Adakah Bank Mistik Uang Gaib?

Adakah Bank Mistik Uang Gaib?

Bank mistik uang mistik ? Menjadi kaya, punya banyak uang, rumah nan bagus ialah impian bagi banyak manusia. Lantas, manusia mencari jalan buat meraihnya, ada nan menggunakan cara nan halal dan ada juga nan menggunakan jalan nan haram. Mungkin Anda pernah mendengar ada istilah bank mistik uang gaib? Iya, buat itulah aku sedikit tergelitik buat membahasnya.



Adakah Bank Mistik Uang Gaib?

Sebagai makhluk nan rasional, kita tentunya menolak adanya sesuatu nan gaib. Sulit diterima oleh akal dan indera kita jika ada bank nan beroperasi secara gaib. Tetapi, lain halnya dengan sebagian manusia nan mencari rezeki dengan jalan pintas, yaitu melalui pesugihan.

Bank mistik ditenggarai ada dengan berbagai persyaratan nan harus ditunaikan pesertanya. Ibarat bank pada umumnya, bank mistik pun mewajibkan nasabah atau pesertanya menyetorkan sejumlah barang. Jika di bank nan normal, nyata, kita menyetor uang , pada bank mistik nan disetor ialah berbagai jenis sesaji.

Menurut, para pelakunya, sesaji nan diberikan bentuknya bermacam-macam, mulai dari sapi, kambing , apel jin, dan berbagai wewangian. Semuanya harus tersedia, jika ingin dilayani oleh bank gaib. Selain itu para nasabah juga harus melakukan berbagai ritual, misalnya memakai baju bersih, menyalakan lilin nan telah dibacakan mantera, dan tentunya nasabah diwajibkan melakukan puasa putih (tidak makan nasi) selama tiga hari tiga malam.

Ritual pun dimulai, setelah lilin disusun berjajar, kemudian dinyalakan dan membaca mantera nan diajarkan dukunnya. Setelah itu nasabah menunggu kedatangan khodam nan akan membawa uang nan dimintanya.

Ada pesan-pesan spesifik nan disampaikan sang dukun . Pesan itu ialah agar sang nasabah tak membukakan pintu walaupun digedor dengan sangat kuat. Biarkan saja, dia masuk dengan sendirinya.” Ritual semacam ini dilakukan tengah malam sekitar jam 02.00 dini hari.

Para nasabah mendengar suara sayup-sayup seperti kereta kuda nan berjalan menghampiri dan tidak lama kemudian terdengar gedoran pintu terdengar jelas. Namun, nasabah sengaja diam tak membukakan pintu , sebab ingat pesan dukunnya.

Pemandangan nan membuat kaget sang nasabah pun terjadi. Dia melihat tanpa ada penghalang dinding rumahnya. Seorang wanita cantik dengan baju nan serba putih berjalan semampai setelah turun dari kereta kencananya. Dia membawa gembolan dengan kain , nan kelihatannya berisi uang. Setelah mendekat pintu rumah, ia langsung menggedor pintu rumahnya. Singkat cerita nasabah tadi mendapatkan uangnya nan diidamkan sejak lama. Mendapat uang banyak tanpa kerja keras.

Lain lagi ceritanya, ketika aku pribadi melihat secara konkret kisah ini. Pada 2009 lalu, aku mengikuti kegiatan camping bersama-sama murid saya, di daerah Curug Seribu. Ketika tengah malam, aku melihat belasan orang datang membawa obor menuju arah curug. Saya berpikir, apakah mereka sedang berwisata atau ada perlu apa ya?

Singkat cerita , di pagi hari setelah itu, ketika kami menaiki curug. Saya melihat pemandangan nan membuat dahi berkeriyut. Saya melihat sejumlah sesaji di gua-gua dekat curug tersebut. Kemungkinan, orang-orang nan tadi malam itu memang tengah mengadakan sebuah ritual.



Pilih Kerja atau Menjadi Nasabah Bank Gaib

Pada realitasnya, tak pernah ada manusia nan berhasil di muka bumi ini dengan jalan nan singkat. Mereka semuanya memperoleh dengan usaha dan kerja keras. Para raja memperoleh kekuasaanya, harus menunggu bertahun-tahun buat mengalahkan raja dari kerajaan lain, sehingga kekuasaannya bertambah. Dia menunggu kelemahan dari raja kerajaan tetangganya. Ketika lemah dan lengah barulah ia menyerang dan mengausai kerajaannya.

