Faktor-Faktor nan Meningkatkan Risiko Terkena Penyakit Diare
:
Apa nan dimaksud dengan riwayat alamiah penyakit diare ? Diare ialah penyakit nan tak asing dalam kehidupan masyarakat. Hampir semua orang pernah mengalami penyakit ini, mulai balita, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia. Penyakit ini memang jenis penyakit nan dekat dengan kehidupan banyak orang.
Seringkali diare dianggap sebagai gangguan kesehatan nan ringan saja. Padahal, jika tak ditangani dengan benar, diare bisa berakibat fatal, yaitu bisa menyebabkan terjadinya kematian. Oleh sebab itu, memahami pencegahan, penyebab, gejala, akibat, dan riwayat alamiah penyakit diare menjadi sangat krusial buat kita lakukan.
Pemahaman nan baik mengenai seluk beluk penyakit diare akan membantu kita buat bisa mengambil tindakan-tindakan krusial dan sahih guna mencegah datangnya penyakit diare atau penanganan nan tepat agar penyakit tak menjadi semakin parah.
Diare ialah penyakit nan penderitanya merasakan rangsangan buat buang air besar secara terus-menerus, dengan konsistensi feses nan berubah menjadi lebih lembek atau cair. Penderita diare mengalami buang air besar minimal empat kali dalam satu hari.
Penyebab Penyakit Diare
Secara umum, penyebab penyakit diare, antara lain sebagai berikut.
1. Infeksi oleh bakteri, virus, atau parasit, seperti retovirus, shigella, e.coli, salmonella, dan virus colerae .
2. Konsumsi buah-buahan jenis tertentu.
3. Konsumsi makanan pedas, asam, atau bersantan sekaligus dan berlebihan.
4. Kelebihan vitamin C.
5. Konsumsi obat-obatan tertentu, terutama antibiotik.
6. Infeksi oleh virus atau bakteri nan mengikuti penyakit lain nan diderita, antara lain infeksi telinga, campak, malaria, infeksi tenggorkan, dan sebagainya.
7. Mengonsumsi pemanis buatan.
8. Sosialisasi makanan pendamping ASI pada bayi (MPASI).
Faktor-Faktor nan Meningkatkan Risiko Terkena Penyakit Diare
Faktor-faktor berikut ini bisa meningkatkan risiko timbulnya penyakit diare pada seseorang.
1. Daya tahan tubuh terhadap penyakit nan lemah. Ketika daya tahan tubuh lemah, virus akan mudah masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan penyakit, termasuk virus penyebab penyakit diare.
2. Usia penyakit diare rentan menyerang balita dan anak-anak.
3. Jenis kelamin, penyakit diare lebih sering menyerang laki-laki sebab umumnya laki-laki kurang dapat menjaga kebersihan diri.
4. Kebiasaan penyakit ini akan mudah menyerang mereka nan memiliki Norma kurang menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
5. Lingkungan nan kotor dan kumuh nan menjadi loka berkembangnya bakteri serta parasit penyebab diare. Lalat jug membantu penyebaran penyakit ini.
6. Lingkungan nan di dalamnya terdapat binatang-binatang peliharaan nan kebersihannya tak dijaga.
Macam-Macam Diare
Diare terdiri atas beberapa jenis, antara lain sebagai berikut.
1. Diare akut, yaitu diare nan terjadi kurang dari 2 minggu.
2. Diare persisten, yaitu ang terjadi lebih dari 2 minggu.
3. Disentri, yaitu diare nan disertai darah, baik dengan lendir maupun tidak.
4. Kholera, yaitu diare nan pada tinjanya terdapat bakteri cholera .
Gejala Generik Penyakit Diare
Gejala-gejala generik penyakit diare, antara lain.
1. Buang air besar terus-menerus.
2. Rasa mulas nan berkepanjangan.
3. Feses nan encer.
4. Frekuensi buang air besar dalam sehari empat kali atau lebih.
5. Pegal pada punggung.
6. Perut sering berbunyi.
7. Mengalami dehidrasi.
8. Mual dan muntah-muntah.
9. Badan lemah atau lesu.
10. Suhu badan tinggi.
11. Tidak nafsu makan.
12. Terdapat lendir dan darah dalam kotoran
Riwayat Alamiah Penyakit Diare
Riwayat alamiah penyakit diare terdiri atas beberapa termin berikut ini.
1. Termin Prepatogenesis
Pada termin ini, belum ditemukan tanda-tanda penyakit. Jika daya tahan tubuh seseorang baik, penyakit tak akan menyerang. Akan tetapi, jika daya tubuh orang lemah virus, bakteri , atau parasit kan sangat mudah menimbulkan penyakit diare.
2. Termin Patogenesis
Tahap patogenesis terdiri atas beberapa termin berikut ini.
a. Termin Inkubasi
Pada termin ini, virus, bakteri, atau parasit masuk ke dalam tubuh dan menginfeksi usus, kemudian menembus sel serta berkembang biak. Masa inkubasi berlangsung sekitar dua hingga empat hari. Gejala nan timbul pada masa inkubasi ialah buang air besar lebih dari empat kali dalam sehari, tetapi belum disertai gejala-gejala lainnya.
b. Termin Penyakit Dini
Pada termin ini, timbul gejala-gejala, antara lain sebagai berikut.
1) Penderita dehidrasi sekitar 5 % dari berat berat badannya.
