Popularitas Scooter

Popularitas Scooter

Ingin punya motor nan fashionable dan trendi? Yuups , scooter pilihannya. Saat ini scooter semakin digandrungi terutama dengan munculnya varian-varian baru nan menghadirkan kombinasi desain dan rona nan semakin trendi. Motor jenis ini tidak lagi sekedar alat transportasi buat ke sana ke mari, tapi juga buat menunjukkan bukti diri diri.

Nah, bila Anda mengamati dari varian-varian tersebut, bentuk khas nya tetap dapat ditemukan yakni papan lantai nan tidak terpisahkan dari badan mesin. Karakteristik khas lainnya ialah perisai depan nan melindungi kaki dan menyembunyikan sebagian tubuh pengendaranya.

Pengendara juga dapat meletakkan kaki mereka dengan nyaman pada pijakan kaki nan tersedia. Munculnya majemuk varian motor jenis ini memicu pula muncul komunitas-komunitasnya. Scooter tidak lagi memiliki fungsi sebagai alat transportasi saja, namun sudah menjadi gaya hidup.



Generasi Awal Scooter

Melihat sejenak ke masa lalu, alat transportasi nan disebut-sebut sebagai generasi awal motor jenis ini yakni Motoped diketahui diproduksi pada tahun 1915. Pada tahun-tahun berikutnya, mulailah diproduksi Autoped di New York.

Selanjutnya jumlah dan varian nya banyak bermunculan setelah perang global I. Namun sayang, generasi-generasi awal scooter ini harus berakhir pada pertengahan tahun 1920 dampak mesin nan tak stabil dan harga nan nisbi tinggi sehingga tak mampu bersaing di pasaran.

Nah, pada generasi nan ketiga barulah muncul Vespa. Tak lama kemudian hadirlah pesaingnya yakni Lambretta. Sesudah perang global II, Vespa menjadi model baku buat motor jenis ini dan bertahan hingga lebih dari 60 tahun.



Scooter dan Vespa

Membicarakan scooter memang tak dapat dilepaskan dari nama Vespa. Sebelum muncul varian-varian baru akhir-akhir ini, motor jenis ini identik dengan Vespa. Menyebut scooter , maka nan terbayang ialah sebuah Vespa. Mengapa demikian? Hal ini cukup beralasan memang, karena Vespa merupakan salah satu merek motor jenis ini nan pertama kali populer dan mendunia. Perusahaan induk dari Vespa ialah Piaggio.

Merek asal Italia ini muncul setelah perang global kedua buat menyediakan alat transportasi nan ringan mulai dari 50 cc hingga 250 cc. Scooter selanjutnya semakin diminati sebab memiliki harga nan nisbi murah dan lebih nyaman diparkir bila dibandingkan dengan mobil. Kala itu, Vespa memiliki pesaing nan cukup berat yakni Lambretta.

Begitu populernya Vespa, meskipun varian-varian baru telah bermunculan namun sampai saat ini pun masih banyak penggemar Vespa nan masih setia dengan desain nan klasik. Tak hanya menyukai bentuknya saja, tetapi konstruksi mesin juga menjadi faktor krusial nan membuat para penyukanya tetap setia pada Vespa.

Para penggemar Vespa ini membentuk komunitas-komunitas buat menunjukkan keberadaan dan keunikan motor nan mereka gandrungi. Tak hanya komunitas, muncul pula bengkel-bengkel nan menawarkan jasa pengecatan dan modifikasi mesin buat scooter tua nan tidak ingin dimuseumkan.

Pangsa pasar nan tidak pernah wafat ini pula nan tampaknya membuat Piaggio meluncurkan tiga tipe Vespa klasik belum lama ini. Bekerjasama dengan pabrikan Vietnam, Piaggio menawarkan tiga tipe Vespa yakni Vespa LX 125, Vespa LX 150ie dan Vespa S nan lebih sporty.



Popularitas Scooter

Sejak munculnya generasi ketiga , alat transportasi ini semakin populer di berbagai global seperti Eropa, Jepang, Taiwan, India, Vietnam, Cina dan beberapa negara lainnya termasuk Indonesia. Scooter populer di negara-negara nan sedang berkembang dan di negara-negara nan memiliki taraf kepadatan lalu lintas tinggi dengan area parkir nan terbatas.

Scooter juga menjadi populer sebab mudah dikemudikan, efisien bahan bakar dan memiliki ruang penyimpanan barang nan lebih luas bila dibandingkan dengan alat transportasi motor lainnya. Di beberapa negara, motor jenis ini juga hanya mendapatkan sedikit batasan sebab dianggap sekelas dengan moped atau kendaraan bermotor berukuran kecil. Di tahun 1960-an, motor jenis ini menjadi pilihan kendaraan nan praktis dan terjangkau buat kalangan remaja.

