Jegging, Kombinasi Terbaru dan Trendy
Celana jeans memang tetap menjadi primadona jenis baju nan paling sering digunakan baik oleh pria maupun wanita. Namun, produk celana jeans nan memang menggunakan bahan kasar dan ketat membuat jenis celana ini mulai dihindari oleh sebagian orang. Salah satu alasannya ialah sebab faktor kesehatan. Memang, celana jeans tampak fashionable dan cocok buat atasan apa saja. Namun, di sisi lain celana jeans nan berbahan dasar kaku, kasar, dan terlalu ketat dapat menyebabkan berbagai macam penyakit nan berhubungan dengan alat vital.
Untuk mengatasi hal itu, beberapa orang mulai mencari solusi buat menghindari menggunakan celana jeans tetapi tetap ingin menggunakan celana nan press body. Jawabannya tentu saja celana legging. Selain nyaman dan tetap ketat, celana ini dipilih menjadi alternatif celana dan stoking. Bahkan, kebanyakan wanita sekarang lebih memilih menggunakan legging. Apalagi, dengan munculnya majemuk legging nan di pasaran, dari nan murah hingga berkualitas tinggi.
Bentuk legging menyerupai celana sangat ketat nan membungkus kaki dan panjangnya beragam. Meksi lebih tipis dan lebih nyaman dari pada jeans, tentu saja para wanita tetap harus hati-hati. Kebiasaan memakai celana nan super ketat itu juga menimbulkan berbagai resiko. Salah satunya ialah resiko terhadap kesehatan vagina. Bahkan, beberapa pakar juga menyebutkan bahwa legging dapat memicu kegemukan.
Di samping akibat tersebut, legging memang memiliki kelebihan sebab dapat menutupi bagian-bagian tubuh nan tak diinginkan. Dengan menggunakan celana leging , selulit dan lemak di paha menjadi tertutup. Bahkan, bentuk kaki nan latif juga lebih terlihat. Karena itulah, para wanita tergila-gila dengan jenis celana nan satu ini. Berikut ialah informasi lengkap mengenai legging.
Legging di Masa Lalu
Beberapa dari Anda, mungkin sudah mengenal legging sejak tahun 80-an sebagai celana senam atau trend fashion di Indonesia saat itu. Dapat jadi, ada pula nan baru mengenal legging baru-baru ini setelah maraknya trend celana pensil. Namun, tahukah Anda bahwa legging sudah dikenal sejak dahulu sebagai celana nan digunakan pada waktu tertentu?
Dahulu, legging dipakai sebagai baju penghangat atau pelindung. Sandang ini dapat dikenakan wanita maupun pria. Para pria di Dataran Tinggi Skotlandia di abad ke-14 hingga 15 biasa menggunakan legging buat menghangatkan kaki di balik celana. Demikian pula dengan orang-orang di negara-negara pecahan Rusia dan Korea nan memakai legging berbahan wol buat melindungi tubuh dari cuaca dingin.
Pemanfaatan legging sebagai pelindung juga dilakukan oleh Suku Indian di Amerika nan membuat celana ketat tersebut dari kulit rusa. Para koboi di Amerika pun memakainya buat menghindari lecet saat mengendarai kuda dan mengindari gigitan ular atau serangga. Pada masa-masa itu, legging memang lebih ditekankan pada fungsi dan manfaatnya, dari pada nilai keindahan atau fashion.
Baru pada 1960-an, legging mulai diperkenalkan sebagai baju luar layaknya celana nan dipakai sehari-hari. Perancang busana Patricia Fields ialah orang pertama nan menciptakan model leging modern pada akhir 1970-an. Model celana ini juga langsung digandrungi oleh orang-orang Indonesia. Hal ini dapat tampak pada film-film di tahun 80-an nan kebanyakan pemainnya menggunakan celana jenis ini.
Legging di Masa Kini
Legging memang sempat menghilang di trend busana Indonesia. Saat itu, orang-orang lebih menyukai celana komprang nan berbahan jeans atau kain. Celana komprang ini berbeda jauh dengan legging sebab bagian bawahnya semakin melebar. Semakin melebar, malah semakin membuat si pemakai terlihat semakin fashionable.
Munculnya kembali celana pensil membuat orang-orang mulai beralih ke model celana nan ketat dan mengecil di bagian bawah. Awalnya, memang celana berbahan jeans nan lebih disukai. Bahkan, bukan hanya wanita nan menggunakannya. Pada trend baju pria, celana berbentuk ketat dan mengecil di bagian bawah ini juga digandrungi pria sebab terkesan gaul dan muda.
Legging nan kita kenal sekarang biasanya terbuat dari campuran bahan lycra , spandeks, nilon, katun, dan poliester. Namun, ada pula beberapa jenis legging nan dibuat dari wol, sutra, atau bahan-bahan lain. Legging kini tersedia dalam majemuk warna, corak, dan rancangan nan dekoratif. Harganyapun bervariasi, mulai dari nan murah di pasaran, hingga nan berkualitas tinggi di butik-butik dan toko pakaian mewah.
