Kursi kantor Murah Bagian dari ‘Politisasi’ Aturan di Kantor Pemerintahan
Menggunakan sesuatu nan murah, sah-sah saja. Tapi bila akan menggunakan kursi kantor murah hendaknya dipertimbangkan mau diletakkan di mana kursi tersebut dan diperuntukkan untuk siapa kursi murah itu. Kalau kursi kantor buat menerima tamu krusial atau calon konsumen nan prosfektif, sebaiknya tak menggunakan kursi kantor bekas atau nan terlalu murah. Hal ini dapat mempengaruhi image dan pandangan orang terhadap perusahaan.
Model
Tidak semua kursi kantor murah itu jelek. Ada juga kursi kantor murah sebab modelnya nan tak lagi up to date sehingga dijual dengan harga obral. Untuk menemukan model nan seperti ini, rajin-rajinlah mendatangi pameran furnitur atau sering-seringlah melihat ruang pamer beberapa toko furnitur. Sering kali "dewi keberuntungan" menghampiri dan akhirnya mendapatkan kursi kantor dengan harga nan sangat miring.
Namun sebelum membeli haruslah memikirkan tata letak dan kesesuaian model dan rona kursi dengan perabotan lain nan sudah ada di kantor. Kalau kursi tersebut buat dipakai sendiri, tak menjadi masalah.
Hal nan menjadi pertimbangan ialah kenyamanan dan tinggi loka duduk kursi dibandingkan dengan meja nan sudah ada. Tapi kalau akan diletakkan di ruang publik, maka pertimbangkan lagi modelnya.
Kursi Bekas
Menggunakan kursi kantor bekas juga tak jadi masalah asalkan tahu di posisi mana kursi tersebut akan diletakkan. Misalnya kursi panjang nan akan di tempatkan di ruang tunggu seorang dokter praktek.
Tinggal dicat ulang, kursi bekas itu akan terlihat baru lagi dan tak akan ada orang nan tahu bahwa kursi tersebut ialah kursi bekas. Kursi taman juga tak menjadi masalah membeli nan second . Bahan kursi taman nan terbuat dari besi tinggal dicat ulang dengan rona nan sinkron dengan tema taman nan ada di kantor.
Jadi suasana kantor akan lebih ceria dengan adanya kursi taman baru, loka beristirahat para karyawan nan lelah. Bukankah menghirup udara segar bisa mendatangkan inspirasi dan ide baru selain sebagai wahana mempererat tali silaturahmi.
Menggunakan kursi kantor bekas buat ruang kedap internal juga ada baiknya. Selain akan menghemat pengeluaran terutama buat nan baru memulai bisnis, juga akan memberikan motivasi bahwa suatu saat kursi bekas tersebut akan diganti kalau bisnis lancar.
Murah tapi Berkualitas
Ada kalanya kursi kantor murah itu tak mempunyai kualitas nan bagus. Tampilan menawan tapi ketahanannya hanya buat waktu nan sangat singkat. Bila hal ini terjadi, itu berarti membeli kursi kantor murah hanyalah pemborosan.
Cermat sebelum membeli sangat disarankan. Jangan asal tergiur dengan harga nan miring. Perhatikan bahannya. Akan lebih baik bila mendapatkan kursi bekas berbahan jati. Tinggal diplitur ulang, maka kursi bekas itu akan cemerlang lagi. Tidak mudah buat mendapatkan barang bagus dengan harga murah. Tapi jaringan pertemanan dan internet dapat membantu.
Membeli Kursi Murah (Terkadang) Tidak Menjadi Masalah
Sejatinya membeli kursi murah tak akan menjadi masalah bila memiliki ketentuan buat penggunaannya. Maksudnya, Anda mengukur dulu apa kepentingannya. Jika hanya ingin terlihat lux dalam tempo sesaat maka dapat membeli nan murah. Namun tak buat dipakai selama-lamanya. Maka ini jelas sekali tak akan memberikan masalah.
Kejadian ini persis seperti Anda membeli handphone murah. Jika tujuannya hanya buat sesaat, sekedar buat tampil gaya maka membeli handphone murah nan menyerupai handphone mahal tak menjadi masalah. Pasalnya, Anda membelinya hanya buat kelihatan baku dengan orang-orang nan memiliki barang mahal. Ingat, sifatnya hanya sesaat.
Namun bila Anda ingin memakainya dalam waktu nan lama, maka pembelian kursi murah bukanlah hal nan tepat. Ini jelas menjadi masalah. Pasalnya, akan menimbulkan kerusakan. Namun bila hanya ingin menyerupai nan mahal dan sifatnya sementara tentu saja lebih bagus menggunakan nan murah.
Bila sudah ada uang buat membeli nan mahal, maka gantilah kursi murah tersebut dengan kursi nan mahal. Ini umumnya terjadi pada kantor nan kehidupannya belum dipastikan dapat berumur lama. Seperti kantor buat tim berhasil pasangan calon kepala daerah atau kantor forum swadaya masyarakat.
