Ranjang Bayi - Pisah Ranjang atau Satu Kasur
Memperoleh keturunan ialah asa nan selalu diapungkan oleh semua keluarga. Tatkala asa nan diidamkan menjadi kenyataan, maka kebahagiaan akan terpancar. Mendekati masa kelahiran sang buah hati banyak persiapan nan harus dilakukan orang tua. Salah satunya berhubungan dengan perlengkapan bayi yaitu ranjang bayi.
Memilih ranjang bayi perlu dipikirkan secara cermat dan teliti sebab berkaitan langsung dengan kesehatan bayi. Sebagian besar masa pertumbuhan bayi terjadi ketika bayi sedang terlelap di atas ranjang tidur. Kenyamanan nan dirasakan bayi juga akan memberikan kenyamanan bagi orang tua sehingga memperoleh waktu istirahat nan cukup.
Ranjang Bayi - Desain Ekonomis Ranjang
Banyak sekali pilihan ranjang bayi dengan tema nan menarik dan lucu, rona nan serasi, dan pernak-pernik tambahan. Hal ini pun memunculkan kesulitan tersendiri bagi orang tua terutama nan baru pertama kali memperoleh momongan. Keragaman desain terkadang juga membuat desain ranjang tak lengkap dan mengurangi taraf keselamatan.
Dilihat dari sudut pandang ukuran ranjang, sebaiknya disesuaikan dengan umur bayi. Ukuran ranjang nan terlalu luas akan memakan banyak loka di dalam kamar. Sedangkan ukuran nan terlalu sempit justru akan membuat bayi mengalami stres. Selain itu, akan sangat baik apabila ranjang bisa diekspansi.
Ranjang bayi perluasan merupakan salah satu fitur ranjang nan berkualitas. Bentuk dan ukuran ranjang nan bisa diubah sinkron usia bayi akan memberikan laba lebih. Bahkan ranjang nan sama bisa digunakan hingga remaja hanya dengan menambahkan fitur tambahan ekspansi.
Pada umumnya, ranjang perluasan bisa diubah menjadi ranjang balita nan berumur 3 tahun hingga 7 tahun. Menginjak usia pra remaja yaitu 7-13 tahun dan remaja 13-17 tahun, tinggal menambahkan komponen nan dibutuhkan. Hal ini tentunya tak perlu mengganti dengan ranjang baru dan menghemat pengeluaran dalam jangka waktu lama.
Sebuah laba tersendiri apabila orang tua mendapatkan desain ranjang bayi nan bisa diatur posisi ketinggian matras. Posisi matras berhubungan dengan masa pertumbuhan bayi dimana ketinggian diatur sinkron dengan taraf perkembangan bayi. Saat usia bayi masih dalam hitungan beberapa minggu, maka matras diatur lebih tinggi.
Sementara itu, bagi bayi nan sudah dapat duduk, maka posisi matras bisa diturunkan lebih rendah. Memasuki masa perkembangan nan lebih dewasa, yaitu saat bayi sudah dapat berdiri, maka posisi matras diturunkan lebih rendah lagi. Tidak hanya ketinggian ranjang nan bisa diatur, tetapi gerakan ayunan ranjang juga terdapat pada desain tertentu. Fitur tersebut akan membuat tidur bayi lebih nyaman sebab seperti diketahui bahwa bayi sangat suka diayun dengan gerakan satu arah.
Ukuran dan bentuk ranjang nan umumnya tersedia berbentuk persegi dan oval. Ukuran dan bentuk ranjang nan dipilih harus selaras dengan pemilihan kasur. Ketepatan ukuran ranjang dengan kasur akan menghilangkan celah diantaranya. Sela atau jeda akan menimbulkan resiko bagian tubuh bayi terjepit.
Karakteristik kasur pun tak boleh nan terlalu empuk sebab bisa mengganggu aktivitas tidur bayi. Kasur nan terlalu empuk akan membenamkan paras bayi dan mengakibatkan sindrom kematian secara tiba-tiba. Apabila diperlukan selimut bayi buat memberi kehangatan, maka sebaiknya dipilih ketebalan nan pas.
Fasilitas tambahan nan bisa diinginkan orang tua dari sebuah ranjang bayi ialah loka penyimpanan ekstra. Efisiensi tinggi apabila ranjang menyediakan loka spesifik menyimpan popok, selimut, piyama, dan lain-lain. Dengan begitu, orang tua tak perlu membelikan lemari spesifik perlengkapan bayi.
Sebaiknya, ranjang dilengkapi dengan kaki beroda buat memudahkan pemindahan apabila hendak dilakukan pembersihan di kamar. Orang tua tak terlalu repot mengangkat ranjang nan tentunya berat. Sebagai faktor keselamatan, kaki ranjang beroda memiliki pengunci buat mencegah ranjang bergerak sendiri tanpa sepengetahuan.
