Bubur Bayi Bulan ke-9 Hingga ke-12
Bubur bayi bulan ke bulan mengalami perubahan. Tekstur dan bahannya disesuaikan dengan usia bayi. Enam bulan pertama, susu menjadi makanan pokok dan satu-satunya nan boleh diterima bayi. Walaupun pada kenyataannya, ada orangtua nan sudah memberi makanan tambahan ketika bayi belum menginjak usia 6 bulan.
ASI merupakan makanan primer nan paling baik. ASI mengandung gizi, nutrisi, serta antibodi nan paling paripurna di global ini. Kita tentu sering mendengar istilah "ASI eksklusif", bukan? Maksudnya, pemberian ASI selama 6 bulan penuh tanpa dicampur dengan apa pun, termasuk air putih ataupun vitamin.
Penelitian mutakhir membuktikan bahwa ASI berpengaruh terhadap kecerdasan anak. Sebuah hasil studi nan dikembangkan di 6 negara membuktikan bahwa bayi berumur hingga 2 bulan nan tak mendapat ASI tertentu rentan mengalami infeksi pencernaan. Tidak tanggung-tanggung, persentasenya mencapai 400 persen! Saat ini, digalakkan pemberian ASI tertentu selama 6 bulan dan dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun.
Sayangnya, tak semua anak berkesempatan mendapat ASI tertentu dengan berbagai alasan. Akhirnya, susu formula pun menjadi alternatif pilihan. Kini, di pasaran tersedia majemuk susu formula aneka merek, harga, serta kandungan. Misalnya saja, buat bayi berusia 0 – 6 bulan nan biasa dikenal dengan istilah susu formula awal. Susu ini pun masih dibedakan lagi buat bayi nan lahir cukup bulan, bayi kurang bulan, hingga bayi cukup bulan tapi dengan berat badan lahir rendah.
Selain itu, ada kalanya susu formula justru membuat anak mengalami diare, alergi, atau malah sembelit. Jadi, susu formula tak selalu cocok buat bayi, beda dengan ASI nan sudah niscaya tanpa imbas samping.
Setelah bayi berusia 6 bulan, harus diberi makanan pendamping air susu ibu atau nan lebih dikenal dengan istilah MPASI. Orangtua harus jeli menyediakan makanan bagi bayi sebab kondisi fisik mereka nan amsih lemah.
Di usia 6 bulan, gigi geligi bayi biasanya belum tumbuh. Kalaupun sudah, terbatas hanya di bagian depan saja. Lagipula, anak akan mengalami kesulitan jika langsung diberi makanan seperti batita. Organ pencernaan nan belum paripurna akan mendapat masalah nantinya. Intinya, bayi harus diperkenalkan pada makanan dengan perlahan-lahan. Biarkan mereka beradaptasi.
Bubur Bayi Bulan ke-6 Hingga ke-9
MPASI nan sebaiknya pertama kali diperkenalkan ialah bubur susu. Sedapat mungkin gunakan ASI sebagai bahan utama. Jika memang tak memungkinkan, barulah gunakan susu formula. Pertama-tama, bayi diperkenalkan dengan 1 jenis bahan pangan nan dominan mengandung karbohidrat. Misalnya, beras dalam bentuk tepung.
Bubur susu bisa dicampur dengan dengan buah atau sayuran. Salah satu nan dianjurkan ialah buah alpukat. Karena buah ini mengandung asam lemak nan berguna buat tubuh bayi.
Perhatikan reaksi nan timbul di kulit atau BAB si kecil. Jika tak ada masalah, berarti aman. Otangtua bisa melanjutkannya dengan memberikan variasi lain. Mengapa hal ini perlu dilakukan sejak dini? Karena ini kelak akan berpengaruh terhadap pola makan si kecil. Yang penting, makanan buah hati terdiri dari gizi seimbang nan meliputi karbohidrat, vitamin, lemak, protein, dan mineral dalam jumlah cukup.
Jika terbiasa mengonsumsi makanan nan bervariasi, anak tak akan kesulitan dalam hal makanan. Bukankah sangat sering kita mendengar cerita tentang anak nan menolak makanan tertentu, seperti sayuran misalnya? Nah, itu biasanya disebabkan oleh Norma nan ditanamkan orangtua sejak kecil. Anak hanya diberi makanan eksklusif saja. Akibatnya, setelah dewasa mereka tak akan menyukai makanan nan dirasa "asing" bagi lidahnya.
Buah pir dan apel merupakan contoh buah nan sangat disarankan buat diperkenalkan di usia 6 bulan. Itu sebab kedua buah ini mudah dicerna oleh bayi. Keduanya dapat dikombinasikan buat dibuat bubur, tanpa perlu ditambah karbohidrat lagi. Memperkenalkan buah pun dilakukan secara bertahap. Jika satu jenis tak bermasalah, kita bisa menambahkan dengan jenis lain. Hingga perlahan-lahan bertambah jumlahnya.