Biasanya gedung nan digunakan paling lama 2 tahun dan paling cepat 1 tahun. Maka dari itu, pembelian kursi murah ialah salah satu pilihan tepat. Ketika masa pemilukada usai, tidak lagi menjadi persoalan mau ke mana kursi tersebut digunakan. Sekiranya pun mengalami kerusakan, kursi tersebut tidak menjadi persoalan lagi sebab masa waktu pemilukada bakal usai.
Demikian halnya bila Anda membuka bisnis nan bersifat sementara. Katakan saja travel umrah. Travel umrah ialah bisnis nan tak dapat dikatakan eksis selama-lamanya. Karena bisnis ini, cenderung, sudah begitu marak muncul, dan perkembangan tergantung pada urusan kemudahan pengurusan visa. Bila proses perjalanan travel tersebut mengalami hambatan hingga menyebabkan harus gulung tikar, tak begitu kecewa dengan pembelian kursi murah.
Begitu dengan penerbitan surat kabar. Ini juga tergolong bisnis marak belakangan ini. Maka pembelian dan penggunaan kursi murah rasanya tepat. Pasalnya, bila nantinya tidak mampu bertahan lama penerbitannya, tidak akan mengalami kerugian besar. Bila dibeli barang-barang nan begitu mahal, sedangkan prediksi kemajuannya belum jelas bukan tak mungkin mengalami kerugian.
Banyak lagi bisnis-bisnis lain nan masa perkembangan sulit diprediksi. Karena itu, jika memiliki kantor gunakanlah kursi murah dan sederhana. Yang paling penting, terlihat masih bagus dan layak digunakan.
Kursi kantor Murah Bagian dari ‘Politisasi’ Aturan di Kantor Pemerintahan
Bila ditanya di mana ditemukan kursi kantor murah selain di kantor-kantor nan tidak memiliki umur panjang? Jawabannya di kantor instansi pemerintah. Memang, ini bukanlah suatu kepastian. Namun di beberapa instansi terkadang memang terdapat demikian kondisinya. Jika ditanya apa penyebab kantor instansi pemerintah memilih memakai kursi murah? Umumnya buat melakukan ‘penyulapan’ anggaran. Aturan pembelian kursi dibuat besar, namun kursi nan dibeli tergolong murah.
Kejadian seperti ini acapkali terjadi. Mereka tidak pernah memikirkan apa nan terjadi dengan konduite tersebut. Yang terpikirkan adalah, berapa banyak uang nan dapat masuk ke dalam kantong. Selain itu, dengan pembelian kursi murah, kelak dapat dimasukkan kembali aturan baru dalam tahun depan buat menambah jumlah donasi aturan nan diharapkan.
Maka tidak mengherankan, ketika aturan turun sibuk seluruh instansi kantor mengganti peralatan. Karena ketika ada peninjuan dapat ditinjukkan barang-barang apa saja nan dibeli. Namun pemilihan barang nan dibeli kerap dilakukan dengan tindakan tak bijak. Yaitu, pembelian kursi murah salah satunya.
Penulis mencantumkan permasalahan ini bukan disebabkan iri, tapi lebih disebabkan pada kekurangsepakatan dengan pola pikir nan dilakukan para pejabat instansi. Mereka hanya memikirkan kesenangan pribadi, tapi tidak memikirkan bahwa uang nan mereka pakai dan ‘disulap’ ialah uang rakyat nan memeras keringatnya nan dibayarnya melalui pajak.
Karena itu, bila jadi bagian dari oknum pemerintahan hendaknya kita tidak melakukan pekerjaan jelek nan dilakukan para pelaku pemerintahan nan buruk. Jangan sampai memakan uang rakyat nan memeras keringat dijadikan alat buat membeli nan baru namun tidak bertahan lama di kantor. Termasuk salah satunya ialah pembelian kursi murah.
Hal ini akan tampak ketika Anda berkunjung ke instansi pemerintahan. Mungkin saja kursi nan mahal dan bagus hanya terdapat di kantor kepala dinas. Sedangkan kursi pegawai umumnya diberikan nan murah. Bisa dilihat dari sandaran kursinya. Bahkan bila Anda memiliki kesempatan buat mendudukinya, maka Anda bakal tahu betapa sudah tidak nyamannya kursi tersebut.
Bila Anda tanyakan sudah berapa lama usia kursi tersebut, maka Anda bakal kaget ternyata masih baru. Namun kondisinya sungguh sangat mengkhawatirkan. Namun inilah fenomenanya nan nyata. Terkadang, kehadiran kursi kantor murah memang layak digunakan, namun tidak mengherankan kehadiran kursi kantor murah juga dilakukan agar cepat mendapatkan aturan di tahun mendatang.