Sungai Terbesar di Indonesia
Di mana sungai mengalir, di situlah kehidupan berlangsung. Air mengalir dari hulu ke hilir, dari pegunungan menuju dataran rendah. Tujuan akhirnya dapat berujung pada samudera, bertubrukan dengan sungai lain, menuju danau, dan laut.
Saat sungai mengalir dia memberikan kegunaan nan banyak bagi setiap daerah nan dialirinya. Manfaatnya antara lain pengairan bagi sawah-sawah, pengembakbiakan ikan-ikan air tawar, penyubur hutan, dan pesona estetika bagi daerah tersebut.
Mahkluk hayati tidak dapat dipisahkan dari air . Pohon, binatang, dan manusia lebih nyaman tinggal di daerah-daerah nan dekat dengan sungai. Bagi pepohonan, tanah di sekitar sungai sangatlah gembur dan subur. Begitu juga dengan kelangsungan hayati binatang-binatang, seperti beraneka ragam ikan nan menggantungkan hidupnya pada sungai.
Ketika sungai mampu menjadi penyokong kehidupan nan baik bagi sekitarnya maka akan terbentuk suatu ekosistem nan seimbang. Mahkluk hayati satu dengan mahkluk hayati nan lain saling menggantungkan diri. Pertanyaannya apakah manusia sebagai mahkluk nan paling mudun dapat menjadi mahkluk bijaksana nan mampu menjaga ekosistem ini?
Indonesia dapat dikatakan sebagai negeri ribuan sungai. Sungai-sungainya membelah kota, menghubungkan kota satu dengan nan lain. Ada sekitar 5.950 sungai nan mengalir di seluruh Nusantara. Masing-masing mempunyai keunikan tersendiri.
Ada sungai nan memiliki julukan sungai terbesar, sungai terpanjang, bahkan sungai terkotor. Sayangnya buat sungai terbersih Indonesia masih diragukan. Ternyata manusia-manusia Indonesia belum cukup memberikan perhatian lebih terhadap kebersihan sungai. Itu artinya mereka belum bijaksana dalam menjaga ekosistem.
Untuk kali ini kita akan membahas serba-serbi sungai di Indonesia . Apa saja keunikan sungai sungai di Indonesia?
Sungai Terkotor
Ketidakramahan masyarakat Indonesia terhadap sungai bisa kita lihat pada sungai Citarum di Jawa Barat. Sungai ini bahkan sukses menggondol predikat sebagai sungai tercemar di dunia. Sungai Citarum nan juga merupakan sungai terpanjang dan terbesar di Jawa Barat ini bersaing sebagai sungai terkotor di global bersama sungai Yamuna (India) dan sungai Buriganga (Bangladesh).
Dulu sungai Citarum tentulah sangat asri. Lama kelamaan keasriannya digeser oleh masuknya teknologi dan perkembangan jumlah penduduk nan semakin padat. Teknologi menyebabkan tumbuhnya pabrik-pabrik di sana-sini. Sementara perkembangan jumlah penduduk semakin mengubah fungsi sungai Citarum. Segala sampah rumah tangga, sampah pabrik, dialirkan ke sungai Citarum dan hal ini berlangsung cukup lama tanpa tindakan preventif.
Sekarang sudah ada kurang lebih 500 pabrik berdiri di sepanjang daerah alirannya. Bayangkan berapa banyak sampah pabrik nan dibuang ke sungai Citarum tiap harinya? Itu belum termasuk sampah dari masyarakat sekitar nan mempergunakan sungai itu buat mencuci pakaian, loka buang hajat, sekaligus sebagai loka sampah.
Pemerintah Indonesia dapat meniru Inggris nan sukses membersihkan sungai nan dulu sempat menjadi sungai tercemar. Nama sungainya ialah sungai Thames. Sungai ini dulu pernah menjadi penyebab menyebarnya endemi kolera di Inggris. Dengan menutup semua pabrik di sekitar sungai, pemerintah Inggris mulai mengubah sungai Thames.
Pabrik-pabrik nan masih berdiri menerapkan pembuangan limbah nan aman. Mereka mengubah limbah menjadi pelet nan kemudian dipergunakan sebagai pupuk. Akhirnya sekarang sungai Thames menjadi sungai terbersih di global bahkan menduduki peringkat pertama. Faktanya sungai Thames mengalir di tengah kota besar di Inggris namun meski begitu tak membuat sungai ini menjadi kotor.