Seiring dengan popularitasnya nan terus menanjak dan meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor, muncullah peraturan nan mengharuskan paling tak sebuah kaca spion dipasangkan pada setiap kendaraan bermotor.

Namun uniknya, para pecinta motor ini menambahkan lebih dari satu kaca spion. Ada nan menambahkan empat buah kaca spion hingga 30 kaca spion. Agaknya inilah nan kemudian menjadi awal munculnya modifikasi kreatif pada motor jenis ini.

Pengguna motor jenis ini juga memiliki gaya sendiri ketika mengendarai kendaraan mereka. Cara mereka berpakaian, bentuk helm pengaman nan digunakan dan tambahan asesoris. Pada tahun 1950-an popularitasnya semakin terlihat dengan munculnya komunitas-komunitas pengguna nya. Tak hanya berkumpul dan memamerkan motor mereka, komunitas ini juga memiliki gaya busana dan genre musik nan khas.

Gaya hayati para pengguna motor jenis ini disebut gaya mod nan berasal dari kata Moderates . Mereka biasanya muncul dengan padu padan topi pet, jas rapi, parka, suspender dan beberapa padu padan lainnya.

Di Indonesia sendiri, hingga saat ini komunitas-komunitas pengguna nya acapkali melakukan kegiatan-kegiatan bersama. Misalnya saja komunitas mod dari Bandung nan baru-baru ini menyelenggarakan “Indonesia Mods Mayday 2012”.



Tips Merawat Scooter

Perawatan motor jenis ini sebenarnya tak jauh berbeda dengan perawatan kendaan bermotor pada umumnya. Namun buat beberapa jenis lama tentu dibutuhkan perlakuan khusus. Berikut ini beberapa tips perawatan nan dapat digunakan.



Tips Merawat - Pilih Bensin dengan Oktan Tinggi

Bahan bakar bensin dengan oktan tinggi memang memiliki harga nan lebih mahal, misalnya Pertamax atau Pertamax Plus. Tetapi bensin jenis ini tak meninggalkan terlampau banyak sisa-sisa pembakaran pada komponen-komponen pembakaran. Sebaliknya bensin dengan kadar oktan nan rendah akan meninggalkan sisa-sisa pembakaran nan cukup banyak pada komponen-komponen pembakaran nan bisa mengakibatkan kerusakan pada komponen-komponen tersebut.



Tips Merawat -Perawatan aki

Hindari kehabisan aki . Sebaiknya cek ketersediaan air aki secara berkala sehingga air aki tak sampai habis total. Sebab air aki nan habis total dapat menyebabkan terjadinya konslet kabel. Selain mengecek ketersediaan air aki, jaga pula kebersihan kepada aki. Bersihkan kepala aki secara rutin dengan menggunakan kuas nan telah dibasahi air panas.



Tips Merawat -Membersihkan Busi

Busi pada scooter bermerek Vespa ialah komponen nan paling vital. Komponen nan satu ini sering diselimuti dengan sisa-sisa pembakaran. Terlebih bila bahan bakar bensin nan digunakan ialah bensin dengan kadar oktan rendah. Sisa-sisa pembakaran nan cukup tebal akan menutup busi. Untuk itu, sisa-sisa pembakaran pada busi harus dibersihkan secara teratur.

Buka busi dan bersihkan dengan menggunakan kuas dan kerosin atau bensin. Dapat juga dengan cara membersihkan dengan menggunakan sikat besi. Pastikan kondisi busi beggnar-benar dalam keadaan dingin saat dibersihkan. Sebab membersihkan busi dalam keadaan panas hanya akan memperpendek usia busi.

Sedangkan buat bagian dalamnya, pakailah tiga atau lima dawai baja. Dawai baja ini dapat diperoleh dari tali kopling nan sudah tak terpakai. Kemudian isilah lubang isolator dengan bensin atau kerosin. Lantas korek bagian dalam dalam busi tersebut dengan kawat. Buang bensin atau kerosin dalam lubang isolator bila sudah tampak kotor. Ulangi lagi dengan mengisi bensin atau kerosin ke dalam lubang dan korek lagi hingga bersih.



Tips Merawat -Mencegah Busi Mati

Begitu vitalnya fungsi busi pada scooter, maka komponen nan satu ini mesti dijaga dengan akurat agar tak sampai mati. Nah, agar busi tak sampai wafat perhatikan kualitas oli samping nan digunakan, pilih bensin nan berkualitas, pastikan platina atau CDI dan coil kuat, serta pastikan listrik nan dihasilkan spul tak terlalu kecil.