Teori Kepemimpinan Kendra Cherry

Teori Kepemimpinan Kendra Cherry

Cukup mudah mencari dan menemukan pula memahami teori kepemimpinan sebab teori semacam ini sudah hampir setua umur manusia, atau setidaknya setua ilmu mengenai kepemimpinan ( leadership ). Satu hal nan menjadi concern dari kepemimpinan ialah sifatnya nan harus lebih cair lebih fluid , menerima garis besar keyakinan masyarakat nan telah ada.

Oleh karenanya, orang sulit sekali mencari teori genuine tentang memimpin. Biasanya, teori semacam itu sudah tersedia di masyarakat dan para pakar sosial hanya sibuk mendefiniskan teori kepemimpinan dari bahan standar nan telah tersedia di masyarakat.

Entah dalam bentuk langkah pragmatis seorang pemimpin berhasil nan diresumekan atau diambil dari resep biografi para tokoh besar nan juga berhasil memimpin. Dalam hal ini, teori kepemimpinan tersedia banyak di masyarakat dan menyesuaikan diri dengan keinginan masyarakatnya. Berikut ini beberapa teori kepemimpinan.



Teori Kepemimpinan Herbert Kelman dan Pengaruh Pemimpin

Dalam teori kepemimpinan dari Herbert C. Kelman, pengaruh kepemimpinan kita kepada orang lain bisa berupa tiga hal, yaitu:



Internalisasi

Internalisasi terjadi bila orang menerima pengaruh sebab konduite nan dianjurkan itu sinkron dengan sistem nilai nan dimilikinya. Dalam teori kepeminpinan ini disebutkan bahwa kita menerima gagasan, pikiran, atau anjuran orang lain sebab gagasan, pikiran, atau anjuran orang lain itu berguna buat memecahkan masalah, krusial dalam menunjukkan arah, atau dituntut oleh sistem nilai kita.

Internalisasi terjadi ketika kita menerima anjuran orang lain atas dasar rasional. Misalnya, kita berhenti merokok sebab kita ingin memelihara kesehatan kita sebab merokok tak sinkron nilai-nilai nan kita anut. Dimensi ethos nan paling relevan dalam hal ini ialah kredibilitas, yaitu keahlian pemimpin atau kepercayaan kita pada pemimpin.



Identifikasi

Identifikasiterjadi bila individu mengambil konduite nan berasal dari orang atau kelompok lain sebab konduite itu berkaitan dengan interaksi nan mendefinisikan diri secara memuaskan ( satisfying self-defining relationship ) dengan orang atau kelompok itu. Interaksi nan mendefinisikan diri artinya memperjelas konsep diri. Dalam identifikasi, individu mendefinisikan perannya sinkron dengan peranan orang lain.

Dengan perkataan lain, ia berusaha seperti atau benar-benar menjadi orang lain. Dengan mengatakan apa nan ia katakan, melakukan apa nan ia akukan, mempercayai apa nan ia percayai, individu mendefinisikan dirinya sinkron dengan orang nan mempengaruhinya. Identifikasi terjadi ketika anak berperilaku mencontoh ayahnya, murid meniru tindak tanduk gurunya, atau penggemar bertingkah dan berpakaian seperti bintang nan dikaguminya. Dimensi ethos nan paling relevan dengan identifikasi adalah atraksi (daya tarik pemimpin).



Ketundukan

Ketundukan terjadi bila individu menerima pengaruh dari orang atau kelompok lain sebab ia berharap memperoleh reaksi nan menyenangkan dari orang atau kelompok lain tersebut. Ia ingin memperoleh ganjaran atau menghindari sanksi dari pihak nan mempengaruhinya. Dalam ketundukan, orang menerima konduite nan dianjurkan bukan sebab mempercayainya, tapi sebab konduite tersebut membantunya buat menghasilkan imbas sosial nan memuaskan.

Bawahan nan mengikuti perintah atasannya sebab takut dipecat, pegawai negeri nan masuk parpol eksklusif sebab kuatir diberhentikan, petani nan menanam sawahnya sebab ancaman pamong desa ialah contoh-contoh ketundukan. Dimensi ethos nan berkaitan dengan ketundukan adalah kekuasaan.



Teori Kepemimpinan Kendra Cherry

Kendra Cherry ialah seorang edukator dan penulis psikologi, sukses mengumpulan beberapa teori kepemimpinan, di antara sebagai berikut.



Teori Kepemimpinan “The Great Man"

Teori-teori kepemimpinan si orang besar nan menganggap bahwa kepemimpinan ialah kemampuan nan inheren- bahwa pemimpin hebat itu dilahirkan, bukan dibuat. Teori-teori ini sering menggambarkan pemimpin besar sebagai manusia nan heroik, mistis, dan ditakdirkan buat naik ke kepemimpinan bila diperlukan. "Manusia Besar" ialah istilah nan digunakan sebab pada saat itu, kepemimpinan dianggap nan paling utama. Thomas Carylie dan Herbert Spencer pada abad 18 nan memperkenalkan teori ini.