Sungai Terpanjang di Indonesia
Sungai Kapuas membelah Pulau Kalimantan sepanjang 1.178 km. Karena panjangnya genre sungai ini, maka sungai Kapuas disebut sebagai sungai terpanjang di Indonesia. Daerah Putussibau, Kabupaten Kapuas hulu merupakan daerah hulu sungai Kapuas. Sementara itu sungai Kapuas bermuara di Kabupaten Kubu Raya. Mata air dari sungai ini berasal dari pegunungan Muller sementara genre sungai terakhirnya berjumpa di selat Karimata.
Hutan gambut ialah hutan nan sering dijumpai di tepi sungai Kapuas. Sungai nan disebut oleh masyarakat lokal dengan Batang Lawai ini menjadi jantung tranportasi bagi masyarakat Kalimantan. Suku Dayak dan Melayu sangat menggantungkan kehidupan mereka di sungai ini. Mereka menangkap ikan secara tradisional.
Sampai saat ini sungai Kapuas masih menjadi habitat puluhan jenis ikan langka dan hampir punah, salah satunya ikan arwana atau ikan siluk. Ukurannya dapat menjadi sangat besar, mempunyai kumis, serta bersisik tebal membuat ikan ini disebut juga dengan ikan naga.
Tadinya ikan ini ialah ikan murah karena populasinya memang sangat banyak di Kalimantan. Namun sebab jumlahnya nan semakin menyusut, ikan siluk terancam populasinya. Harganya melambung tinggi. Dari nan tadinya dihargai 1.000 rupiah per kilo sekarang menjadi jutaan rupiah per ekor.
Sayang sekali sungai Kapuas sudah tercemar logam berat. Hal ini dikarenakan penambangan emas secara besar-besaran di sungai Kapuas. Sungguh sungai Kapuas memang sangat kaya. Jika kekayaannya tak diolah dengan bijaksana nasibnya dapat lebih jelek dari sungai Citarum.
Sungai Terbesar di Indonesia
Apakah sungai terbesar di Indonesia? Ada dua jawaban nan akan sering muncul yaitu sungai Musi dan sungai Barito. Sungai Musi selain panjang juga sangat lebar, begitu juga dengan sungai Barito. Sungai Musi ialah kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan.
Panjangnya nan diperkirakan 750 km membagi Kota Palembang. Penghubungnya ialah sebuah jembatan terkenal nan bernama jembatan Ampera dan menjadi ikon kota pempek-pempek itu.
Sejak zaman kerajaan Sriwijaya, sungai Musi telah menjadi denyut nadi kehidupan tanah Melayu. Mata airnya bermula dari mata air daerah Kepahiang (Bengkulu). Sementara itu sungai Musi juga menjadi nadi primer delapan sungai besar lainnya.
Ekosistem di sungai Musi masih terjaga dengan baik. Ini dibuktikan dengan banyaknya ikan nan hayati di sana. Ada dua spesies ikan pari tawar nan cukup terkenal yaitu ikan pari besar dan ikan pari kecil. Inovasi ikan pari air tawar berukuran raksasa mulai sering ditemukan dan ini menambah keanekaragaman ekosistem di sungai Musi.
Sayangnya hektaran hutan di sepanjang genre sungai mulai rusak. Sebagian besar diganti dengan tanaman perkebunan seperti kelapa sawit. Inilah salah satu faktor sungai Musi sering meluap dan menimbulkan banjir besar.
Sebuah kapal besar melintas di sungai. Hal itu hanya mungkin terjadi di sungai Barito. Di sini kapal-kapal bertonase besar hilir mudik saat debit airnya naik. Sebagian besar ialah kapal nan mengangkut batu bara dari hilir ke hulu.
Seperti halnya dengan sungai Kapuas, sungai Barito juga bermata air di pegunungan Muller dan bermuara di bahari Jawa. Panjangnya mencapai 909 km dan lebar nan mencapai 650 meter pantaslah kiranya jika sungai Barito menjadi sungai terbesar di Indonesia
Keunikan dari sungai Barito ialah pasar apungnya nan cukup terkenal, begitu juga dengan ikan patin hiunya nan dapat mencapai ukuran raksasa. Sayangnya pendangkalan sungai Barito semakin parah. Hutan-hutan semakin gundul di daerah genre sungai. Jika diteruskan seperti ini maka transportasi air menjadi terganggu dan kapal-kapal besar tidak dapat berlayar.
Jadi, bukankah sudah saatnya kita buat lebih peduli kepada sungai- sungai di Indonesia . Tidak peduli sungai itu kecil atau besar nan niscaya sungai itu membawa kehidupan bagi umat manusia.[]