Para saudagar kaya raya, semisal Qorun pun melakukan usaha nan keras. Walaupun pada akhirnya ia kufur terhadap nikmat Tuhan . Ia tak mau membayar zakat dan mengingkari nikmat Tuhan. Pun Abdurrahman bin Auf nan menjadi saudagar kaya raya di kalangan sahabat Nabi Muhammad SAW sebab kerja keras dan usahanya. Ia pergi hijrah ke Madinah tanpa membawa harta bendanya nan disita oleh kafir Quraisy.

Abdurrahman bin Auf pernah ditawarkan oleh Sa’ad bin rabi buat diberikan rumah , dan bahkan istrinya nan akan diceraikan bila ia mau. Tetapi beliau hanya meminta ditunjukkan dimana letak pasar Madinah. Walaupun pada awalnya ia dipinjamkan kapital usaha , tetapi dengan kerja keras dan kecerdasannya, Abdurrahman bin Auf menjelma menjadi sosok kaya raya lagi dermawan.

Para ilmuan pun tak pernah melakukan penelitian hanya sekali tetapi mencapai seribu kali. Hali ini pernah dilakukan Thomas Alfa Edison. Ia pernah melakukan uji coba lampu pijar dan mengalami kegagalan sebanyak 999 kali, jika ia menyerah pada percobaan nan ke 1000 , maka dapat jadi kita tak dapat menikmati terangnya lampu pijar nan sukses ditemukannya. Iya, keberhasilan Edison bukan tiba-tiba, tetapi diraih melalui usaha keras dan telaten.

Atau, Anda dapat menengok kisah berhasil Bill Gates , seorang CEO Microsoft dan menjadi orang paling kaya sedunia dari tahun 1993-2007 pada majalah FORBES. Ia meraih kesuksesan itu bukan dengan jalan singkat, tetapi dengan usaha, kerja keras dan kemauan nan kuat serta ditunjang dengan kemampuan otak nan encer.

Bahkan orang-orang paling mulia di muka bumi, yaitu para nabi senantiasa berusaha dan bekerja buat menghidupi keluarganya. Tidak ada nabi nan mengangur, menunggu makanan dan rezeki datang dari langit.

Jikalau ada intuisi buat mencari jalan singkat mendapatkan harta dengan cara mudah, maka tanyalah hatimu. Nabi Muhammad bersada: “Mintalah fatwa kepada hatimu”. Artinya dengan kejernihan hati maka sebenarnya setiap tindakan nan akan kita lakukan akan terkontrol.



Uang Mistik dari Jin?

Manusia diciptakan menjadi makhluk visible atau konkret , dianugerahi pancaindera nan digunakan buat mengamati dan menggunakan potensinya buat mengurus bumi. Manusia lah nan diamanahi Tuhan memakmurkan Bumi, bukan gunung , langit bahkan jin.

Tuhan memercayakan pada manusia buat mengelola Bumi, bukan tanpa alasan, tapi sebab melihat potensi nan dimiliki manusia melebihi makhluknya nan lain. Manusia memiliki sisi malaikat , nan senantiasa bisa berbuat baik dan terus-menerus, memiliki sisi hewan nan hanya mengedepankan perut dan syahwatnya, dan juga memiliki sisi syetan, yaitu memiliki sisi amarah nan meluap, ambisi nan tidak terhenti.

Jika seluruh sisi ini ditata dengan baik, manusia menjadi makhluk nan paling unggul. Oleh karenanya Allah menitipkan bumi ini buat diurusnya.

Apa jadinya, jika makhluk nan diminta menjadi pemimpin di Bumi ternyata bermental tempe ? Ya, pastinya akan terjadi kehancuran. Mental tempe, maksudnya seperti apa? Ya, itu meminta-minta kepada makhluk lainnya, yaitu jin.

Padahal sudah ditakdirkan, manusia lebih mulia dibandingkan jin. Meminta kepada jin berarti meremehkan Tuhan, Sang Maha Pemberi Rezeki, Pemilik kerajaan langit dan bumi. Bahkan tindakan seperti itu membawa pelakunya kepada perbuatan syirik (menyekutukan Allah), nan tak akan diampuni dosanya.

Menjadi makhluk nan unggul harusnya membangkitkan semangat menggelora buat melakukan nan terbaik dalam mengurus Bumi ini. Tunjukkan kepada jin, bahwa sungguh manusialah nan unggul dibandingkan dia. Tidak seperti klaim leluhurnya Iblis nan menyatakan dirinya “Saya lebih baik dari dia (Adam)”.

Mau bisa uang mistik dari bank gaib? Atau masih percaya dengan bank mistik uang gaib? Tinggalkanlah!