Teori Kepemimpinan Trait

Serupa dalam beberapa klarifikasi dengan teori "Manusia Besar", teori kepemimpinan ini berasumsi bahwa orang mewarisi sifat-sifat eksklusif dan sifat-sifat nan kelak akan membuat mereka lebih cocok buat memimpin. Teori Trait sering mengidentifikasi kepribadian eksklusif atau ciri konduite nan mengarahkan pada kecakapan.

Ralph Kiem menjelaskan bahwa Edwin Ghiselli sebagai orang nan memperkenalkan teori ini, menemukan adanya ciri-ciri spesifik dan fitur eksklusif pada orang perorang nan berkaitan dengan kecakapan memimpin, dan model kepemimpinan dapat di asah lebih lanjut.



Teori Kepemimpinan Kontingensi

Teori kepemimpinan ini berfokus pada variabel eksklusif nan berkaitan dengan lingkungan nan mungkin menentukan gaya kepemimpinan seseorang sehingga seorang pemimpin lentur dan fleksibel mengambil semua daya nan tengah tersedia padanya. Menurut teori kontingensi, tak ada gaya kepemimpinan nan terbaik dalam segala situasi.

Sukses memimpin bergantung pada sejumlah variabel, termasuk gaya kepemimpinan, kualitas dari pengikut dan aspek sumber daya. Robert Lussier menjelaskan teori ini begitu sering dipakai pada kepemimpinan perusahaan di era tahun 60-an.



Teori Kepemimpinan Situasional

Teori Situasional mengusulkan bahwa pemimpin memilih tindakan nan terbaik berdasarkan variabel situasional. Gaya kepemimpinan nan berbeda, dapat disadur dari berbagai macam teori, nan baginya lebih tepat buat beberapa jenis pengambilan keputusan.



Teori Kepemimpinan Perilaku

Teori konduite didasarkan pada keyakinan bahwa pemimpin besar itu dibuat, bukan dilahirkan. Berakar pada behaviorisme Watson, teori kepemimpinan ini berfokus pada tindakan pemimpin bukan pada kualitas mental atau internal. Menurut teori ini, orang dapat belajar buat menjadi pemimpin melalui pedagogi dan observasi nan cermat lalu memutuskan langkah dari sistem nan tersedia padanya, bagai arahan flowchart .



Teori Kepemimpinan Partisipatif

Teori kepemimpinan partisipatif menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan nan ideal ialah nan mengambil masukan dari orang lain ke account pengambilan keputusan. Para pemimpin mendorong semua partisipasi dan kontribusi dari para anggota kelompok nan available , dan lantas membantu anggota kelompok terlibat dan berkomitmen terhadap proses pengambilan keputusan.

Dalam teori partisipatif, bagaimanapun pemimpin primer tetap memiliki hak buat memutuskan segala masukan dari orang lain itu. Teori ini sudah setua umur demokrasi.



Teori Kepemimpinan Manajerial

Teori manajemen juga dikenal sebagai teori transaksional, fokus pada peran supervisi kinerja, organisasi, dan kelompok. Ini juga mendasarkan teori kepemimpinan pada sistem imbalan dan hukuman. Teori manajerial nan sering digunakan dalam bisnis ketika karyawan nan sukses, mereka dihargai, ketika mereka gagal, mereka ditegur atau dihukum.



Teori Kepemimpinan Relationship

Teori interaksi juga dikenal sebagai teori transformasi, berfokus pada interaksi nan terbentuk antara pemimpin dan pengikutnya. Pemimpin transformasional memotivasi dan menginspirasi orang dengan membantu anggota kelompok melihat pentingnya suatu tugas. Para pemimpin ini memfokuskan pada penilaian kinerja anggota kelompok. Pemimpin dengan gaya ini sering sekali memiliki baku etika dan moral nan tinggi.

Teori kepemimpinan merupakan bagian paling esensial dalam kepemimpinan efektif. Terdapat beberapa teori kepemimpinan sebagaimana nan telah mengalami pergeseran makna. Ada beberapa ‘kekuatan’ pemimpin dalam teori kepemimpinan nan didegradasi maknanya oleh abad konsumsi.

Seorang pemimpin, nan di masa lalu diwakili oleh mereka nan kharismatik dan menampakkan sisi pemimpin, muncul ke tengah orang banyak sebab berani membawa aspirasi orang banyak. Maka pada abad konsumsi, diyakini bahwa kepemimpinan lebih banyak lahir dari pesanan pemirsanya, diseleksi berdasarkan rating kecakapan dan gambaran diri (Baxter, 2004:85).