Menulis dengan Cara Otak Kanan
Banyak sekali orang nan bercita-cita ingin menjadi penulis. Apalagi penulis sekaliber JK. Rowling, John Grisham, dan Mary Higgins. Di Indonesia, siapa nan tak ingin seperti Kang Abik penulis Ayat-Ayat Cinta , Andrea Hirata, dan Raditya Dika. Ketiga penulis produktif nan bukunya laris manis diserbu pembaca.
Menulis, bagi sebagian besar orang ialah pekerjaan nan sulit. Banyak nan mengeluh kesulitan menangkap ide, susah menyelesaikan tulisan, tak mood dan lainnya. Akibatnya, banyak calon penulis nan macet di tengah jalan. Berhenti bercita-cita menjadi penulis.
Manfaat Menulis
Padahal, menulis itu sangat bermanfaat, lho. Apa saja kegunaan menulis? Yuk, kita simak:
- Menulis itu melepaskan ketegangan, mencurahkan perasaan nan kita pendam agar plong.
- Menulis itu membagikan pengalaman hidup, pemikiran, dan ilmu nan kita punyai kepada orang lain.
- Menulis menjadi wahana menghibur pembaca.
- Menulis sama saja dengan menambah ilmu dan terus belajar tentang hal baru.
- Menulis itu berdakwah, menyampaikan kebaikan kepada pembaca. Berjuang melawan ketidak-adilan dan sebagai protes terhadap ketimpangan.
- Menulis dapat dijadikan profesi dan mendapatkan penghasilan.
- Menulis bisa memperoleh kepuasan batin.
- Menulis dapat menambah teman baru
- Menulis menjadikan kita terkenal.
- Menulis bisa dijadikan sebagai amal jariyah, amal nan tidak pernah putus.
Hakikat Menulis Menurut Penulis Senior
Banyak alasan seseorang buat terjun menjadi penulis. Putu Wijaya, artis dan penulis kawakan Indonesia, mengemukakan bahwa hakikat menulis itu ialah berjuang.
Menurut Putu Wijaya, ia bertekad menjadikan menulis sebagai profesi dan sumber kehidupannya. Untuk itu, ia harus berjuang menaklukkan diri, waktu, dan khayalan buat terus menulis. Ia harus melawan dirinya sendiri. Saat ia malas, tak bersemangat, dan jenuh menulis, ia harus berjuang buat tetap duduk di depan komputer dan mengetik.
Ia bekerja keras agar dapat menulis. Mengikuti berbagai sayembara, mengirimkan tulisan ke berbagai media massa tanpa menyerah sebab sering ditolak.
Penulis tak boleh lemah sebab menjadi penulis tidaklah mudah. Banyak lika-likunya. Mulai dari tulisan nan ditolak, royalti nan tak dibayar, buku tak laku, ide nan tidak kunjung tertangkap, dan banyak lagi derita penulis. Akan tetapi, penulis sejati tak akan menyerah sebab konfiden bahwa suatu saat nanti, ia mampu menembus penerbit dan redaksi majalah. Melihat karyanya dibaca oleh banyak orang.
Menurut Helvy Tiana Rosa, menulis harus memiliki motivasi kuat buat menghasilkan nan terbaik. Royalti, ketenaran, dan lainnya ialah imbas samping nan didapatkan penulis.
Untuk itu, seorang penulis harus disiplin, memiliki pandangan hidup kerja, dan pantang menyerah. Jangan sebab ditolak berkali-kali, ia merajuk dan berhenti bermimpi buat menjadi penulis. Seorang penulis juga mampu melawan mood dan kebuntuan ide. Intinya, penulis itu ialah orang nan bertekad kuat buat maju dan meraih mimpi.
Menulis dengan Cara Otak Kanan
Setelah mengkaji hakikat menulis , ialah krusial bila penulis juga membeberkan cara menulis cepat dengan menggunakan otak kanan. Cara nan langsung meminta Anda buat praktek menulis, tanpa sibuk belajar teori-teori menulis dulu. Anda lebih baik langsung menulis sambil belajar teori menulis. Artinya, dua hal langsung Anda dapatkan. Ibarat pepatah, menyelam sambil minum air.
Bagaimana cara menulis otak kanan? Caranya adalah, dengan menulis dulu, menulis lagi dan menulis terus. Yuk, simak satu persatu penjelasannya. Bila sudah selesai dibaca artikel ini langsung dipraktekkan.
1. Menulis Dulu
Menulis dulu ialah aktivitas nan mengenalkan Anda langsung dengan global tulis menulis. Anda dikenalkan langsung dengan cara membuat tulisan utuh. Hanya nan dibutuhkan ialah kesabaran Anda dalam melalui proses ini. Bagaimana caranya? Anda mesti menulis ulang artikel atau cerpen setiap hari satu artikel atau cerpen.
Anda bebas memilih, apakah Anda ingin jadi penulis artikel atau cerpenis. Jika Anda memilih menulis artikel, maka lakukanlah setiap hari menulis ulang satu artikel satu hari. Lakukanlah ini selama tujuh hari. Demikian halnya jika Anda ingin menjadi cerpenis.
