Dasar Kehidupan
Kehidupan bagi seorang sastrawan, khususnya penulis puisi ialah sesuatu nan sangat latif dan penuh dengan keindahan. Kegetiran hayati malah menjadi salah satu bumbu dan pupuk nan akan membuat ruh suatu karya menjadi lebih bermakna. Kegelisahan nan dirasakan oleh seorang sastrawan itu akan membuat karyanya semakin berisi sebab memang ia sedang merasakan apa nan ia tulis atau ia coba lukiskan. Dengan kemampuannya mengapresiasi kehidupan, maka setiap kejadian bisa direkam dalam bentuk puisi. Puisi Kahlil Gibran tentang kehidupan merupakan salah satu citra secara tersirat dari penulisnya.
Hidup Adalah Ladang Keindahan
Puisi Kahlil Gibran tentang kehidupan memang bisa Anda jadikan sebagai acuan mengenai bagaimana Anda menghadapi dan mewarnai kehidupan secara proprosional. Hayati ini merupakan sebuah kondisi nan serba berkaitan, artinya jika ada sebab, maka akan menimbulkan akibat. Anda ada sebab adanya orang lain, begitu juga sebaliknya. Hayati ialah kebun dan ladang estetika walau penuh dengan kegetiran dan kedukaan.
Oleh sebab itulah, jika Anda memahami isi di dalam puisi Kahlil Gibran tentang suatu titik kehidupan, maka setidaknya akan mendapatkan sebuah citra hayati nan sesungguhnya nan mungkin sedang Anda hadapi. Anda akan menyadari bahwa sebenarnya kehidupan ini ialah sebuah rahasia nan maha besar sehingga Anda harus menjalaninya dengan sepenuh hati dan cinta. Tak ada kehidupan nan sangat sulit bagi nan percaya bahwa sesungguhnya Tuhan memang tak mempermudah hayati manusia.
Manusia akan diuji dengan begitu banyak rintangan dan cobaan. Tuhan ingin tahu sampai dimana sang manusia ini tabah dan sabar menjalani semua cobaan nan telah diberikan. Walauoun Tuhan tak memberikan kehidupan nan mudah, Tuhan menjanjikan bahwa dalam setiap kesulitan hayati niscaya ada kemudahan bagi nan konfiden dengan janji Tuhan ini. Tak perlu meminta cobaan nan kecil dan ringan, cukup pintalah bahu nan kuat dan hebat buat memikul apapun bentuk cobaan itu. Bukankah Tuhan itu maha besar nan dapat memberikan apapun nan diminta oleh manusia. Tuhan juga telah menjanjikan bahwa siapa pun nan meminta akan dikabulkan.
Yang menjadi permasalahan ialah kapan permintaan itu akan dikabulkan. Manusia sering tak sabar. Padahal satu hal nan latif dan bagus menurut manusia, belum tentu bagus dan latif menurut Tuhan. Sama dengan kisah tentang dua orang malaikat nan menginap di ruamh manusia. Ketika malam pertama menginap di ruamh orang kaya, sang malaikat nan lebih berpengalaman menutup kembali dinding nan retak. Lalu, malaikat nan masih remaja bertanya mengapa sang malaikat nan menjadi mentornya itu melakukannya.
Malaikat nan menjadi mentor itu hanya berkata bahwa apa nan terlihat mungkin tak sama dengan apa nan implisit nan sesungguhnya. Begitupun ketika menginap di rumah seorang petani, sang malaikat mentor membiarkan hewan peliharaan sang petani nan menjadi satu-satunya sandaran hayati mati. Sang malaikat remaja bertanya hal nan sama dan sang malaikat mentor menjawab dengan kalimat nan sama. Namun, kali ini sang malaikat mentor menambahkan bahwa ia menutup kembali dinding nan retak itu sebab di situ ada emas.
Ia tahu sang pemilik ruamh itu serakah. Sedangkan di rumah nan kedua, malaikat mentor mengatakan kalau malaikat penyabut nyawa datang ingin mencabut nyawa sang istri dari petani nan malang itu. Daripada menimbulkan kesedihan nan lebih parah, lebih baik hewan peliharaan saja nan mati. Semua nan dialami oleh manusia ini terkadang terlihat tak baik di mata manusia, tetapi percayalah bahwa semua itu ialah nan terbaik di sisi Tuhan. Jalani dengan tabah dan sabar, dan tetaplah bertaqwa sehingga akan latif pada waktunya.
Sesuatu nan Gelap
Bagi seorang Khalil Gibran, kehidupan ini dinyatakan sebagai sesuatu nan gelap, penuh kegelapan. Dalam kegelapan tersebut tumbuh dan berkembang rasa ketakutan nan sedemikian rupa sehingga menyebabkan terhambatnya laju kehidupannya. Dalam kegelapan itu ia menemukan makna bahwa hayati ini memang bagai penjara bagi orang-orang nan baik. Mereka tak boleh melakukan hal-hal nan menurut orang lain menyenangkan. Tiak boleh mabuk, tak boleh makan sembarangan.
