Sekilas Konglomerasi Astra
Dalam mitologi Hindu, astra ialah senjata gaib, namun senjata hayati (mitosnya dapat di samakan dengan Jinchuriki di Naruto), nan dipegang oleh dewa tertentu. Untuk memanggil atau menggunakan pengetahuan dan mengambil senjatan astra diperlukan dari doa mantra semacam jurus Kuchiyose no Jutsu (jurus memanggil) begitu lah. Dewa dipanggil oleh sang pahlawan kemudian akan akan memberkati senjata, sehingga musuh jelas joprak tak mungkin buat melawan melalui cara-cara biasa.
Astra dan Senjata Para Dewa
Astra sebagai senjata dikenal dalam pengisahan bhagavad gita, Ramayana dan Mahabharata, dan digunakan dalam pertempuran besar. Penjelasannya dapat dicari di dalam epik masing-masing. Nah dalam epik masing-masing itu, astra digambarkan seperti nan digunakan dalam pelbagai bentuknya, seperti bentuk anak panah seperti nan dimiliki Rama, Laksmana, Arjuna, Karna, dan Bisma.
Atau bentuk Tombak konta seperti nan dimiliki Karna. Dan atau bentuk piringan chakra, dan ular raksasa, seperti nan dimiliki adik kaka, Krisna dan Baladewa. Dan makna senjata ini nan barangkali mendekati kenapa, perusahaan om Wilem (William Soeryadjaya) alm, Astra tetap tegar hingga sekarang, menjadi perusahaan konglomerasi di Indonesia. Lha wong padanannya senjata para dewa.
Sejarah Astra Internasional
Astra International didirikan pada 1957, berdasarkan usaha perdagangan kecil-kecilan nan dioperasikan oleh dua saudara Tjia Kian Tie dan William Soeryadjaya. Keluarga itu mulai aktivitas perdagangan pada 1940-an, awalnya hanya dagang jus buah dan barang pertanian atau bahan makanan lain, sebelum menambahkan sebuah bisnis ekspor kecil juga.
Namun kini Astra telah menjadi salah satu perusahaan konglomerat terbesar di Indonesia nan lini usahanya majemuk di Indonesia. Selama bertahun-tahun Astra telah tumbuh dan menjadi distributor otomotif terbesar dan produsen dalam kemitraan Indonesia dengan mobil mobil made ini Jepun seperti Toyota, Daihatsu dan Isuzu. Kalau boleh nambah, sebagai importir, perusahaan ini sukses menggerakan Indonesia ke arah gerak lebih baik dengan mengandalkan kerjasama dengan 'saudara tua' kita, Jepang.
Sekilas Konglomerasi Astra
Astra telah memperluas lini usaha tak hanya dalam bisnis nan terkait otomotif sebab hingga saat ini memiliki enam bidang usaha yaitu Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat, Agribisnis, Teknologi Informasi dan Infrastruktur. Sejumlah aliansi strategis dengan pemain dunia terkemuka dari berbagai industri telah dibentuk. Pada akhir 2007, jumlah karyawan Grup Astra mencapai 116.867 orang nan tersebar di 130 anak perusahaan.
Walau sayang, kepemilikan sahamnya kini berpindah ke asing, sebab Astra International, atau Astra Group, secara mayoritas dimiliki oleh Jardine Cycle & Carriage Singapura nan pada gilirannya secara mayoritas dimiliki oleh Grup Jardine Matheson.
Operasi perusahaan telah lama berpusat di sekitar bisnis inti otomotif manufaktur dan distribusi, nan tetap merupakan divisi terbesar, hampir 83% dari total penjualan Rp 31 triliun ($ 3,7 milyar) pada tahun 2002. Pembukaan pasar impor Indonesia pada awal abad 21, terutama dengan sesama anggota masyarakat ekonomi ASEAN, telah memaksa Astra buat beradaptasi dengan apa nan namanya perdagangan bebas antar negara ASEAN.
Selainnnya, Astra juga memasuki bisnis jasa keuangan, sebagian besar buat membiayai pembelian mobil, nan mencapai 5,4 persen dari penjualan pada tahun 2002; Agribisnis, nan menghasilkan 6,6 persen dari penjualan, produksi manufaktur peralatan berat dan berbasis kayu, nan bersama-sama menambahkan hampir 2,5 persen dari penjualan. Hampir semua operasi perusahaan nan berfokus pada pasar Indonesia.
Filosofi Perusahaan Astra Internasional
- Menjadi milik nan bermanfaat bagi bangsa dan negara
- Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan
- Menghargai individu dan membina kerja sama
- Senantiasa berusaha mencapai nan terbaik
Visi Astra
Adapun visi Astra adalah, "Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik dengan penekanan pada pertumbuhan nan berkelanjutan dengan pembangunan kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia, struktur keuangan nan solid, kepuasan pelanggan dan efisiensi. Menjadi perusahaan nan mempunyai tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan."
