Pesan Implisit Dibalik Lagu Hijau Daun Setiap Detik
Pernahkah dengar lagu grup band Hijau Daun Setiap Detik ? Jika belum, cobalah dengarkan, baik melalui youtube ataupun download MP3nya. Kandungan lirik lagu grup band Hijau Daun Setiap Detik nan berasal dari Teluk Betung, Bandar Lampung tersebut menceritakan apa nan dialami orang nan pacaran, namun akhirnya putus. Lalu, ada rasa kehilangan dan berharap dapat kembali seperti semula.
Meski sebenarnya, jangkauan kandungan lirik lagu Hijau Daun Setiap Detik tidak terbatas pada orang-orang nan pacaran. Artinya, siapa pun dapat mengalaminya, misalnya orangtua nan kehilangan anak nan disayanginya. Ia belum rela anaknya pergi meninggalkannya. Ia berharap anak kembali ‘pulang’ dan hayati bersamanya.
Ada baiknya, coba baca dengan saksama lirik lagu Hijau Daun Setiap Detik ini.
Setiap detik
Engkau nan dalam mimpiku
Setiap Siang Malam menggangguku
Tak lelap tidurku sebab dirimu.
Setiap waktu
Engkau nan selalu menghantuiku
Tak pernah lari dari pikiranku
Tak mau hilang dari ingatanku
Tahukah engkau
Saat gelap datang
Aku masih mencarimu
Engkau Dimana
Tapi mengapa saat ku terjaga
Kau masih tidak disampingku
Sampai kapankah saya menantimu
selalu menantiku
Reff:
Setiap detik saya memikirkanmu
setiap detik rindu meracuniku
Setiap detik teringatku padamu
setiap detik apa terus begini.
Ku mohon dengarlah rintihan hati ini
Yang ku curahkan seraya ku bernyanyi
Sampai kapankah saya terus begini
ku berharap kau ‘kan kembali kepadaku’.
Lirik lagu Hijau Daun Setiap Detik - Penyesalan nan Datang Belakangan
Lirik lagu Hijau Daun Setiap Detik ini dapat dikatakan lirik nan bernada penyesalan. Menyesal lantaran saat bersama tidak menjaga interaksi dengan baik, hingga akhirnya orang nan dicintai pergi. Atau juga menyesal, saat bersama tidak mau membuatnya hari demi hari senang dan bahagia bersamanya. Ketika sudah pergi baru sibuk memikirkan dan mengharapnya kembali.
Penyesalan nan dilukiskan di lirik lagu Hijau Daun Setiap Detik ini bisa dipahami secara gampang, ketika sang kekasih pergi ke lain hati. Ia pergi meninggalkannya dengan memilih wanita lain. Sedang nan ditinggal masih berharap masih dapat bersamanya. Makanya bait pertama dari lagu Hijau Daun Setiap Detik, diprologkan dengan kata
Setiap Detik
Engkau nan dalam mimpuku
Setiap siang malam menggangguku
Tak lelap tidurku sebab dirimu.
Bagi nan sudah pernah merasakan putus cinta sebab pacarnya memilih orang lain, tentu saja dapat membayangkan maksud lirik awal lagu Hijau Daun Setiap Detik. Setiap waktu nan dilalui, nan teringat ialah diri orang nan pergi meninggalkannya. Ia masih mengharapkannya buat kembali lagi. Bahkan, ia siap menunggu.
Ia terus menerus memikirkannya. Setelah pergi, baru ia menyadari begitu dalam cintanya. Hingga ia terus berusaha buat mencarinya. Pergantian masa dan waktu pun menjadi harapannya. Anda akan menemukan kandungan tersebut pada baik kedua hingga ketiga dari lagu Hijau Daun Setiap Detik.
Setiap waktu
Engkau nan selalu menghantuiku
Tak pernah lari dari pikiranku
Tak mau hilang dari ingatanku
Tahukah engkau
Saat gelap datang
Aku masih mencarimu
Engkau Di mana
Tapi mengapa saat ku terjaga
Kau masih tidak disampingku
Sampai kapankah saya menantimu
selalu menantiku.
Benarlah apa nan selalu dikatakan di dalam agama, siapa nan suka terhadap sesuatu maka ia akan selalu mengingatnya. Kandungan lirik Hijau Daun “Setiap Detik” mengindikasikan bahwa ia selalu mengingat dan berusaha mencarinya. Namun sayangnya, saat bersama ia tidak berusaha dengan maksimal bagaimana menjaga pasangannya buat tak berpindah ke lain hati.
Makanya di reff lagi Hijau Daun Setiap Detik dilukiskan apa nan dialami. Selain memikirkannya, juga rindu nan sangat dalam terus menusuk dirinya, ingatan nan tajam mengenai kebahagian dan kebersamaan terus terngiang-ngiang, hingga ia pun bertanya sampai kapan ia akan begini. Makanya lirik reff Hijau Daun Setiap Detik ini cukup tepat mewakili kata hati orang nan sedih ditinggal pergi.
Setiap detik saya memikirkanmu
setiap detik rindu meracuniku
setiap detik teringatku padamu
setiap detik apa terus begini.