Banyak orang mengalami kesulitan dalam kehidupannya karena belum siap menghadapi kondisi nan seharusnya dalam kesiagaan kemampuan. Terkait dengan kondisi tersebut, maka setiap orang selalu diharapkan mempersiapkan kemampuan dirinya sehingga ada kompetensi spesifik nan harus dimiliki agar kehidupan tak menjebaknya. Belajar menjadi bintang kehidupan dengan menjadi pemenang dalam setiap kegelapan dan kesulitan ialah bentuk dan gaya bertahan dalam menempuh kehidupan nan tak mudah. Ketika perjuangan terhenti, artinya mati.
Bahkan dengan tegas Khalil Gibran mengatakan bahwa kehidupan ini tanpa arah jika tak dihiasi dengan pengetahuan atau kemampuan spesifik dan dibuktikan dalam sebuah kegiatan hayati nan nyata. Dengan pengetahuan dan kegiatan nyata, maka sebenarnya kehidupan ini bukan sesuatu nan menggembirakan. Kehidupan ini membutuhkan kerja keras dan bukan berleha-leha tanpa melakukan apa-apa. Tidak dapat hanya termenung dan mengharapkan bintang jatuh.
Bintang itu harus diraih dan diambil. Kalau tidak, bintang tidak akan menghampiri. Tanpa adanya kerja keras, tak akan ada satu kehidupan nan baik. Hasil dari kerja keras itu ialah hayati nan oenuh makna. Orang senang ketika ia dapat menggunakan semua kemampuan nan telah dititipkan kepadanya, termanfaatkan dengan baik. Ia akan merasa senang ketika dapat berbagi dengan sesama. Tenaganya akan semakin terisi ketika ia gunakan buat melakukan sesuatu nan bermanfaat. Tenaga itu akan terkuras habis ketika hanya digunakan bagi diri sendiri dan buat hal nan tak bermanfaat sama sekali.
Kehidupan nan penuh misteri, kegelapan hanya bisa dijalani dengan sebaik- baiknya jika kemampuan kita sangat terbatas karena tak adanya aksi konkret buat menjalani kehidupan nan kita jalani. Kegelapan itu bukan sesuatu nan menakutkan. Kegelapan itu ialah tantangan agar dapat melihat dengan cahaya mata hati. Ketika kegelapan telah diterangi oleh cahaya mata hati, maka kegelapan itu sudah tak ada artinya lagi. Kehidupan telah menyala dengan terang dalam kegelapan nan segelap-gelapnya.
Dasar Kehidupan
Pada ujungnya, puisi Kahlil Gibran tentang kehidupan ini menempatkan cinta sebagai ujung pangkal kehidupan ini. Dengan adanya cinta, maka segala aspek kehidupan bisa Anda lakukan dan jalani sebaik baiknya. Cinta ialah sumber tenaga dan pengarahan nan hakiki sehingga setiap kegiatan nan Anda lakukan jelas arah dan tujuannya.
Puisi Khalil Gibran tentang suatu kehidupan mengatakan bahwa segala kegiatan nan Anda lakukan tak akan memberikan hasil, bahkan hasil minimal sekaligus jika tak disertai dengan rasa cinta nan hakiki. Artinya, jika Anda menjalani segala kegiatan hayati dengan rasa cinta nan tulus, maka segalanya bisa Anda lakukan secara maksimal.
Hidup ini memang merupakan perwujudan rasa cinta nan Anda miliki, walaupun sebenarnya rasa cinta itu merupakan anugerah dari Tuhan, Sang Pemilik kehidupan. Anda ialah sosok-sosok nan hanya mempunyai kehendak, kadang kehendak tersebut melebih kemampuan nan Anda miliki. Hal ini tentunya merupakan perwujudan rasa cinta nan diberikan Tuhan buat Anda. Ketika cinta tidak bermain dalam setiap langkah, langkah itu akan terasa sangat melelahkan. Sebaliknya, ketika ada cinta dalam setiap langkah, maka langkah akan terasa ringan dan hati pun akan mengatakan bahwa seakan tiada ada upaya buat melangkah sebab ringannya langkah itu.
Rasa Cinta
Sebenarnya, kehidupan ini ada sebab adanya rasa cinta nan dimiliki oleh sang Pencipta. Dengan rasa cinta nan ada, maka kehidupan ini diciptakan buat sebuah sarana bagi manusia sebagai makhluk nan menjaga kehidupan di dunia. Tuhan telah memberikan rasa cinta kepada manusia agar menjaga kehidupan ini sebaiknya. Oleh sebab itulah, maka setiap kegiatan hayati nan didasari oleh rasa cinta akan memberikan hasil maksimal.
Hidup ini diciptakan dengan rasa cinta hakiki, maka sudah seharusnya setiap aspek kegiatan hayati harus dilaksanakan dengan berlandaskan cinta. Dengan cinta, maka segala aspek kehidupan merupakan berkah bagi Anda. Puisi nan Kahlil Gibran ciptakan nan berkenaan tentang kehidupan memang perlu dipahami semua orang. Hal ini sebab dengan pemahaman mengenai kehidupan, maka kehidupan ini akan menjadi tertata dan memberikan hal terbaik bagi Anda. Apakah Anda ingin kehidupan nan damai dan sejahtera? Maka, lakukan segala kegiatan hayati dengan cinta.