Hal nan perlu diperhatikan

Hal nan perlu diperhatikan

Meskipun sering terganjal oleh kenaikan harga kertas, pajak nan berlapis, hingga daya beli dan minat baca konsumen nan disinyalir rendah, global penerbitan buku terus bergerak.

Buku-buku baru dari berbagai aliran terus terbit setiap hari. Hal ini tidak mungkin terjadi jika tidak ada pasar nan menguntungkan. Penerbit-penerbit pun terus mencari naskah buat diterbitkan, salah satunya dengan mengadakan sayembara penulisan buku .

Selain oleh penerbit, sayembara penulisan buku ini juga kerap diadakan oleh pemerintah, dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional. Tujuan penyelenggaraan sayembara ini jelas buat mendapatkan naskah-naskah berkualitas bagus buat diterbitkan.



Ajang Kompetisi

Sayembara penulisan buku seperti ini menjadi ajang nan ditunggu-tunggu oleh para penulis buku atau mereka nan bekerja di bidang tertentu, guru dan tenaga pendidik lainnya. Sebuah ajang nan senantiasa mendapatkan perhatian dari berbagai pihak nan memiliki perhatian di dalam kepenulisan.

Tidak hanya mereka dalam bidang tersebut nan menantikan ajang penulisan buku tetapi mereka nan memiliki minat terhadap menulis. Seseorang nan hanya lulusan sekolah menengah atas saja dapat menulis sebuah buku asalkan dia memiliki minat nan besar di dalam hal tersebut.

Tentu saja seorang penulis harus juga diimbangi dengan hobi nan dimilikinya. Hobi nan harus dimiliki oleh seorang penulis ialah membaca sebab hanya dengan membaca maka berbagai macam cakrawala global dapat terbuka.

Sangat tak mungkin sekali jika seorang penulis tetapi tak suka membaca. Meskipun tak suka membaca ketika menulis maka mau tak mau seseorang harus banyak membaca agar tulisan nan dihasilkan dapat berwarna.

Menang dalam  sayembara penulisan buku ini memiliki banyak sekali arti nan dapat dipetik oleh seorang pemenang. Beberapa hal nan dapat dipetik oleh pemenang ajang kompetisi ialah sebagai berikut.



1. Punya buku sendiri

Sangat besar kemungkinannya bagi naskah nan menang buat dijadikan sebuah buku. Tentunya kita akan sangat bahagia dan berbangga manakala nama kita bersanding dengan para penulis terkenal nan sudah ada di gerai-gerai toko buku.

Kita sendiri tahu bahwa di global ini tiadalah nan abadi. Semua niscaya memiliki umur dan akan hancur pada waktunya kelak. Begitu juga dengan diri kita sendiri nan tak mungkin dapat kekal selamanya.

Jika kita ingin dikenang selalu oleh ummat manusia sepanjang masa maka kita harus dapat memberikan nan terbaik sehingga dapat selalu dikenang. Salah satu hal nan tak dapat wafat ialah buku.

Meskipun seorang penulis telah tiada bertahun-tahun abad lamanya tetapi bukunya akan terus dikenang sebagai sebuah saksi sejarah. Buku ialah invenstasi nan berharga bagi setiap orang. Setiap ilmu nan dituliskan di dalam buku akan berguna bagi mereka nan membutuhkan.

Jika kita tak menang pun di dalam lomba ini kita masih dapat menganggap diri kita menang. Paling tak kita memiliki naskah buku buat diri kita sendiri ataupun orang terdekat kita.

Sangat kecil dan sedikit sekali orang nan dapat menulis sebuah buku. Meskipun seseorang memiliki kemampuan buat menulis buku tetapi tanpa adanya niat dan upaya sebuah buku tetap tak akan pernah dapat lahir. Jadi dengan mengikuti kompetisi ini kita akan selalu menang sebab mampu menulis sebuah naskah buku.



2. Bisa reward

Mendapat hadiah, biasanya berupa uang tunai dalam jumlah nan cukup besar ialah hal nan selalu disandingkan dalam setiap kompetisi. Apapun kompetisinya niscaya ada hadiah nan diberikan kepada setiap pemenang.

Salah satu nan paling menggiurkan dalam setiap kompetisi ialah hadiah berupa uang tunai nan disediakanoleh panitia. Biasanya hadiah nan disediakan cukup besar sehingga mampu mengobati lelah dan letih selama proses penulisan naskah buku tersebut.

Apalagi jika ditambah dengan diterbitkannya sebuah buku buat dapat dinikmati oleh orang banyak. Akan ada sebuah kebanggaan dan kenikmatan tersendiri ketika buku nan kita hasilkan dapat dinikmati oleh banyak orang. Ini ialah hadiah nan tak kalah menariknya bagi seorang penulis ketika bukunya dibaca oleh orang lain.

Ilmu tak akan pernah bermanfaat manakala ia hanya disimpan saja di dalam otak. Ilmu baru bermanfaat manakala ia diajarkan kepada orang lain. Dengan proses menulis maka kita sama saja dengan mengajarkan apa nan kita bisa buat diambil dan dipelajari oleh orang lain. Dengan demikian ilmu nan kita miliki dapat berguna bagi orang lain.



