Cara Menulis Warta Sederhana
Sekarang bukan zaman kabar burung lagi. Rumor dan desas-desus bukan lagi sumber nan dipercaya. Sekarang zamannya internet, teknologi IT dengan akses super cepat nan paling di andalkan. Warta berbasis teknologi IT merupakan asa masa depan. Peristiwa besar nan terjadi lima menit lalu dapat langsung dibaca oleh seluruh global dalam waktu cepat.
Berita atau news merupakan kebutuhan primer di masyarakat modern. Melihat fakta ini, setiap orang pun dimungkinkan dapat menjadi kontributor penulis berita. Cara menulis warta bukanlah ilmu nan sulit dipelajari orang awam. Anda pun bisa mempelajari teknik penulisan warta kapan pun Anda mau.
Cara Menulis Warta - Kriteria Warta nan Layak
-
Republika, tetapi kurang krusial dimuat di Majalah Gadis , sebab khalayak pembacanya berbeda. - Baru terjadi, bukan peristiwa lama. Peristiwa nan telah terjadi pada 10 tahun nan lalu jelas tak dapat jadi berita.
- Unik, bukan sesuatu nan biasa. Seorang mahasiswa nan kuliah tiap hari ialah peristiwa biasa. Tetapi jika mahasiswa berkelahi dengan dosen di dalam ruang kuliah, itu luar biasa.
- Asas keterkenalan. Kalau mobil anda ditabrak mobil lain, tak pantas jadi berita. Tetapi kalau mobil nan ditumpangi putri Diana ditabrak mobil lain, itu jadi warta dunia.
- Asas kedekatan. Asas kedekatan ini dapat diukur secara geografis maupun kedekatan emosial. Banjir di Cina nan telah menghanyutkan ratusan orang, masih kalah nilai beritanya dibandingkan banjir nan melanda Jakarta, sebab lebih dekat dengan kita.
Hard News atau Straight News Berita nan lugas, singkat, langsung kepokok persoalan dan fakta-faktanya. Biasanya harus memenuhi unsur 5W+1H secara ketat dan harus cepat-cepat dimuat, sebab terlambat sedikit dapat basi. Istilah hard news lebih mengacu pada isi berita, sedangkan istilah straight news lebih mengacu pada cara penulisannya (struktur penulisanya). Soft News Berita nan dari segi struktur penulisannya nisbi lebih luwes, dan dari segi isi tak terlalu berat. Soft news umumnya tak terlalu lugas, tak kaku, atau ketat khususnya dalam soal waktunya. Misalnya tulisan buat menggambarkan kesulitan nan dihadapi rakyat kecil dampak krisis ekonomi. Selama krisis ekonomi masih berlanjut, warta itu dapat diturunkan kapan saja. Biasanya lebih banyak mengangkat aspek humanisme ( human interest). Cara Menulis Warta - Penulisan Judul Berita Panjang judul maksimal dua baris terdiri atas empat hingga enam kata. Bila panjang judul satu baris, maksimal terdiri atas lima kata. Untuk judul warta primer maksimal lima kata. Semua kata di dalam judul dimulai dengan huruf besar, kecuali kata sambung seperti dan, di, yang, bila, dalam, pada, oleh, dan kata tugas lainnya nan ditentukan redaksi. Penulisan judul tak boleh dimulai dengan angka. Hindari penggunaan singkatan nan tak populer. Judul bersifat tenang dan tak bombastis. Judul warta sebisa mungkin dibuat dengan kalimat pendek, tapi dapat menggambarkan isi warta secara keseluruhan. Pemberian judul ini menjadi penentu apakah pembaca akan tertarik membaca warta nan ditulis atau tidak. Berita nan bagus ialah warta nan seolah-olah dapat didengar. Prinsipnya sederhana, makin sederhana makin baik. Seringkali wartawan terpancing menuliskan warta dengan peristiwa sebelumnya jika warta itu terus berlanjut, sehingga kalimat jadi panjang. Untuk menghindarinya, jangan memulai tulisan dengan anak kalimat atau keterangan. Agar jelas, segera tampilkan nilai beritanya. Jangan pernah menganggap pembaca sudah tahu warta nan ditulis. Ketika menulis warta seorang wartawan harus menganggap pembaca belum tahu peristiwa itu, meski peristiwanya terus berlanjut dan sudah berlangsung lama. Tapi juga jangan menganggap enteng pembaca, sehingga timbul kesan menggurui. Menuliskan ekstrak peristiwa sebelumnya dalam warta dengan perkembangan terbaru menjadi penting. Jadi cara menulis berita ini dengan kata lain harus memperhatikan prinsip penulisan warta nan baik. Cara menulis warta nan baik dan sahih harus mengikuti rumus 5W+1H ( What, When, Who, Where, Way, How ). Berikut ini ialah klarifikasi mudah tentang cara menulis berita. What atau Apa Artinya, Anda harus menulis menyangkut objek warta dan jenis warta itu. Misalnya, apakah kategori warta kriminal, bisnis, politik, ataukah warta olah raga. Cantumkan juga keterangan waktu nan jelas peristiwa itu terjadi. Misalnya, Minggu ( 9/10 ) pukul 22.30, terjadi kebakaran di pasar nan menghanguskan sebagian komplek pasar. Nah, keterangan hari tanggal dan jam peristiwa terjadi harus dicantumkan pada draft warta nan Anda susun. Setiap ada peristiwa, niscaya ada subjek atau pelaku nan menggerakkan peristiwa itu terjadi. Jangan sampai Anda menulis warta tanpa mencantumkan pelakunya atau siapa-siapa nan berperan dan hadir pada sebuah kejadian. Bisa-bisa Anda membuat kabar bohong. Cara menyusun warta nan baik ialah mencantumkan pelaku di draft warta Anda. Contohnya, Wakil Presiden Boediono memimpin kedap kabinet terbatas di Istana nan dihadiri menteri nan membawahi Departemen. Untuk menghindari rumor dan desas-desus, sebaiknya Anda mencantumkan loka peristiwa itu terjadi atau berlangsung. Keterangan loka menambah akurasi warta nan Anda buat. Misalnya, telah terjadi pembunuhan berantai di kebon tebu nan berada di desa Masai, Kecamatan Beranda, Kabupaten Senarai. Diperkirakan pelakunya ialah aparat desa setempat. Sesuai peribahasa, tidak ada asap kalau tidak ada api. Tak ada peristiwa kalau tidak ada penyebabnya. Di sinilah seni membuat berita. Anda harus berimbang dalam menyajikan berita. Carilah narasumber warta lebih dari satu agar kualitas warta Anda berimbang. Maksudnya, Anda harus tahu niscaya bagaimana warta nan diliput dapat terjadi. Bagaimana dampaknya bagi subjek setelah peristiwa itu terjadi. Misalnya, illegal loging nan merajalela menyebabkan banjir bandang di Wasior hingga menelan korban jiwa sebanyak 180 orang tewas dan 10 orang hilang. Selain mematuhi unsur 5W+1H, Anda harus dapat menggunakan bahasa nan enak dibaca dan dipahami pembaca. Pilihlah kosa kata nan tepat pada jenis warta nan Anda susun. Dalam menulis berita, posisikan diri Anda sebagai pembaca awam. Setelah warta Anda buat, periksa kembali susunan kata, hindari kesalahan ketik, pemakaian tanda baca, dan sebagainya. Selalu menambah wawasan dan menambah koneksi agar Anda dapat memasuki atau menyentuh narasumber buat wawancara. Selamat mencoba!
Cara Menulis Warta Sederhana