Efek Komunikasi Massa terhadap Individu
Komunikasi massa ialah studi terbatas dalam lingkungan Studi Ilmu Komunikasi. Teori-teorinya selain dirumuskan oleh pakar komunikasi sendiri, dipinjam dari berbagai bidang ilmu, seperti fisika, statistik, psikologi, antropologi, sosiologi, humaniora, dan hukum.
Teorinya akan membantu membaca kenyataan para komunikator, media massa, pola pesan, politik, hukum kemasyarakatan, dan bahkan manajemen. Dalam tulisan ini akan disertakan beberapa pendapat para pakar mengenai komunikasi massa.
Pengertian Generik Komunikasi Massa
Menurut Effendy [1993] Komunikasi massa merupakan sebuah klasifikasi dari studi ilmu komunikasi nan digolongkan sinkron bentuknya. Dalam Encyclopedia Internasional ditegaskan bahwa komunikasi massa ialah sebuah proses penyampaian pesan nan ditransmisikan melalui lebih dari satu media massa.
Sedangkan bagi Werner I. Severin dan James W Tankard Jr dalam bukunya, Communication Theories, Origins, Methods, Uses, pada Effendy [1993], menyebutkan bahwa komunikasi massa, gabungan dari bagian keahlian, sebagian dari ilmu, dan sebagian dari seni.
Dalam keahlian lain, melibatkan tehnik nan dapat dipelajari, seperti mengoperasikan kamera televisi, tape recorder, atau seni mencatat selama masa wawancara. Sebagai seni dia merupakan pengembangan keindahan nan tampak pada layout majalah, menulis skrip, atau sekedar memberikan judul lead koran hari ini.
Sebagai ilmu pengetahuan, ilmu ini memberikan prinsip nan mengarahkan bagaimana komunikasi berkerja, dan dapat diverifikasi, agar segala sesuatu nya dapat lebih baik.
Tambahan lagi Elizabeth Noelle Newman penemu dari teori spiral silence dalam komunikasi, sebagaimana nan dikutip dalam Rachmat [1992], menyebutkan bahwa komunikasi massa ialah komunikasi nan mempunyai empat tanda pokok, di antaranya:
- bersifat tak langsung artinya harus melalui media teknis;
- bersifat satu arah artinya tak ada hubungan antara peserta-peserta komunikasi (para komunikan);
- bersifat terbuka artinya ditujukan kepada publik nan tak terbatas dan anonim;
- mempunyai publik nan secara geografis tersebar.
Ciri-ciri Komunikasi Massa
Dalam pergaulan sosial, mungkin kita akan menemukan kesulitan buat membedakan antara komunikasi sosial biasa (antarpersonal) dengan komunikasi massa. Oleh karena itu, kita juga perlu mengetahui ciri-ciri dari komunikasi massa agar dapat membedakam jenis-jenis komunikasi tersebut.
Berikut ialah beberapa karakteristik nan dapat membedakan komunikasi massa dengan komunikasi lainnya.
- Menggunakan media massa dengan forum media atau organisasi nan jelas. Artinya, komunikasi massa selalu menggunakan media berupa media massa maupun media lain nan berhubungan dengan masyarakat umum.
- Komunikator nan melakukan komunikasi massa seyogyanya memiliki keahlian eksklusif nan berperan dalam kehidupan sosial masyarakat.
- Memiliki pesan nan umum, searah, dan melalui proses produksi nan terencana. Artinya, ada visi, misi, dan taktik eksklusif nan digunakan sebelum akhirnya komunikasi dilakukan di hadapan masyarakat umum.
- Khalayak nan dituju dalam proses komunikasi massa ialah anonim dan bersifat heterogen. Artinya, seorang komunikator massa tak akan merujuk pada satu objek versus bicara, melainkan masyarakat tidak sejenis secara umum.
- Kegiatan nan dilakukan dalam komunikasi massa bersifat teratur dan berkesinambungan. Artinya, komunikator tak hanya berbicara dalam satu waktu melainkan beberapa kali kesempatan dengan visi dan misi nan masih sama pada awal komunikasi.
- Mengetahui bahwa ada pengaruh nan dikehendaki dalam proses komunikasi massa. Artinya, setiap visi dan misi komunikasi diharapkan mampu memunculkan pengaruh eksklusif terhadap kondisi masyarakat.
- Adanya proses saling memengaruhi antara media massa dengan kondisi masyarakat, atau sebaliknya.
- Terdapat interaksi antara komunikator dan komunikan nan tak bersifat personal.
Efek Komunikasi Massa terhadap Individu
Selain memberikan imbas terhadap masyarakat secara umum, komunikasi massa juga ternyata berpengaruh terhadap kehidupan personal individu nan mengenainya. Berikut ialah beberapa imbas nan dapat muncul sebab adanya komunikasi massa terhadap individu.