3. Memberikan poin plus

Bagi guru, dosen, dan tenaga pendidik lainnya, ini juga berarti tambahan poin/ cum buat meningkatkan jenjang kepangkatan. Bagi mereka hal ini ialah sangat krusial sebab mampu membuat mereka naik jabatan.

Seseorang pegawai negeri misalnya sangat terbantu sekali ketika mampu menghasilkan sebuah buku. Bagi kenaikkan pangkat mereka dalam lingkungan kerja hal tersebut dapat sangat membantu mempercepat buat segera naik pangkat.

Oleh sebab itu, tak heran jika banyak sekali nan merasa tertantang buat melakukannya sebab selain hadiah nan disediakan oleh panitia juga ada hadiah lain nan siap menanti. Hadiah tersebut ialah dengan bertambahnya poin nan dimiliki oleh para pegawai negeri tersebut sehingga memudahkannya buat segera naik pangkat.

Dengan naik pangkat atau naik jabatan maka tentunya gaji mereka pun juga ikut naik. Jadi ada sebuah poin plus lainnya nan dapat didapatkan ketika mengikuti sebuah lomba penulisan seperti ini.



Hal nan perlu diperhatikan

Apabila tertarik buat mengikuti  sayembara penulisan buku ini, kita harus memperhatikan beberapa hal. Beberapa hal tersebut terkadang sangat menentukan kemenangan kita dalam ajang sayembara tersebut.



Syarat Administratif

Syarat administratif sayembara penulisan buku meliputi :

1. Kategori peserta

Siapa saja nan boleh mengikuti sayembara ini. Apakah terbuka buat generik atau hanya buat kalangan tertentu, misalnya mahasiswa, guru, dosen, wartawan, dan sebagainya.

Terkadang ada sebuah lomba nan memang buat umum. Artinya siapa saja boleh mengikutinya tak terbatas pada pekerjaan dan umur, tetapi ada juga nan terkadang hanya buat kalangan eksklusif saja. Oleh sebab itu, perhatikan dulu kategori pesertanya.

2. Usia peserta.

Berapa usia minimal dan maksimal nan diperkenankan menjadi peserta? Jangan berpikir buat memalsukan umur sebab akan fatal akibatnya. Jika pun menang, kemenangan itu akan dibatalkan sebab dinilai memalsukan umur dan melakuan pembohongan publik.

Risiko nan paling berat bukan sebab harus mengembalikan hadiah dan gelar kampiun nan telah diterima namun tercemarnya nama baik dan reputasi kita pun. Nama baik dan reputasi ini ialah salah satu kapital bagi para penulis buat menunjukkan eksistensinya.

3. Periode lomba.

Kapan lomba ini dimulai dan kapan berakhir (deadline) nya? Apakah ada beberapa periode lomba (misalnya: periode pendaftaran lomba dan periode pengumpulan naskah) atau tanpa pembedaan periode (langsung mengirimkan naskah tanpa harus mendaftarkan diri terlebih dahulu)



Syarat Teknis

1. Tema.

Apa tema nan diangkat dalam sayembara penulisan buku ini? Jangan membuat tema sendiri. Ingat, kita ialah peserta nan harus mengikuti peraturan dan persyaratan nan telah ditetapkan.

2. Jumlah halaman dan ukuran kertas.

 Berapa jumlah minimal dan maksimal halaman? Kertas berukuran seperti apa nan harus dipergunakan?

3. Jenis huruf dan spasi.

Jika diminta menggunakan huruf Arial 12 dengan 1,5 spasi, jangan menulis naskah dengan menggunakan jenis huruf Monotype Corsiva 12 dengan spasi tunggal (satu).

4. Format naskah.

Ikuti format penulisan penyimpanan naskah nan telah ditentukan. Jika menggunakan microsoft word, apakah disimpan dalam arsip (.doc) atau (.rtf). Bahkan ada penyelenggara lomba nan mensyaratkan naskah sudah harus dalam bentuk dummy (.pdf)



Reputasi Penyelenggara Sayembara

Hal lain nan tidak kalah krusial jika Anda ingin mengikuti sayembara penulisan buku ialah mengetahui reputasi penyelenggara sayembara tersebut. Sayembara nan dilakukan oleh pemerintah biasanya lebih jelas kelanjutannya.

Jika sayembara penulisan buku ini dilakukan oleh penerbit, cari informasi dulu tentang reputasi penerbit tersebut sebelum memutuskan buat mengikuti sayembara. Waspadai jika penyelenggara lomba mencantumkan informasi nan mencurigakan seperti: peserta tak diperbolehkan menanyakan informasi apa pun tentang penyelenggaraan sayembara, tak mencantumkan alamat dan nomor telepon kantor (bukan ponsel), hanya boleh mengadakan kontak melalui email, dan sebagainya.

Jika reputasi penerbit itu tidak jelas atau informasi nan dicantumkan dirasa mencurigakan, lebih baik menunggu sayembara homogen dari penerbit lain. Lebih baik berhati-hati daripada menyesal kemudian.