Untuk apa ini dilakukan? Pertama, Anda bakal mengenal jumlah karakter kata setiap artikel atau cerpen nan dimuat di surat kabar. Kedua, Anda bakal paham bagaimana menyambungkan antara satu kalimat dengan kalimat nan lain. Anda bakal paham bagaimana menghubungkan antara satu paragraf dengan paragraf nan lain.
2. Menulis lagi
Proses menulis lagi ialah proses nan sama dengan menulis lagi, namun memiliki sedikit perubahan. Artinya, Anda melakukan proses nan sama. Yaitu, setiap hari menulis satu artikel namun di dalamnya Anda mulai memasukkan pendapat Anda di dalamnya. Di sinilah Anda belajar buat menyatukan antara satu kalimat dengan kalimat nan lain dan juga Anda belajar menghubungkan satu paragraf dengan paragraf nan lain.
Lakukanlah hal ini selama satu minggu. Awalnya bakal membuat Anda bingung. Namun coba saja, masukkan pendapat Anda dengan membuat paragraf baru. Jika sulit, coba awal dengan memasukkan pendapat Anda di dalam paragraf nan sudah ada. Biarkan buat hari pertama satu kalimat. Dalam proses menulis keesokan harinya Anda memasukkan dua kalimat. Lama kelamaan Anda bakal mampu menulis satu paragraf hingga lima paragaraf nan berhubungan.
Ini nan dimaksud dengan proses menulis terus. Anda diminta menulis sambil menuangkan ide Anda. Di sini juga Anda bakal belajar bagaimana menghubungkan satu paragraf dengan paragraf nan lain. Dan di proses ini juga Anda dapat menerapkan bagaimana menggunakan kata penghubung, seperti oleh sebab itu, maka, dan sebagainya.
Tapi krusial diingat, hasil tulisan menulis dulu dan menulis lagi belum dapat Anda kirimkan ke surat kabar. Pasalnya, tulisan tersebut bukan karya Anda, masih milik orang lain. Yang Anda lakukan saat ini ialah Anda sedang belajar menulis dengan praktet dan teorinya.
3. Menulis Terus
Dalam proses menulis terus ini Anda sudah layak menulis sendiri. Anda mesti membuat artikel dalam sehari satu artikel. Anda masih bingung dengan ide? Rasanya, Anda tidak akan kebingungan lagi. Karena Anda sudah tahu bagaimana ide nan diminati surat kabar. Anda sudah tahu bagaimana memancing pembaca buat tertarik membaca tulisan Anda. Bahkan, Anda pun sudah tahu bagaimana membuat judul nan memikat pembaca. Semua itu, Anda pelajari dari proses menulis dulu dan menulis terus.
Tak hanya itu, dalam proses menulis terus Anda sudah mengetahui batasan karakter nan dibutuhkan sebuah surat kabar. Apalagi, jika dalam proses menulis dulu dan menulis lagi Anda cantumkan surat kabar nan menerbitkan tulisan tersebut, maka secara tak langsung Anda paham berapa banyak karakter karakter kata nan dibutuhkan surat kabar tersebut.
Maka Anda tinggal menulis artikel dengan jumlah kata nan sinkron dengan jumlah karakter kata nan dibutuhkan media tersebut. Anda tidak mesti melebihkannya terlalu banyak. Cukup dengan karakter kata nan sama.
Tahukah Anda bahaw cara nan Anda lakukan ialah cara nan paling cepat dan tepat. Dikatakan cepat, sebab Anda belajar menulis tidak sampai lebih dari sebulan. Bahkan Anda pun dapat diprediksikan bakal memiliki tulisan nan cepat mendapat perhatian redaktur.
Dikatakan tepat, sebab Anda langsung belajar kepada orang nan sudah berpengalaman dan sukses menulis di surat kabar. Bahkan, Anda pun sudah tahu bagaimana selera redaksi surat kabar. Tinggal Anda saja, mampu tak memiliki ide tulisan nan aktual dan sinkron dengan kriteria jumlah kata nan dibutuhkan oleh surat kabar tersebut.
Maka lakukanlah proses menulis dengan cara otak kanan ini. Anda lakukan proses menulis dulu selama seminggu, proses menulis lagi selama seminggu dan proses menulis terus selama-lamanya sambil menunggu kapan tulisan Anda dimuat,
Penulis dapat memprediksi, bahwa tulisan Anda tidak sampai dalam tempo tiga bulan bakal sudah ada nan terbit. Tapi usahakanlah buat memulainya dari surat kabar nan kecil atau nan berada di daerah Anda. Bila sudah sering dimuat di daerah, baru Anda masuk menulis di surat kabar nasional. Tapi jangan lupa, buat melakukan proses menulis dulu, menulis lagi dan menulis terus juga.
Tak ada keberhasilan tanpa kesabaran dan kegigihan. Karena itu, ayo manfaatkan potensi nan Anda miliki. Tak ayal lagi, kegunaan menulis nan dijelaskan di atas akan hadir dalam kehidupan Anda. Anda tidak akan pernah sibuk dengan melamar pekerjaan, tapi Anda bakal sibuk dalam menerima orderan pekerjaan.
Inilah kajian sederhana tentang hakikat menulis dan cara menulis otak kanan. Semoga bermanfaat buat Anda.