Ketika mula-mula dipakai sebagai busana luar, legging digunakan buat berolahraga senam atau menari. Banyak pula nan menggunakan leging sebagai pelapis saat menggunakan rok panjang atau celana nan tipis dan menerawang. Hingga kemudian, leging menjadi fashion item yang berdiri sendiri atau melengkapi baju lain.
Legging nan tengah diminati biasanya memiliki panjang hingga mata kaki, dan ada pula nan menutup hingga telapak kaki layaknya stoking. Rona nan tersedia di pasaran pun sangat beragam, bukan hanya hitam atau putih. Bahkan, ada beberapa produsen baju nan mengeluarkan leging rona emas dan perak. Ada pula leging bermotif belang, polkadot, bunga, animal print , hingga jaring-jaring ( fishnet ).
Dalam beberapa tahun terakhir, kepopuleran legging meningkat dan digunakan oleh banyak wanita. Gadis-gadis muda biasa memadukan legging dengan mini dress , rok pendek, celana super-pendek, atau busana muslimah sepanjang betis. Apalagi, banyak seniman nan menggunakannya di program-program televisi. Banyak orang nan mulai tertarik dan ingin terlihat cantik dan trendy seperti mereka.
Salah satu paduan busana nan modis dengan menggunakan leging ialah gaun mini dilengkapi legging dan sepatu but berwarna sama. Orang nan mengenakannya akan tampak lebih tinggi dan semampai. Lemak-lemak di tubuh juga tertutup dan bagian nan latif juga semakin terlihat.
Singkatnya, legging ini dapat dipakai dalam segala situasi. Mulai dari formal hingga santai. Bahkan, busana muslimpun menggunakan jenis celana ini sebab terkesan lebih nyaman dan praktis. kaum nan dapat menggunkannyapun bukan hanya wanita dewasa dan remaja. Beberapa produsen juga memproduksi legging dengan majemuk motif dan rona nan lucu.
Meski demikian, jenis celana ini menimbulkan pro-kontra di Indonesia. Tentu saja hal ini disebabkan sebab bentuknya nan super ketat dan tipis.ha Apalagi, kadang pemakaianya kurang dapat mencocokkan atasan nan harus dipakai. Akibatnya, bukan terlihat fashionable, tetapi terlihat tak sopan dan tak sinkron dengan situasi.
Dengan demikian, memakai legging tentu sah-sah saja dan hal setiap orang. Asalkan, pemakaianya dapat mengkombinasikannya dengan atasan nan sinkron dan menutup bagian nan memang semestinya tak diperlihatkan. Kualitas celana dan bahan nan digunakan juga krusial diperhitungkan agar tak terlalu tipis dan dapat memenuhi kriteria sebuah baju nan menutup tubuh.
Jegging, Kombinasi Terbaru dan Trendy
Saking populernya, legging mulai menggeser posisi celana jins sebagai epilog tubuh bagian bawah nan paling digemari. Para perancang busana dan produsen baju kemudian terinspirasi buat menggabungkan keduanya dan menghasilkan “celana” baru nan fantastis, yaitu “Jegging”. Anda tentu dapat menebak, jegging berasal dari kata “jeans” dan “legging”.
Jegging adalah leging nan dibuat dari bahan jeans nan lembut dan lentur, atau dapat juga dibuat dari bahan lain nan diberi rona dan motif seperti jins. Sepintas, jegging terlihat sangat mirip celana jins ekstra ketat sebab desainnya meliputi saku-saku dan garis risleting palsu. Di bagian atasnya, tak menggunakan reselting melainkan koloran dari karet nan lentur dan fleskibel.
Sebelum memutuskan buat menggunakan jenis celana ini, Anda perlu memastikan ukuran dan kenyamanan saat dipakai. Jika saat dipakai tak nyaman dan sesak, jangan paksakan diri buat menggunakannya. Jegging berwarna hitam dapat menjadi pilihan agar kaki atau paha nan terlalu besar dapat tampak lebih ramping dan seksi. Selain itu, jegging hitam juga mudah dipadu-padankan dengan atasan rona apapun.
Dengan majemuk jenis celana nan sedang trend ini, pastikan Anda tak terlalu mengutamakan fashion dan trend. Hal nan terpenting ialah pilihlah model celana nan nyaman dipakai. Jangan paksakan diri buat tampil keren dan fashionable dengan menggunakan celana nan terlalu ketat dan sesak.
Hal primer ialah selalu utamakan kesehatan dan sesuaikan dengan situasi. Tentu memakai celana model apa saja menjadi hal setiap orang. Namun, alangkah lebih baiknya jika Anda memilih celana nan cantik, keren, tetapi tetap nyaman dan sehat dipakai. Jangan siksa diri buat menjadi cantik dan keren.