2) Mata penderita agak cekung.
3) Pencerahan baik.
4) Kekenyalan kulit normal, sedangkan turgor kulit kurang.
5) Buang air besar cair sebanyak 1-2 kali per hari.
6) Ubun-ubun besar agak cekung.
7) Haus dan lemah.
c. Termin Penyakit Lanjut
Pada termin ini, timbul gejala-gejala, antara lain sebagai berikut.
1) Penderita kehilangan cairan tubuh 5-10 % dari berat badannya.
2) Gelisah.
3) Merasa haus nan berlebih.
4) Pernapasan agak cepat.
5) Denyut nadi cepat.
6) Mata cekung.
7) Tonus otot dan turgor agak berkurang.
8) Ubun-ubun besar cekung.
9) Kekenyalan kulit sedikit kurang.
10) Elastisitas kulit kembali sekitar 1-2 detik.
11) Selaput lendir agak kering.
d. Termin Akhir
Pada termin ini, timbul gejala-gejala, antara lain sebagai berikut.
1) Penderita dehidrasi lebih dari 10 % dari berat badannya.
2) Pencerahan koma atau apatis.
3) Denyut nadi sangat cepat.
4) Pernapasan cepat dan dalam (kusmaull).
5) Ubun-ubun besar sangat cekung.
6) Mata sangat cekung.
7) Selaput lendir kurang.
Pada termin akhir ini, jika penderita memperoleh penanganan nan baik, ia bisa sembuh sempurna. Namun, jika tak mendapat penanganan nan baik, maka kematian bisa terjadi.
Penularan Penyakit Diare
Penyakit diare bisa menular dari penderita kepada orang lain. Penularan penyakit diare bisa terjadi melalui berbagai cara, antara lain sebagai berikut.
1. Makanan dan minuman nan terkontaminasi, baik oleh serangga maupun tangan nan kotor .
2. Penggunaan air dari sumber air nan telah terkontaminasi, tanpa memasaknya terlebih dahulu.
3. Tidak mencuci tangan dengan higienis menggunakan sabun setelah membersihkan feses nan terkontaminasi virus atau bakteri penyebab diare sehingga virus atau bakteri mengontaminasi berbagai benda nan dipegang. Ketika orang lain memegang benda-benda nan telah terkontaminasi tersebut, ia bisa tertular penyakit diare.
Pencegahan Penyakit Diare
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Begitupun dengan penyakit diare. Sebab, ketika penyakit ini telah datang menyerang, seluruh aktivitas sehari-hari akan menjadi sangat terganggu. Penderita diare tak mungkin berani meninggalkan rumah sebab gangguan buang air besar nan datang terus-menerus.
Belum lagi gejala lain nan menyertai nan juga bisa terasa sangat menyiksa. Bahkan, jika telah parah dan tak segera mendapatkan penanganan nan tepat, diare bisa mengancam nyawa penderitanya.
Tindakan pencegahan penyakit diare bisa dilakukan dengan cara-cara berikut.
1. Mencuci tangan menggunakan sabun sebelum makan.
2. Memelihara kebersihan diri.
3. Selalu menutup makanan sehingga tak dihinggapi lalat.
4. Memastikan kebersihan alat-alat makan dan minum ketika akan menggunakannya.
5. Mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan berbagai kegiatan.
6. Menjaga kebersihan lingkungan.
7. Menjaga daya tahan tubuh agar selalu bagus sehingga penyakit tak mudah menyerang.
Cara Menangani Diare
Untuk penyakit diare nan belum terlalu parah, penanganan bisa kita lakukan sendiri dengan cara berikut.
1. Meminum oralit atau larutan gula garam buat mencegah terjadinya dehidrasi. Oralit bisa dibeli di apotek. Sementara itu, larutan gula garam bisa dibuat sendiri dengan melarutkan 8 sendok teh gula pasir dan 1 sendok teh garam dalam 1 liter air masak.
2. Makan lebih sering, tetapi dengan porsi kecil atau lebih sedikit.
3. Banyak mengonsumsi air putih.
4. Menghindari konsumsi makanan padat sebab saluran pencernaan tak akan mampu mencernanya dengan baik dampak keberadaan organisme patogen penyebab penyakit diare.
5. Mengonsumsi jambu biji merah buat membantu meredakan diare dan memberi tubuh asupan vitamin C.
6. Selain buahnya, daun jambu biji merah juga bisa dimanfaatkan buat meredakan diare. Caranya dengan merebus daun jambu merah diminum airnya.
Pertolongan Dokter
Penderita penyakit diare harus segera mendapatkan pertolongan dari dokter jika menunjukkan kondisi berikut.
1. Demam tinggi.
2. Nyeri perut taraf sedang atau parah.
3. Terdapat darah pada feses.
4. Penderita diare juga mengidap penyakit serius, seperti diabetes, penyakit jantung, dan AIDS.
5. Diare nan parah dan tak kunjung mereda setelah 48 jam.
6. Mengalami kehilangan cairan tubuh taraf sedang atau parah.
7. Muntah berkepanjangan.
7. Diare akut pada wanita hamil.
8. Diare nan menyerang setelah penderita kembali dari negara-negara berkembang.
9. Diare nan menyerang setelah penderita kembali dari kegiatan kemping di gunung-gunung.
10. Diare pada penderita penyakit usus kronis.