Untuk kemudahan berbelanja, maka sebaiknya orang tua datang ke toko nan menjual set furnitur perlengkapan bayi. Sebuah set furnitur nan lengkap akan menyeragamkan tema nan hendak dibuat. Orang tua juga tak perlu repot mencari ke toko lain agar memperoleh perabot nan sinkron tema.
Ranjang Bayi - Keamanan Ranjang
Faktor kenyamanan bukan satu-satunya nan harus prioritaskan sebab keselamatan bayi juga sangat penting. Orang tua perlu mencermati betul agar bayi tak mengalami cedera dampak terjatuh dari ranjang atau keracunan dampak bahan standar pembuat ranjang bayi . Dalam aspek keselamatan, orang tua harus melihat detil konstruksi ranjang dan selalu memeriksanya selama penggunaan.
Ranjang dan komponen-komponennya harus bebas dari sudut-sudut nan tajam dan memiliki permukaan nan tak kasar. Ranjang nan dilengkapi fitur ayunan terutama di bagian sambungan bautnya tak boleh luput dari inspeksi orang tua. Inspeksi berkala buat memastikan ranjang tetap kokoh dan terhindar dari kemungkinan lepas dampak tekanan nan ditimbulkan bayi.
Ranjang bayi sebaiknya memiliki pembatas ranjang (railing) permanen agar bayi tak keluar dari ranjang menurut inisiatifnya sendiri. Meskipun demikian, pada kasus eksklusif orang tua memilih railing nan bisa dibuka dan tutup. Fitur ranjang nan bisa dibuka membantu orang tua nan tak memiliki postur tubuh tinggi meraih dan menidurkan bayi tanpa kesulitan. Hal nan tak boleh dilupakan pula adalah selalu menutup penuh pagar pembatas bayi setelah membaringkan bayi di ranjangnya.
Sebaiknya, jeda antara railing nan berada di sekeliling ranjang yaitu sebesar kurang dari 6 cm agar bayi tak terjepit diantara susunan railing. Sedangkan jeda bagian tepi atas railing minimal 70 cm dari permukaan matras terendah. Hal ini terutama menjamin bayi tak memanjat keluar dari ranjang dan terjatuh.
Penempatan ranjang hendaknya tak terlalu dekat dengan stop kontak listrik. Pastikan pula tak ada benda mainan atau aksesoris nan menggantung dan terjangkau dengan mudah oleh bayi. Hal itu sebab objek-objek tersebut akan menimbulkan masalah tambahan diluar supervisi orang tua.
Dari segi bahan baku, ranjang bayi nan kondusif ialah terbuat dari baja tahan zat oksidasi (stainless steel) bukan bahan besi. Zat oksidasi pada besi merupakan racun nan berbahaya bagi kesehatan bayi. Zat oksidasi bisa secara langsung menempel di bagian tubuh bayi atau berupa debu zat oksidasi nan terbang. Selain itu, orang tua harus memahami kandungan timbal berbahaya nan ada di dalam cat atau bahan ranjang.
Ranjang Bayi - Pisah Ranjang atau Satu Kasur
Beberapa orang tua mengambil keputusan buat tidur bersama bayinya dan lainnya menyediakan kamar khusus. Pilihan nan harus mempertimbangkan kenyaman keduanya. Sebab, tidur bersama bayi atau terpisah memiliki laba dan kekurangan masing-masing.
Pilihan pertama, orang tua nan mengajak tidur bayi bersama dalam satu kasur akan selalu bisa mengawasi segala kebutuhan bayi. Namun, hal ini juga mengandung resiko bayi terjepit atau tertimpa tangan orang tua. Untuk mengatasinya, orang tua harus memilih ranjang bayi tanpa kaki nan bisa ditempatkan di tengah-tengah kasur. Dengan demikian, bayi memperoleh perlindungan dan tetap merasa nyaman mendapatkan kehangatan dari kedua orang tua di dekatnya.
Pilihan kedua, menempatkan ranjang di kamar nan terpisah dengan orang tua. Hal ini dimaksudkan agar bayi mulai terbiasa hayati mandiri. Laba lain, orang tua lebih leluasa tidur tanpa risi mengganggu tidur bayi. Kelemahannya adalah orang tua membutuhkan jarak waktu buat memenuhi kebutuhan bayi.
Dalam prakteknya, cara kedua ini menggunakan alat nan berfungsi memonitor keadaan bayi. Meskipun demikian, alat monitor hanya sekedar alat bantu buat mendengar tangisan bayi. Supervisi absolut menjadi tanggung jawab orang tua setiap saat.
Mencari dan membeli ranjang bayi merupakan aktivitas nan melelahkan di sela-sela kesibukan sehari-hari. Variasi bentuk dan ukuran nan dijual dipasaran pun cukup membingungkan. Diperlukan kejelian memilih ranjang agar terhindar dari kerugian secara finansial dan kesehatan buat masa depan bayi.