Lini Usaha Konglomerasi Astra
Di bidang otomotif, perusahaan Astra diperkuat oleh beberapa anak perusahaan, antara lain.
- PT Toyota Astra Motor sebagai agen tunggal pemegang merek Toyota dan Lexus di Indonesia
- Auto 2000 sebagai salah satu dealer primer Toyota di Indonesia
- PT Astra Daihatsu Motor sebagai ATPM Daihatsu di Indonesia
- PT Pantja Motor sebagai ATPM Isuzu di Indonesia
- PT Astra Nissan Diesel Indonesia sebagai ATPM Truk Nissan Diesel di Indonesia,
- PT Tjahja Sakti Motor sebagai ATPM BMW dan Peugeot di Indonesia
- PT Harmonis Autoraya atau biasa dikenal dengan TRAC, Mobil 88.
- PT Astra Honda Motor sebagai ATPM motor bermerk Honda
- PT Astra Otoparts Tbk.
Di bidang Agrobisnis, Astra memanjangkan tangannya pada,
- Agro industri, PT Astra Agro Lestari Tbk
Untuk pelayanan di bidang keuangan, Astra pun memiliki anak perusahaan, yaitu
- PT Astra Credit Company atau biasa dikenal dengan ACC. PT Toyota Astra Financial Services
- PT Asuransi Astra Buana dengan salah satu produk terkenalnya ialah Garda Oto, PT Federal International Finance
- PT Surya Artha Nusantara Finance
- PT Permata Bank
- PT Astra Sedaya Finance Tbk
- PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF)
- PT Komatsu Astra Finance (KAF).
Untuk industri alat-alat berat, Astra juga memilikinya,
- PT United Tractors Tbk (juga sebagai ATPM Scania di indonesia)
- PT Traktor Nusantara
- PT Pamapersada Nusantara (Kontraktor Penambangan)
Merambah ke global pertambangan, teknologi informasi dan infrastruktur, Astra juga memiliki kuasa atas,
- PT Prima Multi Mineral (PMM), PT Tuah Turangga Agung (TTA).
- Teknologi Informasi milik Astra ialah PT Astragraphia Tbk dan PT SCS Astragraphia Technologies
- PT Astratel Nusantara. PT Intertel Nusaperdana. Jaringan Mata Rantai, PT Harmonis Autoraya (SERA).
Pencapaian Astra
Sejak 1990, Perseroan Astra ini telah menjadi perusahaan publik, terdaftar di Jakarta dan Bursa Imbas Surabaya, sekarang dikenal sebagai Bursa Imbas Indonesia. Pendapatan higienis perseroan nan mutakhir sepanjang tahun 2009 mencapai Rp 98,526 triliun, sedikit lebih baik dibandingkan dengan periode nan sama tahun 2008, yakni Rp 97,064 triliun.
Sementara, keuntungan usaha Perseroan Astra naik 7% menjadi Rp 12,756 triliun pada tahun 2009 dibandingkan Rp 11,876 triliun pada tahun 2008. Dengan demikian keuntungan higienis Perseroan Astra sepanjang tahun 2009 mencatat rekor sebesar Rp 10,040 triliun, atau meningkat 9% dari tahun 2008 senilai Rp 9,191 triliun. Angka ini merupakan rekor paling tinggi sepanjang sejarah perusahaan.
Laba higienis Astra per saham naik 9% menjadi Rp 2.480 dari sebelumnya Rp 2.270. Selain dari itu, keuntungan usaha dari bidang Otomotif dan Jasa Keuangan, di luar perusahaan asosiasi dan patungan, pada tahun 2009 meningkat 7% menjadi Rp 4,1 triliun dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan bagian atas hasil higienis perusahaan asosiasi dan patungan pada bidang ini mencapai Rp 2,5 triliun, atau naik 6% dibanding periode nan sama pada tahun sebelumnya.
Untuk volume kendaraan, total penjualan mobil nan dilayani Astra sepanjang tahun 2009 mencapai 486.000 unit, atau turun 20% dibandingkan tahun 2008 sebesar 607.805 unit. Porsi penjualan mobil Grup Astra, nan terdiri dari merek Toyota, Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel dan Peugeot, turun 12% menjadi sekitar 281.000 unit, dengan pangsa pasar sebesar 58%, naik dari periode sebelumnya 52%.
Sementara itu, penjualan sepeda motor nasional sepanjang tahun 2009 menurun 6% menjadi sekitar 5,9 juta unit dibanding periode nan sama tahun 2008 sebanyak 6,2 juta unit. PT Astra Honda Motor anak perusahaan dari Astra (AHM) membukukan penjualan sepeda motor Honda sebanyak sekitar 2,7 juta unit, turun dibandingkan tahun 2008 nan mencapai 2,9 juta unit, sebab kompetisi di bidang kendaraan bermotor semakin sengit.