Contoh Karangan Narasi
Ada banyak cara penulisan karangan , agar karangan nan kita tulis itu latif buat dibaca. Baik dalam penulisannya ataupun bahasa nan digunakan. Penulisan karangan juga perlu seni, supaya orang tertarik buat membacanya. Ada anggapan dengan menggunakan logika sederhana, yaitu bahwa mengarang hanya memindahkan apa nan diucapkan ke dalam bentuk tulisan. Tidak sepenuhnya logika itu benar.
Buktinya, penulis sering melihat banyak orang pandai berkata-kata secara verbal, namun ia selalu merasa kesulitan jika harus menuangkan apa nan ada di pikirannya ke dalam tulisan. Dengan pendapat itu bukan berarti kamu percaya bahwa menulis itu perlu bakat.
Mulai sekarang, jangan percaya dengan mitos bahwa menulis itu ialah bakat, sebab sejatinya mengarang itu memindahkan apa nan kita lihat, kita rasakan dan kita ucapkan ke dalam bentuk kalimat. Jika kamu ingin tulisan kamu isinya berbobot, lakukan secara berulang-ulang. Penulis konfiden para penulis hebat melakukan kegiatan tulis-menulisnya itu lebih dari satu kali. Semakin sering kamu menulis, lambat laun tulisan kamu akan bernyawa.
Penulis suka dengan kata-kata seorang penulis Judy Blume , ia mengatakan “ketika menulis kamu menggunakan berbagai bagian otak nan berbeda. Saat proses terjadi, kamu tak menyadarinya, kamu tak mengetahui dari mana asal tulisanmu. Dan waktu membacanya kemudian, kamu berpikir, wow! Sayakah nan membuatnya? Itu bagaikan sebuah kejutan. So, untuk kamu nan ingin memulai menulis, kamu dapat lihat beberapa tips di bawah ini penulis menuliskannya dari beberapa sumber.
Beberapa Hal nan Menjadi Kesulitan bagi Pengarang Pemula
- Sulit memulai, kesulitan memulai ialah kesulitan nan banyak dialami oleh para penulis, bukan hanya oleh penulis pemula saja, bahkan oleh penulis professional sekalipun.
- Sulit mendapatkan ide atau inspirasi, ide ialah langkah krusial sebelum menuju langkah berikutnya. Kamu harus memiliki ide terlebih dahulu buat dituliskan.
- Kesulitan menemukan tema, tema ialah pokok pikiran nan mendasari karangan nan akan disusun. Kamu harus mengetahui dengan jelas tema nan akan kamu tulis, sebab tema tulisan akan menentukan arah tulisan.
- Kesulitan membuat judul, kesulitan ini biasanya sulit dalam menentukan kata-kata nan pas buat dibuat judul. Judul harus singkat, padat dan menarik. Jika kamu menemuka judul nan menarik sebelum mengarang segera tuliskan. Atau kamu rampungkan dahulu karangan kamu dengan begitu mungkin kamu dapat menemukan beberapa kata nan pas buat dijadikan judul.
- Sulit menjabarkan atau mengembangkan tulisan, hal ini terjadi biasanya, sebab pernulis tak menguasai materi dan kurang referensi. Cari surat keterangan sebanyak-banyaknya.
- Kesulitan mengutif sumber, jika kamu akan mengutif sumber atau referensi, kamu tak boleh merubah redaksi kutipan tersebut.
Tips Penulisan Karangan
-
gunakan bahasa dan kalimat nan sederhana
-
hindari kalimat nan terlalu panjang
- hindari singkatan generik nan merupakan kependekan dari dua atau tiga kalimat, seperti dll, dsb , dan dst
- hindari kata-kata nan melemahkan arti, seperti agar supaya , cukup memilih salah satu saja, agar atau supaya
- gunakan istilah bahasa Indonesia, jika akan menggunakan bahasa asing, gunakan nan memang sudah umum, agar mudah dipahami.
Penulisan Karangan Narasi
Penulisan karangan narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan nan bertujuan menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman nmanusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu (Semi, 2003:29).
Narasi ialah suatu bentuk wacana nan berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca tentang suatu peristiwa nan telah terjadi (Keraf, 2000:136). Dari dua pengertian nan diungkapkan oleh Atarsemi dan Keraf. Bisa kita ketahui bahwa narasi berusaha menjawab sebuah proses nan terjadi tentang pengalaman atau peristiwa manusia dan dijelaskan dengan rinci berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu.