- Efek ekonomis, yakni adanya konvoi ekonomi dan persediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
- Efek sosial, yakni adanya status nan dapat ditunjukkan melalui bacaan (jenis media massa) nan dibaca oleh seseorang.
- Efek jadwal kegiatan, yakni akan adanya pembuatan jadwal kegiatan nan berhubungan dengan apa nan dibaca atau nan dilihat dari media.
- Efek penyaluran perasaan, yakni bagaimana seseorang menyalurkan berbagai emosi dan perasaannya dengan membaca atau melihat sesuatu dari media massa.
- Efek perasaan terhadap jenis media, yakni adanya subjektivitas eksklusif nan membuat nilai-nilai dalam media menjadi sesuatu nan baik atau jelek di mata seseorang.
- Adanya konversi nan membuat perubahan nan diinginkan atau perubahan nan tak diinginkan secara personal.
- Adanya penguatan nilai, norma, serta ideologi eksklusif dalam ruang lingkup masyarakat.
Fungsi Komunikasi Massa
Komunikasi massa bukan sekadar bentuk komunikasi nan dibawakan oleh komunikator dengan karakteristik atau karakter eksklusif sehingga dapat menimbulkan imbas tertentu, baik buat masyarakat maupun buat individu. Berikut ialah beberapa fungsi dari komunikasi massa.
- Fungsi Pengawasan, yakni fungsi komunikasi nan muncul buat mempermudah pengontrolan berbagai kegiatan sosial nan dilakukan oleh masyarakat.
- Fungsi sosial learning, yakni pembelajaran berbagai hal nan dilakukan oleh masyarakat dari hal-hal nan dikomunikasikan oleh komunikator massa. Walaupun tak jarang, muncul juga hal negatif nan dapat membuat nilai baru dalam media massa.
- Fungsi Kesadaran Informasi, yakni sesuatu nan dapat mempermudah masyarakat dalam mencari berbagai informasi nan diperlukan, baik aspek ekonomi, politik, agama, budaya, dan lain sebagainya.
- Fungsi Transformasi budaya, yakni suatu pengaruh nan dimiliki oleh media massa dalam mengubah berbagai pandangan mengenai kebudayaan terhadap masyarakat. Hal tersebut akan mengubah kebudayaan masyarakat, baik secara langsung maupun tak langsung.
- Fungsi hiburan, yakni sesuatu nan memberikan imbas menghibur terhadap masyarakat sehingga bukan hanya empat fungsi di atas saja nan dapat didapatkan oleh masyarakat, tapi juga hiburan nan bersifat informatif sekaligus mendidik.
Sama seperti komunikasi lainnya, fungsi dari komunikasi massa juga berkutat pada masalaha informasi, pendidikan, dan hiburan. Namun, hal tersebut juga dapat berbeda-beda, bergantung pada visi dan misi media massa nan bersangkutan.
Rekayasa Massa nan Gagal
C. Wright Mills dalam Mass Society [1956] menuliskan bahwa, pada upayanya, mereka [komunikator] berupaya memperhalus cara mereka merekayasa publik, para pembuat opini itu berusaha membuat semacam relay/ ekspansi ektensi dalam jaringan bagi para pemerhati mereka.
Misalkan apa nan diinginkan Obama nun jauh di Amerika sana, direlay dan diperpanjang oleh pejabat publik di suatu negara terpencil dengan ancaman perang dagang. Artinya apa nan diinginkan Obama sebagai seorang virtue communicator, orang kudus nan tengah berkomunikasi. Dengan jalan ekspansi jaringan, dapat sampai pada anak SD di Gunung Kidul nan tak berkepentingan dengan pesan itu sendiri.
Yang terbaru berdasarkan pendapat Mills di atas, ialah konsep bahwa global itu rata. The world is flat. Konsepsi ini diperkenalkan kembali oleh Thomas Friedman, setelah Marshal McLuhan, menengarai bahwa global itu ialah desa raksasa. Penyempurnaannya ialah keterlibatan dari teknologi informasi sebagai bagian dari komunikasi massa.
Friedman penganut determinisme teknologi. Namun, sebenarnya dia hendak memberikan klarifikasi bahwa, setelah berlakunya open source semacam wikipedia. Tidak lagi dikenal batas-batas kekuasaan nan tegas.
Misalkan, Obama sendiri tak dapat mengendalikan imbas ucapannya nan disitir oleh seorang anak di Bandung. Si anak akan memperlakukan omongan Obama sebagai joke, sebagai bahan obrolan, tanpa harus peduli maknanya. Artinya pesan Obama sebagai komunikator massa memang sampai, tapi efektifitasnya diragukan.