Bersinarnya Bisnis Wisata ke Luar Angkasa
Ketika penulis visioner asal Perancis Jules Verne nan telah banyak menginspirasi para penemu menulis buku bergenre science fiction tentang luar angkasa, From The Earth To The Moon , banyak orang mulai berpikir buat pergi ke bulan. Perkembangan global penerbangan semakin maju hingga pada 1960-an, saat Perang Dingin berlangsung, nafsu buat menaklukkan luar angkasa semakin menggebu. Penerbangan luar angkasa pertama nan dilakukan Rusia (dulu masih Uni Soviet) telah membuat Amerika panas.
Persaingan Teknologi
Penerbangan luar angkasa telah menjadi intervensi sebuah negara super power waktu itu. Amerika dan Uni Soviet saling bersaing buat menunjukkan kepada global siapa nan paling hebat dalam bidang ini. Amerika dapat membuat pesawat ulang alik nan pertama. Sebuah pesawat pengangkut satelit maupun para astronot.
Setelah peristiwa meledaknya beberapa pesawat ulang alik nan menewaskan para astronotnya dan bergantinya arah angin politik di Uni Soviet, persaingan ini lambat laun berhenti dengan sendirinya. Global dapat menilai siapa pemenangnya. Mungkin kedua negara tersebut menyadari bahwa persaingan tak ada gunanya. Kini, astronot Amerika dan kosmonot Rusia bahu-membahu membangun stasiun luar angkasa ISS.
Ambisi Menembus Atmosfer
Ambisi masyarakat awam buat dapat menembus atmosfer ditanggapi dengan serius oleh Rusia. Dengan pesawat Soyuz, Rusia menawarkan paket pelesir ke luar angkasa. Wisatawan luar angkasa tak hanya harus mempunyai uang banyak hingga milyaran rupiah, tetapi mental dan fisik nan prima.
Persiapan terbang menembus cakrawala dan atmosfer bumi itu membutuhkan waktu berbulan-bulan. Wisatawan pertama ialah milyader dari Amerika Perkumpulan nan harus membayar sebesar 25 juta dolar atau setara dengan 227 milyar rupiah. Wisatawan tersebut diterbangkan ke luar angkasa pada 2001.
Bersinarnya Bisnis Wisata ke Luar Angkasa
Semakin banyak peminat berwisata ke luar angkasa telah membuat Rusia berniat mendirikan hotel di angkasa luar. Mengagumkan sekali "mainan" orang super duper mega kaya ini. Mereka rela menghabiskan beberapa persen dari nilai kekayaannya buat menyaksikan kreasi Tuhan nun jauh di atas sana.
Tidak hanya Rusia dan Amerika nan menawarkan wisata mahal ini, bangsa Eropa tidak ingin ketinggalan. Melalui European Aeronautic Defence and Space Company (EADS), perusahaan penerbangan angkasa luar Eropa, mereka merencanakan menerbangkan wisatawan pertamanya pada 2015.
Dengan pesawat Astrium, EADS mengklaim bahwa biaya nan dikeluarkan oleh wisatawan akan lebih rendah dengan pelayanan lebih baik dan nyaman. Persiapan penerbangan juga tak harus hingga berbulan-bulan. EADS meyakinkan bahwa persiapannya hanya satu minggu.
Luar biasa! Itulah nan dapat terucap melihat 200 orang sudah terdaftar di Virgin Galactic, sebuah perusahaan Amerika nan menawarkan perjalanan wisata dengan biaya 20 juta dolar itu. Keseriusan para calon wisatawan juga ditunjukkan dengan membayar agunan sebesar 30 juta dolar. Wow! Virgin nan cukup berpengalaman dalam bisnis penerbangan luar angkasa ini sangat dipercaya oleh para calon konsumennya.
Mantan Wisatawan Luar Angkasa
Anousheh Ansari menarik perhatian global ketika menjadi muslimah pertama nan menjadi wisatawan luar angkasa. Anousheh Ansari nan merupakan keturunan Iran itu pergi ke angkasa luar pada September 2006. Soyuz TM-9lah nan membawa wanita cantik ini mengelilingi bumi dari atas sana.
Imajinasi Jules Verne benar-benar terwujud kini. Inilah sebuah bukti lagi bahwa penulis dapat mengubah dunia. Pandangan visioner seorang penulis nan kuat dapat mengilhami pembacanya.