Sistematika Penulisan Karya Ilmiah

Sistematika Penulisan Karya Ilmiah

Bagi mahasiswa dan pelajar pengetahuan perihal menulis karya ilmiah absolut diperlukan sebab tentu banyak dilakukan baik buat memenuhi tugas akhir, laporan penelitian, jurnal dan lain-lain.

Para mahasiswa dalam kesehariannya niscaya tak akan lepas dari laporan praktikum, resume, laporan kegiatan, tugas ilmiah dan lain-lain. Namun, menulis karya ilmiah tak sama dengan menulis artikel ataupun cerita fiksi. Terdapat sistematika dan teknik penulisan ilmiah nan harus diikuti nan dapat dikatakan sudah standar sebagai baku sistem penulisan karya ilmiah.



Sistematika Penulisan Karya Ilmiah

Tidak seperti pada artikel biasa, gaya bahasa pun nan digunakan ialah bahasa formal, dengan bentuk kalimat-kalimat nan cenderung kaku sebab mengikuti format nan sudah ditentukan. Di samping itu. ada baku standar buat metode penulisan, dan gaya penyampaiannya serta isi tulisan harus didukung oleh surat keterangan dan data nan akurat.

Secara singkat, format standar sistematika tersebut mengikuti ketentuan sebagai berikut:

  1. Bagian pengantar, yaitu halaman nan memuat judul, abstrak dan lembar persetujuan (bila diperlukan), kata pengantar, daftar isi lalu diikuti daftar lampiran dan daftar tabel setelahnya,
  2. Bagian utama, yaitu terdiri dari latar belakang dan perumusan masalah, dan tujuan serta kegunaan penulisan pada bab pertama, kajian teoritis serta metodologi penulisan pada bab kedua, dan pembahasan serta konklusi dan saran pada bab ketiga dan keempat.
  3. Bagian penutup, berupa halaman daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Dalam penulisan karya tulis ilmiah teknik nan digunakanpun mengikuti ketentuan nan baku dalam hal pengetikan atau kertas nan digunakan. Secara singkat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kertas

Diusahakan kertas nan digunakan ialah HVS 80 gram dengan ukuran A4. Untuk sampul soft cover bisa berupa linen dan kertas pembatas dengan rona eksklusif di antara setiap bab dengan logo perguruan tinggi atau sekolah.

2. Huruf

Biasanya huruf nan digunakan ialah arial atau times new roman, dengan ukuran 12 dan 14 buat judul. Bila terdapat footnote huruf nan digunakan berukuran 9. Untuk penulisan judul, sub bab, ataupun gambar dan table maka tulisan harus bold dan bila terdapat kata dari istilah asing maka harus menggunakan italic atau huruf miring.

3. Batas tepi halaman

Batas tepi halamanyang digunakan ialah 4 cm buat top (tepi atas), 4 cm buat tepi kiri, serta 3 cm buat tepi bawah dan tepi kanan.

4. Format

Format nan digunakan ialah sebagai berikut:

  1. Huruf capital digunakan buat judul setiap bab dan judul lembaran dan harus berada pada centering (tengah) di halaman baru.
  1. Sub bab disimpan dengan left alignment dengan huruf bold kecil dan huruf capital pada huruf awal setiap kata.
  1. Alinea baru menggunakan tab sekitar 2 cm.
  1. Penomoran buat tabel harus jelas disertai nomor tabel nan diletakkan di atas tabel. Contohnya Tabel III.2 nan artinya ialah tabel bab III nomor dua.
  1. Aturan nan sama pula buat gambar, yaitu judul gambar disertai nomor dengan huruf capital. Contohnya Gambar II. 2 nan artinya gambar bab II nan kedua.
  1. Gunakan simbol , lambang dan ikon nan terdapat dalam program komputer agar lebih jelas contohnya bila hendak menuliskan derajat atau persegi digunakan lambang ( °) dan (²) dan lain-lain.
  1. Tambahkan spasi buat setiap setelah tanda baca seperti titik, tanda tanya tanda seru, titik dua, koma, dan lain-lain.
  1. Upayakan buat menggunakan kaidah bahasa Indonesia nan standar dan sahih sinkron ejaan nan disempurnakan.