Narasi ialah suatu karangan nan biasanya dihubung0hubungkan dengan cerita. Oleh karena itu sebuah karangan narasi atau paragraf narasinya hanya kita temukan dalam novel. Cerpen, atau hikayat (Zaenal Arifin dan Amran Tasai, 2002:130). Narasi ialah karangan kisahan nan memaparkan terjadinya sesuatu peristiwa, baik peristiwa kenyataan, maupun peristiwa fitnah (Rusyana, 1982:2). Penulisan karangan narasi ini terdiri dari dua jenis, yaitu sebagai berikut:
Narasi Ekspositorik
Penulisan karangan narasi Ekspositorik ialah narasi nan memiliki target penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data nan sebenarnya.
Pelaku nan ditonjolkan biasanya, satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositprik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa nan logis, berdasarkan fakta nan ada, tak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.
Narasi Sugestif
Narasi sugestif ialah narasi nan berusaha buat memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.
Secara sederhana, penulisan karangan narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh nan menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi ialah cerita nan dipaparkan berdasarkan plot atau alur.
Contoh Karangan Narasi
Matahri sudah terbenam. Dari atas jalan cahaya lampu membentuk bilah-bilah runcing berwarna kuning. Lampu-lampu ini berjajar disepanjang sisi jalan, berjarak sekitar sepuluh langkah setiap lampu. Jalanan berbatu serasa lebih tenteram ketika ditemani cahaya kuning lembut. Setiap kali membelok, kami disapa oleh barisan lampu, rumah, dan toko kecil nan berkelok-kelok. Segian pintu dicat ungu atau biru cerah. tetapi, semua rumah nan kedap berdesakan dibangun dari batu nan dilabur cat putih.
Kami berjalan berdampingan tanpa berkata-kata. ota ini terasa sepi. Tidaka da suara, kecualai kukuk burung hantu nan terdengar sekali-sekali. Makhluk malam itu bertengger di atas tembok besar mengincar tikus dan hama lain.
Di ujung jalan setapak nan gelap, kami tiba di gerbang besi nan terkunci. Teman seperjalananku mengambil kunci emas dari sakunya. Di kalung rantai nan mengelilingi lehernya, tergantung sebuah benda kecil nan berbentuk bulat telur - liontin nan sudah sering kulihat. Dia memasukkan kunci ke lubang liontin. lalu, saya menyaksikan liontin itu terbuka, dan di dalamnya ada sebuah kunci lain.
Teman seperjuanganku, Warvold, ialah pemimpin kami, lelaki nan telah mengarungi misteri-misteri duani luar, lebih jauh daripada kami semua. Wajar kalau dia menjadi pemelihara kunci misteri terdalam kami. Dan kini, saya menyaksikan dia memasukkan kunci ke gembok gerbang, lalu mendorongnya terbuka pada engsel nan berkarat.
Setelah menghilang ke dalam gelap, Warvold memanggilku agar mengikutinya tanpa bersuara. Aku meraba-raba, menggapai tangannya, dan dia menggenggam tanganku. Kami lalu berjalan lebih jauh. Mantelnya nan kupakai terseret di belakangku. Tiba-tiba dia berhenti. Aku merasa tanganku diarahkan olehnya, lalu telapak tanganku dibuka. Dia menarik tanganku ke tembok sampai saya merasakan permukaan batu nan mulus, masih hangat sebab terpanggang matahari tadi siang. Ketika menjangkau setinggi mungkin, saya merasakan sebuah galur, lalu batu lagi.
Contoh Karangan Narasi Fakta
Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama ialah seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di loka pengasingan sebab keberaniannya menentang penjajah. Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka nan dinamakan Pancasila pada siding BPUPKI tanggal 1 Juni 1945.
Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949.
Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tak pernah pupus. Soekarno bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara-negara nonblok pada Konfrensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan buat berbakti dan berjuang.
Itulah uraian nan menjelaskan tentang penulisan karangan narasi. Sebenarnya masih banyak lai bentuk-bentuk penulisan karangan ini, tak saja terbatas pada karangan narasi saja. Untuk membuat karangan narasi diperlukan banyak detail supaya bentuk karangan lebih bervariasi dan pembaca tak bosan membacanya. Selamat mencoba!