Cara Budi Daya Buah Naga
Buah ini tak cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia. Buah naga atau Dragon Fruit ini memang bukan buah orisinil Indonesia. Buah ini merupakan buah orisinil dari Amerika Selatan. Budi daya buah naga tak terlalu sulit sebab syarat tumbuh dan iklimnya tak jauh berbeda dengan iklim di Indonesia.
Buah Naga
Bentuk buah naga dapat dibilang unik dibandingkan buah lainnya. Kulit buahnya berwarna cerah lengkap dengan sisik berukuran besar. Dapat jadi, mungkin sebab adanya sisik tersebut, buah ini dinamai dengan Dragon Fruit . Asumsi ini dikaitkan dengan sisik buahnya nan menyerupai sisik naga.
Buah naga mempunyai rasa nan segar dan nikmat. Daging buah nan lembut dengan perpaduan rasa asam dan manis. Keistimewaan buah naga, bukan hanya dari kelezatannya, melainkan juga dari sejuta khasiat didalamnya. Tidak heran, jika permintaan pasar dunia terhadap buah nan satu ini cukup besar.
Sayangnya, permintaan belum seimbang dengan kemampuan budi daya buah naga. Bahkan Thailand dan Vietnam nan dikenal sebagai pemasok terbesar dari buah naga, hanya dapat memenuhi permintaan pasar gobal sekitar 50%. Celah ini seharusnya dimanfaatkan dengan baik oleh Indonesia, buat ikut berperan dalam ekspor buah naga.
Permintaan pasar dunia terhadap buah naga dapat dipenuhi, apabila sudah dapat memahami dengan baik cara budi daya buah naga tersebut.
Syarat Tumbuh Buah Naga
Dalam budi daya buah naga ada beberapa syarat tumbuh nan harus diketahui, antara lain:
1. Ketinggian Tempat
Budi daya buah naga bisa dilakukan di daerah dataran rendah dan beriklim panas. Budi daya buah naga ini membutuhkan ketinggian loka nan baik buat penanamannya sekitar 500 meter dpl atau diatas permukaan laut.
2. Tanah
Budi daya buah naga membutuhkan jenis tanah nan fertile dan gembur. Tanah nan akan digunakan sebagai media tanam harus bertekstur remah, memiliki porositas tinggi dan mengandung banyak nutrisi atau hara dalam tanah.
Budi daya buah naga ini juga membutuhkan jenis tanah nan memiliki taraf atau kadar keasaman nan tak terlalu tinggi, yaitu berkisar antara pH tanah skala 5 sampai 7. Taraf keasaman atau pH ini berguna dalam penyerapan nutrisi atau hara oleh tanaman.
3. Air
Dalam budi daya buah naga, hal terpenting nan harus diperhatikan ialah ketersediaan air. Jumlah air nan hiperbola atau hujan curah hujan nan terus menerus bisa menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu dan mengalami pembusukan. Sebaliknya, budi daya buah naga ini juga sangat rentan jika kekurangan air.
4. Cahaya Matahari
Dalam budi daya buah naga membutuhkan cahaya matahari secara langsung dalam setiap masa pertumbuhannya. Hal ini buat membantu tanaman buah naga dalam memproduksi kembang nan akan berkembang menjadi buah.
Cara Budi Daya Buah Naga
Budi daya buah naga bisa dilakukan dengan cara berikut ini:
1. Bibit
Penyemaian bibit dilakukan dengan cara generatif maupun vegetatif. Bergantung dari keinginan dan tujuan budi daya buah naga. Secara generatif yaitu bibit nan berasal dari biji. Keuntungannya ialah tanaman nan dihasilkan lebih identik dan kuat, tapi waktunya tanam dan produksinya lebih lama.
Untuk bibit nan dihasilkan secara vegetatif yaitu dengan cara di stek, tanamannya bisa mengalami perubahan seperti beda rasa atau rona dari tanaman induk, tetapi waktu tanam dan produksinya lebih cepat.
2. Huma tanam
Lahan tanam buat budi daya buah naga di loka nan terbuka. Jeda tanam antar tanaman cukup luas sebab tanaman buah naga ini akan berbentuk pohon nan berukuran besar dengan tangkai daun nan menjulur panjang.
Jarak tanam nan dianjurkan ialah sekitar 2x2 meter. Jadi, bagi Anda nan ingin membuka huma baru budi daya buah naga ini, memerlukan huma tanam nan cukup luas buat meningkatkan produksi tanaman.
3. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman setelah ditanam juga penting, seperti penyiraman nan teratur, pemupukan, penyiangan gulma pada huma tanam dan penyemprotan pestisida buat menghalau hama dan penyakit pada tanaman.
- Penyulaman
Dalam pembudidayaan tanaman, penyulaman sangat diperlukan. Hal ini bertujuan, supaya jumlah tanaman nan dapat berproduksi mencapai optimal. Sebaiknya, penyulaman dilakukan seminggu setelah ditanam.