5. Jeda antar baris atau spasi

Untuk antar baris gunakan 2 spasi. Antar kalimat judul atau sub judul satu setengah spasi. Sedangkan antara judul atau sub judul dengan kalimat baris pertama ialah empat spasi. Spesifik buat abstrak gunakan jeda satu spasi dengan holistik huruf menggunakan italic. Untuk daftar pustaka satu spasi pula. Sedangkan pada kata pengantar, daftar isi ataupun isian tabel ialah dua spasi.

6. Penomoran buat setiap halaman

Untuk penomoran dibagi ke dalam tiga bagian yaitu :

  1. Penomoran buat bagian pengantar, diletakkan di bagian bawah tengah dengan menggunakan angka romawi kecil misalnya i, ii, iii, dst. Penomoran dimulai dari sesudah sampul depan yaitu judul dalam hingga riwayat hidup. Untuk halaman persetujuan diketik nomor halaman tetapi diperhitungkan sebagai satu halaman.
  1. Penomoran buat bagian utama. Gunakan nomor halaman dengan angka latin yaitu 1, 2, 3 dst di kanan atas mulai dari bab pendahuluan hingga kesimpulan. Pada setiap judul bab angka halaman diletakkan di tengah bawah.
  1. Penomoran buat bagian akhir. Gunakan angka latin pula buat bagian akhir dimulai dari daftar pustaka hingga riwayat hayati dengan jeda 3 spasi di tengah.

7. Surat keterangan atau kutipan

Kutipan nan ditulis secara langsung yaitu menuliskan kalimat aslinya sebagaimana sumber maka kutipan harus menggunakan tanda petik di awal dan akhir kalimat disertai nomor kutipan buat disesuaikan dengan footnote. Bila kutipan tersebut diambil dari bahasa asing maka huruf nan digunakan ialah italic. Tetapi bila banyaknya kutipan lebih dari empat baris maka ditempatkan dalam alinea baru atau menggunakan bullet.

8. Footnote atau catatan kaki

Sebagai sumber surat keterangan pencantuman footnote ini sangat penting. Footnote memuat nama penulis dan judul bukunya, data penerbitan ( nama penerbit dan tahun penerbitan), dan halaman. Ketentuannya buat sumber kutipan nan baru muncul maka unsur-unsur tersebut harus ditulis lengkap. Sedangkan bila kutipan muncul dari sumber nan sama maka digunakan istilah ibid (ibidem), loc.cit (loco citato), dan op.cit (opera citato).

Ibid yaitu sumber kutipan nan dengan kutipan sebelumnya. Loc.cit yaitu sebuah kutipan dari halaman nan sama dengan kutipan sebelumnya tetapi sudah diselingi oleh sumber lain. Op.cit yaitu diambil dari satu sumber dari halaman berbeda dan sudah diselingi sumber lain.

9. Penyusunan daftar pustaka

Ada beberapa ketentuan dalam penyusunan daftar pustaka ini antara lain:

  1. Disusun secara abjad dengan menuliskan nama pengarang, judul tulisan, tahun terbit dan kota lokasi penerbit dengan satu spasi dan dua spasi buat jeda antar pustaka.
  1. Nama belakang atau nama keluarga dari pengarang dituliskan lebih awal. Bila pengarang terdiri dari dua atau tiga pengarang maka nan ditulis dibalik ialah nan pertama saja.
  1. Untuk pengarang nan bernama mandarin atau cina maka penulisannya tak mengikuti anggaran tersebut (apa adanya). Misalnya bila sang pengarang bernama A Hok, maka tetap ditulis A Hok.
  1. Bila terdapat dua sumber berbeda dari pengarang nan sama maka diurutkan mengikuti tahun terbit.
  1. Untuk sumber nan diambil dari koran, majalah, makalah ataupun artikel di internet maka nan dicantumkan ialah nama koran, majalah atau nama situs artikel tersebut.

Dalam penyusunan tulisan ilmiah ini, teknik penulisan ilmiah sangat diperlukan buat menyajikan tulisan atau karya ilmiah nan bermutu. Penulis juga memerlukan acuan dari tulisan nan sudah ada baik jurnal, laporan penelitian atau magang, ataupun skripsi dan thesis. Tidak dimaksudkan buat plagiasi melainkan sebagai replikasi agar alur penulisan lebih mudah dan lebih logis.