Berikut contoh penyajian bubur bayi bulan ke-6 hingga 9 bulan. Bubur ini disebut juga Bubur Susu Havermut.
- Masak 2 sendok makan havermut bersama 200 cc air hingga lunak.
- Setelah itu, dinginkan.
- Lalu, campur dengan 200 cc ASI atau susu formula cair beserta 100 gram daging jambu biji.
- Blender semuanya hingga halus. Setelah selesai, bisa dikotomi dan disajikan kepada buah hati.
Bubur nan disajikan harus makin variatif seiring usia bayi. Ketika menginjak usia 8 bulan, bayi dapat disuguhi Bubur Saring Hati. Bahan-bahannya antara lain: beras merah, kacang hijau, wortel, hati ayam rebus, santan, serta kaldu daging. Ingat, setelah matang, bubur harus diblender terlebih dahulu hingga lembut. Sebab, bayi masih belum dapat mengonsumsi makanan nan kasar.
Satu hal nan perlu diperhatikan ialah jangan pernah membubuhi makanan bayi dengan garam dan gula. Biarkan bayi mencicipi rasa sebenarnya dari makanan. Garam dan gula hanya memperberat kinerja ginjalnya saja. Selain itu, sebenarnya bayi belum membutuhkan garam dan gula dalam makanannya.
Bubur Bayi Bulan ke-9 Hingga ke-12
Setelah memasuki usia 9 bulan, bayi memasuki fase mengonsumsi makanan lembek. Variasi makanan sudah semakin banyak, teksturnya pun tak sehalus sebelumnya. Penggunaan saringan spesifik sangat dianjurkan. Makanan dengan tekstur nan lebih kasar akan melatih rahang bayi. Umumnya, makanan nan disediakan ialah tim. Artinya, semua bahan makanan dikukus hingga matang. Kemudian, disaring dengan saringan spesifik jika memang dianggap perlu.
Ketika bayi berada di usia ini, orangtua lebih mudah menyediakan makanannya. Karena kita seharusnya sudah tahu, mana makanan nan menimbulkan reaksi dan mana nan sebaliknya. Reaksi nan dimaksud ialah alergi atau masalah pencernaan. Jika bayi tak pernah bermasalah dengan makanan, tentu ini menjadi warta nan sangat bagus.
Aneka ikan dapat disajikan pada anak. Tentunya dicampur dengan bahan lain nan dibutuhkan. Sehingga, menjadi makanan nan lezat dan disukai anak. Usahakan buat mengganti menu setiap hari. Jangan menyetok makanan di dalam kulkas buat digunakan selama berhari-hari. Itu akan membuat anak merasa bosan dengan rasa makanan nan tak variatif.
Daging-dagingan pun sudah dapat disediakan. Tentunya dalam bentuk halus. Spesifik buat telur, sebaiknya dilakukan semacam percobaan dulu buat mengetahui apakah ada reaksi alergi pada anak. Karena banyak bayi nan tak dapat menyantap telur.
Selain bubur lembek, bayi dapat diperkenalkan pada camilan genggam atau nan dikenal dengan istilah finger foods . Camilan ini banyak dijual di pasaran, namun kita pun bisa membuatnya sendiri. Dengan membuat sendiri, Anda akan mendapat camilan sehat nan bebas pengawet atau pewarna.
Buatlah camilan genggam nan mudah dipegang namun teksturnya lunak. Ini akan memudahkan bayi menyantap camilan miliknya. Jika orangtua memberi kesempatan pada anak buat memegang sendiri camilannya, mungkin akan berantakan di sana-sini. Namun, ini menjadi salah satu cara melatih mereka agar kemampuan motorik kasarnya meningkat.
Camilan bergizi atau makanan selingan merupakan kebutuhan krusial bagi bayi. Selingan biasanya diberikan di antara dua waktu makan primer atau dua kali sehari. Makanan selingan tentu harus ringan. Akan tetapi, kita tak boleh melupakan kandungan gizinya. Jadi, orangtua tetap harus memberi makanan selingan nan bergizi buat buah hati.
Hindari makanan ringan nan dijual dalam kemasan. Umumnya, makanan jenis itu hanya menawarkan rasa gurih dan asin tanpa kandungan gizi nan memadai. Biskuit spesifik bagi bayi dapat dijadikan pilihan jika memang terpaksa. Buah dalam potongan kecil pun dapat menjadi camilan. Pisang, apel, tomat, dan pepaya merupakan pilihan nan bagus. Spesifik buat jeruk, sajikan airnya saja.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pemberian bubur bayi bulan ke bulan harus sangat diperhatikan. Selain kandungan gizi, variasi, dan kebersihannya, juga harus mendapat prioritas. Sebab, bayi sangat rentan dengan makanan nan tak bersih.