Ku mohon dengarlah rintihan hati ini
Yang ku curahkan seraya ku bernyanyi
Sampai kapankah saya terus begini
ku berharap kau ‘kan kembali kepadaku’.
Pesan Implisit Dibalik Lagu Hijau Daun Setiap Detik
Lirik lagu Hijau Daun Setiap Detik ialah citra generik nan kerap terjadi dan ditemukan di tengah-tengah lingkungan kita. Ada nan sudah dekat, ke mana-mana selalu bersama. Selalu ikut dalam acara keluarga. Sudah mengenal hampir seluruh kelurga, namun ternyata interaksi tersebut bubar. Putusnya suatu interaksi tentu memiliki penyebab. Setelah putus, baru merasakan menjalani interaksi percintaan dengan begitu indah. Hingga nan tinggal ialah pengharapan agar ia mau kembali.
Ada beberapa hal nan mesti dipikirkan saat putus dengan pacar, agar asa dapat kembalinya sang pacar suatu saat.
1. Jangan Mengikutsertakan Orangtua
Bila putus dengan pacar, jangan sampai melibatkan orangtua. Biasanya, saat putus dengan pacar, selalu merasa diri kita merasa paling benar. Sang mantan nan salah. Padahal, itu terkadang hanya emosi sesaat. Kehilangan sang mantan belum terasa.
Atau, kita sudah memiliki penggantinya, namun ternyata penggantinya tidak sebaik dirinya. Hanya lantaran sudah melibatkan orangtua, tentu menjadi sulit buat dapat kembali seperti semula. Apalagi orangtuanya juga mengetahui hal putusnya hubungan.
Dalam menceritakan masalahnya, sang mantan menyatakan dirinya nan sahih dan Anda nan salah. Bila sudah seperti ini lagu Hijau Daun Setiap Detik memang menjadi lagu favorit. Yang ada hanya penantian semoga dapat kembali. Hanya dapat menunggu dan menunggu.
2. Jangan Putus Komunikasi
Putus interaksi jangan sampai menyebabkan putus komunikasi. Makanya, bila putus interaksi jangan sampai terjadi saling memaki dan menceritakan keburukan sang matan kepada orang lain. Boleh jadi Anda saat itu memang sangat membencinya, tapi bukan tak mungkin Anda juga bakal merindukannya. Ketika sudah terjadi percekcokan hingga saling memaki, lagu Hijau Daun Setiap Detik memang layak buat selalu dinyanyikan, mesti tidak tahu niscaya apakah sang mantan akan kembali atau tidak.
3. Ajak Dia Menjadi Sahabat
Bila putus interaksi harus terjadi, Anda tidak boleh memutuskan segala hal. Anda dapat mengajaknya menjadi sahabat. Di sinilah nantinya, Anda dan sang mantan dapat sharing tentang kehidupan. Bukan tak mungkin, Anda dan sang mantan jalan bersama ke mall atau ke loka wisata. Anda dapat menceritakan bagaimana kehidupan Anda tanpa dirinya atau sang mantan juga bakal menceritakan bagaimana kondisi saat tidak bersama Anda lagi.
Karena setidaknya, kedekatan Anda dengan sang mantan dahulu sudah saling memahami tentang karakter masing-masing. Andaikata Anda atau sang mantan sudah punya pacar lagi, Anda dapat menanyakan solusi bila terjadi masalah. Sang mantan dapat menceritakan apa nan salah dari Anda, sebab ia, paling tidak, pernah tahu tentang Anda.
Cuma saat bersama Anda menjadi jalin cinta kasih, ia tidak bisa mengungkapkan kesalahan atau karakter tak baik Anda. Makanya menjadi mantan sebagai sahabat ialah langkah bijak buat mengetahui kesalahan diri sendiri.
Jika ingin kembali dekat dengannya, Anda dapat memutarkan lagu Hijau Daun Setiap Detik. Jika ia memang jeli, ia paham kalau Anda ingin dekat dengannya. Ingin kembali menjalin interaksi percintaan kembali. Oleh sebab itu, putus interaksi dengan pacar itu suatu hal nan mungkin terjadi. Tapi, jangan sampai harus terjadi putus komunikasi, jangan sampai ada caci mencaci dan jangan sampai membawa orangtua.
Masalah cinta ialah masalah Anda dengan sang mantan. Karena itu, lagu grup band Hijau Daun Setiap Detik mengajarkan arti cinta, mengajarkan tentang betapa ruginya putuskan cinta sebab menguras segalanya saat ingin kembali, mengajarkan tentang pengharapan nan belum jelas hasilnya. Buat nan sedang galau, menyanyikan lagu Hijau Daun Setiap Detik ini dapat menjadi aktualisasi diri dirinya atau dapat menjadi penjelas betapa ia memang kehilangan saat ditinggal sang mantan.
Buat nan masih bersama dengan pacarnya, jagalah interaksi dengan baik, agar tak mengalami seperti cerita kehidupan cinta dalam lirik lagu Hijau Daun Setiap Detik.