Cobaan Hidup

Cobaan Hidup

Sukses karirnya sebagai seniman penyanyi , ternyata tak diikuti dengan kesuksesannya dalam kehidupan pribadi. Setelah sukses mengantongi predikat Kampiun IV dalam lomba menyanyi taraf nasional pada 1977, karir menyanyi Dewi Yull semakin menanjak. Tak kurang dari 8 album telah sukses diproduksi untuknya, antara lain;

  1. Kau Bukan Dirimu
  2. Kini Baru Kau Rasa
  3. Kau dan Aku Sama
  4. Jangan Ada Dusta di Antara Kita
  5. Rindu nan Terlarang
  6. Juta-Juta Ada
  7. Kasih
  8. Datang Menjelang.

Dewi Yull juga dikenal sebagai pasangan duet penyanyi kawakan Broery Pesolima nan paling sempurna. Mereka sering diundang buat tampil pada even-even berkelas, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Broery Pesolima juga terlibat dalam beberapa album rekaman Dewi Yull.

Lagu-lagu duet mereka sampai sekarang masih digemari masyarakat. Setiap even nan bertajuk “tembang kenangan” niscaya akan memperdengarkan lagu mereka, baik itu di radio, televisi, maupun di panggung. Bahkan, seniman penyanyi Yuni Shara, juga menyanyikan lagu mereka dalam tiap pertunjukan maupun dalam album rekamannya.

Adapun karirnya sebagai aktris mulai bersinar ketika dia memerankan tokoh dr. Sartika dalam sebuah sandiwara serial nan ditayangkan oleh TVRI. Sukses ini kemudian disusul dengan kesuksesan berikutnya berkat penampilannya dalam sandiwara serial Losmen , nan juga ditayangkan oleh TVRI pada 1986.

Adapun film layar lebar nan pernah dibintanginya adalah,

  1. Kembang Kertas (1984)
  2. Opera Jakarta (1985)
  3. Secangkir Kopi Getir (1985)
  4. Pacar Pertama (1986)
  5. Penyesalan Seumur Hayati (1986)
  6. Ayu dan Ayu (1988)
  7. Suami (1989)
  8. Nanti Kapan-kapan Sayang (1990)
  9. Kiamat Sudah Dekat (2003)

Selain itu, dia juga terlibat dalam sinetron Manohara (2009) dan dalam produksi album lagu Presiden SBY, "Ku Konfiden Sampai di Sana" (2010).



Cobaan Hidup

“Jangan ada bohong di antara kita”, bagi seniman penyanyi ini ternyata bukanlah sekadar judul lagu nan pernah dilantunkannya. Melainkan, sebuah babakan hidup, nan ternyata harus dilaluinya juga. Perkawinan nan telah dibina selama 24 tahun oleh perempuan kelahiran Cirebon, 10 Mei 1961 ini, kandas pada 2004 lalu. Suaminya, Ray Sahetapi, berpaling dan menikahi perempuan lain.

Namun, perempuan bernama lengkap Raden Ayu Dewi Pujiati ini tetap tegar menghadapi cobaan itu. Tidak tampak rasa marah atau benci nan terpancar dari wajahnya. Dewi tetap bisa melihat persoalan ini secara jernih dan rasional.

Baginya, cukup dia saja nan merasakan sakit ini, cukup dirinya saja nan menjadi korban dari lelakon ini. Dewi malah terlihat berusaha keras agar anak-anaknya jangan sampai menjadi korban. Dia ingin keempat anaknya tetap bisa menaruh hormat kepada Ray Sahetapi nan bagaimana pun juga ialah tetap ayah kandung mereka.

Cobaan berikutnya terjadi pada 2008, dia tersandung masalah hukum sehubungan dengan bisnisnya. Pada waktu itu, dia dituduh menggelapkan uang kliennya sebesar 300 juta rupiah. Namun, belakangan tuduhan itu tak terbukti. Pada tahun nan sama, beredar SMS nan mengabarkan bahwa Dewi Yull meninggal global sebab bunuh diri.

Namun, cobaan berupa pengkhianatan dan rekaan ini, rupanya masih belum cukup bagi Dewi. Putri pertamanya Gisca, meninggal global pada 11 Juni 2010 sebab penyakit kelenjar getah bening nan menyerang otaknya. Menyikapi cobaan itu, lagi-lagi Dewi menunjukkan ketegarannya. “Gisca sudah terbebas dari rasa sakitnya. Dia ialah anak sekaligus guru nan baik untuk saya,” ucapnya lirih.