Liga Champions, Kompetisi Bergengsi Sepakbola Dunia
Piala Global Buka Rezeki
Hingar bingar piala global akan menggema ke seantero global setiap empat tahun sekali. Aplikasi World Cup alias piala global selalu saja mendapatkan sambutan antusias luar biasa dari para peminat olah raga terakbar di global ini. Pesta olah raganya pun kontan menyedot perhatian masyarakat dunia, tidak pandang kecil, tua, muda. Laki-laki, perempuan sama-sama mencintai penyelenggaran pesta sepak bola dunia.
Yang menarik dari pesta olah raga nan satu ini ialah ternyata penyelenggaraan pesta olah raga sejagat ini tidak hanya memberikan akibat laba ekonomi bagi pihak penyelenggara, namun negara-negara lain meski berbeda benua turut merasakan efek positif peluang bisnis dari penyelenggaraan kegiatan ini.
Termasuk Indonesia sebagai negara nan hanya selalu memendam mimpi buat menjadi peserta even olah raga ini. Di Indonesia, kehadiran piala global memicu munculnya aneka bisnis musiman. Di jalan-jalan marak didapati para pedagang asongan nan berjualan atribut sepak bola tim-tim ternama.
Usaha ini tentu saja laris manis, orang akan dengan bangga menggunakan atribut tim kesayangannya sebagai bukti dukungannya terhadap tim tersebut. Bisnis lain nan juga menuai laba besar berkat penyelenggaraan pesta sepak bola global ini ialah bisnis elektronik.
Ponsel berperangkat televisi dan layanan reciever parabola televisi mengalami pelonjakan terkait aplikasi even piala dunia. Rata-rata orang tak mau ketinggalan dengan tayangan bertanding tim-tim kesayangannya. Televisi di ponsel akan memudahkan si pengguna menyaksikan tayangan pertandingan pada saat dimana pun ia berada.
Pelajaran dari Sepak Bola
Disamping memiliki nilai bisnis, kehadiran permainan sepak bola global ternyata perlu dimaknai dengan coba mengambil hal-hal positif nan dapat dipetik dari sebuah permainan sepak bola. Beberapa hal positif tersebut diantaranya;
- Semangat buat menang
Hal pertama nan harus tertanam di dalam kepala seorang pemain sepak bola ialah semangat dan rasa percaya diri dalam dirinya buat bisa mencapai kemenangan. Demikian pula jika kita alihkan ke kehidupan nyata. Setiap dari kita membutuhkan semangat dan rasa percaya diri buat bisa menaklukkan berbagai persoalan nan dialami oleh dalam kehidupan.
Sepak bola sebagai permainan mendidik para pemainnya buat memiliki rasa semangat dan percaya diri, terlebih olah raga ini merupakan olah raga terakbar sejagad. - Strategi
Kemenangan sebuah tim tak terlepas dari taktik nan dijalankan oleh tim-tim tersebut. Bagaimana ia memposisikan para pemain di loka nan pas, kemampuan menyerang dan memperkuat pertahanan, semua itu membutuhkan hitung-hitungan strategi. Pun hayati nan kita jalani, jika kita tak pandai mengatur sebuah taktik dalam hidup, kita tidak akan pernah menjadi pemenang dalam kehidupan ini. - Kebersamaan
Sehebat apapun taktik dan semangat buat menang nan ada dalam diri seorang pemain sepak bola, tanpa adanya kolaborasi dan operan-operan nan dibangun secara bersama-sama, kemenangan mustahil tercapai.
Masing-masing pemain harus tau peran dan fungsi keberadaannya. Sebab mereka ternyata tidak dapat sendiri-sendiri dalam menggiring bola ke depan gawang. Jika sendirian menggiring bola, bersiaplah bola Anda akan dihadang dan dirampas pemain lawan.
Dan bukannya menciptakan gol, nan ada Anda akan mendapatkan agresi balik nan mungkin saja mematikan pertahanan Anda. Itulah pentingnya kebersamaan dalam hayati ini.
Manusia dalam menjalani kehidupan bukanlah sosok perkasa nan mampu secara pribadi memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Manusia tetaplah membutuhkan orang lain, sehebat apa pun orang tersebut. Sepak bola global banyak mengajarkan para penontonnya hal-hal positif nan akan dapat mereka dapatkan jika mereka mau merenung dan memahaminya.