Penyulaman merupakan tindakan dalam mengganti tanaman nan risak atau wafat pada pangkal batang, dampak tak tumbuh maupun kerusakan fisik. Umumnya, dalam pembudidayaan buah naga, sering terjadi pembusukan pada pangkal batang setek. Dengan semikian, setek harus segera diganti dengan setek nan baru. Setek nan wafat maupun tak tumbuh juga harus diganti.
Seiring dengan pertumbuhan cabang memanjanjang, pada ketinggian di atas 50 cm-60cm harus disiapkan dawai ram. Dawai ram tersebut berguna sebagai loka buat merambatkan tanaman. Saat itu, batang atau cabang diikatkan merapat pada dawai tersebut.
- Pengairan
Tanaman buah naga memerlukan pengairan nan rutin. Meskipun tanaman ini membutuhkan tanah dalam kondisi kering, tapi buat memenuhi masa pertumbuhannya tetap diperlukan air nan cukup.
Air tersebut berguna buat membantu reaksi fisiologis dari tanaman. Air sangat diperlukan tanaman buat membantu menyalurkan unsur hara nan diserap tanaman dari tanah.
Pengairan (penyiraman) sebaiknya dilakukan mulai hari ke-10 sesudah tanam. Apabila kondisi tanah terlalu kering, harus segera disiram. Penyiraman tersebut tak perlu terlalu banyak, secukupnya saja. Apabila air terlalu banyak, batang tanaman tersebut akan busuk.
Jenis tanah nan baik buat pengairan ialah lempung berpasir dan berdebu. Akan tetapi, hal terpenting nan harus diperhatikan ialah drainase dan aerasi tanah. Waktu terbaik buat melakukan penyiraman ialah pada pagi hari 06.00 dan sore hari 17.00.
Pemberian air tersebut bertujuan utnuk mencegah kerusakan perakaran dampak perubahan suhu tanah nan tinggi ke suhu tanah rendah. Pengairan nan tak cukup, akan menyebabkan suhu tanah semakin panas.
Pada saat tanaman mulai memproduksi kembang dan buah, pengairan sebaiknya dikurangi. Hal ini dilakukan, suaya pertumbuah tunas baru menjadi lambat dan terhenti.
Pengairan ke tanaman dapat dihentikan apabila sudah tampak adanya kuncup bunga. Jika kuncup kembang sudah terlihat, pengairan cukup diberikan seminggu dua kali.
- Pemupukan
Pemupukan adalah salah satu kegiatan pokok dalam budi daya tanaman, sebab erat kaitannya dengan pertumbuhan tanaman dan produktivitas buah. Hal ini disebabkan, sebab buah naga termasuk salah satu jenis tanaman kaktus nan membutuhkan banyak hara buat hidupnya. Meskipun demikian, pemberian pupuk harus seimbang dan sinkron dengan nan dibutuhkan tanaman.
Jenis pupuk nan diberikan bergantung pada fase pertumbuhan tanaman. Bahkan cara dan jumlah pemberian pupuk berbeda-beda, sinkron dengan pertimbangan ekonomisnya.
Pemberian pupuk sebaiknya dilakukan 2-3 minggu sekali. Akan tetapi, pupuk tersebut sebaiknya dilarutkan terlebih dahulu dalam air sebanyak 10 liter. Selain itu, pupuk harus disiramkan secara melingkar di empat tanaman dengan jeda 5-10cm dari batang tanaman.
Perlu diperhatikan, dalam pemberian pupuk selalu disertai pengairan atau dikontrol kelembapan tanahnya. Hal ini dilakukan buat mencegah terjadinya kerusakan pada perakaran tanaman tersebut.
- Pemangkasan
Pemangkasan tanaman dilakukan buat memeroleh ekuilibrium pertumbuhan. Oleh sebab itu, pemangkasan terbaik harus dilakukan sedini mungkin. Selain itu, pemangkasan juga dilakukan secara berkala agar pertumbuhan tanaman menjadi teratur.
Apabila pemangkasan tak dilakukan, percabangannya akan saling bersaing dan akhirnya menyebabkan pertumbuhan menjadi tak produktif.
Pemangkasan tanaman buah naga dilakukan sehak masa vegetative, buat membentuk percabangan. Selain itu pemangkasan juga harus dilakukan pada masa generative, buat membentuk cabang produktif.
Panen
Budi daya buah naga ini akan mulai produksi atau panen dalam waktu nan cukup lama, yaitu sekitar 1,5 tahun sampai 2 tahun. Tapi setelah itu, produksi buah akan terus berlanjut setiap 50 hari setelah kembang mekar.
Dalam termin ini, pemangkasan cabang tanaman sangat krusial buat memacu dan memperbanyak tumbuhnya kembang nan pada akhirnya akan berubah menjadi buah.
Demikianlah cara budi daya buah naga. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.