, aduk sampai rata, saring dan dinginkan. Cairan ini dapat diminum 2 kali sehari. Sementara buat mengatasi sakit kepala, rebus kangkung dengan dua gelas air, biarkan hingga air tinggal setengahnya, minum air rebusan tersebut secara rutin. Sakit kepala pun akan cepat hilang.

Selain itu kangkung juga efektif buat mengatasi penyakit ambeien, insomnia, sakit gigi dan melancarkan air kencing. Untuk mengatasi penyakit ambeien, bahannya terdiri dari segenggam akar kangkung direbus dengan tiga gelas dan biarkan sampai air tinggal setengahnya. Dua kali sehari masing-masing setengah gelas, diminum secara rutin ramuan. Ramuan ini dapat mengatasi penyakit ambeien.

Sementara buat mengatasi penyakit insomnia, daun kangkung ditumis tanpa batang, dapat langsung dimakan mentah, direbus atau dimasak oseng-oseng. Mengonsumsi secara rutin kangkung tanpa batang ini, dapat segera mengatasi penyakit insomnia.

Untuk mengatasi sakit gigi, segenggam akar kangkung dicampur dengan setengah sendok cuka masak, lalu rebus dan gunakan air rebusan tersebut buat kumur-kumur. Sementara buat melancarkan kencing, ramuannya ialah merebus segenggam akar kangkung, dan minum air rebusannya secara rutin.

Mengonsumsi tumis kangkung secara rutin juga dapat mengatasi sembelit dan mual bagi para wanita nan sedang hamil. Sedangkan daun kangkung nan direndam semalaman hingga airnya berwarna kebiruan, dapat digunakan keremas dan akan cepat menghilangkan ketombe.

Selain itu kangkung juga dapat mengatasi gusi bengkak dengan merebus kangkung dan airnya dipergunakan buat kumur-kumur. Lakukan berulang-ulang sampai gusi nan bengkak normal kembali. Getah kangkung nan dioleskan pada kapalan, juga akan segera menghilangkannya apabila dilakukan secara rutin.

Sementara buat mengatasi kulit gatal sebab eksim, dapat dengan cara merebus daun kangkung selama 5 menit sampai terasa hangat, rebusan tersebut kemudian dipergunakan buat mencuci bagian nan gatal-gatal.



Jenis dan Kandungan Kangkung

Kangkung nan sering ditanam masyarakat apabila diperhatikan jenis daunnya, ada dua jenis kangkung yaitu nan berbentuk mata panah dan satu lagi jenis kangkung nan daunnya licin. Kedua jenis kangkung tersebut tumbuh dengan menjalar, daunnya sendiri selang-seling antara batang dan pangkal daun. Pada umumnya kangkung berwarna hijau dan memiliki kembang nan warnanya putih.

Apabila dilihat dari tempatnya tumbuh, kangkung terbagi dua jenis yaitu kangkung darat dan kangkung air. Kangkung darat nan lebih dikenal dengan nama kangkung China, ditanam di darat seperti halnya palawija dan tidak memerlukan banyak air. Sementara jenis nan kedua ialah kangkung air nan dapat tumbuh dengan baik di parit-parit, sawah dan rawa.

Dari kedua jenis ini yakni kangkung darat dan kangkung air, selain dari loka tumbuhnya, kembang dari kedua jenis kangkung ini pun berbeda. Bunga dari kangkung darat warnanya putih bersih, sedangkan kembang dari jenis kangkung air rona kembang putih agak kemerah-merahan. Sementara dari bentuk daun dan batangnya, kangkung darat daun lebih kecil sebaliknya kangkung air daun dan batangnya terlihat lebih besar.

Nama kangkung di beberapa daerah berbeda namanya, seperti misalnya di Maluku, kangkung dikenal dengan nama utangko, sedangkan di Sulawesi dikenal dengan nama kangko. Di Jawa Barat mengenal tanamana kangkung sebagai kangkung, sedangkan di Sumatera dikenal dengan nama kangkueng dan di Nusa Tenggara dikenal dengan ama pang pung.

Namun nama boleh berbeda, tapi nan namanya kangkung di mana pun selain mengandung kalsium dan karoten, kangkung juga kaya akan vitamin A, B1 dan vitamin C. Kangkung juga banyak mengandung protein, fospor, hentriakontan, besi dan sitosterol.