Sayangnya kebanyakan kita malah menjadikan ajang acara ini sebagai kegiatan nan kurang bermanfaat. Berjudi, bergadang tidak jelas dan hal-hal lain nan sebetulnya bertentangan dengan pesan makna sebuah permainan sepak bola.
Liga Champions, Kompetisi Bergengsi Sepakbola Dunia
Ide perserikatan champions dikancah sepak bola global muncul pertama kali dari Gabriel Harnot, seorang jurnalis olahraga dari Prancis. Pada awalnya hanya diikuti oleh 16 klub, nan diundang bertanding dengan syarat memiliki fans banyak. Stadion Parc des Princes, Prancis merupakan loka babak final pertama perserikatan champion nan diadakan pada 13 Juni 1956.
Periode Awal
Madrid merupakan jawara pertama setelah menundukkan wakil dari Prancis Stade de Reims dengan skor 4-3. Sampai tahun 1960 atau lima tahun sejak kompetisi ini diadakan, perserikatan champion ini hanya menghasilkan satu kampiun yaitu Real Madrid sebagai klub terbaik dalam sejarah sepak bola global saat itu.
Selain Real Madrid, Bayern Munchen, AC Milan, Ajax dan Liverpool merupakan klub nan banyak mendominasi pada perserikatan champion. Secara holistik Real Madrid merebut gelar sebanyak 9 kali disusul oleh Ac Milan sebanyak 7 kali. Liverpool 5 kali kampiun sedangkan Munchen dan Ajax masing-masing 4 kali juara.
Perubahan Format Bertanding
Pada tahun 1992/1993 terjadi perubahan nan fundamental pada format perserikatan champion, ditambahnya babak peyisihan buat melengkapi menjadi 32 klub supaya dapat masuk babak pertama. Pada babak selanjutnya di pakai sistim knock out.
Pada musim 2009/2010, UEFA membagikan 746,4 juta euro kepada 32 klub nan ikut serta pada perserikatan champion. Intermilan sebagai jawara musim lalu mendapatkan 48,759 juta euro. Hasil ini sudah terdiri dari reward sebagai pemuncak dan pembagian dari hak siar perserikatan champion. Sedangkan Bayern Munchen sebagai runner-up mendapatkan hampir 45 juta euro. Hadiah kejuaraan semuanya didapatkan dari para sponsor dan hak siar tayangan sepak bola perserikatan champion di televisi.
Dengan jumlah hadiah nan sangat banyak ini pantaslah perserikatan champion sebagai salah satu turnamen nan menyediakan hadiah paling besar dan tentu saja memanjakan para pecandu sepak bola dunia. Sebagai bahan perbandingan, pemenang piala global hanya mendapatkan hadiah sebanyak 30 juta dollar.
Reward Khusus
Meraih tahta sebagai pemuncak perserikatan champion bukanlah perkara nan mudah, maka UEFA sebagai penyelenggara selain menyediakan reward dalam bentuk cash, juga memberikan penghargaan kepada klub nan mampu memenangkan trophi perserikatan champion tiga kali berturut atau lima kali secara total. Penghargaan ini dalam bentuk UEFA Badge of Honor, badge ini dilambangkan dengan mahkota nan mempunyai bintang sebanyak klub tersebut menjuarai perserikatan champion.
Liverpool merupakan klub nan kelima nan meraih mahkota ini. Selain Real Madrid, AC Milan, Bayern Muenchen dan Ajax. Liverpool meraihnya pada final perserikatan champion pada tahun 2005 nan sukses mengalahkan Ac Milan melaui adu pinalti di stadion Atturk, Istambul.
Inggris pernah berjaya dalam perserikatan champion antara musim 1976/1977 sampai 1984/1985. Klub-klub Inggris muncul sembilan kali sebagai jawara dari sebelas kali pertandingan final. Tapi pada final 1985 terjadi peristiwa nan memilukan sepak bola dunia, 39 Bianconeri (tifosi Juventus) tewas dampak ulah para hooligans sebelum pertandingan final dimulai di stadion Hysel, Belgia. Akibatnya klub-klub inggris diasingkan dari kancah sepakbola eropa.
Saat ini UEFA memberlakukan peraturan nan tegas terhadap para fans nan anarkis, dan pada tahun 2009 UEFA juga mengeluarkan peraturan tentang rasis. Dimana wasit diberikan kekuasaan penuh terhadap konduite rasis di lapangan ataupun di dalam stadion.